NovelToon NovelToon
The Dark Prince

The Dark Prince

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:803
Nilai: 5
Nama Author: PASTI SUKSES

Di negeri Eldoria yang terpecah antara cahaya Solaria dan kegelapan Umbrahlis, Pangeran Kael Nocturne, pewaris takhta kegelapan, hidup dalam isolasi dan kewaspadaan terhadap dunia luar. Namun, hidupnya berubah ketika ia menyelamatkan Arlina Solstice, gadis ceria dari Solaria yang tersesat di wilayahnya saat mencari kakaknya yang hilang.

Saat keduanya dipaksa bekerja sama untuk mengungkap rencana licik Lady Seraphine, penyihir yang mengancam kedamaian kedua negeri, Kael dan Arlina menemukan hubungan yang tumbuh di antara mereka, melampaui perbedaan dan ketakutan. Tetapi, cinta mereka diuji oleh ancaman kekuatan gelap.

Demi melindungi Arlina dan membangun perdamaian, Kael harus menghadapi sisi kelam dirinya sendiri, sementara Arlina berjuang untuk menjadi cahaya yang menyinari kehidupan sang pangeran kegelapan. Di tengah konflik, apakah cinta mereka cukup kuat untuk menyatukan dua dunia yang berlawanan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PASTI SUKSES, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kehidupan Baru

Hari-hari pertama pernikahan Kael dan Arlina di Noctis Hall dipenuhi kebahagiaan yang sederhana. Arlina, dengan semangatnya yang ceria, membawa warna baru ke dalam istana yang sebelumnya dipenuhi kesunyian. Sementara itu, Kael mencoba menyesuaikan diri dengan kehadiran Arlina yang sering kali melampaui harapannya.

Pagi itu, Arlina sedang sibuk di taman, mencoba menanam beberapa bunga dari Solaria yang dibawanya. Kael mendekat dengan langkah tenang, mengawasi istrinya yang terlihat fokus menggali tanah.

“Arlina, kau yakin bunga itu bisa tumbuh di sini?” Kael bertanya dengan nada skeptis, menatap bibit yang terlihat rapuh.

Arlina mendongak, tersenyum cerah. “Tentu saja. Cahaya matahari mungkin sedikit kurang di sini, tetapi aku yakin mereka akan bertahan.”

Kael menyilangkan tangan di dadanya, menatap Arlina dengan ekspresi datar. “Umbrahlis bukan tempat yang ramah untuk tanaman. Segalanya di sini harus beradaptasi atau mati.”

“Tepat sekali,” jawab Arlina dengan nada menantang, sambil menepuk tanah di sekitar bunga. “Seperti aku yang beradaptasi dengan duniamu.”

Kael terdiam, tak bisa membantah. Ia tahu Arlina telah berusaha keras menyesuaikan diri, meskipun ia sendiri sering merasa dunianya terlalu gelap untuknya.

“Dan kau juga harus belajar,” tambah Arlina, menatap Kael dengan tatapan penuh arti. “Tidak semua hal perlu dipaksa untuk bertahan. Kadang, kau hanya perlu memberinya kesempatan.”

Kael mendekat, duduk di sebelahnya. Ia mengambil sekop kecil dari tangan Arlina dan mulai membantu menggali. “Jika ini yang membuatmu bahagia, aku akan mencoba. Tapi jangan salahkan aku jika bunga-bunga ini tidak bertahan.”

Arlina tertawa kecil, meletakkan tangannya di atas tangan Kael. “Aku tidak akan menyalahkanmu. Tapi aku yakin, dengan sedikit usaha, mereka akan tumbuh.”

*****

Di hari lain, Kael menghadapi tantangan berbeda. Beberapa penasihat istana mulai mempertanyakan keputusan Kael untuk menikahi seseorang dari Solaria. Di aula besar, mereka mengajukan kekhawatiran mereka secara langsung.

“Yang Mulia,” salah satu penasihat, Lord Varyn, berbicara dengan nada hormat namun tegas. “Keputusan Anda untuk menikahi Arlina membawa risiko politik yang besar. Bagaimana jika Solaria memanfaatkan pernikahan ini untuk keuntungan mereka?”

Kael menatap tajam ke arah Varyn. “Arlina adalah istriku, dan dia sekarang adalah bagian dari Umbrahlis. Tidak ada seorang pun yang berhak meragukan kesetiaannya.”

“Tetapi, Yang Mulia,” tambah seorang penasihat lain, “pengaruhnya mungkin tidak disengaja, tetapi tetap ada. Masyarakat melihatnya sebagai orang luar.”

Arlina yang kebetulan mendengar percakapan itu dari balik pintu, merasa hatinya tertusuk. Ia tahu ia masih dianggap asing di istana ini, meskipun ia telah berusaha sebaik mungkin untuk beradaptasi.

Ketika Kael keluar dari aula setelah rapat, ia menemukan Arlina berdiri di sana dengan ekspresi sedih. “Arlina, kau mendengar semuanya?”

Arlina mengangguk pelan. “Aku tahu mereka tidak percaya padaku. Mungkin mereka benar. Aku tidak benar-benar berasal dari dunia ini.”

Kael mendekat, memegang kedua tangan Arlina dengan lembut. “Mereka tidak mengerti. Dan aku tidak peduli apa yang mereka pikirkan. Kau adalah bagian dariku sekarang, bagian dari Umbrahlis. Tidak ada yang bisa mengubah itu.”

