NovelToon NovelToon
Duda Kaya Itu Suamiku

Duda Kaya Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Duda / CEO
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yayuk Handayani

Janda hanyalah statusku.


Nadira Ayu, seorang gadis muda yang berparas cantik. Tak pernah terbayangkan oleh Nadira, jika dirinya akan menjadi seorang istri diusianya yang masih begitu muda.


Lika liku serta permasalahan dalam hidupnya seolah telah berhasil membuatnya terlempar dari keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari, dengan tanpa sengaja, dirinya dipertemukan dengan seorang gadis kecil yang begitu cantik.


Dan alangkah terkejutnya Nadira, saat gadis kecil itu menginginkannya untuk menjadi sang mommy baginya. Namun sayang, daddy dari gadis kecil itu memandang dirinya dengan sebelah mata hanya karena ia berstatus sebagai seorang janda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janda?!

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Suasana di ruangan tamu itu terasa hening tatkala adanya sesosok yang tengah hadir dengan membawa sebuah koper yang cukup besar yang kini masih setia berdiri di tempatnya. Ya, setelah resmi bercerai dengan sang suami Dani, Nadira sudah memutuskan untuk kembali ke rumah di mana dirinya pernah di besarkan.

Kini Nadira sudah duduk di ruang tamu rumah sendiri. Namun, kedua orang tuanya bersama sang kakak perempuannya malah menatap bingung pada dirinya. Bingung?, hal wajar memang jika keluarganya merasa bingung dengan kedatangan nya, pasalnya Nadira datang dengan membawa koper miliknya, Mengapa Nadira datang membawa koper?, memangnya Nadira akan tinggal di rumah ini lagi?, itulah pertanyaan yang ada dalam benak keluarganya.

" Dira, tumben kamu datang pagi - pagi kemari nak, dan ini, kamu malah membawa koper, memangnya kamu mau kemana nak? ". Seru Yudi bertanya pada putrinya Dira.

" Iya, kamu ini kok datang ke sini malah membawa koper?, aneh kamu Dira ". Sambung sang mama Santi.

" Tunggu dulu, jangan katakan kalau kamu sedang bertengkar dengan suamimu Dira? ". Tebak Siska yang juga ikut menimpali, dan jika hal itu memang benar, sudah pasti Siska merasa senang.

Nadira tak langsung menyahut cecaran pertanyaan yang dilontarkan oleh keluarganya, jika mereka tahu, pasti mereka akan sangat terkejut, tapi, dirinya juga harus mengatakan tentang masalah yang sebenarnya pada keluarganya.

" Dira, jawab pertanyaan papa nak, sebenarnya apa yang terjadi, apa benar jika kamu dan suamimu bertengkar dan kamu malah pergi dari sana? ". Tanya Yudi lagi, bahkan raut khawatir nampak jelas di wajahnya.

" Pa, ma, kak Siska, sebenarnya, Dira dengan kak Dani sudah resmi bercerai ". Sahut Nadira pada akhirnya.

Deg...

Bak mendapat sambaran petir yang begitu keras. Mereka begitu sangat terkejut bukan main. Apalagi pak Yudi. Pria paru baya itu begitu sangat terkejut disaat putrinya mengatakan tentang perceraiannya.

" Apa maksudmu Dira?, kamu bercerai dengan Dani?, kamu jangan bercanda nak? ". Sentak Yudi yang masih tak percaya dengan kabar yang begitu mengejutkan ini.

" Iya pa itu benar, Dira dan kak Dani sudah resmi bercerai, dan Dira datang kemari karena Dira ingin kembali tinggal di rumah Dira lagi pa ". Sahut Dira jujur dengan setenang mungkin.

" Tapi bagaimana bisa kamu bercerai dengan suamimu nak, memangnya apa yang sudah terjadi sampai kalian harus bercerai seperti ini, bahkan papa tak mendengar kabar miring apapun dari kehidupan rumah tangga kalian, dan sekarang, papa malah menerima kenyataan jika kamu dan suamimu sudah resmi bercerai, yang benar saja kamu ini Dira ". Sahut Yudi lagi, perceraian putrinya ini masih sangat sulit untuk Yudi terima.

