Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Demian mengetuk ketuk bolpoint di atas meja kerjanya, tubuh nya bersandar malas dengan kakinya terangkat di atas meja.
Tatapan matanya sangat tajam dan dalam, bayangan pertemuan dengan karina yang tidak sengaja semalam terus membayanginya.
Tangan Malvin yang memeluk pinggang Karina secara posesif masih terbayang sampai ia tidak bisa tidur, tangan yang memeluk itu adalah tangan Malvin suami Karina, tapi hal itu membuat hati dan perasaanya tidak bisa tenang, ada rasa tidak suka melihat pemandangan itu, ia merasa kepemilikan akan tubuh Karina.
Suara ketukan membuat Demian tersadar, anak buahnya datang menyodorkan sebuah dokumen, dengan gerakan tenang dan tertata Demian membuka dokumen tersebut, anak buahnya memperhatikan Demian, tidak ada ekspresi dalam wajah Demian.
"Jadi Karina dan malvin menikah karna permintaan keluarga?.
Demian terdiam sambil mencerna informasi yang baru ia dapat"
"Karina menikah untuk menggantikan istri Malvin yang meninggal, dan istrinya itu adalah saudara kembar Karina.
"benar tuan" jawab anak buah Demian.
"istri pertama Malvin adalah nona Katia, saudara kembar nona Karina yanh baru melahirkan Angel, kedua belah pihak sepakat untul menikahkan mereka, karna merasa Angel butuh sosok sorang ibu" lanjutnya.
"Dan karina menerima itu" ucap Demian ada rasa tidak rela yang muncul dalam hatinya.
"benar tuan"
"Nona Karina menikah demi Angel, dan rasa sayangnya pada saudara kembarnya, demi Angel nona Karina meninggakan kekasih yang dia cintai"
"Dan untuk informasi tambahan kekasih nona Karina, pria itu sudah menikah satu tahun lalu" ucap sang anak buah entah mengapa perasaan lega dalam hati Demian.
Kepala Demian terasa berat. Ia bersandar di kursinya, mencoba mengendalikan kekacauan di pikirannya.
Fakta bahwa Karina menikah bukan atas dasar cinta membuat perasaan aneh menguar di dadanya. Ia tidak bisa menjelaskan kenapa, tapi mengetahui bahwa Karina sebenarnya menjalani kehidupan yang dipaksakan membuat hatinya tidak nyaman, ada rasa tidak tega di hatinya.
"apa hubungan mereka harmonis?" tanya Demian ,ia melempar dokumen ke atas meja dengan kasar, masih banyak tulisan yang belum ia baca, namun ia tidak mau membacanya yang membuat kepalanya bertambah pusing.
"tidak terlalu, secara garis besar pernikahan mereka teras hambar, meski keduanya bertindak selayaknya suami istri sungguhan" ucap anak buahnya.
"Nona karina lebih suka menyibukan diri di rumah sakit dibanding di rumah, namun meski begitu, cintanya nona Karina pada Angel memang sangat tulus,"
Bayangan wajah Karina yang cantik, tenang dan damai yang selalu ia lihat, tiba tiba muncul dan ternyata itu adalah topeng yang karina gunakan untuk menutupi kesedihannya.
"setelah fakta fakta yang ada, peluang tuan untuk memiliki nona Karina sangatlah besar tuan" ucap anak buahnya membuat Demian langsung menoleh dan menatap tajam anak buahnya tersebut, lebih tepatnya asisten yang bernama Leon.
"apa kau bergabung dengan grup gosip Sean ,dan Daniel?" tanya Demian dengan sinis.
"saya hanya heran mengapa anda tiba tiba menyuruh saya menyelidiki seorang wanita yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan gelap tuan, itu bukanlah anda yang saya kenal" balas Leon semakin membuat Demian mendengus kesal.
"apa ada yang perlu saya selidiki lagi tuan?" tanya Leon.
"tidak perlu, kembalilah bekerja, siapkan anak buah nanti malam kita ada transaksi besar dipelabuhan, aku tidak ingin polisi atau siapapun itu mengganggu itu" ucap Demian.
"baik tuan" ucap Leon berlalu pergi.
Demian kembali membuka dokumen itu, keningnya menyerjit saat membaca kalimat, mereka kecelakaan bersama.
"tunggu dulu, apa ini yang dimaksud Siera" gunam Demian.
Lalu ingatan nya berputar malam kemarin saat Siera mabuk dan merancau tidak jelas.
Kecelakaan itu disengaja kakak, seseorang menginginkan Karina mati
Demian masih mengingat itu, dan rasa penasarannya kian bertambah besar. Terlebih saat melihat dean yang juga tidak mengerti yang diucapkan Siera.
"Leon kembali keruanganku" ucap Demian menggunakan intercom.
Tak butuh waktu lama, Leon datang.
"ada apa tuan?" tanya Leon.
"selidiki kasus Kecelakaan yang melibatkan Karina dan saudara kembarnya" titah Demian.
"lagi??" tanya Leon, padahal tadi dirinya sudah menawarkan apakah dirinya perlu mencari informasi lebih lanjut apa tidak, namun Demian menolak.
Demian menatap tajam Leon yang saat ini menatap dirinya penuh curiga, atau lebih ke menggoda dirinya.
"asal kau tahu saja, mereka adik Dean, informasi yang aku inginkan sesuatu berharga untuknya" ucap Demian.
