Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gila!..hampir mati lagi
"Duh kok kamu nangis?" Pertanyaan yang keluar dari mulut belva sangat tidak sesuai dengan hatinya yang memaki viola dengan kata Lebay.
Mata viola menatap Belva dengan air mata yang terus mengalir. Tubuhnya yang kecil seakan sangat rapuh hanya mendengar sebuah kata kata. Tubuhnya bergetar dalam pelukan Rissa. Dia seakan seperti kelinci kecil yang tertindas membuat siapa saja merasa kasihan dan seakan ingin memeluk tubuh rapuh itu.
Para penonton yang tidak tahan kini mengeluarkan bisanya.
" Wanita itu sungguh jahat !."
" Dari awal aku juga tidak menyukai dirinya. "
" Terlalu sombong!."
" Sok cantik!."
" Kau yang iri, Walaupun dia jahat tapi emang kenyataan dia cantik."
" Sialan!!.."
" Lihat lihat ekspresi nya sungguh membuat ku ingin memukulnya. "
" Tidak punya sopan santun. Tunangan orang saja di rebut. Hati hati dengan pasangan kalian. "
" itu tuan Kenzo kenapa diam saja. Bukannya di belain tunangannya malah diam, seolah membela istri jahatnya. Bikin greget."
" Kalau bukan karena aku tau ini lagi di Mana mungkin aku bunuh wanita jahat itu. "
Semua mata tertuju padanya dengan tatapan tidak suka. Berbagai komentar jahat ke arah dirinya tapi sama sekali tidak di perduli belva dia hanya melihat viola yang tersakiti dengan di pelukan mertuanya.
"Drama!.." Menguap pelan seolah sudah bosen dengan drama di depannya.
Rissa menatap tajam menantunya itu " Belva minta maaf kamu dengan viola!" Perintahnya seakan tidak bisa di bantah.
"Loh kenapa mom,Belva gak salah kok!,dia aja yang lebay." Menatap sinis viola. Belva benar benar ingin merusak namanya sama saja merusak nama arsanio membuat Risa geram. " Sayang mantan kamu itu kenapa sih!,dia seolah wanita yang sangat aku sakiti"
Ada saja tingkah Belva yang kini malah menggelayut manja pada lengan kekar Kenzo yang hanya diam dari tadi.
"Jangan perduli kan"
Lagi-lagi Belva tidak menyangka Kenzo masuk dalam permainan. Ibunya sendiri saja terperangah melihat Kenzo dengan tatapan tak percaya.
" Harusnya dia marah, pukul aku oh tidak banting aku di depan umum. Nah kalau gitu kan reputasi ku akan benar-benar hancur bersama keluarga besar ini. " Tapi sepertinya angan angan Belva tidak tercapai.
" Sialan!, apa yang wanita itu lakukan pada putraku." Batin Rissa termakan api cemburu.
"Kamu jahat." Ujar pelan viola lalu Berlari keluar dari gedung besar itu.
Dor!
"Aggrrhhh!!.."
Semua orang berteriak histeris karena sebuah tembakan terdengar, suasana yang tadi senyap kini kembali heboh dengan keadaan kacau dan kepanikan.
Dor!
Bruk!
Belva tidak dapat mencerna apa yang baru saja yang terjadi apalagi tiba-tiba Kenzo menariknya hingga jatuh kedalam pelukannya.
"Gila!..hampir mati lagi"
Jantung Belva berdetak kencang karena merasakan angin peluru melesat dekat telinganya,kalau bukan Kenzo yang menariknya sudah di pastikan dia mati lagi.
"Arahkan semuanya di jalan keluar!!.." Teriak Kenzo pada anak buahnya lalu menatap Belva yang masih menegang.
Kenzo memegang bahu wanita itu.
" Ikut Andre, tenang tidak akan terjadi apapun." Entah setan apa yang merasuki Kenzo yang bersikap lembut pada Belva.
Belva menatap Kenzo dengan mata yang bergetar takut. Belva takut?..salah karena jiwa Belva sama sekali tidak takut tapi reaksi tubuh ini yang membuat Belva tidak bisa mengendalikannya seakan tubuh ini memiliki trauma sendiri.
Belva menarik nafasnya. " Baiklah." Lalu menatap Andre yang sudah ada di samping tuannya.
Kenzo melirik Andre untuk membawa Belva ke jalan keluar seperti semua orang.
Setelah kepergian Belva dan andre. Kini Kenzo menatap tajam orang yang membuat kerusuhan,banyak anak buah Kenzo yang menghajar pria berjubah hitam itu Tanpa ampun.
"Hama perlu di basmi?" Senyum licik Kenzo keluar begitu saja, tatapan mengkilat dan haus darah.
"Mari bermain." Singkat padat tapi berhasil membuat bulu kuduk berdiri.
.....
" Semua ke sini!!.." Banyak orang berlari keluar dari jalan samping tidak perduli dengan keadaan orang lain yang penting menyelamatkan diri sendiri.
"Nyonya ayo cepat!.." Andre terpaksa memegang tangan Belva agar tidak menghilang dari kerumunan.
" Apa mata mu buta?..aku sudah berlari bodoh!,bantu tuan mu kenapa kau pengecut sekali?" Tak nanggung nanggung kalau Belva berbicara kasar tak berperasaan. Andre pun tak ambil hati karena dari dulu sifat nyonya ini memang kasar. Baginya sekarang keselamatannya lebih penting dari pada mendengar omongan Belva yang pasti tidak ada habisnya.
"Saya di tugaskan menyelamatkan Anda dan nyonya Rissa"
"Tan eh mommy juga?," Menyadari pertanyaannya salah Belva langsung menggantinya." Di mana mommy?"
"Dia a__"
Bug