Dia selalu di siksa dan selalu di abaikan oleh ayah kandungnya sendiri,Ayahnya lebih menyayangi kakak tirinya,Setiap waktu ibu tirinya selalu mengatur jodoh untuknya,Hingga tanpa sengaja dia mencium seorang pria,Yang tidak ia ketahui siapa pria tersebut,Sampai kemudian pria itu memintanya untuk menikah dengannya,Demi tidak mau mencari masalah dengan pria tersebut dia menerima tawaran pria tersebut.
Akankah suatu saat dia tahu bahwa ternyata pria itu adalah salah satu Milioner di negaranya.
Kalo kalian penasaran mending langsung baca aja ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Arlan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Memang apa yang kita perbuat di dunia ini akan mendapat balasannya,Bahkan lebih dari apa yang telah kita lakukan.
Dinda sangat senang sekali,Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan pada Anabella apa yang terjadi di perusahaan.
Pada saat itu.
Di kursi belakang mobil Maybach Edisi terbatas melaju dengan Anabella duduk sangat dekat dengan pintu mobil sambil memegang barang - barang pribadinya.
Di sebelahnya duduk suami barunya Anggara,Namun sejak Anabella masuk ke dalam mobil Anggara tidak mendongakkan kepalanya,Bahkan menoleh pun tidak kearahnya.Dia hanya menatap tajam kearah ponselnya dengan ekspresi acuh tak acuh.
Ponsel Anabella berbunyi, Anabella meletakan kotak di pelukannya dan mengeluarkan ponselnya.
Dia mendapat chat dari Dinda yang memberitahukan kalau Lusi sudah di pecat dan pak Dika di tegur keras oleh pak Prakasa.
Anabella mengerutkan bibirnya sedikitpun dia tidak terkejut.
Setelah peretas itu memberitahunya,Alasan menyerang sistem perusahaan Marco dia hanya memberikan satu nasehat kepada peretas itu.Dia hanya memberinya saran agar menyerang dengan tepat dan tidak mengorbankan orang yang tidak bersalah.
Lusi pantas mendapatkan balasan ini atas semua kesalahan yang telah dia perbuat merugikan orang banyak.
Anabella tanpa sadar menyilangkan kakinya setelah membalas pesan dari Dinda.Kedua kakinya yang putih dan jenjang dia silangkan.
Dia hanya mengunakan baju kaos besar milik Anggara,Karna duduk baju kaos yang dia kenakan sedikit terangkat.Cahaya matahari masuk melalu jendela mobil dan jatuh di kulitnya yang putih.Membuatnya terlihat mempesona bahkan pantulan dari kulitnya itu terlihat memukau.
Seakan terkena pantulan silau cahaya itu,Alis pria yang duduk di samping Anabella terangkat.
Pandangan matanya melirik ke kaki panjang dan ramping di sebelahnya.
"Gadis kecil,Apa ini cara kalian anak muda untuk mendapatkan perhatian seorang pria?"Tanya sinis dan dingin.
Anabella menatap Anggara dengan tatapan tidak mengerti.Dan lalu dia bertanya.
"Apa?Aku bahkan tidak melakukan apa pun!"Ujarnya sambil masih menatap Anggara yang ada di sampingnya.
Anggara memadukan ponselnya ke saku bajunya,Dia menatap Anabella lalu menjawab.
"Apa yang kamu pakai?"Tanya Anggara yang menatap Anabella dari atas sampai bawah.
Anabella menundukkan kepalanya dan dia baru menyadari setelah memperhatikan penampilannya,Lalu dia menjawab dengan santai.
"Oh ini,Ini adalah baju bapak,Karna baju yang di berikan pelayan tadi pagi kotor dan tidak bisa di pakai lagi,Jadi aku terpaksa memakai bajumu!"Jawabnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Pria itu menopang dagunya dengan satu tangan ,Menjawab dengan alis berkerut.
"Sudah dapat izin dariku?"Tanyanya dingin.
Anabella mendelik tajam dan menjawab dengan kesal.
"Apa aku harus menelpon mu dan meminta izin mu untuk memakai satu pakaian yang ada di dalam lemari mu?Kamu orang kaya kenapa sih pelit amat !"Ujarnya kesal.
Lagi pula dia tidak memiliki no telpon Anggara bagaimana bisa dia meminta izinnya.
Urat yang ada di dahi Anggara menonjol,Lalu dia menjawab.
"Apa katamu?"Jawabnya dengan masam.
Anabella tersenyum tipis lalu menjawab.
"Maksudku,Apa orang tua seperti mu ingin melihat berita tentang istri barumu berjalan dengan baju tipis setelah satu hari menikah!"Jawabnya santai.
Anggara kehabisan kata - kata.
Orang tua?Apakah dia sudah setua itu?.
Mata hitam Anggara sedikit menyipit,Lalu dia menjawab.
"Bagaimana kalau aku bilang aku tidak perduli!"Ujarnya acuh.
Anabella mengeratkan giginya geram lalu menjawab dengan dingin.
"Aku juga tidak perduli!"Ujarnya.