Luka Yang Kau Beri

Luka Yang Kau Beri

Bab 1 "Keluarga bahagia"

Kasih seorang istri dan ibu dari satu anak perempuan, wanita cantik,baik hati dan sederhana itu sekarang berusia 29 tahun.

Jadi ibu rumah tangga adalah kesibukan Kasih sekarang, setelah menikah Kasih tidak bekerja karena suaminya tidak memperbolehkannya.

Seperti biasa Kasih selalu bangun tepat waktu dan bergegas melakukan aktifitasnya sebagai istri. Berjibaku dengan setumpuk tugas ibu rumah tangga,memasak membersihkan rumah dan masih banyak lagi.

Lelah ?

Sudah pasti, jangan ditanya lagi.

Kasih membangunkan suaminya untuk bersiap berangkat bekerja.

" Mas bangun sudah pagi, nanti mas telat kekantor." Ucap Kasih sambil memberikan ciuman selamat pagi untuk suaminya.

" Bentar lagi sayang, mas masih ngantuk 10 menit lagi ya ? " Tawar Raka

Raka adalah suami Kasih pria berusia 32 tahun itu memiliki wajah ganteng,tubuh tinggi,serta badan yang kekar.

Raka memang bukanlah seorang penguasa,pengusaha atau orang kaya. Raka cuma sebagai karyawan biasa disebuah perusahaan.

Tapi walaupun begitu hidup mereka bahagia dengan kesederhanaan dan penuh kasih sayang.

" Mas, jangan susah dibangunin ya, jangan kalah dong sama anak sendiri." Ucap kasih sambil mengelus rambut anak perempuannya.

" Mama, dara pengen di gendong." Rengek gadis kecil itu.

Dara adalah putri semata wayang mereka, gadis imut lucu nan menggemaskan yang berusia 5 tahun yang kini duduk di bangku taman kanak-anak.

Dara memang hidup dilimpahkan kasih sayang yang cukup oleh kedua orangtuanya, manja, aktif dan selalu saja bertingkah lucu.

Kehadiran Dara menambah kebahagian rumah tangga mereka, rumah itu semakin hidup karena ada-ada saja tingkah atau kelakuan Dara yang selalu memancing tawa kedua orang tuanya.

"Mama, Dara gak mau sekolah hari ini" ucap Dara merengek pada Kasih.

Kasih mengerutkan keningnya " kenapa nak ?"

" mau sama mama aja di rumah, nanti mama kesepian di rumah kalau Dara pergi sekolah dan ayah pergi kerja." Tawar Dara

sambil tersenyum kasih menggendong anaknya.

" Kamu itu bisa aja sayang,kalau Dara libur terus, gimana mau jadi anak pintar, katanya Dara mau jadi dokter, kalau jadi dokter itu harus rajin sekolah biar pintar." Tutur kasih kepada anaknya.

Raka yang dari tadi sudah bangun,memperhatikan interaksi anak dan istrinya. Dia tersenyum melihat kelakuan dua bidadari hatinya itu.

"Anak papa kenapa malas sekolah ? kalau malas papa nanti pulang kerja gak mau beli es cream kesukaan Dara lagi " bujuk Raka

"Dara gak jadi kok pa, liburnya.Tapi janji nanti pulang kerja papa bawain dara es cream.ucapnya

Raka dan Kasih tersenyum melihat tingkah menggemaskan putri mereka.

"Ok tuan putrinya papa,kalau begitu ayo Dara papa yang mandikan" ajak Raka pada putrinya.

" Ayo papa, yes.... hore Dara dimandiin papa"

Dara langsung meminta digendong papanya,mereka pergi ke kamar mandi,sedangkan Kasih membersihkan kamar tidur mereka dan menyiapkan pakaian untuk anak dan suaminya.

Setelah selesai mandi, Dara bersiap memakai seragam sekolahnya yang di bantu oleh mamanya.

"Anak mama udah cantik sekarang, sudah selesai. Ayo kita sarapan sayang." ajak Kasih pada anaknya.

" Ayo Mama, Dara udah lapar."ucap Dara

"Sebentar ya sayang" ucap Kasih

Kasih melihat suaminya yang belum selesai memakai dasi. Kasih mendekat dan membantu memakaikan dasi suaminya.

