NovelToon NovelToon
Teman Tak Kasat Mata

Teman Tak Kasat Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin
Popularitas:870
Nilai: 5
Nama Author: Putri cobain 347

Deskripsi

Perjalanan hidup seorang gadis perantauan, hidup dikota dengan harapan bisa merubah ekonomi keluarga nya.

Sebut saja Aisha, dia terkenal dengan sikap nya yang terkesan dingin, tak pandai berteman dan sering memilih untuk menyendiri.

Kesendirian itulah yang membuat nya bertemu dengan gadis cantik keturunan Korea.

Pertemuan itu pun akhirnya membuat Aisha nyaman dan memilih untuk berteman dengan gadis Korea yang sebenarnya tidak terlihat oleh mata teman-teman kerja nya.

Bagaimana kisah Aisha yang berteman dengan hantu?
Ikuti keseruan ceritanya hanya di novel karya putri cobain.

Silahkan membaca, ditunggu like komen dan jangan lupa subscribe nya, biar semangat update nya 😃😃🙏 terima kasih sebelumnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berteman dengan hantu

"Aisha, sekarang kita temenan kan?."

Tanya Asti dengan tangan nya yang mengajak Aisha untuk bersalaman.

Aisha pun kembali melihat gadis Korea itu, dan langsung mengejar nya, sementara itu, Asti pun ikut mengejar Aisha.

"Aku Ara, aku tidak suka jika kamu berteman dengan yang lain."

Ucap Ara gadis Korea itu.

"Aku Aisha, aku tidak bermaksud untuk menerima dia, tapi kamu tidak terlihat, itu sebabnya dia mengira jika aku mau berteman dengan dia."

Jawab Aisha yang terlihat berbicara sendiri.

"Ingat Aish!, aku tidak suka kamu dekat dengan dia."

Ucap Ara yang terlihat marah saat melihat Asti yang sudah berada di belakang Aisha.

"Aisha!, lu ngomong sama siapa sih!, jangan bikin gua takut Sha."

Ujar Asti yang melihat ke sekeliling nya.

"Sebaiknya jauhi aku, aku tidak butuh teman."

Jawab Aisha yang membuat Asti bingung.

"Hello!, lu gila Sha!, sudah jelas-jelas lu mau jadi teman gua tadi, sekarang lu bilang kalau lu nggak butuh temen, gila lu Sha."

Ucap Asti yang sedikit kecewa dengan sikap Aisha.

"Gua udah bilang, gua nggak butuh teman, lebih baik lu tinggalin gua sendiri."

Jawab Aisha yang menyuruh Asti pergi.

"Emang nggak waras lu Sha, gua nggak habis pikir dengan apa yang ada di otak lu!."

Ucap Asti yang berjalan menjauhi Aisha.

"Gua bingung Asti, gua mau jadi temen lu, tapi gua takut jika Ara akan melakukan sesuatu lagi."

Ucap Aisha yang berpikir jika kejadian di kamar mandi adalah ulah Ara.

Bel masuk berbunyi, para karyawan pun kembali masuk untuk bersiap-siap untuk bekerja kembali.

Sementara itu, diparkiran Rey sedang menunggu kedatangan Aisha yang biasanya duduk di basecamp nya, tapi Aisha yang ditunggu pun tidak kunjung datang.

"Nunggu siapa lu Rey, gelisah amat."

Tegur Adit yang merasa jika Rey sedang menunggu seseorang.

"Nggak ada, tapi lu lihat si idiot nggak?."

Tanya Rey yang menanyakan Aisha.

"Ya elah Rey, gua nggak kepikiran sama otak lu, ngapain juga lu nunggu dia."

Jawab Adit yang merasa jika Aisha bukanlah tipe cewek yang tepat untuk Rey.

"Bukan begitu, ada yang kurang aja kalau belum ngerjain dia."

Jawab Rey yang entah benar atau tidak nya.

Entah kenapa, perasaan Rey mendadak gelisah saat seharian tidak bertemu dengan Aisha, padahal jika mereka bertemu, Aisha hanya akan dijadikan bahan bulian mereka.

Hingga akhirnya, jam pulang kerja pun tiba, Rey sengaja menunggu Aisha di depan parkiran motor, saat itu mereka sedang berbicara dengan Sean tentang kejadian di kamar mandi wanita.

"Aisha, aku akan merindukan kamu, jangan lupa kembali."

