NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ayah

Jodoh Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa / Dunia Masa Depan
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Shofiyah yang memiliki kekasih yang mapan dan baik akhirnya berjodoh dengan lelaki sederhana bernama Ahmad pilihan ayahnya, lika liku pernikahan yang dia alami menjadikan perjalanan rumah tangganya kian kuat dan bisa tetap langgeng hingga tua dan memliki 7 orang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Pernikahan Mertua

Semenjak hari itu aku membuktikan kata-kataku dengan tidak pernah lagi berurusan dengan keluarga besar suamiku bahkan kedua anakku terutama Ammar yang begitu melengket sama nenek Buyutnya berubah menjadi menghindari mereka bahkan ketika dia diberi uang dan makanan sekalipun.

Aku tidak menyuruh bahkan mendoktrin anak-anakku mungkin karena mereka marah karena aku pulang dalam keadaan menangis. Kedua anakku ini sangat menyayangiku. Ammar akan sangat marah dan membenci orang yang menyakiti ibunya bahkan jika itu abinya sekalipun..

Sifat anak ini hampir sama dengan ku, berwatak keras tapi sangat penyayang.. Sedangkan umar dia memang tidak menunjukkan bahwa dia marah hanya saja dia tidak pernah lagi mau kerumah nenek buyutnya disana..

Jika bukan abinya membawanya maka mereka tidak akan ada yang mau bahkan hanya umar yang kesana sedangkan ammar lebih memilih kerumah sepupunya, cucu tante santi..

Suamiku mendengar hal ini pun meradang dia bahkan keluar dari grup keluarga bahkan tidak pernah lagi berhubungan dengan keluarganya. Aku pun menasehati suamiku untuk tetap berbaikan dengan ibunya walau tanpaku..

Biar bagaimanapun beliau adalah ibunya. Mengenai uang bulanan ya suamiku mengembalikan uang bulanan itu tapi hanya memberi 3/4 dari biasanya.. Ya itu sudah semua temasuk lampu dan gas hanya 700rb termasuk uang jajan khadijah.

Karena aku mengambil kembali motorku bahkan seluruh barang ku yang masih tersimpan dirumah mertuaku kuambil semuanya tanpa terkecuali... Aku sudah tidak mau berurusan dengan mereka.

hanya suamiku saja dengan keluarganya sedangkan aku, ya bagiku mereka orang lain bahkan ketika ada pesta keluarga pun aku tidak datang membantu.. Aku hanya datang sebagai tamu dan yang masuk kedalam pun bukan aku hanya suamiku.

Aku sangat mengingat dengan jelas beberapa bulan lalu saat aku datang bersama abinya umar untuk menghadiri pesta om Mudanya.. Pernikahan kedua ini dengan dokter dengan berpenghasilan bagus dan memiliki banyak anak. Setelah bercerai dari istri pertamanya denga campur tangan keluarga besarnya.

Ya keluarga ini suka sekali mencampuri urusan orang termasuk memisahkan rumah tangga orang jika menurut mereka orang itu tidak bermanfaat dan tidak berguna bagi mereka. Ketika mereka berbuat kesalahan mereka menggembar-gemborkan aib seseorang seolah mereka manusia paling suci didunia.. Mau heran tapi inilah kenyataannya.

Saudara dari nenek suamiku itu datang secara khusus kerumahku dengan anaknya mengundangku dan mengajakku kerumahnya untuk pernikahan kedua ini, dia tau permasalahan ini karena dia juga berada disana saat sidang itu berlangsung, dia sangat tau bagaimana sakit hatinya aku sehingga aku tak pernah mau berbaikan dengan keluarga besar suamiku..

Aku memang tidak menjauhi semua keluarganya hanya keluarga inti seperti nenek, tante dan sepupu sekalinya, mertua dan adik perempuannya sedang saudara kembar dan istrinya suamiku kami tetap dekat..

Aku tetap ramah kepada keluarganya yang lain termasuk saudara-saudara nenek beserta sepupu-sepupu mama mertua sedangkan keluarga dari bapak mertua alhamdulillah mereka bukan orang yang pusing dengan urusan orang dan malah mendukung ku karena yang aku katakan itu fakta.. Dan mereka menyaksikan sendiri apalagi disana ada tante santi bahkan di acara sidang waktu itu.

Ya karena menghormati beliau lah aku dan abinya umar beserta pasukan ku datang hanya untuk menghadiri dan memberi doa untuk pengantin baru.. Ketika aku datang aku langsung menemui pengantin baru melewati keluarga besar suamiku yang berkumpul karena acara sebenarnya sudah selesai dan tamu juga sudah tidak ada. Aku memberi kado pernikahan untuk mereka dan mengucapkan selamat..

Setelah itu aku pun mengambil makanan untuk anak-anak ku dan setelah itu aku keluar sedangkan abinya umar berbincang dengan keluarganya. Mereka hanya melihatku berlalu didepan mata mereka karena aku datang sebagai tamu bukan keluarga dan memenuhi undangan saja.