" Terima kasih sayang, kamu memang terbaik" ucap Raka sambil mencium kening istrinya.

Kasih hanya tersenyum sambil merapikan dasi suaminya.

"Selesai ayo kita sarapan mas,Dara katanya udah lapar mas" ucap Kasih.

"Ayo sayang" ucap Raka.

Mereka pun berjalan ke meja makan untuk sarapan, Kasih mengisi piring suaminya kemudian piring anaknya. Jelas sekali terlihat pemandangan yang indah melihat kebersamaan keluarga kecil itu.

"Mama, Dara mau nambah telurnya, yang banyak ya ma." ucap Dara.

"Iya sayang, anak mama kuat bangat makannya, mau cepat besar ini anak mama biar cepat jadi dokter." ucap Kasih memuji anak perempuannya itu.

" Iya nanti kalau papa sakit, Dara yang obati papa, biar gratis gak bayar. iya kan sayang " tambah Raka merayu putrinya.

Bocah kecil itu memang sangat suka jika dipuji dan di rayu,dia akan menurut kalau orang tuanya membujuknya dengan cara memuji dan merayunya.

Selesai sarapan, Kasih mengantar suaminya sampai teras rumah.

Raka berpamitan kepada anak dan istrinya

" papa berangkat dulu ya, sambil mencium pipi gembul putrinya."

" mas berangkat dulu, baik-baik di rumah sayang." ucapnya Raka tak lupa mencium kening istrinya dan Kasih tak lupa mencium tangan suaminya.

" mas berangkat ya, assalamualaikum." ucap Raka

"iya mas, walaikumsalam. hati-hati di jalan ya mas." ucap kasih kepada suaminya.

Raka mulai menjalankan mobilnya dan melambaikan tangan kepada anak dan istrinya.

" dada papa, jangan lupa es cream Dara ya papa." ucap Dara

" Ok, tuan putri papa " ucap Raka.

Suami Kasih sudah berangkat, sekarang tinggal menunggu jemputan bus sekolahnya Dara.

Mereka menunggu di teras rumah, sambil menunggu kasih bercanda dengan putrinya.

Tak menunggu lama, bus sekolah Dara sudah datang.

"Dara berangkat sekolah dulu ya ma, Dara sayang mama." ucap Dara sambil mencium punggung tangan kasih

" Iya sayang, baik-baik di sekolah ya nak,rajin belajar, hormat sama ibu guru dan jangan nakal sama teman ya nak." ucap kasih sambil memeluk anaknya.

"Iya mama, assalamualaikum " ucap Dara

" walaikumsalam" balas kasih.

Kini tinggallah Kasih seorang diri di rumah,waktunya dia membersihkan seluruh rumah,agar ketika anak dan suaminya nanti pulang rumah sudah bersih dan rapi.

Jam sudah menunjukkan jam 11.30 wib, suara klakson bus sekolah Dara berbunyi, Kasih bergegas keluar rumah menyambut kedatangan putrinya.

" eh, anak mama yang cantik sudah pulang, gimana hari ini sekolahnya nak. Dara ada PR gak sayang." tanya Kasih

" Hari ini sekolahnya seru ma, tadi Dara sama teman-teman menggambar disekolah,terus Bu guru ngasih Dara PR kata Bu guru harus di kerjakan ma." ucap Dara

Sambil berjalan masuk kedalam rumah mereka bercanda, Kasih menganti baju anaknya dan memeriksa PR Dara.

Kasih mengajari putrinya mengerjakan Pekerjaan rumahnya. Setelah selesai belajar mereka makan siang berdua karena suami Kasih makan siang di kantornya.

Selesai makan siang Kasih mengajak putrinya untuk tidur siang.

"Kita bobo siang ya nak,nanti habis bobo baru mandi sore dan kita nunggu papa pulang bawain es cream Dara." bujuk kasih.

"Ayo Mama, Dara juga sudah ngantuk,pengen bobo" ucap anak itu.

Tin...tin...tin...

suara mobil Raka terdengar,Dara langsung berlari menghampiri papanya.

" Papa, mana es cream Dara" ucap Dara

Raka turun dari mobil dan membawa satu kantong plastik berisi es cream.

