"Apa-apaan ini?" teriak Alea
"Nikah sama aku!" perintah Niko.
"Gak mau!" tolak Alexa
"Kamu nolak siap-siap aku hancurin karier kamu juga kehidupan kamu!" ancam Niko.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Empat
Tidak pernah terlintas dalam benak Alexa jika dirinya akan dipertemukan dengan laki-laki menyebalkan bernama Nicholas. Hidupnya kini berada dalam genggaman tangan pria itu. Alexa dibuat tidak berkutik oleh manusia satu itu.
Sebenarnya ada tanda tanya besar di benak Alexa mengapa harus dirinya yang Nicholas pilih. Padahal ada begitu banyak wanita di luaran sana. Jika boleh jujur Alexa juga dulu mengidolakannya pria itu, tetapi setelah berada dekat dengan Nicholas rasanya dirinya menyesal pernah memuja pria itu.
"Tuan sudah ada di ruangan pesta. Beliau berpesan supaya Anda cepat menyusulnya," pesan Arif.
"Baiklah, kamu bisa pergi. Nanti aku akan menyusul dia," sahut Alexa.
Setelah Arif keluar dari kamar itu, Alexa menghembuskan napas kasar. Pandangannya ia arahkan ke pelayanan khusus itu.
"Kamu lihat itu? Jangan menganggap jika Nicholas itu cinta sama aku. Dia hanya menganggap aku sebagai bonekanya saja," sergah Alexa membuat Diana melimpat kedua bibirnya untuk menahan tawanya.
Entah apa yang sedang dipikirkan oleh Diana saat itu hingga membuatnya tertawa,
Alexa kembali bersiap. Setelah rambutnya ditata sedemikian rupa, ia hanya tinggal memakai perhiasan yang diberikan Arif padanya sebagai sentuhan akhirnya.
"Ini sempurna, Nona. Anda terlihat sangat cantik," puji Diana.
"Mungkin itu bagi kamu, tapi tidak dengan manusia es itu. Dia selalu saja mencari sebuah celah untuk menghinaku," ujar Alexa kembali membuat Diana menahan tawa.
"Anggap saja ada masalah pada mata tuan Nicholas, Nona," ucap Diana.
Alexa pun tertawa, "Haha, benar juga."
Alexa kembali melihat pantulan dirinya pada cermin yang ada di hadapannya. Baru kali ini bisa melihat penampilannya dirinya yang berbeda. Alea menyentuh liontin yang tergantung di lehernya, sungguh Alea sangat menyukai perhiasan itu. Terlihat sederhana, tetapi siapa yang sangka satu set perhiasan itu berharga fantastis.
"Baiklah, ayo pergi. Terima kasih karena kamu sudah membantuku bersiap," ucap Alexa.
"Sama-sama, Nona. Mari saya antar Anda ke tempat pesta," ucap Diana disambut anggukkan oleh Alexa.
Alexa keluar dari kamar mewah itu bersama Diana. Sepanjang perjalanan mereka mengobrol. Alexa tidak habis pikir Diana tidak berhenti memuji Nicholas membuat Alexa merasa jengah.
Apa dia sebaik dan sehebat itu?
"Saya hanya bisa mengantar sampai sini. Silahkan Anda melangkah lurus ke arah sana. Tempat pestanya ada di sebelah sana," tunjuk Diana.
"Baiklah, terima kasih. Sampai jumpa." Alexa melambaikan tangannya ke arah Diana.
"Sampai jumpa, Nona." Diana membalas lambaian tangan Alexa.
Alexa melangkah dengan langkah anggun ke tempat pesta. Dua orang penjaga di pintu masuk tempat pesta menyapanya, Alexa pun membalas dengan senyuman. Di dalam ruang pesta, Alexa mengedarkan pandangannya, mencari sosok si tampan yang menyebalkan. Alexa tidak menduga jika pesta itu dihadiri oleh banyak orang hingga dirinya kesulitan untuk mencari Nicholas.
"Di mana laki-laki menyebalkan itu?" gumam Alexa.
Alexa merogoh tas tenteng kecilnya mengambil ponsel dari dalamnya. Jarinya bergerak di layar ponsel untuk mengirim pesan pada Nicholas.
"Siapa yang sedang kamu cari? Apa suami orang?"
Alexa menoleh ke asal suara. Matanya memutar jengah saat melihat keberadaan Farah di sampingnya.
"Kamu bertanya padaku?" tanya Alexa sinis.
Farah menggeram tidak terima dengan perkataan Alexa. "Tidak ada orang lain di sini, Alexa. Jelas aku bicara sama kamu."
Alexa kembali menaruh ponselnya ke dalam tasnya, lantas berbalik, berdiri di hadapan Farah dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Ngapain aku mesti nyariin suami orang. Aku punya calon suami sendiri," ucap Alexa. "Perlu aku ingetin lagi? Aku mau menikah dengan Nicholas Andrian Reynold," tekan Alexa.
