Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Merusak Mata
Semburat cahaya matahari berhasil masuk melalui celah-celah jendela kamar yang belum terbuka sepenuhnya. Kedua mata Ansel mengerjab pelan dan mulai terbuka sembari menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Memang setelah Adelia masuk ke dalam kamar mandi tadi, dia memutuskan untuk tidur kembali.
Perlahan pemuda itu mulai bangkit dari posisi tidurnya dan mendudukkan tubuhnya di tepi tempat tidur. Dia memperhatikan ke sekeliling kamar itu dan sepertinya tidak ada tanda-tanda keberadaan Adelia. Entah kemana perginya istrinya, tapi tidak mungkin ke sekolah karena hari ini libur mendadak. Mungkin karena kejadian tawuran antar pelajar yang sempat diikutinya kemarin yang mengakibatkan beberapa kerusakan di gedung sekolah.
Beruntung, kemarin Ansel pergi dari sana karena menyelamatkan Adelia sehingga bisa terhindar dari masalah. Menurut berita yang heboh di grub pesan sekolah, beberapa siswa dari dua sekolah tertangkap polisi dan tentunya akan mendapatkan sebuah hukuman. Ya walaupun pada akhirnya dia harus mendapatkan masalah baru karena harus menikah dengan Adelia.
" Dia kemana? Tidak mungkin pergi, kan? " gumam Ansel tidak melihat keberadaan sang istri.
Daripada memikirkan Adelia yang kemungkinan berada di luar bersama dengan keluarganya, Ansel pun memutuskan untuk segera membersihkan tubuhnya. Meskipun biasanya bertingkah seenaknya sendiri, tapi dia harus sadar diri dimana dirinya berada saat ini. Selagi masih di rumah kedua mertuanya, maka Ansel akan sedikit memperbaiki sikapnya yang suka seenaknya itu.
" Pinjam sebentar tidak masalah, kan? " gumam Ansel mengambil handuk berwarna merah muda yang sudah pasti milik sang istri.
Terpaksa Ansel meminjam handuk milik istrinya itu karena dirinya tidak membawa apapun selain pakaian yang dikenakannya untuk akad nikah kemarin. Tidak ada waktu untuk menyiapkan semua yang dibutuhkannya. Apalagi setelah kepulangan dari makam mendiang sang ibu dan rumah kakek neneknya, dia langsung dipaksa untuk bersiap oleh ayahnya.
Kemudian, Ansel pun langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia harus melakukannya dengan cepat karena tidak ingin membuat keluarga sang istri mencari keberadaan yang tidak kunjung keluar dari kamar.
.
.
.
Tidak sampai lima belas menit, Ansel sudah menyelesaikan kegiatan mandinya dan keluar dari kamar mandi. Baru satu langkah dirinya keluar, sudah terdengar suara teriakan Adelia yang sangat memekakkan telinga. Reflek Ansel langsung menutup telinganya dengan kedua tangannya.
" Aaa.. Ansel!! " teriak Adelia yang sangat melengking.
Terlihat Adelia yang langsung membalikkan tubuhnya membelakangi Ansel dengan kedua telapak tangan yang menutupi wajahnya. Mungkin gadis itu malu melihat penampilan sang suami yang hanya mengenakan handuk yang melilit pinggangnya.
" Apa sih, Adelia? Teriak-teriak mulu deh. Telingaku sakit mendengar suaramu yang persis seperti kaleng rombeng " ucap Ansel mengusap-usap telinganya yang sempat berdengung.
" Enak saja mengatai suaraku seperti kaleng rombeng " sahut Adelia yang tentu tidak terima.
Gadis itu langsung membalikkan tubuh lagi dan menatap Ansel dengan galak. Meskipun yang mengatai suaranya yang sungguh luar biasa keras dan melengkingnya itu, tetapi tetap saja Adelia tidak terima. Terlebih lagi yang mengatainya adalah Ansel yang selalu membuatnya kesal dan naik darah.