" Maafkan Dira pa, tapi inilah kenyataannya, dari awal kak Dani memang tidak pernah mencintai Dira pa, kak Dani mencintai wanita lain yaitu istrinya, bahkan, jauh sebelum kak Dani menikahi Dira, kak Dani sudah menjadi suami dari istrinya itu pa, kak Dani sangat mencintai istrinya ". Sahut Nadira, karena memang itulah kenyataan yang sebenarnya.

Yudi yang mendengar penjelasan yang baru saja diucapkan oleh putrinya ini, semakin bertambah terkejut. Pengakuan yang diucapkan oleh Nadira benar - benar telah menikam hati pria paru baya itu.

" Maafkan Dira pa, Dira tidak bisa menyelamatkan pernikahan Dira, kami tidak saling mencintai ". Lanjut Nadira lagi, bahkan kini ia sudah menunduk.

Jujur saja, sebenernya saat ini hati Yudi mulai dilanda dengan rasa bersalah. Seharusnya dari awal ia tak menuruti keinginan istrinya dan juga besannya itu, karena semenjak Yudi melihat Dani, Yudi sendiri pun bisa merasakan jika Dani sama sekali tak menyukai Nadira, tetapi mereka malah tetap dipaksa untuk menikah. Ini semua adalah salah nya. Yudi merasa bersalah karena keegoisan nya dengan sang istri, masa depan Dira menjadi rusak seperti ini.

Jika Yudi sedang dilanda dengan rasa bersalah akan nasib Nadira, maka beda halnya dengan dua wanita yang beda generasi ini. Santi sang mama dan juga putrinya Siska, merasa sangat senang akan kesialan yang menimpa nasib Nadira. Ibu dan anak itu merasa sangat bahagia dengan kabar akan rusaknya rumah tangga Nadira yang berujung dengan perceraian.

" Baguslah jika kamu bercerai dengan suamimu, itu memang pantas untukmu Dira ". Batin Santi tersenyum.

" Heh, akhirnya yang aku harapkan terjadi, akhirnya kamu menderita karena pernikahanmu Dira, baguslah, akhirnya kamu jadi janda ". Batin Siska dengan tersenyum puas.

Yudi masih menatap iba pada putrinya. Jika saja pernikahan mereka tak pernah terjadi, pasti putrinya ini tak akan bernasib seperti ini.

" Dira... maafkan papa nak, maafkan papa yang dulu pernah menyuruhmu untuk menikah, dan sekarang, nasib pernikahan mu malah berakhir seperti ini ". Sahut Yudi dengan segala perasaan bersalah nya.

Nadira pun lalu mendongak memandang papanya dan tersenyum.

" Pa, ini semua bukan salah papa, hanya saja memang seperti inilah takdir hidup Dira ". Sahut Nadira dengan tetap mengembangkan senyumannya.

Santi dengan Siska memutar kedua bola matanya malas. Dua wanita beda generasi itu merasa masa bodoh dengan senyuman ketegaran Nadira. Meski tersenyum sekalipun, Nadira tetaplah sudah menjadi seorang janda yang pada akhirnya akan dipandang sebelah mata oleh banyak orang.

*****

Malam hari yang menenangkan nyatanya tak membuat setiap insan yang menikmati malam itu juga ikut merasakan ketenangan. Kini, kegaduhan yang cukup mengusik telah mengisi ruangan peristirahatan sepasang paru baya itu. Putri mereka yang turut hadir dalam pembicaraan penting ini juga ikut mendukung keinginan mamanya untuk segera mengusir keberadaan Nadira.

" Pa, mama tetap ingin jika Dira pergi dari rumah ini pa, sudah cukup lama kita mengurus anak itu, mama tidak mau Dira tinggal di sini lagi pa, suruh dia pergi ke luar kota ". Sentak Santi lagi yang masih tetap pada keputusannya.

" Tapi ma, itu sangat tidak mungkin, bagaimana bisa kita menyuruh Dira untuk pergi dari rumah ini, rumah ini juga rumah Dira ma, tidak, papa tidak mau jika Dira pergi dari rumah ini ". Sahut Yudi yang juga masih tetap pada keputusannya.