" kamu bagi sama mama ya sayang" ucap Raka pada putrinya

Terpopuler

Comments

Dehan

Dehan

Hallo salam kenal dari author penjahit cantik..

2022-08-22

0

Uthie

Uthie

mampir untuk sebuah kata pengkhianatan 👍😁

pasti cerita nya seru dan rolling emosi 😁

2022-06-26

1

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

aku mampir thor

2022-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Keluarga bahagia"
2 Bab 2 "Menantu kesayangan"
3 Bab 3 "Wanita sederhana"
4 Bab 4 "Negatif"
5 Bab 5 "Naik jabatan"
6 Bab 6 "Pillow talk"
7 Bab 7 "Positif"
8 Bab 8 "Bini loh hamil lagi"
9 Bab 9 "mengantar Sheila"
10 Bab 10 "Ngidam donat"
11 Bab 11 "Istri saya limited edition"
12 Bab 12 "Jiwa-jiwa pelakor"
13 Bab 13 "Kamu bukan tipeku"
14 Bab 14 "Menjadi sosok yang dingin"
15 Bab 15 "Mengunjungi makam istri dan anak"
16 Bab 16 "Kesedihan nenek Murni"
17 Bab 17 "Wajahmu pucat sekali"
18 Bab 18 "Pendarahan"
19 Bab 19 "Masuk rumah sakit"
20 Bab 20 "Menjenguk"
21 Bab 21"Cintaku hanya untuk Rena"
22 Bab 22 "Solo karir"
23 Bab 23 "Mencoba menerima kenyataan"
24 Bab 24 "Tunjukkan pesonamu"
25 Bab 25 " Pelakor mulai beraksi"
26 Bab 26 "Mencari perhatian"
27 Bab 27 "Mulai akrab"
28 Bab 28 "Raka mulai berbohong"
29 Bab 29 "Mood ibu hamil"
30 Bab 30 "Mama pulang"
31 Bab 31 "Mertua idaman
32 Bab 32 "Asisten manager baru"
33 Bab 33 "Saya janda gara-gara janda"
34 Bab 34 "Mulai bimbang"
35 Bab 35 "Tipe istri ideal"
36 Bab 35 "Kamu menolakku"
37 Bab 37 "Mulai menggoda"
38 Bab 38 " Hampir"
39 Bab 39 "Sudah terlambat dia sudah menikah"
40 Bab 40 " Suami orang lebih menggoda"
41 Bab 41 "Datang ke apartemen Sheila"
42 Bab 42 "kamu harus ingat aku adalah milik istriku"
43 Bab 43"kamu gak bohongkan mas"
44 Bab 44 "Awas ya mas kalau kamu selingkuh"
45 Bab 45 "Benar-benar candu"
46 Bab 46 "Mas Raka akhir-akhir ini berubah"
47 Bab 47 "Menolong nenek Murni"
48 Bab 48 "Bertemu perempuan berhati malaikat"
49 Bab 49 "Kekesalan hati Kasih"
50 Bab 50 "Hampir ketahuan"
51 Bab 51 "Tugas keluar kota"
52 Bab 52 "Kecewa"
53 Bab 53 "Sedekat apa mereka"
54 Bab 54 "Melihat Anton"
55 Bab 54 " Kebohongan mulai terungkap"
56 Bab 55 "Janda anak Dua"
57 Bab 56 "Air mata istri"
58 Bab 57 "Bercerita kepada kakak ipar"
59 Bab 58 "Mengumpulkan bukti"
60 Bab 60 "Pertengkaran Kasih dan Raka"
61 Bab 61 "Bukti pembayaran"
62 Bab 62 "Tetap berusaha Waras"
63 Bab 63 "Wanita perusak rumah tangga orang lain"
64 Bab 64 "Ban serap"
65 Bab 65 "Papa Arman beraksi"
66 Bab 66 "Bukti perselingkuhan"
67 Bab 67 "Memasang GPS"
68 Bab 68 "Kehancuran hati Kasih"
69 Bab 69 "Lelah"
70 Bab 70 "Memantau pergerakan"
71 Bab 71 "Tertangkap basah"
72 Bab 72 "Amukan Wanita hamil"
73 Bab 73 "Pertemuan Kasih dan Arkan"
