Serpihan Luka Rosana

Rasa cemas Rosana akhir nya terjadi juga karena sekarang dia di panggil oleh Bu Lina untuk mengurus masalah yang sedang terjadi dalam keluarga ini, Angel masih sudah mengadu dengan berbagai macam tipu muslihat nya karena wanita ular memang biasa nya begitu penuh dengan trik murahan agar semua orang kasihan dan yakin bahwa dia adalah korban nya.

Padahal yang duluan memulai juga adalah Angel, namun Rosana tidak mencari pembelaan karena semua akan sia sia saja di sini. tak ada orang yang menyukai diri nya keculai Pak Wiliam, itu pun bukan yang suka atau sayang seratus persen hanya nada bicara sedikit lebih baik.

Namun Rosana tidak pernah melihat batang hidung pria itu lagi, entah dia sedang ada di luar atau sedang ada di ruangan lain karena rumah ini sangat besar. rasa nya Rosana pun tak akan bisa hapal dengan rumah ini apa bila sedang membersihkan nya, yang ada nyasar kemana mana sehingga tak akan tau lagi jalan pulang kekamar nya.

"Apa yang kau lakukan pada menantu ku?!" Bu Lina menatap Rosana tajam.

"Dia mendorong ku duluan, Bu." jawab Rosana sopan.

Plaaaak.

"Mulut miskin seperti bu harus memanggil ku NYONYA!" Bu Lina melayangkan satu tamparan keras hingga membuat bibir Rosana berdarah di sudut nya.

Bila tidak mengingat bahwa yang di hadapan nya ini orang tua, maka Rosana akan melawan nya juga karena omongan Bu Lina sama sekali tidak ada yang beres. sayang nya Rosana masih sungkan sehingga memutuskan untuk tidak melawan, lebih baik mengalah saja karena dia di sini juga numpang dan Rosana tidak mau ada masalah tambahan.

Dengan Angel dia melawan karena wanita itu tidak jauh lebih tua dari diri nya, mana Angel juga menuduh bahwa Rosana lah yang sudah menggoda Andri. omongan itu yang tidak bisa Rosana terima, maka nya tadi langsung naik darah dan mengamuk hingga membanting Angel masuk kedalam kolam.

"Maaf, Nyonya." Rosana berkata sopan masih.

"Berani sekali kau membuat masalah di hari pertama kau tinggal di sini! kau pikir rumah ku ini dengan senang hati menerima mu?" bentak Bu Lina.

"Tapi dia yang mulai duluan sehingga saya melawan." jawab Rosana lagi berusaha mencari keadilan untuk nya.

"Dia?! kau sebut aku dia!" Angel tak terima.

"Aku sungguh tidak tau bagai mana cara nya menghadapi wanita miskin." geram Bu Lina sangat marah melihat Rosana.

"Benarkah? tapi kau dulu juga miskin, pelacur pinggir jalan yang tau nya cuma mencari uang seratus ribu!" Vegas lewat sambil tertawa mengejek pada Ibu tiri nya.

Rosana melirik pria yang belum pernah ia lihat sebelum nya juga, gaya nya yang satu ini sangat petakilan dan tidak bisa serius menurut Rosana. yang ada di hanya bisa menarik nafas panjang, sebab sebisa mungkin dia tak akan cari masalah dengan kubu mana pun karena dia juga tak mau tinggal di sini.

"Kurang ajar!" Bu Lina hanya menggeram pelan, tidak berani banyak bicara bila dengan Vegas.

Malahan emosi nya yang ada di tumpahkan pada Rosana saja, sebab Rosana lah yang paling lemah di rumah ini posisi nya. padahal bila menuruti kata hati, Rosana bisa saja membanting nya sampai pingsan agar tidak banyak bicara lagi.

"Tangkap dan hukum dia!" perintah Bu Lina pada bodyguard nya.

