Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 08
Setelah berpakaian lengkap Naretta keluar dari kamar dan menghampiri Kaivan yang sedang memijit pangkal hidung nya sambil memejamkan mata nya .
"Mas .." panggil Naretta
Mendengar ada yang memanggil nya , Kaivan langsung membuka mata nya .
"Duduk sini .." pinta Kaivan , tangan nya menepuk sisi sofa yang kosong .
Naretta menuruti nya dan duduk disebelah Kaivan .
"Ada apa ya mas Kai datang kesini ?" tanya Naretta
"Tadi Reno kebanyakan membeli makanan , jadi ku pikir untuk membagikannya padamu ". Ucap Kaivan
Naretta hanya mengangguk .
"Eh tapi tunggu, kenapa mas Kai bisa masuk kedalam apartemen ku dan tau password nya ?" cecar Naretta sambil memicingkan matanya menatap Kaivan .
"Jangan salah paham , tadi aku udah berkali-kali ketuk pintu tapi tak ada sahutan . Ku pikir kau kenapa-napa , jadi aku telepon Dean untuk menanyakan mu . Tapi kata Dean kau juga tak menjawab telepon masuk dari nya , jadi Dean memberikan ku password apartemen mu meminta ku agar mengecek keadaan mu didalam ". Kaivan menjelaskan panjang lebar .
Mendengar itu Naretta hanya mengangguk-anggukan kepala .
"Udah makan ?" tanya Kaivan
Naretta menggeleng ."Belum mas , tadi mau masak tapi males . Dan kebetulan mas Kai datang bawa makanan hehe.." ucap Naretta sambil cengengesan .
"Ya udah kamu ambil piring biar aku yang siapin makanannya ". Pinta Kaivan
Naretta langsung berdiri dan berjalan dapur untuk mengambil piring .
"Nih mas .."
Kaivan langsung menata makanannya diatas piring , satu ia berikan pada Naretta dan satu nya lagi untuk diri nya .
kedua nya mulai makan dengan tenang , tanpa ada nya obrolan hingga makanan pun habis .
"Makasih ya mas udah bawain Retta makanan ". Ujar Retta .
"Hm.." balas Kaivan dengan berdehem karena ia sedang minum .
"Berapa lama Dean pulang ?" tanya kaivan sambil meletakkan gelas diatas meja .
"Kata nya mas Dean diluar kota sekitar satu bulanan mas ". Sahut Naretta
Kaivan mengangguk ,"Ya udah aku mau balik ke penthouse ". Pamit Kaivan lalu melangkah keluar dari apartemen Naretta .
Naretta mengantar kakak ipar nya itu sampai depan pintu . "Makasih atas makan malam nya mas ". Ucap Naretta tulus
Kaivan hanya tersenyum sebagai jawaban . Kemudian berjalan pergi meninggalkan apartemen Naretta .
Naretta kembali masuk dan tak lupa mengunci pintu apartemen nya . Lalu membersihkan sisa piring kotor dan membawa nya kedapur .
Selesai membersihkan piring , Naretta masuk kedalam kamar lalu membaringkan tubuhnya diatas ranjang .
"Baru juga ditinggal tadi sore , udah sepi aja rasa nya .." gumam Naretta
Naretta mengambil ponsel nya untuk menelpon suami nya .
.
.
.
...----------------...
Sedang ditempat lain sepasang pria dan wanita sedang bergumul dibawah selimut , saling berbagi peluh dan Saliva .
Erangan dan desahan kedua nya memenuhi ruangan kamar hotel tersebut .
"Akhh .. Faster baby .." pinta si wanita yang terus mendesah manja dibawah kungkungan pria itu.
Mendengar permintaan si wanita , dengan semangat si pria memompa pinggul nya lebih keras hingga membuat wanita dibawahnya menggelinjang merasakan kenikmatan .
"Akhh . . . Aku mau keluar .." ucap si Wanita
"Bersama .. Akhh ...", suara erangan dari si pria menandakan jika ia telah sampai dipuncak dan menyemburkan lahar panas yang mengalir didalam rahim si wanita .
Pria itu adalah Dean dan si wanita adalah Sani sekretaris pribadi nya .
Dean lalu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi . Sedang Sani masih telentang diatas ranjang menikmati sisa pelepasannya sambil mengatur nafas nya yang masih ngos-ngosan .