Ucap Ara yang tahu jika besok pabrik tutup dan karyawan pun sudah dipastikan libur.

"Kenapa tidak ikut keluar saja, kamu kan bisa bebas pergi kemana-mana."

Jawab Aisha yang tersenyum sendiri di depan karyawan lain.

"Aku tidak bisa kemana-mana, aku terkurung disini, aku berharap suatu saat kamu akan membebaskan aku dari penjara ini."

Jawab Ara yang langsung menghilang saat pak Doni mendekati Aisha.

"Kamu sedang bicara dengan siapa?, apa kamu tidak kenapa-napa."

Tanya pak Doni yang sepertinya tahu sesuatu.

"Tidak pak, permisi saya mau pulang."

Jawab Aisha yang langsung berjalan menuju loker tempat nya menyimpan tas dan sepatu nya.

Loker itu berada dekat dengan parkiran, sehingga Rey pun bisa melihat Aisha yang sedang memakai sepatu nya.

"Kemana aja lu!, tumben nggak nongol di jam istirahat."

Ucap Rey yang mengambil sepatu Aisha sebelah.

"Balikin Rey, gua lagi malas bercanda."

Jawab Aisha yang mencoba mengambil sepatunya kembali.

"Tangkap Dit, kita bawa keluar."

Teriak Rey pada Adit.

Adit pun langsung menyalakan motor nya dan membawa sepatu sebelah Aisha, dan Aisha pun berlari mengejar Adit yang membawa sepatu milik nya.

Mereka pun akhirnya berhenti di depan pabrik yang otomatis keluar dari lingkungan pabrik, sehingga satpam pun tidak menegur mereka.

"Balikin sepatu gua!."

Teriak Aisha yang menjadi bahan tertawaan karyawan yang lain nya.

"Nyeker aja lu, udah biasa nggak pakai sepatu kan?."

Jawab Adit yang langsung menancap gas motor nya.

"Setan lu semua, nggak bisa lu nggak ngerjain gua."

Ucap Aisha yang berjalan dengan sepatu sebelah nya.

Melihat Aisha yang berjalan dengan sebelah sepatu nya, Asti pun menawarkan bantuan pada Aisha agar naik ke atas motor nya.

"Sha, gua anterin lu nyampe rumah."

Ajak Asti pada Aisha.

Belum juga menjawab, Aisha kembali terkejut saat melihat wajah Ara yang berdiri di jendela lantai atas, Ara terlihat jika dirinya tidak suka jika Asti mengantar kan nya pulang.

"Nggak perlu Asti, gua bisa balik sendiri."

Jawab Aisha yang menolak ajakan Asti.

"Hei!, ku kenapa sih!, dari awal gua berharap jika lu mau jadi temen gua, dan jika lu nggak mau, anggap saja jika ini hanya ucapan terima kasih gua."

Ucap Asti yang tetap mengajak Aisha pulang bersama.

Aisha pun memilih untuk pergi meninggalkan Asti yang masih berbicara saat itu, dalam hati nya, Aisha memiliki harapan yang sama dengan Asti, hanya saja, Aisha terlanjur memilih Ara sebagai teman nya.

Saat Aisha berjalan dengan sepatunya yang hanya sebelah, terdengar suara motor yang mendekati nya.

"Naik Sha, jangan buat kamu malu sendiri."

Ajak Sean yang sudah berhenti di depan nya.

"Minggir lu, nggak usah sok peduli."

Jawab Aisha yang mencoba untuk menolak ajakan Sean.

"Kalau gua bilang naik, ya naik Sha!."

Tegur Sean yang langsung menarik tangan Aisha.

"Hem,, ini anak memang tidak waras."

Ucap karyawan yang melintas di depan Aisha dan Sean.

"Sekarang lu tahu kan?, kenapa lu jadi pusat perhatian orang?."

Ucap Sean yang akhirnya berhasil mengajak Aisha pulang bersama.

"Gua denger lu nggak keluar di jam istirahat?, kenapa?, nggak punya duit lu!."

Tanya Sean yang tahu jika Aisha tidak keluar di jam istirahat.

"Nggak usah sok tahu, gua nggak suka ditanya-tanya."

Jawab Aisha dengan wajah dingin nya.

"Kita makan dulu, baru setelah itu gua antar lu balik."

Ucap Sean yang berjalan melewati jalan pulang Aisha.

"Sean, kenapa kesini, Kontrakan gua di sana."

