NovelToon NovelToon
Setengah SETAN

Setengah SETAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Matabatin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"MAU MAIN PETAK UMPET NGGAK!!?"

"Dia bukan adikmu, Zoya. Dia itu Khhhkkk!!!"

Zoya merasa adiknya yang bernama Mia menjadi seperti orang lain, keanehan dan kejanggalan sering terjadi. Adiknya seperti memiliki dua kepribadian tanpa dirinya tau.

SEHARUSNYA Mia ikut mati terbunuh saat seluruh keluarga nya di bantai, tapi entah bagaimana caranya dia bisa selamat dan malah hidup dengan keluarga Zoya.

Kejadian aneh sering Zoya alami, sampai dia curiga dan merasa bahwa tubuh adiknya bukan adik nya saja yang mengendalikan. Lalu siapa yang mengendalikan MIA?? Rahasia atau misteri apa yang tidak Zoya ketahui??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 17. Takut.

Zoya dan ayah nya memindahkan Mia ke dalam kamar Zoya, Mia sendiri sudah tidur di ranjang dengan nyenyak karena ia di bungkus selimut yang tebal. Zoya dan ayah nya malah kini belum tidur dan masih duduk memperhatikan Mia.

"Kamu nggak jadi bikin mie instan, Ya?" Tanya ayahnya Zoya dan Zoya menggeleng

"Yah, ada yang mau Yaya omongin sebener nya." Ujar Zoya pada ayah nya.

"Apa?" Tanya ayah nya.

"Ini tentang rumah ini, dan semua keanehan yang terjadi sama kita semua." Ujar Zoya, tapi Mia sama sekali tidak bergerak dari tidur nya.

"Besok aja, udah malem. Sekarang kamu tidur, ayah juga tidur di sini, ayah tidur di bawah." Ujar ayah Zoya.

Mendengar itu.. Zoya mau tidak mau mengangguk, mungkin ayah nya memiliki pertimbangan atas apa yang akan dia katakan. Akhir nya, malam itu mereka sekeluarga tidur di kamar itu, untuk saling menjaga dan syukur nya tidak terjadi hal apapun.

Ke esokan harinya..

Zoya bangun dan terkejut melihat Mia yang ternyata sudah bangun lebih dulu dan kini sedang menatap dirinya, Mia tampak tersenyum pada Zoya dengan senyum polos Mia biasanya.

"Dek, lu bangun dari kapan?" Tanya Zoya.

"Dari tadi, kak." Sahut Mia.

Zoya kemudian duduk dan melihat ayah nya yang sudah tidak ada di kamar itu lagi, sepertinya ayah nya sudah turun. Zoya pun akhir nya bangun dan duduk sambil menguap dan memeriksa kondisi Mia.

"Gimana keadaan lu, dek? Masih pusing??" Tanya Zoya dan Mia menggeleng.

"Lu dari mana si, dek? Kakak sama ayah nyariin elu, kita takut banget terjadi sesuatu sama lu. Terus kok bisa lu tiba - tiba malah pingsan di depan gerbang rumah?" Tanya Zoya.

''Aku.. aku juga nggak tau apa yang udah terjadi sama aku, kak. Aku nggak inget semua hal yang terjadi, yang aku inget aku di ajak ke sebuah tempat kayak kerajaan gitu.." Ujar Mia, dia mulai bercerita.

"Kerajaan??" Tanya Zoya dan Mia mengangguk.

"Iya, abis itu aku lupa dengan apa yang terjadi." Ujar Mia, tapi dari cara Mia bicara Zoya yakin ada yang Mia sembunyikan.

"Kemarin ayah sampe ngundang paranormal buat nyelametin elu, tapi dia malah meninggal." Ujar Yaya.

"Astagfirullah.." Zoya sedikit terkejut mendengar Mia beristigfar.

'Bisa - bisa nya gue masih mikir Mia kesurupan, ini Mia.. Ini asli Mia.' Batin Zoya, ia meyakinkan dirinya sendiri.

Sebelumnya Zoya masih takut dan masih berpikir bahwa Mia masih kerasukan, Zoya kebingungan karena adiknya itu bisa tiba - tiba diam dan tiba - tiba ceria.