" Pa, yang dikatakan oleh mama itu benar pa, Dira memang harus pergi dari rumah ini, dan ini memang sudah waktunya dia tidak kembali lagi ke rumah ini, kalau papa merasa bingung harus memberikan alasan apa pada Dira agar dia mau pergi dari rumah ini, ya papa katakan saja kalau di rumah ini tidak ada yang berstatus janda, apalagi kan papa tahu, janda itu akan dipandang sebelah mata oleh banyak orang, dan kalau sudah seperti itu, pasti yang akan terkena imbasnya adalah nama baik dari keluarga kita. Orang di luar sana akan memandang buruk keluarga kita karena dalam keluarga ini tidak ada yang berstatus janda, jadi jalan terbaiknya adalah Nadira harus pergi dari rumah ini ". Sahut Siska lagi dengan ketegasan karena Siska juga memiliki keinginan yang sama dengan mamanya.

Yudi menjadi merasa sangat bingung. Bisa - bisanya istri dan anaknya ini ingin agar Nadira pergi dari rumah ini, itu adalah hal yang sulit untuk dilakukan, apalagi rumah ini adalah rumah di mana Nadira di besarkan dari semenjak bayi.

" Oh, jadi papa masih tidak mau jika Dira pergi dari rumah ini?, baiklah, kalau begitu, biar mama yang pergi dari rumah ini ". Ancam Santi, padahal dirinya hanya berpura-pura.

" Ma, yang benar saja mama ini, tidak, mama tidak boleh pergi dari rumah ini ". Sentak Yudi.

" Ya sudah, kalau papa memang tidak ingin mama pergi dari rumah ini, maka papa harus mengusir Dira dari rumah ini pa ". Sahut Santi yang tak kalah menyentak.

Sungguh Yudi benar - benar kalang kabut dengan situasi ini. Pria paru baya itu sangat tak ingin jika Nadira harus pergi meninggalkan rumah ini, namun keadaan saat ini begitu memanas, sehingga membuat dirinya tak bisa berbuat apa - apa.

*****

Pagi hari yang begitu masih terasa sangat pagi, lebih tepatnya, sang mentari masih baru muncul. Keluarga kecil itu sudah duduk bersama seakan ingin membahas sesuatu yang sangat penting.

Ya, di pagi ini, Nadira telah di suruh oleh sang papa untuk berkumpul bersama di ruang tamu. Dan anehnya, di waktu yang masih sangat pagi, dan hal ini sangat tak biasa.

" Dira, ada yang ingin mama dan papa katakan padamu nak ". Seru Yudi pada akhirnya.

" Katakanlah pa ma, apa yang ingin papa dan mama katakan pada Dira ". Sahut Dira lembut.

Untuk sejenak, Yudi berusaha menghela nafasnya. Hatinya begitu tak sanggup untuk mengatakannya, tapi harus bagaimana?.

" Pa, ma, ada apa?, apa yang ingin papa dan mama sampaikan pada Dira, Dira akan mendengarkan nya pa ma ". Sahut Nadira lagi.

Dalam hal ini, Nadira merasa sedikit bingung. Ingin mengatakan sesuatu saja papanya terlihat sedikit tegang seperti ini. Dan jika sudah seperti ini, sudah pasti ada masalah dibaliknya.

" Dira, sebelumnya maafkan papa, mama, dan juga kakakmu nak, tapi kami harus mengatakan ini ".

" Nak, mulai hari ini, kamu jangan tinggal di rumah ini lagi, kamu harus pergi keluar kota dan tinggal di sana ". Jelas Yudi pada akhirnya.

Deg...

Bak mendapat hantaman dahsyat di dadanya. Hati Nadira bagai terasa ditikam. Nadira terdiam membeku. Apa yang diucapkan oleh papanya, telah membuat dirinya membeku bagai sebuah patung yang tak bernyawa. Nadira begitu sangat terkejut akan pernyataan papanya, sehinggu deru nafasnya seolah terhenti seketika itu juga bagai sosok yang kehilangan nyawanya.

" P-pa, a-apa maksud papa menyuruh Dira pergi dari rumah ini? ". Sahut Nadira dengan nadanya yang bergetar.