74 Bab 73 "Bolehkah saya mengazaninya?"
75 Bab 75 "Mengetahui keberadaan Kasih"
76 Bab 76 "Memberi tahu orang tua"
77 Bab 77 "Buktikan kalau kamu bisa"
78 Bab 78 "Orang tua Raka syok"
79 Bab 79 "Pasangan Selingkuh go publik"
80 Bab 79 "Tangisan melepas menantu"
81 Bab 81 "Bertemu pengacara"
82 Bab 82 "Kedatangan Raka"
83 Bab 83 "Sampai jumpa di pengadilan"
84 Bab 84 "Menagih Janji"
85 Bab 85 "Tangisan menantu dan mertua"
86 Bab 86 "Resmi jadi janda"
87 Bab 87 "Kedatangan nenek Kasih"
88 Bab 88"Ternyata dunia ini sempit sekali"
89 Bab 89 " Belum habis masa Iddahnya"
90 Bab 90 "Raka dan Sheila menikah"
91 Bab 91 "Pendekatan dengan calon anak sambung"
92 Bab 92 " PDKT dengan calon istri"
93 Bab 93 " Om ganteng siapa nak?"
94 Bab 94 "Bertemu pelakor"
95 Bab 95 "Rencana melamar"
96 bab 96 "Kedatangan keluarga Arkan"
97 Bab 97 "Melamar"
98 Bab 98 "Dara benci papa"
99 Bab 99 "Apa om ganteng mau jadi papanya Dara dan dedek Ardi?"
100 Bab 100 "Merestui"
101 Bab 101 "Menerima lamaran"
102 Bab 102 "Kapan kita menikah"
103 Bab 103 "Yang nikah siapa yang heboh siapa"
104 Bab 104 "Memilih cincin pernikahan"
105 Bab 105 "Undangan pernikahan"
106 Bab 106 "Detik-detik menuju ijab kabul"
107 Bab 107 "Resmi jadi istri"
108 Bab 108 "Canggung"
109 Bab 109 "Nikmat mana lagi yang kau dustakan"
110 Bab 110 "Dijadikan ratu bukan babu"
111 Bab 111 "Azab pasangan selingkuh"
112 Bab 112 "Kagum"
113 Bab 113 "Seperti anak perawan"
114 Bab 114 "lingerie"
115 Bab 115 "Gugup"
116 Bab 116 "Malam pertama"
117 Bab 117 "Terlambat bangun"
118 Bab 118 "Keluarga kecil Arkan"
119 Bab 119 "Seperti Raja"
120 Bab 120 "Jangan panggil om tapi papa"
121 Bab 121 " Merebut hati suami"
122 Bab 122 "Terpesona"
123 Bab 123 "Karena kamu milikku"
124 Bab 124 "Mama di gigit nyamuk"
125 Bab 125 " Foto Keluarga"
126 Bab 126 "Raka emosi"
127 Bab 127 "Biarkan aku merawat salah satu dari mereka"
128 Bab 128 "Lahirkan seorang anak untukku"
129 Bab 129 "Pergi ke club"
130 Bab 130 "Kemarahan Kasih"
131 Bab 131 "Semua keputusan ada di tanganmu"
132 Bab 132 "Misi meruntuhkan gunung es"
133 Bab 133 " Seperti singa"
134 Bab 134 "Singkirkan barang-barang almarhumah istrimu"
135 Bab 134 "Mengikhlaskan"
136 Bab 136 "Pura-pura Sakit"
137 Bab 137 "Sama-sama untung"
138 Bab 138 "Gagal membujuk istri"
139 Bab 139 "Gelisah galau mereka"
140 Bab 140 "Cinta boleh bodoh jangan"
141 Bab 141 "Hubungan terlarang"
142 Bab 142 "Bermimpi"
143 Bab 143" Melupakan masa lalu"
144 Bab 144 " Renovasi kamar"
145 Bab 145 "Jasa angkat barang"
146 Bab 146 "Istriku jauh lebih indah"
147 Bab 147 "Jangan tinggalkan aku"
148 Bab 148 "Belum sempat membahagiakan"
149 Bab 149 "Kritis"
150 Bab 150 "Raka jadi pendonor"
