NovelToon NovelToon
CERMIN UNTUK BERKACA

CERMIN UNTUK BERKACA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Rusmiati

Semua cintanya sudah habis untuk Leo. Pria tampan yang menjadi pujaan banyak wanita. Bagi Reca tidak ada lagi yang pantas dibanggakan dalam hidupnya kecuali Leo. Namun bagi Leo, Reca terlalu biasa dibanding dengan teman-teman yang ditemui di luar rumah.
"Kamu hoby kan ngumpulin cermin? Ngaca! Tata rambutmu, pakaianmu, sendalmu. Aku malu," ucap Leo yang berhasil membuat Reca menganga beberapa saat.
Leo yang dicintai dan dibanggakan ternyata malu memilikinya. Sejak saat itu, Reca berjanji akan bersikap seperti cermin.
"Akan aku balas semua ucapanmu, Mas." bisik Reca sambil mengepalkan tangannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Rusmiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Presscon

Berita simpang siur kini sudah semakin ngawur. Berita Leo yang berselingkuh dengan anak pemilik perusahaan menyebar ke semua karyawan. Tidak ada penjelasan apapun dari Leo. Hal ini bukan karena Leo membenarkan berita miring itu. Namun sayangnya Leo tidak tahu jika berita miring itu menyebar begitu cepat.

Bahkan semua yang didapat oleh Leo di perusahaan itu dihubung-hubungkan. Dari jabatan Leo yang kini sudah naik. Belum lagi mobil perusahaan yang sudah pindah alih menjadi milik pribadinya.

"Pak, maaf. Bukannya Bapak sudah menikah?" tanya salah satu karyawan.

Karyawan itu adalah karyawan yang sudah dirumahkan, namun Leo panggil kembali. Saat ini produksi sedang tinggi. Leo memanggil beberapa karyawan lama untuk bekerja sama lagi. Selain memang kinerjanya yang bagus, Leo juga sudah tahu loyalitas anak buahnya.

Termasuk dalam hal pribadi seperti ini. Karyawan yang usianya lebih tua darinya itu, memberanikan diri mengkonfirmasi berita yang beredar. Betapa terkejutnya Leo saat mengetahui berita itu. Mungkin Leo terlalu fokus saat bekerja. Ia hanya memikirkan perusahaan tanpa tahu berita miring tentangnya.

"Menurut saya Pak, jelaskan pada mereka. Saya khawatir kalau ini akan berimbas pada rumah tangga Bapak," ucap karyawan itu.

Ya, dari beberapa karyawan memang Pak Dedi yang sangat peduli padanya. Dulu, sering sekali Pak Dedi membawakannya minum jika Leo mengontrol ke lapangan. Ternyata itu bukan cara licik Pak Dedi untuk cari muka. Pak Dedi memang tulus melakukan semua itu.

"Gimana saya jelaskan sama mereka? Mereka banyak. Apa saya harus jelaskan satu per satu ke mereka? Atau buat acara khusus? Saya bukan artis Pak. Gak perlu rasanya harus press conference," jawab Leo.

"Nah lebih baik presscon aja Pak," ucap Pak Dedi.

"Buat apa, Pak? Saya juga gak selingkuh kok. Jadi biarin aja mereka dengan asumsinya. Yang penting saya kan gak begitu," ucap Leo.

"Tapi kalau istri Bapak mendengar gosip ini gimana?" tanya Pak Dedi.

"Istri saya gak bakalan percaya Pak. Dia tahu saya orangnya setia kok," jawab Leo dengan percaya diri.

"Tapi kalau nanti imbasnya ke perusahaan bagaimana?" tanya Pak Dedi lagi.

Leo baru menatap Pak Dedi lekat. Ia melihat raut kekhawatiran pria yang ada di hadapannya. Mungkin Leo berpikir karena Pak Dedi takut diberhentikan lagi dari perusahaan kalau sampai perusahaan bangkrut. Tapi bukan hanya itu.

Pak Dedi tidak mempunyai anak. Ia melihat Leo sangat baik dan sopan. Selama bekerja, hanya Leo kepala bagian yang memperhatikan karyawannya dengan sangat baik. Apalagi saat di usianya yang tidak lagi muda, Leo justru kembali mempekerjakannya.

"Nanti saya bicarakan sama Pak Alam ya Pak. Terima kasih masukannya," ucap Leo.

"Sama-sama, Pak. Maafkan saya kalau sudah lancang. Saya begini karena saya peduli sama Bapak. Sejujurnya hati saya tidak terima saat nama Bapak jadi jelek di mata mereka. Saya tahu betul bagaimana baik dan tulusnya Bapak," ucap Pak Dedi.

Leo tersenyum dan mengangguk. Hatinya merasa tersentuh. Ia merasa menemukan sosok ayahnya di perusahaan. Sejak Pak Dedi pergi, Leo kembali memikirkan apa yang disampaikan anak buahnya itu.

"Apa perlu? Apa tidak berlebihan jika harus mengadakan presscon? Bagaimana tanggapan Pak Alam nanti?" gumam Leo.