"benarkah?, mengapa tidak Dean saja yang menyuruh seseorang untuk mencari tahu,?
"bisakah kau diam, kau tidak akan mengerti" ucap Demian dengan tajam.
"oke baiklah, aku akan mencari informasi selengkap lengkapnya" ucap Leon dengan senyum.
"yaaak mengapa kau tersenyum seperti itu!!!, awas saja kau membocorkan hal ini pada oma, aku akan memecatmu!!" ancam Demian.
"siap bos, asal satu mobil keluaran terbaru sudah terparkir di garasi untukku" ucap Leon langsung pergi sebelum Demian melempari dirinya dengan sepatu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Karina tengah berkutat di dapur, mempersiapkan sarapan rutinitas tiap hari nya.
"Karina,.." panggil Malvin.
"semalam kau tidur dengan Angel?" tanya Malvin.
"hmm" jaaab karina hanya mengangguk, enggan menghadap ke arah Malvin.
"maafkan aku soal apa yang terjadi semalam" ucap Malvin, Karina tetap membelakangi Malvin, tidak merespon, kemarahan uang sejak semalam ia tahan kian mendidih.
"aku tahu mamah dan Emma keterlaluan" lanjut Malvin mencoba menjelaskan.
"Aku seharusnya membelamu. Aku .,., aku hanya tidak tahu harus berbuay apa, semua itu di luar kendaliku" lanjut Malvin dengan perasaan bersalah.
Karina mendadak berbalik badan dan menatap tajam Malvin.
"Tidak tahu harus berbuat apa?, mereka menghinaku, mengatakan bahwa aku tidak perduli pada Angel, bahkan mereka terus saja menyindirku yang gila kerja, mereka menyuruhku berhenti menjadi dokter!!, dan kau hanya diam??!, bukankah harusnya kau berpihak, dan berdiri dipihaku!!!
"karina, aku tidak mau memperkeruh suasana, aku ingin menunggu semua reda" ucap Malvin
"Reda??" tanya Karina mendengus.
"mereka tidak akan pernah berhenti Malvin!!!, mereka tidak akan pernah menganggap aku cukup baik untukmu dan juga Angel!!, bahkan mereka selalu membandingkanku dengan Katia!!!" ucap Karina dengan suara yang meninggi.
Wajah Malvin tiba tiba berubah saat mendengar kata itu "jangan bawa bawa nama Katia!!" ucap Malvin memperingatkan.
"jangan membawa bawa namanya" Karina tertawa sinis.
"bukan aku, tapi mereka sendiri yang terus melakukan nya. Aku tidak pernah lepas dari bayang bayang saudara kembarku sendiri. Kau pikir bagaimana rasanya menikah dengan pria yang bahkan mungkin masih mencintai saudara kembarmu sendiri lebih dari aku!!!
"Karina itu tidak adil" bentak Malvin
"Aku menikahimu karna Angel membutuhkanmu, Amu tidak pernah memintamu untuk menggantikan Katia, dan aku tidak pernah menyuruhmu untuk menjadi Katia, Kau tetap Karina"
"Benar, kau tidak memintaku menjadi Katia, tapi kau juga diam saat keluargamu menyerangku dengan bayang bayang Katia, kau dan mereka tidak memperbolehkanku menjadi diriku sendiri, mereka selalu memintaku menjadi sosok Katiayang bagi mereka sempurna itu, bahkan kau hanya diam saat mereka memperlakukanku seperti pengganti Katia!!! Air mata Karina mengalir meluapkan segala emosi yang selama ini ia tahan.
Lidah Malvin berubah menjadi kelu, ia tidak bisa mengucapkan apa apa lagi.
"maafkan aku Karina"
"aku.,.,. Aku tidak pernah berniat untuk membuatmu merada seperti ini,., aku"
Dada Karina merasa sangat sesak
"maaf saja tidak cukup Malvin, aku merasa selama ini aku yang berjuang sendirian, kau tidak pernah benar benar berdiri disampingku" ucap Karina dengan air mata yang terus mengalir.
Malbin menunduk dengan berat hati, ia tahu mengapa selama ini ia sulit membela Karina. Katia nama iyu selalu muncul dalam hatinya, lebih dari apapun Katia tetap singgah dalam seluruh jiwa nya meski sudah ada Karina di dalam hidupnya.
"Malvin, Kau masih sangat mencintai Katia kan?" tanya Karina dengan tatapan penuh kemirisan.
Malvin tertegun tidak bisa menjawab pertanyaan itu.
"karina.,.," ucap malvin berusaha untuk menatap Karina.
"cukup aku sudah tahu jawaban nya, tanpa kau menjawab aku tahu itu" potong Karina.
Karina menarik nafasnya dengan dalam, mencoba mengendalikan emosi, namun tangis itu kembali pecah akan luka yang selama ini ia tahan.
"asal kau tahu saja Malvin, setiap kali kita selesai bercinta kau selalu menyebut Namanya bukan Namaku" ucap Karina seketika membuat tubuh Malvin membeku, wajahnya pucat seketika
"kau tidak sadar akan itu Malvin?, kau selalu menyebut namanya, bukan aku, bagaimana aku bisa merasa kau selalu disisiku?, kau dan semuanya membuatku semakin merasa bahwa aku adalah pengganti Katia, aku berusaha mencintaimu, menerima pernikahan ini, tapi kau.,., bahkan tidak pernah menganggapku ada" ucap Karina menatap Malvin penuh dengan luka.