"Ini bukan salah ku sepenuh nya, Nyonya!" teriak Rosana yang sudah di pegangi tiga pria.

"Lalu kau mau bilang bahwa itu salah ku?" Angel sengit sekali.

"Kau yang duluan menceburkan aku!" seru Rosana kesal sekali melihat wajah Angel.

"Mungkin kau mengira bahwa istri kedua akan lebih berkuasa, aku istri pertama tak akan tinggal diam!" Angel berani menjambak rambut Rosana karena lawan sudah di pegangi oleh bodyguard.

"Lepaskan aku, lepaskan!" Rosana meronta karena mau membalas Angel.

"Kau akan di buang Andri, istri pertama lah yang memegang semua kuasa!" teriak Angel.

"Bawa dia!" Bu Lina memberi kode pada anak buah nya.

Ucapan Angel tentang istri pertama atau pun istri kedua tadi malah menyinggung diri nya saja, sebab Bu Lina adalah istri muda nya Pak Wiliam. karena dia licik maka nya bisa bertahan dan menjadi penguasa rumah, padahal dulu nya cuma selingkuhan biasa saja yang saat butuh baru di tiduri.

Karena ulah licik nya juga maka Mama Vegas sampai meninggal dunia, bahkan Bu Lina juga bisa menggeser posisi Vegas di hati Pak Wiliam agar Andri saja yang menjadi ceo di perusahaan besar itu. sebab setelah kematian Mama nya, Vegas menjadi berandalan yang tidak terkendali.

"Ada keributan apa ini?" Andri turun dari lantai dua.

"Keributan antara istri pertama dan istri kedua mu, sebaik nya kau hati hati! takut nya nanti istri tua mu malah di bunuh oleh istri muda mu itu, sebab Papa saja mengalami nya." Vegas mendekati tiga orang ini.

"Jangan sembarangan bicara, Vegas! bila kau sudah tak nyaman lagi di rumah ini, maka silahkan keluar!" bentak Bu Lina.

"Apa kata mu?" Vegas mencengkam leher wanita ini kuat.

"Vegas!" Andri kaget dan ingin melawan, namun Vegas gerak cepat meletakan pisau di leher Bu Lina agar Andri tidak bisa gerak.

Para bodyguard lain juga tidak bisa mau melawan karena Nyonya mereka sedang di sandera, mana yang menyandera juga Tuan muda mereka. serba salah lah sekarang rasa nya, Vegas menyeringai karena tau Bu Lina sangat ketakutan hingga gemetar, dia sangat suka keadaan begini karena kalau langsung mati malah terlalu enak menurut dia.

"Ini rumah ku! kau pikir dirimu siapa bisa mengusir ku?" Vegas memainkan pisau nya.

"J-jangan main main kamu, Vegas!" Mama Lina sangat takut dengan pisau itu.

"Aku tidak main main, memang aku ingin membunuh mu!" Vegas menggoreskan pisau di permukaan kulit luar hingga mengucurkan darah.

"Lepaskan Mama ku, Vegas!" pekik Andri.

"Ku rasa kau juga harus tau bagai mana rasa nya hidup tidak punya Mama." seringai Vegas.

"Tidak, jangan lakukan itu!" Andri tau Kakak tiri nya ini sangat gila.

"Sudah cukup, Vegas!" Pak Wiliam keluar dari kamar nya dan berkata sambil melewati sang istri yang sedang di siksa Vegas.

"Kau tidak takut istri mu mati? oh iya aku lupa, kau pasti akan kawin lagi setelah dia mati hahahahaaaa." Vegas mengejek Papa nya sambil tertawa.

Braaaak.

Tubuh Mama Lina di lemparkan pada lantai itu, sedangkan Vegas pergi lagi menuju kamar nya sambil bernyanyi merdu karena suasana hati nya sedang tidak bagus. pokok nya kalau sudah ketemu Pak Wiliam, maka Vegas selalu bad mood