151 Bab 151 "Operasi berjalan lancar"
152 Bab 152 "Kasih sadar"
153 Bab 153 "Tidak tahu malu"
154 Bab 154 "Perawat pribadi"
155 Bab 155 "hatinya bukan milikku"
156 Bab 156 "Menualah bersamaku"
157 Bab 157 "Dijenguk mantan kakak ipar"
158 Bab 158 "Pelet si pelakor sudah gak mempan"
159 Bab 159 "Sudah salah dari awal"
160 Bab 160 "Sebaiknya kita bercerai"
161 Bab 161 "Sheila pingsan"
162 Bab 162 "Si gunung es yang mencair"
163 Bab 163 "Hamil"
164 Bab 164 " Menggoda Kasih "
165 Bab 165 "Bucinnya Arkan"
166 Bab 166 "Sate Padang untuk istri tercinta bos"
167 Bab 167 "Mawar merah"
168 Bab 168 "Mencintaimu jauh lebih indah"
169 Bab 169 " Pulang"
170 Bab 170 "Kamar baru"
171 Bab 171 "Berdamai dengan masa lalu
172 Bab 172 "Perut sixpack"
173 Bab 173 "Mas bucin"
174 Bab 174 "Raka berkunjung ke rumah Arkan"
175 Bab 175 "pertemuan Raka dan anak-anaknya"
176 Bab 176 " Tidak peduli"
177 Bab 177 " Selalu ribut"
178 Bab 178 "Sembuh"
179 Bab 179 "Tidak gratis"
180 Bab 180 "Aku tidak peduli"
181 Bab 181 "Menyenangkan suami"
182 Bab 182 "Aku suamimu jangan malu"
183 Bab 184"Terbang bersama"
184 Bab 184 "Menginginkan seorang anak"
185 Bab 185 "Aku mau hamil lagi"
186 Bab 186 "Mabuk"
187 Bab 187 "Tamu tengah malam"
188 Bab 188 "Racauan Raka"
189 Bab 189 "Pertanyaan keramat"
190 Bab 190 "Malu"
191 Bab 191 "Menggoda istri"
192 Bab 192 " Pergulatan di pagi hari"
193 Bab 193 "Menyadari"
194 Bab 194 "Masih mencintainya"
195 Bab 195 "Semoga Kasih cepat isi"
196 Bab 196 " Usianya sudah empat Minggu"
197 Bab 197 "Bahagia dan Takut"
198 Bab 180 "Trauma"
199 Bab 199 "Jangan duakan aku"
200 Bab 200 "Kasih hamil ma"
201 Bab 201 "Tangisan bahagia nenek Murni"
202 Bab 202 "Lebih manja"
203 Bab 203 "Kasih berkunjung ke kantor"
204 Bab 204 "Bahagia di tangan orang yang tepat"
205 Bab 205 "Kue putu"
206 Bab 206 "Kebencian Sheila"
207 Bab 207 "Tingkah lucu ibu hamil"
208 Bab 208 "Melepas bidadari tak bersayap"
209 Bab 209 "Ribut"
210 Bab 210 "Merebut kebahagian orang lain"
211 Bab 211 "Semakin posesif"
212 Bab 212 "Aksi brutal"
213 Bab 213 "Kita yang salah bukan Kasih"
214 Bab 214 "Pembalasan Arkan"
215 Bab 215 " Mengikuti "
216 Bab 216 "Ketahuan"
217 Bab 217 "Karma"
218 Bab 218 "Amukan Sheila"
219 Bab 219 " Berita pagi"
220 Bab 220"Sheila di tahan"
221 Bab 221 "Pasrah"
222 Bab 222 "Kasih hati minta jantung"
223 Bab 223 "Bayi tidak berdosa"
224 Bab 124 "Kembar"
225 Bab 225 "Penantian yang tidak sia-sia"
226 Bab 226 "Diberhentikan tidak hormat"
227 Bab 226 "Kata perpisahan"
228 Bab 228 "Sidang"
229 Bab 229 "Singa betina"
230 Bab 230 "Memaafkan"
231 Bab 231 "Permintaan maaf Sheila."
232 Bab 232 " Bahagia dan Lega"
233 Bab 233 "Hukuman untuk Raka"
234 Bab 234 "
