Dua tahun diabaikan oleh suami karena suatu kesalah pahaman yang bahkan tidak diketahuinya
Permintaan untuk perceraian oleh suami yang bahkan tidak pernah memandangnya membuat Yuna mengambil langkah berani untuk tidur dengan lelaki sewaan
Lalu apa yang akan terjadi jika gigolonya adalah suaminya sendiri?
Hanya tulisan ringan, slow update
Mohon tinggalkan komentar setelah membacanya...please🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua pelayan setia
Hah...
Aaron terdiam dengan posisi wajah menyamping setelah menerima tamparan dari Yuna. Pipinya terasa perih, dan itu cukup mengejutkan mengingat ini pertama kalinya seorang wanita menamparnya
"Kamu berani memukulku!" ujar Aaron geram seraya menatap Yuna tajam
"Jangan kurang ajar padaku." sahut Yuna juga menatap waspada suaminya itu. Situasinya saat ini jelas sangat berbeda dengan saat dia bersama dengan gigolonya
"Apa kamu sedang jual mahal denganku sekarang..." Aaron terkekeh kecil seraya bergerak ingin merengkuh tubuh Yuna kembali
"Jangan menyentuhku!!" teriak Yuna menghindari tangan Aaron yang mencoba menggapainya. Entah kenapa, Yuna merasa dirinya sudah terlalu kotor untuk Aaron. Tubuhnya sudah lebih dulu dinikmati laki-laki lain
Aaron kembali terdiam dengan tangan yang menggantung di udara. Sebegitu marahkah Yuna padanya, hingga tidak sudi dirinya sentuh bahkan dengan status suami sah istrinya itu
Terpaksa, Aaron menarik kembali tangannya yang tadinya ingin memaksakan kehendak pada istrinya itu
"Apa aku sebegitu menjijikannya bagimu?" Aaron bertanya lirih. Yuna menatap sang suami penuh perhatian dan tentu saja bukan itu yang menjadi alasannya tidak ingin Aaron sentuh, Yuna merasa dirinya tidak lagi pantas
"Iya." jawabnya singkat walau kenyataan jauh berbeda dengan apa yang dirasanya. Aaron tertawa bodoh dengan jawaban singkat namun cukup menegaskan fakta tersebut. Perasaan marah mulai merasukinya kembali
"Tidak bisakah kamu melihatku sebagai salah satu dari gigolomu?" tutur Aaron tajam
"Tidak!" jawab Yuna tegas semakin membuat Aaron geram hingga bergerak menarik lengan Yuna
"Kamu tidak berhak menolak, dan jangan melawan!"
Yuna menunduk lalu tertawa nyaring saat Aaron menarik kedua tangannya
"Hahaha! Apa yang sedang merasukimu? Apa tidak apa-apa bagimu menyentuh wanita bekas dan pel acur yang menyedihkan sepertiku? Bukankah kamu sendiri yang mengatai aku seperti itu!"
Aaron kembali terdiam seakan tertampar fakta mengingat betapa kejam mulutnya dulu mengatai Yuna sebagai wanita ja lang
"Aku tidak pernah berpikir semua tuduhanmu itu akan berubah," ujar Yuna lagi sembari menarik tangannya dari cekalan Aaron dan melangkah menjauh dari Aaron yang masih membatu tertampar fakta
"Aaron menjadi aneh, aku bahkan berpikir dia akan mengamuk setelah aku menamparnya. Sebenarnya apa yang terjadi padanya?" batin Yuna bertanya sembari menatap Aaron yang masih terdiam
"Kalau tidak ada hal lain yang ingin kamu bahas sebaiknya kamu segera pergi. Aku rasa kamu juga tidak tahan jika harus berlama-lama ditempat ini!" ujar Yuna merapikan penampilannya yang sedikit berantakan karena serangan Aaron tadi
"Oh ya! Ada hal yang ingin kukatakan padamu. Tolong datang kerumah sakit dimana papa di rawat. Waktunya mungkin tidak akan lama lagi, temui beliau selagi masih ada waktu! Papa sangat merindukanmu dan menyuruhku untuk menyampaikan pesan ini. Katanya sudah sangat lama kamu tidak mengunjunginya. Papa tidak bisa pergi dengan tenang sebelum menemuimu, maka tolong temui beliau! Bukankah dengan begitu akan semakin memudahkan kita untuk bercerai?" tutur Yuna yang mungkin terdengar lancang, padahal faktanya memang kematian papa mertuanya yang menjadi patokan Aaron ingin menceraikannya
"Aku mengerti!" jawab Aaron singkat yang merasakan kepalanya hampir pecah dengan segala masalah yang sedang terjadi
"Baiklah, jika kau sudah mengerti." Yuna melangkahkan kakinya menuju kearah kamarnya. Baru lima langkah dia berjalan, Yuna kembali terhenti
"Yuna!" panggil Aaron yang membuat Yuna berhenti dari langkahnya
"Iya! Ada apa?" tanya Yuna bingung