" Maafkan papa nak, tapi ini adalah yang terbaik untuk kamu dan kita semua. Kamu tahu kan, jika di keluarga ini, tidak ada yang berstatus sebagai seorang janda. Dan jika dari keluarga kita ada yang menjadi janda, maka itu akan sangat mencoreng nama baik keluarga ini ".

" Jadi papa minta sama kamu Dira, mulai hari ini, kamu sudah harus bersiap pergi keluar kota sebelum tetangga kita tahu jika dalam keluarga ini ada yang berstatus sebagai janda, jadi papa mohon padamu nak, segera kemasilah barang - barangmu dan pergi keluar kota ".

" Untuk uang ongkos dan biaya hidup kamu selama beberapa bulan ke depan, kamu jangan khawatir, karena papa sudah menyiapkannya ". Ucap Yudi panjang lebar.

Sebenarnya disaat Yudi mengatakan semua hal ini pada Nadira, hatinya begitu terasa sangat sakit. Namun, apalah daya, dirinya juga tak bisa berbuat apa - apa. Dan mungkin, menyuruh Nadira pergi keluar kota adalah jalan terbaik, karena dengan seperti itu, putrinya yang berhati malaikat ini tak akan lagi merasakan penghinaan dan perlakuan tak baik dari keluarganya sendiri.

Sedangkan Nadira, yang mendengar penuturan panjang lebar dari papanya, merasa begitu sangat hancur. Nadira tak pernah menyangka, jika sang papa, satu - satunya orang di rumah ini yang peduli padanya dengan begitu tega mengatakan hal yang begitu menyayat hatinya.

Bahkan papanya telah menyiapkan uang ongkos serta biaya hidupnya setelah pergi dari rumah ini. Tidakkah orang tuanya bertanya terlebih dahulu apakah dirinya mau untuk pergi keluar kota atau tidak, mengapa kedua orang tuanya memutuskan secara sepihak seolah mereka melupakan jika dirinya juga memiliki hak untuk bersuara. Tidakkah keluarganya berpikir, jika dirinya saat ini membutuhkan mereka sebagai penguat nya. Sungguh hati Nadira merasa sangat miris meratapi hidupnya yang begitu menyedihkan.

Bersambung..........

Hai kakak - kakak, Author kembali update, semangat membaca.

🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤❤❤

🌿🌿🌿🌿🌿

1
Tri Utari Agustina
Cerita bagus banget thor semangat
Yayuk Handayani: Terima kasih kak 🙏
total 1 replies
reni puspitasari
Luar biasa
reni puspitasari
Lumayan
pejuang rupiah😶‍🌫️
Biasa
Tri Utari Agustina
Rasakan Ria diberhenti oleh Andara karena mengasih minyak goreng dikolam renang
Tri Utari Agustina
Suster Ria mau dengan Andara kaca suster ria
Sandisalbiah
mohon maaf sebelumnya.. bukankah saat ini posiai Andra baru akan keluar rumah sakit ya... itu pas kecelakaan bukanya kondisi tangan Andra ada yg patah.. terus kok bisa gendong Nadira..?? 🤔🤔🤔🤔
Tri Utari Agustina
Rasakan Santi dan Siska dibentak oleh Andara
Tri Utari Agustina
Semoga Celine berbohong masalah penyakitnya semoga ketahuan oleh Andara
Sandisalbiah
mungkin setelah kecelakaan otak Andra jd lebih waras dan sikap egoisnya jd berkurang
Sandisalbiah
bodoh apa pura² bego si Andra ini...
Sandisalbiah
preett lah Ndra.. kalau kata maaf bisa menyelesaikan semua masalah.. dan kata maaf bisa menghilangkan rasa sakit di hati maka dunia ini tdk memerlukan hukum dan peraturan..
Sandisalbiah
hadeh.. lemah banget MC ceweknya.. gampang banget di tindas..
Runik Runma
rasain kmu ndra
Runik Runma
ntar bucin loh
Sandisalbiah
laki² egois si Dani ini... pengecut banget sikapnya
Indira Ira
Luar biasa
Tri Utari Agustina
Dasar Dani tidak tahu diri menyuruh Dira menjaga anaknya
Tri Utari Agustina
Jahat mama Santi terhadap Dira semoga ada balasannya
Tri Utari Agustina
Apa Dira anak pungut atau anak kandung thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!