235 Bab 235 "Bertemu cucu"
236 Bab 236 "Pulang ke rumah"
237 Bab 237 "Aqiqah si kembar"
238 Bab 238 "Bebas"
239 Bab 239 "Akhir yang bahagia"
240 Draft
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Bab 1 "Keluarga bahagia"
2
Bab 2 "Menantu kesayangan"
3
Bab 3 "Wanita sederhana"
4
Bab 4 "Negatif"
5
Bab 5 "Naik jabatan"
6
Bab 6 "Pillow talk"
7
Bab 7 "Positif"
8
Bab 8 "Bini loh hamil lagi"
9
Bab 9 "mengantar Sheila"
10
Bab 10 "Ngidam donat"
11
Bab 11 "Istri saya limited edition"
12
Bab 12 "Jiwa-jiwa pelakor"
13
Bab 13 "Kamu bukan tipeku"
14
Bab 14 "Menjadi sosok yang dingin"
15
Bab 15 "Mengunjungi makam istri dan anak"
16
Bab 16 "Kesedihan nenek Murni"
17
Bab 17 "Wajahmu pucat sekali"
18
Bab 18 "Pendarahan"
19
Bab 19 "Masuk rumah sakit"
20
Bab 20 "Menjenguk"
21
Bab 21"Cintaku hanya untuk Rena"
22
Bab 22 "Solo karir"
23
Bab 23 "Mencoba menerima kenyataan"
24
Bab 24 "Tunjukkan pesonamu"
25
Bab 25 " Pelakor mulai beraksi"
26
Bab 26 "Mencari perhatian"
27
Bab 27 "Mulai akrab"
28
Bab 28 "Raka mulai berbohong"
29
Bab 29 "Mood ibu hamil"
30
Bab 30 "Mama pulang"
31
Bab 31 "Mertua idaman
32
Bab 32 "Asisten manager baru"
33
Bab 33 "Saya janda gara-gara janda"
34
Bab 34 "Mulai bimbang"
35
Bab 35 "Tipe istri ideal"
36
Bab 35 "Kamu menolakku"
37
Bab 37 "Mulai menggoda"
38
Bab 38 " Hampir"
39
Bab 39 "Sudah terlambat dia sudah menikah"
40
Bab 40 " Suami orang lebih menggoda"
41
Bab 41 "Datang ke apartemen Sheila"
42
Bab 42 "kamu harus ingat aku adalah milik istriku"
43
Bab 43"kamu gak bohongkan mas"
44
Bab 44 "Awas ya mas kalau kamu selingkuh"
45
Bab 45 "Benar-benar candu"
46
Bab 46 "Mas Raka akhir-akhir ini berubah"
47
Bab 47 "Menolong nenek Murni"
48
Bab 48 "Bertemu perempuan berhati malaikat"
49
Bab 49 "Kekesalan hati Kasih"
50
Bab 50 "Hampir ketahuan"
51
Bab 51 "Tugas keluar kota"
52
Bab 52 "Kecewa"
53
Bab 53 "Sedekat apa mereka"
54
Bab 54 "Melihat Anton"
55
Bab 54 " Kebohongan mulai terungkap"
56
Bab 55 "Janda anak Dua"
57
Bab 56 "Air mata istri"
58
Bab 57 "Bercerita kepada kakak ipar"
59
Bab 58 "Mengumpulkan bukti"
60
Bab 60 "Pertengkaran Kasih dan Raka"
61
Bab 61 "Bukti pembayaran"
62
Bab 62 "Tetap berusaha Waras"
63
Bab 63 "Wanita perusak rumah tangga orang lain"
64
Bab 64 "Ban serap"
65
Bab 65 "Papa Arman beraksi"
66
Bab 66 "Bukti perselingkuhan"
67
Bab 67 "Memasang GPS"
68
Bab 68 "Kehancuran hati Kasih"
69
Bab 69 "Lelah"
70
Bab 70 "Memantau pergerakan"
71
Bab 71 "Tertangkap basah"
72
Bab 72 "Amukan Wanita hamil"
73
Bab 73 "Pertemuan Kasih dan Arkan"
74
Bab 73 "Bolehkah saya mengazaninya?"
75
Bab 75 "Mengetahui keberadaan Kasih"
76
Bab 76 "Memberi tahu orang tua"
77
Bab 77 "Buktikan kalau kamu bisa"
78
Bab 78 "Orang tua Raka syok"
79
Bab 79 "Pasangan Selingkuh go publik"
80
Bab 79 "Tangisan melepas menantu"
81
Bab 81 "Bertemu pengacara"
82
Bab 82 "Kedatangan Raka"
83
Bab 83 "Sampai jumpa di pengadilan"
84
Bab 84 "Menagih Janji"
85
Bab 85 "Tangisan menantu dan mertua"
86
Bab 86 "Resmi jadi janda"
87
Bab 87 "Kedatangan nenek Kasih"
88
Bab 88"Ternyata dunia ini sempit sekali"
89
Bab 89 " Belum habis masa Iddahnya"
90
Bab 90 "Raka dan Sheila menikah"
91
Bab 91 "Pendekatan dengan calon anak sambung"
92
Bab 92 " PDKT dengan calon istri"
93
Bab 93 " Om ganteng siapa nak?"
94
Bab 94 "Bertemu pelakor"
95
Bab 95 "Rencana melamar"
96
bab 96 "Kedatangan keluarga Arkan"
97
Bab 97 "Melamar"
98
Bab 98 "Dara benci papa"
99
Bab 99 "Apa om ganteng mau jadi papanya Dara dan dedek Ardi?"
100
Bab 100 "Merestui"
101
Bab 101 "Menerima lamaran"
102
Bab 102 "Kapan kita menikah"
103
Bab 103 "Yang nikah siapa yang heboh siapa"
104
Bab 104 "Memilih cincin pernikahan"
105
Bab 105 "Undangan pernikahan"
106
Bab 106 "Detik-detik menuju ijab kabul"
107
Bab 107 "Resmi jadi istri"
108
Bab 108 "Canggung"
109
Bab 109 "Nikmat mana lagi yang kau dustakan"
110
Bab 110 "Dijadikan ratu bukan babu"
111
Bab 111 "Azab pasangan selingkuh"
112
Bab 112 "Kagum"
113
Bab 113 "Seperti anak perawan"
114
Bab 114 "lingerie"
115
Bab 115 "Gugup"
116
Bab 116 "Malam pertama"
117
Bab 117 "Terlambat bangun"
118
Bab 118 "Keluarga kecil Arkan"
119
Bab 119 "Seperti Raja"
120
Bab 120 "Jangan panggil om tapi papa"
121
Bab 121 " Merebut hati suami"
122
Bab 122 "Terpesona"
123
Bab 123 "Karena kamu milikku"
124
Bab 124 "Mama di gigit nyamuk"
125
Bab 125 " Foto Keluarga"
126
Bab 126 "Raka emosi"
127
Bab 127 "Biarkan aku merawat salah satu dari mereka"
128
Bab 128 "Lahirkan seorang anak untukku"
129
Bab 129 "Pergi ke club"
130
Bab 130 "Kemarahan Kasih"
131
Bab 131 "Semua keputusan ada di tanganmu"
132
Bab 132 "Misi meruntuhkan gunung es"
133
Bab 133 " Seperti singa"
134
Bab 134 "Singkirkan barang-barang almarhumah istrimu"
135
Bab 134 "Mengikhlaskan"
136
Bab 136 "Pura-pura Sakit"
137
Bab 137 "Sama-sama untung"
138
Bab 138 "Gagal membujuk istri"
139
Bab 139 "Gelisah galau mereka"
140
Bab 140 "Cinta boleh bodoh jangan"
141
Bab 141 "Hubungan terlarang"
142
Bab 142 "Bermimpi"
143
Bab 143" Melupakan masa lalu"
144
Bab 144 " Renovasi kamar"
145
Bab 145 "Jasa angkat barang"
146
Bab 146 "Istriku jauh lebih indah"
147
Bab 147 "Jangan tinggalkan aku"
148
Bab 148 "Belum sempat membahagiakan"
149
Bab 149 "Kritis"
150
Bab 150 "Raka jadi pendonor"
151
Bab 151 "Operasi berjalan lancar"
152
Bab 152 "Kasih sadar"
153
Bab 153 "Tidak tahu malu"
154
Bab 154 "Perawat pribadi"
155
Bab 155 "hatinya bukan milikku"
156
Bab 156 "Menualah bersamaku"
157
Bab 157 "Dijenguk mantan kakak ipar"
158
Bab 158 "Pelet si pelakor sudah gak mempan"
159
Bab 159 "Sudah salah dari awal"
160
Bab 160 "Sebaiknya kita bercerai"
161
Bab 161 "Sheila pingsan"
162
Bab 162 "Si gunung es yang mencair"
163
Bab 163 "Hamil"
164
Bab 164 " Menggoda Kasih "
165
Bab 165 "Bucinnya Arkan"
166
Bab 166 "Sate Padang untuk istri tercinta bos"
167
Bab 167 "Mawar merah"
168
Bab 168 "Mencintaimu jauh lebih indah"
169
Bab 169 " Pulang"
170
Bab 170 "Kamar baru"
171
Bab 171 "Berdamai dengan masa lalu
172
Bab 172 "Perut sixpack"
173
Bab 173 "Mas bucin"
174
Bab 174 "Raka berkunjung ke rumah Arkan"
175
Bab 175 "pertemuan Raka dan anak-anaknya"
176
Bab 176 " Tidak peduli"
177
Bab 177 " Selalu ribut"
178
Bab 178 "Sembuh"
179
Bab 179 "Tidak gratis"
180
Bab 180 "Aku tidak peduli"
181
Bab 181 "Menyenangkan suami"
182
Bab 182 "Aku suamimu jangan malu"
183
Bab 184"Terbang bersama"
184
Bab 184 "Menginginkan seorang anak"
185
Bab 185 "Aku mau hamil lagi"
186
Bab 186 "Mabuk"
187
Bab 187 "Tamu tengah malam"
188
Bab 188 "Racauan Raka"
189
Bab 189 "Pertanyaan keramat"
190
Bab 190 "Malu"
191
Bab 191 "Menggoda istri"
192
Bab 192 " Pergulatan di pagi hari"
193
Bab 193 "Menyadari"
194
Bab 194 "Masih mencintainya"
195
Bab 195 "Semoga Kasih cepat isi"
196
Bab 196 " Usianya sudah empat Minggu"
197
Bab 197 "Bahagia dan Takut"
198
Bab 180 "Trauma"
199
Bab 199 "Jangan duakan aku"
200
Bab 200 "Kasih hamil ma"
201
Bab 201 "Tangisan bahagia nenek Murni"
202
Bab 202 "Lebih manja"
203
Bab 203 "Kasih berkunjung ke kantor"
204
Bab 204 "Bahagia di tangan orang yang tepat"
205
Bab 205 "Kue putu"
206
Bab 206 "Kebencian Sheila"
207
Bab 207 "Tingkah lucu ibu hamil"
208
Bab 208 "Melepas bidadari tak bersayap"
209
Bab 209 "Ribut"
210
Bab 210 "Merebut kebahagian orang lain"
211
Bab 211 "Semakin posesif"
212
Bab 212 "Aksi brutal"
213
Bab 213 "Kita yang salah bukan Kasih"
214
Bab 214 "Pembalasan Arkan"
215
Bab 215 " Mengikuti "
216
Bab 216 "Ketahuan"
217
Bab 217 "Karma"
218
Bab 218 "Amukan Sheila"
219
Bab 219 " Berita pagi"
220
Bab 220"Sheila di tahan"
221
Bab 221 "Pasrah"
222
Bab 222 "Kasih hati minta jantung"
223
Bab 223 "Bayi tidak berdosa"
224
Bab 124 "Kembar"
225
Bab 225 "Penantian yang tidak sia-sia"
226
Bab 226 "Diberhentikan tidak hormat"
227
Bab 226 "Kata perpisahan"
228
Bab 228 "Sidang"
229
Bab 229 "Singa betina"
230
Bab 230 "Memaafkan"
231
Bab 231 "Permintaan maaf Sheila."
232
Bab 232 " Bahagia dan Lega"
233
Bab 233 "Hukuman untuk Raka"
234
Bab 234 "
235
Bab 235 "Bertemu cucu"
236
Bab 236 "Pulang ke rumah"
237
Bab 237 "Aqiqah si kembar"
238
Bab 238 "Bebas"
239
Bab 239 "Akhir yang bahagia"
240
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!