Di saat Leo berusaha fokus untuk memajukan perusahaan, fokusnya terbagi dengan berita miring ini. Belum lagi perasaan tidak enak saat harus meminta pendapat Pak Alam tentang presscon ini. Leo memijat kepalanya pelan.

"Leo," panggil Pak Alam.

Leo segera mengangkat kepalanya. Melihat Pak Alam yang sudah berdiri di hadapannya.

"Si-silahkan duduk, Pak." Leo mempersilahkan Pak Alam untuk duduk di hadapannya.

"Sepertinya kita harus presscon," ucap Pak Alam.

"So-soal apa ya Pak?" Leo pura-pura tidak tahu.

"Berita kamu sama Ara sudah sampai ke Oak Haris," ucap Pak Alam.

Mata Leo membulat sempurna. Ia tidak menyangka jika berita ini menyebar begitu luas hanya dalam waktu dua malam saja. Padahal Leo berusaha menutupi semua ini dari Reca. Tapi kalau sampai presscon, Leo khawatir Reca akan tahu.

Bukan tanpa alasan, Leo menyembunyikan semua ini karena takut Reca salah paham. Ia tahu betul kalu Reca cemburu pada Mba Ara. Bahkan hanya mendengar namanya saja, Reca sudah sering cemburu. Apalagi jika Reca tahu adegan Mba Ara yang memeluknya tiba-tiba. Ah, Leo tidak bisa membayangkan wajah kecewa dan tangisan istrinya.

"Saya ikut gimana baiknya aja," ucap Leo.

"Nanti sore ya!" ucap Pak Alam.

Leo hanya mengangguk. Setelah Pak Alam pergi, Leo menarik napasnya dalam-dalam. Berusaha keras agar paru-parunya terisi oksigen sebanyak mungkin.

Leo menatap layar ponselnya. Ada foto Reca yang tengah memeluknya manja. Tiba-tiba air matanya menetes. Dadanya sesak. Ia berusaha mati-matian agar Reca tidak perlu curiga padanya. Tapi saat ini, Reca pasti akan salah paham.

Niat Leo untuk menghubungi Reca dan mengabarinya tentang hal ini diurungkan. Ia khawatir jika Reca akan marah dan datang ke kantor. Hal ini tentu akan menjadi konsumsi baru bagi karyawannya.

"Biar nanti saja aku selesaikan di rumah," lirih Leo.

Konsentrasinya benar-benar sudah hilang. Leo hanya bisa bolak balik di ruangannya menanti jam yang terasa semakin cepat. Ia benar-benar tegang apalagi saat Pak Alam masuk ke ruangannya.

"Ayo!" ajak Pak Alam.

Berbeda dengan Leo yang terlihat panik dan gelisah, Pak Alam justru tampak lebih tenang. Leo memperhatikan Pak Alam yang tampak ramah dan sopan pada setiap media yang datang. Ruangan tampak hening setelah Pak Alam dan Leo masuk.

"Selamat sore," sapa Pak Alam.

Riuh suara para awak media yang menjawab sapaan Pak Alam. Terdengar penjelasan Pak Alam tentang apa yang terjadi sebenarnya. Suara Pak Alam terdengar bergetar saat mengakui keadaan anak kesayangannya itu.

Leo terkejut saat melihat Pak Alam menyalahkan mba Ara. Ia bahkan membuka keadaan anaknya pada media yang ada di depannya. Demi membela nama baik Leo dan perusahaan, Pak Alam tanpa ragu mengungkapkan keadaan mental Mba Ara.

Berbeda dengan Pak Alam, Leo justru tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Bukan tidak mau klarifikasi, namun ia hanya melakukan apa yang diperintahkan Pak Alam padanya. Ia hanya ditugaskan menemani Pak Alam. Menganggukkan kepala seolah mengkonfirmasi bahwa yang dikatakan Pak Alam memang benar.

Tanya jawab pun mulai dimulai. Beberapa pertanyaan dari media nyaris membuat Pak Alam terpancing. Dengan sigap Leo segera menahan tangan Pak Alam yang sudah mengepal. Tanpa menunggu instruksi, Leo mengatakan bahwa Pak Alam tidak ingin melibatkan siapapun. Fokusnya hanya untuk mengembangkan perusahaan dan kesembuhan Mba Ara.

"Saya rasa sudah cukup. Terima kasih untuk waktunya," ucap Leo menutup presscon sore itu.

1
AngelKiss
Reca sama Resi namanya sedikit sama 😅
Zhree: wkwkwkw... iya takut ketuker..
total 1 replies
Septyan Rustyana
menarik
Zhree: makasih kak..
total 1 replies
Septyan Rustyana
semangat Thor
Zhree: siapp kak
total 1 replies
martiana. tya
kalo beloh kasih masukan, nanti part nya terlalu panjang, biar ngga terlalu jenuh. jangan yang terlalu lebay...

maaf ya

semangat
Zhree: oke kak siappp laksanakan
martiana. tya: maksud saya jangan terlalu panjang/Smile/, kalo sampai 200 kadang malah males baca
total 3 replies
AngelKiss
Semangat
Zhree: siaaapppp...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!