Selesai membersihkan diri , Dean keluar dari kamar mandi dan menghampiri Sani .
"Bangun dan bersihkan tubuh mu .." perintah Dean sambil memakai celana nya , bagian dada ia biarkan telanjang .
Sani membuka mata nya dan menyandarkan kepala nya pada headboard ranjang hotel .
"Sebentar mas .. Aku masih capek ". Ucap Sani
Dean tak lagi menggubris nya , ia berjalan ke samping ranjang untuk mengambil ponsel nya yang tergeletak diatas nakas . Lalu Dean mencari nomor Naretta dan segera menghubungi nya .
"Halo mas ?". Sapa Naretta dari seberang telepon .
"Sayang , kenapa baru angkat telepon ?" tanya Dean
"Maaf mas , tadi aku lagi mandi jadi gak denger kalo mas telepon ". Jawab Naretta
"Sayang , tadi kak Ivan kesana ya ? katanya dia juga berkali-kali ngetuk pintu tapi gak kamu bukain . Jadi aku kasih password apartemen kita dan minta tolong kak Ivan buat cek kamu didalam ". Ujar Dean
"Iya mas , tadi mas Kai kesini cuma bawain aku makan , karena asistennya beliin dia makan kebanyakan ". Sahut Naretta
Mendengar penjelasan Naretta , Dean hanya mengangguk . Meski tak mungkin Naretta dapat melihat nya .
"Mas Dean udah makan ?" tanya Naretta
"Belum sayang , habis ini mas mau pesan makan lewat layanan hotel aja . Ya udah kamu buruan tidur gih udah malem , besok kerja kan ?". Ujar Dean
"Iya mas .. Ya udah Retta tutup telepon ya mas , bye ".
"Bye sayang , love you ". Ucap Dean lalu mematikan panggilan telepon dan menaruhnya kembali diatas nakas .
"Mas ..." panggil Sani yang saat itu masih diam memperhatikan Dean yang menelpon istrinya .
Dean menoleh menatap Sani .
"Naretta beruntung ya bisa dapetin kamu .." ucap Sani , seraya menundukkan kepala nya . Mata nya memerah menahan tangis .
"Sebenar nya aku yang beruntung , bisa bersanding dengan Naretta . Nanti jika masa kontrak mu habis , mari kita akhiri hubungan ini .." Pinta Dean
Mendengar itu Sani sontak membulatkan matanya . Bagaimana bisa Dean yang begitu dia cintai tega membuang nya seperti sampah setelah ia menikmati tubuhnya secara cuma-cuma , bahkan Dean lah pria pertama yang mengambil mahkota nya .
"Mas .. Apa maksud mu ?" pekik Sani
"Aku cuma gak mau Naretta tahu tentang hubungan kita ", teriak Dean
"Mau kita serapat apa kita sembunyikan hubungan kita , suatu saat Naretta juga bakal tahu ". Balas Sani juga berteriak
"Itu kalo kamu diam gak banyak omong , Naretta juga gak bakal tahu ". Bentak Dean
"Mas ... Aku gak mau tahu , aku gak mau akhiri hubungan kita ", Teriak Sani lalu bangkit dari ranjang dan berjalan masuk kedalam kamar mandi sambil membanting pintu nya dengan keras .
Braaakkkk. . .
"Aarrgghhhh ....!!!" Teriak Dean seraya mengacak-acak rambut nya .
Pikiran nya frustasi memikirkan hubungannya dengan Sani . Dia tak ingin melepaskan Naretta tapi juga tak ingin kehilangan Sani .
Sani keluar dari kamar mandi dan langsung mengenakan pakaian nya tanpa memperdulikan Dean yang menatap nya.
Kemudian Sani keluar dari kamar hotel , meninggalkan Dean sendirian . Sedang Dean juga tak berniat untuk mengejar Sani . Dean ingin Sani menenangkan diri nya terlebih dahulu sebelum ia mengajak nya berbicara kembali dan meminta maaf .
Dean juga langsung menelpon layanan hotel meminta minuman beralkohol , untuk ia jadikan pelampiasan sejenak agar ia bisa melupakan kejadian tadi .
Sambil menunggu pesanan nya tiba , Dean duduk dikursi dekat balkon kamar hotel nya seraya menatap luar jendela yang memperlihatkan cahaya-cahaya dari lampu perkotaan .