“Tapi aku tidak ingin menjadi beban bagimu, Kael,” bisik Arlina, matanya berkaca-kaca.

Kael menyentuh wajah Arlina, memaksanya untuk menatap langsung ke matanya. “Kau bukan beban. Kau adalah satu-satunya hal yang membuatku merasa hidup. Jangan pernah meragukan tempatmu di sini.”

Arlina tersenyum tipis, meskipun hatinya masih dipenuhi keraguan. Ia tahu perjalanan mereka masih panjang, tetapi ia berjanji pada dirinya sendiri untuk terus berjuang.

Beberapa malam kemudian, saat hujan turun deras di luar, Kael dan Arlina duduk bersama di perpustakaan istana. Arlina sibuk membaca buku tentang sejarah Umbrahlis, sementara Kael memandangi api yang berkobar di perapian.

“Kael,” panggil Arlina, memecah keheningan.

“Hm?” Kael menoleh, melihat istrinya yang tampak serius.

“Aku membaca tentang masa lalu keluargamu. Tentang perang dan pengkhianatan. Apa itu sangat sulit untukmu?”

Kael terdiam sejenak sebelum menjawab. “Hidup di sini selalu penuh dengan konflik. Kau harus siap untuk melawan setiap saat, bahkan terhadap keluargamu sendiri.”

Arlina menutup bukunya, berjalan mendekat dan duduk di samping Kael. “Itu terdengar sangat berat. Aku tidak bisa membayangkan harus hidup seperti itu.”

Kael tersenyum tipis, tetapi ada kepedihan di matanya. “Itulah sebabnya aku kagum padamu. Kau membawa cahaya ke dalam hidupku, sesuatu yang belum pernah kumiliki sebelumnya.”

Arlina menyandarkan kepalanya di bahu Kael. “Aku tidak bisa mengubah masa lalumu, Kael. Tapi aku ingin menjadi bagian dari masa depanmu. Apa pun yang terjadi.”

Kael menunduk, mencium puncak kepala Arlina dengan lembut. “Dan aku akan melakukan apa pun untuk memastikan kau aman dan bahagia.”

Namun, seperti semua hubungan, pernikahan mereka tidak selalu mulus.

Suatu sore, Arlina memutuskan untuk menghadiri pasar rakyat di kota, tanpa memberitahu Kael terlebih dahulu. Ketika Kael mengetahui, ia segera menyusul, wajahnya dipenuhi amarah.

“Arlina!” panggil Kael ketika menemukannya di tengah kerumunan.

Arlina berbalik, terkejut melihat Kael yang tampak marah. “Kael? Kenapa kau di sini?”

“Aku yang seharusnya bertanya. Kenapa kau pergi tanpa memberitahuku?”

Arlina mendesah. “Aku hanya ingin melihat kehidupan rakyat Umbrahlis. Mereka adalah bagian dari dunia ini, dan aku ingin mengenal mereka.”

“Tetapi kau bisa dalam bahaya!” Kael mendekat, menatapnya tajam. “Ada banyak orang yang ingin mencelakaimu, terutama karena kau adalah istriku.”

“Aku tidak bisa terus-menerus hidup dalam ketakutan, Kael,” balas Arlina dengan nada tegas. “Aku harus belajar menghadapi dunia ini.”

Kael terdiam, menyadari bahwa ia tidak bisa terus-menerus melindungi Arlina dari segala hal. “Aku hanya tidak ingin kehilanganmu,” akhirnya ia berkata dengan suara pelan.

Arlina melunak, menyentuh tangan Kael. “Dan aku tidak akan pergi ke mana-mana. Tapi kau harus mempercayaiku, Kael.”

Kael mengangguk perlahan. “Baiklah. Tapi mulai sekarang, kau harus memberitahuku sebelum pergi ke mana pun.”

Arlina tersenyum. “Deal.”

Malam itu, ketika mereka kembali ke istana, Kael memeluk Arlina erat, seolah-olah tidak ingin melepaskannya lagi. Mereka tahu bahwa pernikahan mereka akan selalu penuh dengan tantangan, tetapi mereka juga tahu bahwa cinta mereka cukup kuat untuk menghadapinya bersama.

Malam itu, ketika mereka duduk di balkon istana, Kael dan Arlina menikmati pemandangan langit malam Umbrahlis yang dipenuhi bintang. Suara angin yang lembut berhembus, membawa kedamaian setelah hari yang penuh ketegangan.

“Kael,” panggil Arlina pelan, memecah keheningan.

“Hm?” Kael menoleh, matanya tertuju pada wajah istrinya yang diterangi cahaya bulan.

“Aku tahu dunia ini tidak mudah untukmu, dan aku mungkin masih menjadi bagian yang asing. Tapi, aku berjanji akan terus belajar agar aku bisa menjadi pendamping yang pantas untukmu.”

Kael menghela napas, tangannya menyentuh pipi Arlina dengan lembut. “Dan aku akan belajar melepaskan sedikit kendali, memberikanmu ruang untuk menjadi dirimu sendiri. Karena kau adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidupku.”

Arlina tersenyum, dan dalam keheningan malam itu, mereka berbagi ciuman lembut yang penuh janji—janji untuk terus saling mendukung, apa pun yang terjadi.

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Jangan nggak baca, sayang banget
amoakakashisensei
Ngga nyangka, seru banget!
gadGoy13
Ngagetin deh! 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!