" Lagipula kenapa kamu tiba-tiba muncul dengan penampilan seperti itu sih? Merusak mata tahu, tidak? " protes Adelia karena penampilan Ansel membahayakan pandangannya.
" Mana menggunakan handukku tanpa izin lagi " lanjut Adelia yang baru menyadari itu handuk miliknya.
" Ya terus aku harus bagaimana? Bu-gil? Iya, gitu? " tanya Ansel dengan sangat santai.
Lagi-lagi kedua mata Adelia dibuat melotot mendengar ucapan Ansel yang tidak berpikir dulu sebelum mengeluarkan. Bisa-bisanya suaminya itu mengucapkan kalimat yang cukup frontal begitu saja.
" Kamu gila? Hah? " ucap Adelia dengan suara tinggi.
" Aku hanya bertanya, tidak usah marah-marah " sahut Ansel sembari berjalan mendekat.
Melihat itu, Adelia langsung melangkah mundur dan waspada karena takut Ansel melakukan sesuatu padanya. Apalagi dengan penampilannya yang sangat bisa merusak mata dan juga membahayakan dirinya.
" Tentang handuk ini, aku pinjam sebentar. Aku tidak membawa apa-apa saat ke sini, jadi terpaksa " ucap Ansel mengambil pakaiannya yang sebelumnya diletakan di atas sofa.
Adelia mendesahkan napasnya lega, karena ternyata Ansel berjalan mendekat ke sofa bukan ke arah dirinya.
" Kamu akan mengenakan pakaiannya itu lagi? Bukankah sudah kotor dan pastinya tidak nyaman? " tanya Adelia karena masih teringat jelas itu pakaian yang dikenakan tadi malam.
" Ya bagaimana lagi, sudah aku katakan kalau aku tidak membawa apa-apa ke sini. Tidak mungkin aku keluar hanya mengenakan handuk saja " jawab Ansel.
Entah mengapa Adelia tidak tega mendengarnya, apalagi melihat Ansel mulai mengenakan kemeja yang kemarin itu. Meskipun sangat kesal, tetapi hati kecilnya tidak bisa membiarkan Ansel tetap mengenakan pakaian itu kembali.
" Jangan dipakai dulu! Aku akan ambil pakaian Lio untuk kamu, mungkin ukuran kalian sama " cegah Adelia pada Ansel.
Tanpa menunggu respon dari sang suami, Adelia pun langsung beranjak pergi dan menuju kamar Adelio yang berada di sebelah. Dari yang lihatnya, sepertinya ukuran pakaian Ansel dengan Adelio tidak jauh berbeda, walaupun memang lebih lebar tubuh suaminya itu.
" Hem, yang mana ya? " gumam Adelia membuka lemari milik kembarannya.
Begitu banyak pakaian yang tersusun di lemari itu karena Adelio tidak membawa terlalu banyak saat berangkat ke luar negeri. Hal itu juga membuat Adelia menjadi cukup bingung saat ini untuk memilihnya.
" Ini saja deh, sepertinya cukup untuk Ansel " ucap Adelia akhirnya memutuskan.
Adelia pun segera mengambil celana jeans panjang dan kemeja untuk Ansel. Tak lupa juga ce-lana dalam yang masih baru karena tidak mungkin suaminya itu memakai yang kemarin juga. Sebenarnya malu sekali, tapi dia tidak memiliki pilihan lain.
Setelah itu, Adelia langsung kembali ke kamarnya dengan pakaian milik Adelio yang dipinjamnya untuk sang suami. Biarlah tanpa izin pemiliknya, lagipula kembarannya itu tidak ada di sini dan tidak akan tahu.
***
Lunas dua bab lagi hari ini ya🥰 Sampai jumpa besok, bye ❤️
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
lanjutkan thor.../Good/
lanjuutt thor
voteku padamu thor
biar cemuguutt nulisnya /Ok//Ok//Ok//Ok/