Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Koleksi Foto di handphone Alien
Cukup lama Bryan dan Laras menunggu Bagas dan Celia di minimarket.
"Lama banget sih mereka kayak belanja bulanan aja "kata Laras.
Bryan tidak menanggapi perkataan Laras, ia sedang mengecek powerpoint tentang materi meeting yang dikirim Fito tadi malam melalui emailnya.
"Sebagian materinya harus di revisi semua, untung aja meetingnya nggak jadi gue majuin. Kalau nggak bisa gawat, dasar Fito tukang penceroboh "kata Bryan dalam hati.
"Hai, kelamaan ya nungguinnya? "kata Bagas yang sudah selesai berbelanja dari minimarket bersama Celia.
Laras menanggapinya hanya dengan senyuman, sedangkan Bryan tidak merespon apapun hanya diam saja.
"Oh ya, mumpung lagi di Alun-alun Surabaya nih, tadi gue sama Bagas pengennya kita jalan-jalan dulu "kata Celia,
"Gimana kalau kita jalan-jalan ke ruang bawah tanah?"
"Dijamin pasti seru, disana juga ada pameran seni juga khusus buat Uncle Bro yang suka sama pameran. Siapa tau nanti setelah melihat pameran seni disana akan muncul sebuah ide atau inspirasi buat Uncle Bro "kata Bagas.
"Yas, bukannya loe suka suka melukis ya. Jadi loe bisa.... "kata Celia.
"Gue suka desain bukan melukis! "kata Laras memotong perkataan Celia.
"Laras suka desain?"
"Kita memang berjodoh baby! kata Bryan dalam hati sambil tersenyum.
"Nggak papa, mungkin nanti loe akan suka melukis juga setelah melihat pameran seni ini "bujuk Celia pada Laras.
"Tapi jangan lama, soalnya tadi udah janji sama kakak gue "kata Laras.
"Okey, gue paham kok! "kata Celia.
Fito dibuat pusing setengah mati setelah powerpointnya ditolak oleh Bryan. Bukan hanya itu Bryan meminta untuk mengirimkannya terakhir malam ini. Jika tidak maka Fito akan mendapatkan konsekuensi. Mungkin gajinya dipotong atau segera angkat kaki dari Bryan Corp.
"Sumpah, kenapa bisa ditolak sih?"
"Semua harus serba mendadak, kemarin baru dia kasih materinya. Terus sekarang dia bilang nggak sesuai antara materi dengan designnya. Dia pikir medesign itu cepat ditambah lagi dengan powerpoint sebanyak ini. Luar biasa sih bos ini! "kata Fito sambil mengacak-acak rambutnya.
"Kenapa mas, ada masalah apa?"
"Ayo cerita sama aku! "kata Lana menghampiri Fito di meja kerjanya.
"Kamu lihat sendiri ajalah sayang, aku udah nggak bisa berkata-kata"
"Kalau kayak gini aku udah pasrah mau ditendang dari perusahaan juga nggak papa "kata Fito.
"Coba kamu hubungi Laras, mas! "kata Lana.
"Apa hubungannya sama Laras? "tanya Fito.
"Laras itu pintar design mas, aku pernah liat hasil designnya juga. Nah kamu minta bantuan Laras aja! "jawab Lana.
"Iya sayang aku baru ingat, kalau Laras memang pintar design. Gimana kalau aku hubungi dia sekarang? "tanya Fito.
"Tapi Laras lagi jalan sama Celia. Jangan ganggu dia dulu. Kalau dia pulang baru kamu bilang "jawab Lana.
"Ini udah deadline sayang malam ini harus dikirim ke emailnya pak Bryan "kata Fito.
"Kenapa nggak dari kemarin mas? "tanya Lana.
"Sayang sebenarnya ini udah aku kirim dari kemarin, tapi baru pak Bryan buka tadi pagi. Terus dia langsung chat aku, kalau malam ini harus dikirim revisian nya. Apa nggak aku puyeng! "jawab Fito.
Begitu masuk ke dalam pameran seni di ruang bawah tanah Alun-alun Surabaya Laras terpukau melihatnya.
"Luar biasa indahnya"
"Aaaaa gue nggak akan nyesel deh tinggal bertahun-tahun di Surabaya. Kalau cuma liat pameran seni kayak gini tiap hari "kata Laras dalam hati.
"Celia fotoin gue dong pake handphone loe! "kata Laras.
"Handphone loe mana? "tanya Celia.
"Handphone gue lowbat, please ya fotoin gue! "jawab Laras.