"Kamu pikir aku percaya!" hardik Farah.
"Aku tidak butuh kepercayaan kamu. Let's see, Farah," ucap Alexa.
Kekesalan Farah meningkat ketika mata Farah melihat perhiasan yang dikenakan oleh Alexa. Perhiasan yang ia inginkan, tetapi tidak bisa dirinya dapatkan kecuali pakai impian. Timbul rasa iri dalam diri Farah. Bagaimana seorang bisa Alexa bisa mendapatkan kalung semahal dan selangka itu.
"Laki-laki kaya mana lagi yang sedang kamu rayu, Alexa?" tanya Farah sinis.
"Jelas calon suami aku yang kaya raya itu, Farah," jawab Alexa.
"Heh, kamu pasti merayunya dengan tubuh kotor kamu itu. Iya, 'kan, Alexa." Farah tersenyum sinis seolah sedang mengejek Alexa.
Alexa menggeram, telapak tangannya mengepal, ia tahu jelas arah pembicaraan Farah. Perempuan di hadapannya itu adalah biang keladi dari hilangnya keperawanannya.
"Berhentilah untuk mencampuri semua urusanku, Farah. Lebih baik urus urusan kamu sendiri." Ekspresi wajah Alea kembali berubah, ia tersenyum manis pada Farah, seakan lupa dengan kemarahannya sebelumnya.
"Aku tidak akan berhenti mencampuri urusanmu, jika kamu tidak berhenti untuk merayu Reza," tolak Farah.
"Oh ya ampun!" Alexa menghembuskan napas kasar. "Berapa kali aku bilang, aku tidak tertarik dengan pria miskin itu," tekan Alexa.
"Tutup mulut kamu, Alexa. Reza itu suamiku. Jangan berani hina dia," geram Alexa.
"Ops, sorry. Tapi suami kamu itu emang tidak sekaya Nicholasku." Alexa tersenyum manis, tetapi ekspresi wajahnya menunjukkan jika dirinya tengah mengejek. "Aku pergi dulu, calon suamiku udah nungguin. Bye, Farah." Alexa melambai anggun.
Alexa berniat pergi dari tempat itu. Namun, tanpa diduga Farah menahan pergelangan tangannya.
"Apa kamu pikir bisa pergi begitu saja hah?" cegah Farah. "Ikut aku! Aku ingin semua orang di sini tahu siapa kamu yang sebenarnya."
Alexa memutar bola matanya malas. Ia tidak berontak saat Farah menariknya ke tengah kerumunan. Alea benar-benar ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh Farah.
"Permisi, mohon perhatiannya." Farah bicara dengan pengeras suara. Seketika semua orang untuk melihat ke arah mereka.
"Maaf menganggu waktu kalian. Saya hanya ingin memperkenalkan seseorang di samping saya ini," ucap Farah.
Mau apa lagi wanita ini?
"Kalian pasti mengenal sudah mengenal wanita ini sebagai model dan aktris. Tapi kalian tidak tahu jika sebenarnya wanita ini adalah seorang pelakor," ucap Farah.
Oh my god!
"Dia merayu suami orang termasuk suami saya," lanjut Farah. "Saya sarankan pada kalian para istri untuk berhati-hati dengan wanita ini."
Alexa memutar bola matanya, merasa jengah dengan setiap kata yang keluar dari mulut Farah. Jujur Alexa sangat marah dengan perkataan Farah, apalagi ketika Alexa melihat beberapa tamu bicara berbisik dan menatapnya sinis, tetapi Alexa mencoba untuk tetap tenang.
"Maaf, Nyonya Reza Hendrawan! Apa maksud dari semua ini?" tanya Alexa. Suaranya masih tenang. "Apa Anda marah karena suami Anda masih memiliki perasaan terhadap saya, membuat Anda bersikap seperti ini pada saya?"
"Ck, ck, ck, Anda tenang saja, Nyonya. Saya sudah akan menikah. Jadi … Anda tidak perlu mencemaskan hal itu. Dan … jika suami Anda tidak bisa melupakan saya, itu di luar kuasa saya, Nyonya," ucap Alexa. Bibirnya menyunggingkan senyum sinis.
Farah menggeram kesal, Alexa berhasil membalikkan keadaan. Tidak mau menerima kekalahan, Farah mendorong tubuh Alexa, membuatnya Alexa melangkah mundur. Beruntung ada yang menahan tubuhnya membuatnya tidak sampai terjatuh ke lantai.
sabaaaar yaaa ,,sebentar juga malam
ditunggu jawabannya thoor ,,kalo bisa jangan kelamaan hehe
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang