Kehidupan Sederhana yang dijalani Putri Ayaxana Gledia yang tadinya berjalan sempurna, hancur begitu saja setelah dia diterima di universitas bergensi di Jakarta.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan seorang most wanted sekaligus putra tunggal pemilik kampus tersebut yang bernama Pangeran Zaiver Zyain.
Zaiver begitu terobsesi dengan ayaxana saat pertama kali dia melihatnya dan diam-diam memperhatikan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh gadis cantik
tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Ayaxana terbangun dari tidurnya dikarenakan terusik
oleh cahaya yang masuk melalui jendela kamarnya.
"Pasti aku ketiduran lagi di mobil." Ucap ayaxana
menggelengkan kepalanya. "Sungguh aku sangat
merepotkan kak zaiver, karena setiap kali aku tidur di mobil, pasti dia yang akan membawa aku kesini." Sambung ayaxana.
Dia pun baru dari tidurnya dan bersiap-siap untuk
berangkat ke kampus. Tidak butuh waktu lama, kini Ayaxana telah siap, dia langsung melangkah kakinya keluar kamar untuk menuju meja makan.
Saat telah berada di meja makan, ayaxana tidak
mendapati zaiver di sana, biasanya zaiver akan sarapan pagi bersamanya.
"Selamat pagi nona muda." Ucap maid idah.
"Selamat pagi." Jawab ayaxana. "Maid idah, apa kak
zaiver belum bangun?" Sambung ayaxana.
"Tuan muda pergi setelah menidurkan anda nona muda." Jawab maid idah.
"Apa dia memberitahu anda, dia mau kemana?" Ucap
ayaxana heran, baru kali zaiver pergi tanpa memberitahunya.
"Tidak nona muda, di langsung pergi tanpa berkata
apa-apa." Jawab maid idah.
"Ok. Terimakasih maid idah." Ucap ayaxana.
"Sama-sama nona muda, kalau begitu saya ke belakang."Jawab maid idah berjalan ke arah dapur.
Kini Ayaxana telah menyelesaikan sarapan paginya, siap berangkat ke kampus dan di antar oleh sopir pribadi zaiver.
Di dalam mobil, ayaxana terus memikirkan kemana
zaiver pergi, baru kali ini zaiver tidak memberitahunya. Sampai dia tidak menyadari mobil yang di Kendarainya telah terparkir di halaman kampus dia.
"Silahkan nona muda." Ucap sopir pribadi zaiver
membukakan pintu mobil untuk ayaxana.
"Ohh iya pak, terimakasih." Jawab ayaxana keluar dari
mobil tersebut.
Ayaxana yang Beru saja keluar dari mobil di datangi oleh Dion, Robert dan azkaya.
"Selamat pagi xana." Ucap Dion.
"Selamat pagi." Jawab ayaxana.
"Kita di suruh zaiver ngejagain kamu." Ucap azkaya.
"Emangnya kak zaiver ke mana kak?" Jawab ayaxana.
"Zaiver mendadak keluar Negeri semalam karena ada
pekerjaan yang harus dia selesaikan, makanya dia tidak bilang sama kamu." Ucap Dion.
"Berapa lama kak zaiver perginya." Jawab ayaxana
penasaran.
"Kita juga kurang tau, tapi kata zaiver dia akan pulang
secepatnya." Ucap Dion.
"Jadi selama zaiver tidak di sini, kita yang ngejagain
kamu." Ucap azkaya.
"Terimakasih kak, karena repot-repot jagain aku." Jawab ayaxana.
"Enggak apa-apa, santai." Ucap Dion.
"Kalau gitu, aku ke kelas vah kak." Ucap avaxana.
"Kita akan antar kamu ke kelas." Jawab Dion.
Mereka pun semua berjalan menuju kelas ayaxana.
Sedangkan di dalam pesawat, zaiver akan terbang ke
Roma untuk menemui orang tuanya. Zaiver terus memikirkan kejadian-kejadian mengenai dirinya dan ayaxana. Bagaimana kalau semua yang di pikirkan ternyata benar, dia harus bagaimana, selama ini dia sudah menutupi identitas aslinya ke ayaxana, di tambah lagi kalau dugaannya benar, pasti ayaxana sangat membencinya.
"Gue enggak bisa, gue belum siap di tinggalkan olehnya. " Ucap zaiver yang sangat pusing memikirkan semua ini.
"Tuan muda, sebentar lagi kita akan mendarat FCO
Airport." Ucap pramugari tersebut.
Zaiver hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Tidak lama kemudian, pesawat yang di naiki zaiver telah mendarat di FCO Airport, dan dia segara menaiki mobil yang telah menunggu dari tadi untuk menuju kediaman orang tuanya.
Setalah menempuh perjalan sekitar 1 jam, mobil yang di naiki zaiver memasuki sebuah mansion yang sangat besar dengan pekarangan masion yang sangat luas juga. Mobil yang di naiki zaiver telah terparkir di depan pintu masuk masion. Salah satu penjaga masion tersebut berlari membukakan pintu mobil untuk zaiver.
"Selamat datang tuan muda." Ucap pengawal tersebut.
Tetapi zaiver tidak memperdulikannya dan hanya berlalu begitu saja memasuki masion tempat orang tuanya tinggal.
"Mom... Dad." Panggil zaiver yang membuat kedua
orang tuanya terkejut.
"Hai... My son." Ucap mommy zaiver yang bernama
Giselle, berjalan ke arah zaiver dan langsung memeluknya.
"Kenapa kamu tidak memberitahu kami dulu kalau kamu ingin ke sini." Ucap Daddy zaiver yang bernama Zain.
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian." Jawab
zaiver.
"Ada apa son, apa yang ingin kamu bicarakan." Ucap
Zain.
"Ayo kamu duduk dulu." Ucap Giselle sambil menuntun
zaiver duduk di sofa yang berada di ruang keluarga masion tersebut.
"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan dengan kami, pasti ini sangat penting, karena kalau tidak kamu bisa
membicarakannya lewat telepon." Ucap Zain.
"Iya ada sayang, apa kamu dalam masalah." Ucap
Giselle panik.
"Kamu ingin menanyakan soal pencangkokan ginjal
yang pernah aku lakuin." Jawab zaiver.
"Kenapa kamu bertanya soal itu, itu sudah sangat lama." Ucap Giselle.
"Apa yang ingin kamu ketahui." Ucap Zain.
"Apa bener, kalian mendapatkan ginjal ini dengan cara
kotor." Jawab zaiver. Zain dan Giselle saling menatap saat mendengar perkataan zaiver.
"Jawab aku dad, apa bener kalian mendapatkan ginjal
ini dengan cara kotor, kalian mengambil ginjal dari seorang gadis tanpa meminta persetujuan dari dia dan kalian yang membunuh orang tua gadis itu." Ucap zaiver marah karena kedua orang tuanya hanya diam.
"Iya. Kami mendapatkan ginjal itu dengan cara kotor,
karena itu jalan satu-satunya sayang untuk menyelamatkan kamu." Jawab Giselle sambil memegang wajah zaiver.
"Tapi kenapa kalian membunuh kedua orang tuanya."
Ucap zaiver.
"Kami terpaksa, karena orang tuanya ingin melaporkan kami." Jawab Zain.
"Maafkan kami sayang, kita melakukan semua itu
karena ingin menyelamatkan kamu." Ucap Giselle.
Zaiver yang sudah mendapat jawaban dari semua
pertanyaan yang ada di kepalanya, hanya bisa menundukkan kepalanya dan langsung berdiri dari duduknya berjalan keluar mansion kedua orang tuanya.
"'Sayang.. Kamu mau kemana." Teriak Giselle. Tetapi
zaiver tidak menjawab pertanyaan, zaiver terus berjalan keluar dari mansion dan masuk kedalam mobil yang terparkir di depan mansion kedua orang tuanya.
Di dalam mobil, zaiver sangat marah dan frustasi, tidak dia tidak menyangka dugaan selama ini benar, ginjal yang ada di tubuhnya sekarang milik ayaxana berarti selama ini dia penyebab dari penderitaan yang di alami gadisnya.
"Ahhhh brengsek." Teriak zaiver memukul stir mobil yang di Kendarainya.
"Apa yang harus gue lakukan, apa yang akan terjadi saat ayaxana mengetahui kalau keluarga gue yang membunuh orang tuanya dan gue juga seorang mafia, dia pasti sangat membenci gue dan akan meninggalkan gue." Ucap zaiver mengendari mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi.
"Enggak. Gue enggak akan ngebiarin ayaxana tau soal
ini semua, gue enggak sanggup kalau dia pergi dari gue." Sambung zaiver.
Setelah berkendara cukup lama, Zaiver memberhentikan mobilnya di sebuah bar.
***
Di kampus, tepatnya di kantin, ayaxana dan Rini sedang duduk-duduk dan menikmati makanannya.
"Aya, kemana kak zaiver, tumben dia enggak temuin
kamu." Ucap Rina.
"Kak zaiver keluar negeri semalam, dia mendadak ada
kerjaan yang harus diurus." Jawab ayaxana.
"Kalau kak azkaya, Kak Dion dan kak Robert juga ikut
bersama kak zaiver?" Ucap Rina penasaran.
"Mereka enggak ikut, kak zaiver menyuruh mereka untuk ngejagain aku." Jawab ayaxana.
"Kak zaiver sangat romantis yah, dia sangat ngejagain
kamu." Ucap Rina tersenyum.
"lya, aku juga rasa kak zaiver sangat ngejagain aku."
Jawab ayaxana.
"Kamu sangat beruntung, ngedapatin laki-laki seperti
kak zaiver." Ucap Rina.
"Iya kamu betul." Jawab ayaxana.
Di ruangan pribadi milik zaiver, Dion, azkaya dan Robert tengah duduk santai.
"Robert, apa zaiver menghubungi elo?" Ucap Dion.
"Enggak, gue juga dari tadi menunggu kabar dari dia."
Jawab Robert.
"Tumben banget zaiver pergi tanpa memberitahu kita."
Ucap Dion.
"Iya, biasanya dia akan memberitahu kita kemana dia
akan pergi." Jawab azkaya.
Sedangkan orang yang sedang mereka khawatir, ada di
bar sedang minum-minum untuk menjernihkan pikirannya. Di bar, banyak perempuan yang menggoda zaiver, tetapi mereka semua di tolak oleh zaiver. Karena di pikirannya hanya ada ayaxana dan selalu ayaxana.
Setelah zaiver merasa dirinya setengah sadar, dia
memutuskan untuk pulang, tetapi bukan di mansion orang tuanya melainkan ke hotel.
oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