"Lah handphone gue, memorinya penuh gimana dong "kata Celia.
"Sumpah, loe gimana sih?"
"Padahal gue pengennya di fotoin loh! "kata Laras dengan wajah sedih.
Bagas yang dari jauh mendengar obrolan antara Laras dan Celia pun menghampiri mereka.
"Gimana kalau pale handphone Uncle Bro aja? "tawar Bagas.
"Hah? "kata Laras dan Celia bersamaan.
"Iya soalnya camera handphone Uncle Bro gue bagus hasilnya "kata Bagas.
"Nggak papa emang? "tanya Celia.
"Foto aja, handphone yang dipegang sama Bagas memang biasa digunakan buat foto "kata Bryan.
"Kalau gitu ceritanya, gue harus lebih banyak fotonya dari Celia. Gue nggak boleh kalah saing. Ya walaupun Celia sahabat gue, tapi kalau persoalan cinta kali ini loe memang wajib kalah Celia. Sekalian juga gue bikin ngehang tuh hpnya Alien biar tau rasa dia wkwkwk "kata Laras dalam hati.
"Fotonya ganti-gantian ya, terus nanti kita fotonya random oke "kata Bagas.
Awalnya Bryan tidak mau ikut berfoto, tetapi karena paksaan dari Bagas. Alhasil dengan amat sangat terpaksa Bryan pun ikut. Ya walaupun sebenarnya ia memang mau berfoto ya tapi sama Laras. Modal gengsinya terlalu tinggi jadi ya kudu harus ada paksa memaksa.
"Yas, kayaknya foto loe deh yang paling banyak disini?"
"Tumben banget loe suka di foto?"
"Perasaan di kamar loe, gue liat nggak ada deh gambar loe. Cuma ada satu dan itu pun foto waktu SD "tanya Celia pada Laras.
"Ya tuhan, mulut loe ember banget sih "kata Laras berbisik sambil menutup mulut Celia.
Matahari sudah terbenam, kini tergantikan oleh bulan yang menyinari malam ditemani bintang-bintang. Kini saatnya Bagas and friends pulang.
"Celia, pesenin gue taksi online dong "kata Laras.
"Nggak usah pesen, biar loe dianter sama Uncle Bro aja "saran Bagas.
"Hah?"
"Gue bisa sendiri kok...." tolak Laras.
"Buruan masuk gue anterin! "ajak Bryan sambil membuka pintu mobilnya.
"Ayo buruan, keburu Bryan oppa berubah pikiran! "bisik Celia pada Laras.
"Gue kok ngerasa ada yang aneh ya sama Celia, bukannya dia suka sama Bryan tapi kenapa malah dia nyuruh gue?"
"Seolah ngasih kesempatan buat gue dekat sama Bryan, bener-bener aneh"
"Oke, whatever Laras loe nggak boleh terlalu banyak pikiran, yang penting sekarang adalah dapat tumpangan gratis dan iang jajan loe nggak akan terkikis"
"Aduh kapan lagi kan gue bisa kayak gini "kata Laras dalam hati sambil masuk ke dalam mobil Bryan.
"Gue pulang dulu ya"
"Da - Da, kalian berdua hati-hati "kata Laras sambil melambaikan kedua tangannya.
Laras dan Bryan di perjalanan pulang.
"Rumahnya arah mana? "tanya Bryan.
"Idah jalan aja, nanti gue kasih tau! "jawab Laras.
"Aduh, banyak banget nih yng misscall siapa? "kata Laras saat membuka handphone dan melihat bahwa yang mencoba menelponnya adalah Fito.
Tring... Tring... Tring... (Fito Calling)
"Hallo, ada apa ya kak?"
"Ini Laras udah di jalan mau pulang "tanya Laras.
"Kamu udah baca chat kakak, kakak minta tolong ya nanti kalau kamu udah pulang bantuin kakak. Please ya, adik kakak yang paling imut dan cantik! "rayu Fito.
"Bisa ya ngerayu kayak gitu, kalau ada maunya aja manisnya melebihi madu dan gula. Nggak ada aku nggak mau bantuin, enak aja! "kata Laras.
"Please kali ini aja, kalau nggak karir kakak bakalan tamat ini mah "kata Fito.
"Ya udah karena aku adik yang baik, sebelum aku pulang aku mau disiapin semuanya dari mulai laptop dan materi designnya itu. Lagian apa nggak kena pecat ngerjain design kayak gitu aja nggak bisa "kata Laras dengan nada mengejek.
"Ya adikku yang pintar, tolong bantuin kakakmu ini ya! "kata Fito.