"Sebaiknya berhenti bertindak senonoh! Kamu bukan pelacur..." ujar Aaron akhirnya yang menarik kembali tuduhannya pada sang istri, dengan kata lain Aaron menjilat kembali ludah yang sudah dikeluarkan
Yuna terdiam sesaat dan tersenyum, dia cukup terharu dengan kalimat Aaron tersebut. Apa itu bisa diartikan Aaron sudah mulai memandang dirinya? Tapi Yuna tidak lagi sama seperti Yuna yang dulu yang berarti semuanya telah berubah
"Ini hidupku, orang penting sepertimu tidak perlu untuk ikut campur." kata Yuna sebagai penutup dan melanjutkan langkah menuju kamarnya sedang Aaron kembali menekan kepalanya stress, lalu keluar dari mansion itu kembali ke penthousenya dimana dia tinggal sekarang
🍀🍀🍀
"Minnie, mau kemana kamu?" tanya Yuna saat melihat pelayan setianya sedang bersiap untuk pergi. Yuna mendekat pada Minnie
"Ah nyonya! Saya mau pergi belanja keperluan dapur, Nyonya." jawab Minnie dengan sopan
"Ah kebetulan sekali! Biar aku saja yang membelinya nanti saat pulang dari mengajar," ujar Yuna antusias. Dia memang sudah jarang pergi ke pasar untuk belanja keperluan dapur selama ini karena Minnie sudah menghandel semuanya
"Tidak perlu nyonya, saya bisa melakukannya sendiri,"
"Jangan membantah dan jangan terlalu sungkan denganku! Mulai sekarang anggap saja aku seperti kakakmu, Oke!" seru Yuna dan melangkah pergi untuk melakukan tugasnya. Minnie hanya mampu terdiam dan mengiyakan perkataan Nyonya-nya
"Baik, Nyonya!"
Yuna keluar mansionnya di pagi hari dengan riang. Di lihatnya pak Anto yang sedang sibuk membersihkan halaman mansion seorang diri. Melihat pria paruh baya itu cukup kesusahan karena seorang diri membuat Yuna tersentuh dengan kesetiaan pak Anto yang mengabdi padanya.
Tanpa sadar setitik air bening jatuh di pipi Yuna. Disaat semua orang meninggalkannya tanpa dia tahu alasannya, Pak Anto dan Minnie manjadi dua orang yang setia tetap bersamanya. Yuna benar-benar merasa sangat berterima kasih pada dua orang itu dan menganggap dua pelayannya itu sebagai keluarganya
Yuna mendekati pak Anto yang terlihat fokus memotong tanaman dan merapikannya
"Pagi pak Anto!" sapa Yuna dengan senyum manisnya. Pak Anto menoleh dan cukup terkejut dengan kehadiran Nyonya-nya
"Nyonya! Sedang apa Anda disini?" tanya pak Anto bingung sembari sedikit menunduk hormat pada Yuna yang menjadi majikannya
"Aku hanya ingin melihat bagaimana pak Anto bisa merapikan tanaman ini dengan begitu indah!"
"Ini sudah menjadi pekerjaan saya, Nyonya." jawab pak Anto tenang. Yuna tersenyum seraya mengeluarkan seutas kalung emas murni dari balik kantong bajunya. Kalung yang menjadi salah satu perhiasan mas kawin dari papa mertuanya dulu saat menikah
"Pak, terimalah ini." Yuna meraih tangan pak Anto dan meletakkan kalung itu di tangan pria paruh baya itu
"Ah, apa ini Nyonya! Saya tidak dapat menerimanya." pak Anto jelas menolaknya
"Ambillah pak! Saya memang menyiapkan ini untuk bapak. Terima kasih telah setia pada saya selama ini," kata Yuna tulus
"Terima kasih nyonya, tapi saya tidak dapat menerima hadiah mewah seperti ini. Ketulusan Anda pada pelayan lemah seperti saya sudah cukup bagi saya, Nyonya!"
"Tapi pak Anto sudah setia melayani saya selama dua tahun ini, bahkan disaat yang lain pergi meninggalkan saya karena kekurangan gaji. Pak Anto sangat pantas menerima ini!" Yuna bersikeras memberikannya
"Itu sudah menjadi pekerjaan saya Nyonya, dan saya juga sudah mendapatkan bayaran yang pantas untuk itu semua."
"Tapi__"
"Saya hanya berharap Nyonya selalu bahagia!" ujar pak Anto dengan begitu tulus. Yuna cukup terharu dengan kalimat itu. Hanya kalimat sederhana yang keluar dari mulut pelayan tapi mampu membuat Yuna merasa begitu senang dan bahagia
"Nyonya lekaslah berangkat atau Anda akan terlambat!" peringat pak Anto
"Terima kasih pak Anto!" Yuna menyimpan kembali kalungnya dan tersenyum pada tukang kebunnya itu dengan senyum paling tulus. Bukankah dia begitu beruntung memiliki pelayan seperti pak Anto?
Pak Anto hanya mengangguk menanggapi kalimat majikannya. Sungguh beliau sudah menganggap Yuna layaknya putrinya sendiri
.
.
.
Selagi menunggu up, ayo mampir di karya keren temanku dengan judul seperti dibawah ini👇🏼