'Gue harus bawa Mia ketemu Gani.' Batin Zoya.

"Kakak mandi dulu." Ujar Zoya, dan Mia mengangguk.

Setelah Zoya keluar, Mia tampak terdiam dan menatap kearah jendela.

Sementara itu di sekolah..

Sekolah tidak di liburkan, proses belajar dan mengajar masih berlaku seperti biasanya, hanya saja hari ini di kelas Mia sedang berkabung atas meninggal nya Sisi.

Lili dan Cindy hanya bisa terduduk dengan sedih merenungi teman - teman nya yang lebih dulu berpulang, sementara Karin hari ini tidak masuk.

"Abis ini siapa, Li? Satu persatu di antara kita udah mati. Fiona, Sisi.. jangan - jangan abis ini gue?" Ujar Cindy, dia ketakutan.

"Ngomong apa si lu! Jangan pesimis duluan lah, Ndy." Ujar Lili.

"Ya gimana, Fio sama Sisi udah mati, Li! Ini gara - gara sumpah nya Mia!" Ujar Cindy.

"Atau.. gimana kalo abis pulang sekolah kita datengin rumah nya Mia, kita minta Mia cabut sumpah serapah nya." Ujar Lili.

"Kita rundingan sama Karin coba." Ujar Cindy, dan Lili mengangguk.

Kembali di rumah Zoya, Zoya yang sudah kelar mandi melihat Mia yang sudah duduk di meja makan. Ternyata Mia lebih dulu sarapan roti dan terlihat lahap, mungkin Mia kelaparan.

"Abis ini kita jenguk mama ya, dek?" Ujar Zoya dan Mia mengangguk sambil mengunyah.

'Apa yang bisa gue bilang, gue seneng Mia udah balik, tapi.. rasanya kenapa dia bukan Mia.' Batin Zoya sambil menatap Mia dari belakang.

"Kak Yaya kenapa diem di situ??" Tanya Mia tiba - tiba.

Zoya terkejut, tapi akhirnya dia naik ke atas tanpa menjawab ucapan Mia. Saat Zoya naik ke atas, Mia menoleh menatap tangga dimana sebelumnya Zoya berdiri, dia hanya menatap tanpa berkata apapun.

...•••...

Zoya dan Mia kini sedang berboncengan menuju ke rumah sakit, sepanjang jalan tidak ada obrolan dan Zoya merasa Mia begitu berat saat di bonceng, padahal umum nya anak SMP yang berbadan kurus paling memiliki bobot sekitar 35 sampai 40 kg tapi Mia.. Berat sekali.

"Kak Yaya.." Panggil Mia tiba - tiba.

"Hm? Kenapa?" Tanya Zoya.

"Kok kak Yaya nggak kerja?" Tanya Mia.

"Kakak minta cuti dulu, kalo cutinya kelamaan ya kakak resign dari sana." Sahut Zoya.

"Kenapa??" Tanya Mia.

"Kakak mau nemenin lu, dek. Kakak takut lu ilang kayak kemaren, kerjaan ntar kakak bisa cari lagi." Sahut Zoya.

"Kak Yaya sayang Mia?" Tanya Mia, mendengar itu Zoya tersenyum.

"Ya sayang lah, lu adek gue masa gue nggak sayang. Maaf ya, kalo kakak suka galak dan kasar sama lu, kakak gitu supaya lu bisa tumbuh lebih berani dan mandiri." Ujar Zoya.

"Tapi kakak lupa, nggak semua orang punya mental yang sama. Kakak dari kecil selalu di didik untuk berani, kuat, mandiri, tanggung jawab. Kakak di tuntut untuk menjadi teladan yang sempurna buat elu, karena kakak anak pertama. Jadi tanpa sadar kakak malah terkesan galak sama lu, maaf ya.. Kakak sayang banget kok sama lu." Ujar Zoya.

Mendengar itu.. entah mengapa tiba - toba Mia melingkarkan tangan nya di perut Zoya, dia memeluk kakak nya itu dari belakang dengan wajah sendu nya. Zoya juga tidak mempermasalahkan itu, Mia yang sekarang.. butuh banyak dorongan dan semangat.

