Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9.
Ruang utama keluarga Aleena terasa hening, begitu Aleena mengatakan, kalau Alan menceraikan Aleena karena ingin menikahi kekasihnya.
"Itu karena kamu tidak bisa memberikan dia seorang anak, makanya dia selingkuh dari kamu!" sahut adik perempuan Aleena.
"Benarkah seperti itu, putriku?" tanya Robert lembut, kembali tangannya menggenggam erat tangan Aleena.
"Bagaimana aku bisa hamil, kalau tidak pernah di sentuh sama sekali!" Aleena menundukkan wajahnya, mengatakan hal yang paling memalukan dalam hidupnya.
Alan sangat jijik berdekatan dengan dirinya.
Ruang utama kembali terasa begitu hening, semua terpaku mendengar apa yang di sampaikan Aleena.
Beberapa detik suasana ruangan, terasa seperti tidak berpenghuni, semua tidak percaya dengan apa yang dikatakan Aleena.
Sementara Alfred, diam-diam menghela nafas bahagia, ternyata gadis yang di rebut Alan darinya, sama sekali tidak di sentuh Alan.
Tapi, walau tidak di sentuh, Alan mengganti perlakuannya menindas Aleena.
Alfred tahu apa yang terjadi, walau Aleena tidak menceritakan apa yang ia alami di Mansion Alan.
Dari tangan Aleena, ia dapat melihat, kulit tangan Aleena terdapat banyak bekas lecet, dan terasa kapalan.
Alfred dapat menebak, kalau kehidupan Aleena sangat menyedihkan di Mansion Alan.
Untung saja Alan tidak menahan Aleena terus di Mansion nya, dengan menikahi Amber, tanpa menceraikan Aleena.
"Bagaimana mungkin? pria mana yang tahan, untuk tidak menyentuh wanita, yang tidur bersama dengannya di dalam satu kamar!" sahut adik lelaki tiri Aleena dengan ketus.
"Diam kamu Andre!!" ujar Robert dengan lantang.
"Apa yang di katakan Andre, ada benarnya juga, Papa!" sahut adik perempuan tiri Aleena, membenarkan apa yang di katakan adiknya.
"Aduh nak, kalian ini semakin hari, semakin pandai bernalar, kalian jangan terlalu pandai mengatakan, hal yang belum tentu benar, seperti apa yang kalian pikirkan!" sahut Lucy sembari tersenyum ramah, melerai ke dua anaknya, menghentikan ocehan mereka, mencibir Aleena.
Sementara dalam hatinya, ia memuji kepintaran pemikiran ke dua anaknya tersebut.
"Kalian tahu apa, yang telah ku alami di sana! kalian tahunya hanya mengkritik ku saja! aku selama tiga tahun selalu ditindas di sana!!" teriak Aleena, tidak tahan lagi mendengar ocehan ke dua saudara tirinya, dan sikap pura-pura peduli Ibu tirinya.
Aleena tahu arti dari perkataan Ibu tirinya barusan. Bukan perkataan melerai ke dua anaknya, tapi mendukung apa yang dikatakan ke dua anaknya.
Ke tiga orang tersebut diam di tempatnya, begitu Aleena berteriak memarahi mereka.
Alfred diam-diam memperhatikan gelagat ke tiga keluarga tiri Aleena, yang sepertinya duri dalam kehidupan Aleena.
Robert menepuk tangan Aleena dengan lembut, "Sudah.. tenangkan dirimu, Papa percaya apa yang kamu katakan, Papa tidak menyangka, kehidupan mu sangat menyedihkan, setelah menikah dengan Alan!"
"Salah sendiri! kamu kan, yang memaksa untuk menikah dengan pria yang tidak mencintaimu!" sahut adik perempuan tiri Aleena, yang kembali tidak tahan, untuk menyindir Aleena.
"Bisa diam tidak kamu, Nella!!" kembali Robert berteriak, sembari melotot memandang putri tirinya tersebut.
Wajah adik perempuan tiri Aleena, terlihat menunjukkan rasa takut, mendengar teriakan Ayah Aleena.
Setelah mereka saling diam, Aleena pun mengenalkan Alfred kepada Ayahnya.
"Pa.. ini Alfred, kakak senior ku saat duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu!" Aleena memperkenalkan Alfred, yang sedari tadi diam saja.
Semua mata melihat ke arah Alfred.
"Hai, Pa" panggil Alfred dengan nada ramah.
"Hah?!" semua terkejut mendengar Alfred menyapa Robert.
Robert tersenyum mendengar panggilan Alfred padanya, "Panggil Om saja tidak apa-apa" ujar Robert ramah memandang Alfred.
"Eng.. Pa, setelah aku di ceraikan Alan, ia membawa aku kepada Alfred, ternyata Alan mempunyai dendam pada Alfred, sejak dari sekolah menengah pertama dulu!" kata Aleena mulai menceritakan tentang Alfred, kenapa bisa pulang bersamanya.
Robert diam mendengarkan Aleena, ia tidak menyangka, putrinya memiliki kisah cinta segitiga, sejak dari bangku sekolah menengah pertama dulu.
Bersambung....