Tulisan kesekian ku semoga kalian suka..
Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan tempat, nama dan cerita itu bukan kesengajaan.
Dalila Sena Garwita menjadi pengantin pengganti saudara angkatnya yang di jodohkan oleh keluarganya dengan seorang Billioniare yang kejam dan pemain wanita yaitu Gilbert Ray Abraham.
Bagaimana kisah mereka, apakah Lila bisa mengubah suaminya yang terkenal kejam dan Cassanova?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Mie level pedas
Kini keluarga kecil itu duduk dialam terbuka dengan duduk beralaskan tikar dan meja sedang di tengahnya sebuah lampu minyak diatasnya.
" Kita makan disini?" tanya Ray dengan pandangan yang melihat sekelilingnya yang memang terlihat ramai.
" Iya, kenapa? masalah? kalau kamu nggak mau makan disini, silahkan saja cari restaurant sendiri karena aku sama Deeba mau makan disini." jawab Lila dengan pandangan tak teralihkan pada daftar menu makanan.
" Ya.. kalau kalian makn disini, aku asti ikut kalian disini, cuma aku mau yakinkan kamu saja..apa kamu yakin dengan...
" Jangan dilihat dari tempatnya yang sederhana kamu anggap makanan disini tak seenak restaurant mewah yang biasa kamu kunjungi.Kalau nggak mau tinggal pergi, bereskan??" ucap Lila dengan sinis.
" Daddy disini enak kok makananya, daddy harus coba."ucap Deeba dengan masih fokus dengan mainan rubiknya.
" Sorry..anak kamu biasa dengan makanan kaum sederhana, jadi.. biasakanlah!!" ucap Lila.
" Hemmm... " ucap Ray pasrah
" Mas.. aku biasa pesen nasi goreng seafood 1pedes,nasi goreng spesial satu nggak pedes, sama es jeruk dua, kalau dia tanya aja langsung. " ucap Lila dengan mengacuhkan Ray membuat Ray mengerutkan dahinya mendengar penuturan sang istri.
" Sabar.. sabar Ray, ini baru hari pertama.. luka hatinya nggak mudah sembuh gitu aja." batin Ray melihat sikap istrinya yang masih ketus dengannya.
" Saya mie goreng super pedas, sama mineral water satu." ucap Ray dengan melirik sang istri.
" Tunggu sebentar ya mas, mba.. " ucap sang pelayan.
Selama menunggu pesanan mereka, Lila bermain dengan sang putri.Sementara Ray,sbuk mengecek ponselnya. Banyak pesan yang masuk, dan juga Email soal pekerjaannya yang dia pantau dari jauh.
Tak berapa lama pesanan mereka sudah jadi dan mereka siap makan.
" Deeba, makan dulu baru nanti main lagi." ucap Lila dengan memanggil sang putri.
Lila melirik menu makan malam sang suami yang terlihat sangat pedas karena memang level tertinggi yang dia pilih, Lila menelan ludahnya melihat penampakan mie goreng super pedes yang Ray pesan.
" Kamu yakin makan mie itu?" tanya Lila saat Ray mengaduk aduk mie di atas meja.
" Hemmm" ucap Ray dengan singkat.
" Daddy, emang nggak kepedesan? liat cabenya banyak banget." ucap Deeba melihat sang Daddy memesan menu tak biasa.
" Biarin aja lah, daddy kamu emang keras kepala..serang kamu makan." ucap Lila dengan menimpali kelakuan suaminya.
Mereka akhirnya menikmati makan malam mereka, Ray dengan cepat menghabiskan mie pedas nya. Keringat mengucur deras di dahinya, sampe Ray menggaruk garuk kepalanya karena kepedesan.
" Sudah, Stop..!! kamu bisa sakit perut, ini minum teh anget nya, nih... aaa?? " ucap Lila menghentikan Ray saat akan menyuapkan mie dalam mulutnya, dia menerima suapan nasi goreng dari Lila dengan senang hati.
" Kenapa nggak dari tadi mom?" tanya Ray dengan senyuman menggoda
" Apaan sih, aku nggak mau kamu ngrepotin kalau sampe perut sakit perut." ucap Lila dengan terus menyuapi suaminya.
Sementara Deeba melihat perdebatan kedua orang tuanya hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya, walaupun mereka beradu mulut tapi, bagi anak kecil itu melihat interaksi keduanya terlihat senang dan melihat seperti melihat adegan romantis.
" Mommy sama Daddy kalau mau sayang-sayangan jangan disini, kita cepet pulang aja." ucap Deeba dengan senyuman meledek.
" Astaga ..sayang, kamu lihat daddy kamu kayak anak kecil.." protes Lila dengan pandangah sinis pada suaminya.
" Haisshhhtt... mom, jangan begitu dong.. masa di depan anak kita kamu jelek-jelekin aku? " protes Ray tak terima dia di jelekan namanya di depn anak gadisnya.
" Emang iya... kamu begitu ngeselin.. "ucap Lila kesal.
" Tapi, ngangenin kan? " goda Ray..
" Ayolah mom, dad... kita pulang. Kalau kalian mau sayang sayangan dirumah saja. " ucap Deeba dengan santainya.
" Bener-bener anak ini, terkontaminasi dari mana coba,bukannya belain mommynya mala ledekin. "gerutu Lila.
Akhirnya mereka pulang ke rumah Lila, walau masih kesal dengan suaminya, Lila mencoba sedikit demi sedikit bersikap baik pada Ray didepan Deeba.
Bersambung