Tak lama mereka pun sampai di rumah sakit, Zoya menggandeng tangan Mia naik ke atas menuju ke ruang rawat ibunya. Sepanjang menaiki lift, Zoya bisa melihat beberapa orang yang berdiri di depan nya yang menatap kearah Mia langsung menundukkan kepalanya, entah mengapa.

Tapi Zoya tidak memperdulikan nya dan tetap menggandeng tangan Mia dengan erat, setelah sampai di lantai yang di tuju Zoya dan Mia pun turun. Mereka lalu berjalan sebentar dan masuk kedalam ruangan ibunya.

"Mama belum sadar ya, kak?" Tanya Mia.

"Belum, nggak tau mama sadar nya kapan.. udah berhari - hari tapi nggak ada kemajuan." Sahut Zoya.

Zoya mengusap kepala ibunya dengan sedih, dia merindukan ibunya. Saat sedang hening, tiba - tiba ada laki - laki yang masuk, mungkin salah satu keluarga pasien yang di rawat di satu ruangan itu juga, dan dia diam melihat Mia dengan tatapan aneh..

Zoya yang melihat orang itu terus menatap Mia pun akhir nya menegur, karena tatapanya membuat Zoya tidak nyaman.

"Kenapa ya pak?" Tanya Zoya, pria tadi hanya tersenyum kikuk dan menggeleng.

"Nggak ada dek, maap." Ujar nya, dan pergi.

"Orang aneh.." Gumam Zoya.

Zoya lalu menutup tirai dan mengelap tubuh, tangan dan wajah ibunya dengan handuk yang di basahi menggunakan air hangat, Mia hanya duduk di sana dengan diam. Mia lalu mengulurkan tangan nya dan menyentuh kening ibunya.

"Mama, Mia udah pulang." Ujar Mia.

'Ya Allah, semoga bener nggak terjadi hal apapun, aku.. sedikit takut sekarang.' Batin Zoya.

"Kak Yaya takut, ya?" Tanya Mia tiba - tiba, tentu Zoya langsung menatap Mia dengan spontan.

BERSAMBUNG..

1
neni nuraeni
semoga jingga dpt memecahkan teka- teki nya
Susilawati
nggak sabar nungguin kelanjutannya, penasaran bangetttt
Susilawati
pasti tubuh yg di masuki Jingga itu tubuh nya si bayi yg hilang waktu itu.
neni nuraeni
seneng bnget klw ada jingga.semoga jingga dan klwrg ny g knp" stlh ngobtin mia
Riska Salahudin
jingga dah kluar
Susilawati
semoga aja Jingga bisa bantuin buat memecahkan permasalahan yg dihadapi keluarga nya Zoya.
Susilawati
senang nya ada Jingga disini.
masih nggak bisa move on dari Jingga 🤭🤭🤭
Susilawati: mau nya aku sih ntar Jingga nya sering muncul disini 🤭🤭🤭
Ratna Jumilah: Hehehehe... othor juga kak.
total 2 replies
tundra mahkota
lanjut
Nursyella Faizah Rizky
sukkka
Heri Wibowo
lanjut Kak Ratna
Ratna Jumilah: Siap kak.. 💪🏼💪🏼😁
total 1 replies
Heri Wibowo
lanjut kak.
Susilawati
penasaran apa yg akan terjadi selanjutnya sama mereka bertujuh
Susilawati
mereka nggak sadar kalo mereka semua sdh masuk dalam perangkap setan/jin yg ada di rumah mewah.
Susilawati
semoga aja Zoya sama Jingga ketemu, siapa tahu Jingga bisa bantuin juga.
Susilawati
berarti vila yg di sewa lili, berdekatan sama rumah tragedi itu, dan aku yakin perempuan ber dress putih yg mengajak Karin itu adalah nyonya rumah itu.
neni nuraeni
jreng....jreng...jreng...aku tunggu kelnjutan nya thor☺️
Rain🍁
wahhh ganjil 7,
apa kah ....?
Hary Nengsih
kayanya gak ada ysng bisa plng
Heri Wibowo
sepertinya mereka terjebak di rumah angker
Heri Wibowo
Wah ternyata villanya berdekatan dengan rumah bekas korban pembunuhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!