Ujar Aisha yang menepuk bahu Sean.

Saat itu, Sean hanya tersenyum dan terus mengendarai motor nya, dan mereka pun berhenti di sebuah rumah makan.

"Tunggu disini, gua masuk dulu ke dalam."

Ujar Sean yang menyuruh Aisha diam di atas motor nya.

"Terserah lu, yang jelas, anterin gua balik."

Jawab Aisha yang melihat wajah Sean.

Sean hanya tersenyum dan berjalan masuk kedalam sebuah rumah makan yang tergolong mewah.

Dan beberapa lama kemudian, Sean pun kembali datang dengan membawa sepatu untuk Aisha pakai.

"Cepet pakai, jangan bikin malu gua."

Ucap Sean yang memberikan sepatu untuk Aisha.

"Punya cewek lu?, nggak mau gua, ntar gua kena marah lagi."

Jawab Aisha yang menolak untuk memakai sepatu yang dibawa oleh Sean.

"Astaga, emang batu lu ini."

Ucap Sean yang langsung menarik kaki Aisha dan langsung memakai kan sepatu pada kaki Aisha.

"Aduh parah lu, mau dijadiin pepesan tahu gua ma cewek lu."

Jawab Aisha yang takut jika sepatu itu milik pacar Sean.

"Jangan banyak bicara, ayo cepetan masuk."

Ajak Sean yang langsung menarik tangan Aisha.

Sesampainya di dalam rumah makan, Sean pun sudah memesan makanan untuk mereka berdua, karena merasa percuma jika Aisha yang memesan, dia pasti tidak akan mau.

"Wah ngakak gua, lu pikir gua bisa makan sebanyak ini."

Ucap Aisha yang melihat banyak makanan yang sudah disiapkan di atas mejanya.

"Tenang, bukan kita berdua, sebentar lagi juga datang."

Jawab Sean yang melihat ke arah luar.

Betapa terkejutnya Aisha, ternyata Sean juga mengajak Rey bersama dengan teman-teman nya untuk makan malam bersama.

Dengan cepat, Aisha pun bermaksud untuk keluar dari rumah makan itu, hanya saja, niatnya kembali gagal saat Rey menyuruh nya untuk duduk kembali.

"Duduk Sha, emang nya lu bisa balik sendiri."

Ujar Rey yang menatap tajam mata Aisha.

Aisha pun kembali duduk, perasaan nya pun semakin kacau balau, bagaimana bisa dia makan bersama orang-orang yang selalu mengerjainya.

"Sha, jangan kepedean kalau kita mau makan bareng lu, kalau bukan karena Sean yang ngajak, gua sih ogah satu meja bareng lu."

Ucap Andi yang membuat Aisha menahan air matanya.

"Hahaha, bener juga kata-kata lu, gua juga ogah."

Sahut Adit yang juga ikut mengejek Aisha.

"Sudah cukup, jangan buat dia sampai nangis."

Ujar Rey yang melihat wajah Aisha yang sudah memerah.

"Sha, makan lah, nggak perlu di dengerin, mereka memang suka bercanda."

Ucap Sean yang mencoba untuk menyendok kan nasi untuk Aisha.

"Aku tidak makan nasi, yang lain saja."

Ucap Aisha yang ternyata tidak suka dengan nasi.

"Wow, kok bisa sama lu Sean, dia juga nggak suka nasi, apa dia juga keturunan Korea kaya lu."

Sahut Andi yang akhirnya membuat Aisha kembali menjadi bahan tertawaan.

"Bukan Korea, korengan kalau dia."

Terdengar kembali suara tawa yang begitu sakit di hati Aisha.

"Cukup sue, kita lagi makan!."

Tegur Rey yang tidak tega melihat Aisha yang terlihat sulit saat menelan makanan nya.

Mendengar ucapan itu, Aisha pun memilih untuk menghargai Sean yang sudah bersedia mengajak nya, meskipun hati kecil nya merasa sakit jika terus mendengarkan ucapan dari teman-teman nya.

1
putri cobain 347
Semangat up buat nulis, semangat juga buat yang baca
putri cobain 347
seru

lanjutkan semangat menulis dan berkarya selalu
putri cobain 347
thanks yang udah mau mampir, jangan lupa like komen dan subscribe nya kak🙏🙏
Author GG
sampai sini dulu, nanti balik ..
putri cobain 347: thanks kak, sehat dan sukses selalu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!