Begitu juga acara Wisuda Maya adik Mita, mereka semua sekeluarga besar turun untuk memeriahkan acara itu termasuk mama mertua dan adik ipar. Seperti halnya pernikahan om.. Aku hanya mengirim hadiah melalui suamiku karena dia lah yang ikut sedangkan aku masa bodoh dan lebih memilih untuk dirumah mengurus anak-anakku to mereka bukan keluargaku tapi keluarga suamiku

Aku hanya ingin tetap waras makanya aku menjauh dan tak perduli daripada sakit hati dibalas dengan kejam seperti itu. Sejak kejadian itu dan berbaikannya suamiku dengan mamanya menurut suamiku beliau selalu menanyakan keberadaan ku dan kabarku lengkap dengan anak-anakku, benar sudah lebih dari 6 bulan aku tak pernah berkontak bahkan hanya sekedar menyapa mertuaku, bahkan ketika bertemu aku menganggap mereka orang asing begitupun kedua anakku bahkan Ubay yang masih kecil seolah tau suasana hati ibunya.. Katanya dia sedih dicueki kedua cucunya saat mereka bertemu..

Mungkin saat mengucapkan itu ada malaikat lewat sehingga kedua anakku betul-betul menganggap keluarga abinya orang asing.. Bahkan ketika semua anak ainun datang kesini mencari umar dan ammar mereka hanya menemani main tapi ketika diajak kerumah nenek mereka menolak dengan keras..

Nenek buyutnya mereka sangat sedih karena mereka berdua sangat dekat dengannya begitupun dengan ibu mereka saudara mama mertuaku mamanya Mita..

Dan itu hampir setahun berjalan bahkan lebaran idul fitri maupun idul adha aku hanya datang bersalaman saat dilapangan setelah itu pulang kerumah dan bersalaman dengan yang lain..

Mereka hanya memandangku dan anakku dengan sendu terutama mama mertua, nenek dan saudaranya..mungkin mereka tidak menyangka jika aku betul melakukan hal itu , sesuai dengan yang kukatakan terakhir kali kepada mereka.

Aku melakukan itu karena mereka sendiri yang memulai.. Aku bukan membenci tapi aku sadar diri dan capek sendiri. Berbaik hati dan tulus menganggap mereka keluargaku tapi tak pernah dihargai.. Aku sudah lelah dan memilih menjauh..

Karena mungkin tidak tahan mertuaku akhirnya datang kerumah menyampaikan kabar bahagia karena beliau akan menikah kembali dengan jama'ah tabligh lagi tentunya..

Saat iya masuk kerumah kebetulan dirumah memang ada abinya Umar karena hari itu hari liburnya dan mama memang datang sore hari. Saat beliau datang aku berada didalam kamar sedang tiduran karena sangat lelah mengurus rumah. Aku hanya mendengar beliau datang dan berbincang kemudian suamiku masuk dan membujuk ku untuk berbaikan dengan ibunya karena kami sudah setahun tidak pernah bertegur sapa..

Awalnya aku tidak ingin dan sangat malas meladeni beliau mengingat sikapnya yang keterlaluan kepadaku tapi suamiku membujuk ku dengan sangat baik dan aku juga kasihan dengannya dia tidak mungkin memilih antara aku dan keluarganya karena keduanya sangat penting.

Saat melihatku keluar kamar bersama ammar dan Ubay beliau langsung senang dan menyapaku dengan hangat.. Aku berusaha sebisa mungkin menjaga sikapku dan intonasi suaraku agar tak meninggikan suara didepan orangtua.

"Baek-baek jaki nak??.. Ucapnya dengan ramah

"Iye alhamdulillah". Ucapku dengan dingin

"Ammar sini sama nenek nak.!!". Mertuaku mengulurkan tangannya kepada cucunya untuk dia peluk

Ammar melihatku, aku mengangguk kan kepalaku menyuruhnya mendekat dengan neneknya.

Ya dia menurut dan beliau langsung menangis mungkin dia menyesali semua tindakannya kepada kedua cucunya. Beliau melihatku.

"Terima kasih masih mau menyuruh anakmu menerima mama.. Maafkan mama atas sikap pilih kasih yang mama lakukan padamu dan anakmu, padahal selama ini kamu benar kamu menantu mama yang paling berbakti dan tak pernah menganggap mama orang lain".

"Bahkan ketika semua anak Mama memberikan barang bekas, kamu lah yang paling tak mau memberikan Mama barang bekas, kamu bahkan membawa mama untuk memilih sendiri baju yang mama senangi. Kamu juga sangat merawat mama ketika mama sakit dan tak bisa melakukan apapun bahkan rumah dan segala yang ada didalamnya kamu mengerjakannya tanpa protes".

"Mama menyadari setelah kamu betul tidak menganggap kami keluarga.. Apalagi lebih setahun ini. Itu artinya memang sikap mama lah selama ini yang sangat fatal sampai setahun pun kamu belum bisa memaafkan mama!!".

"Aku sudah memafkan mama kok hanya saja aku memang membatasi diriku berinteraksi dengan keluarga mama, aku hanya tak mau ada yang kedua kali seperti ini"..

"Sebenci apapun saya pada kalian saya tidak mungkin membuat anak saya membenci keluarganya.. Mereka adalah bagian keluarga kalian jadi saya tidak punya hak untuk melakukan itu".

"Maafkan mama nak tolong jangan merubah sikapmu kepada mama.. Mama akui mama salah dan mama akan berusaha memperbaiki kesalahan mama padamu dan juga anakmu. Mama akan menikah dan tinggal di tanah seberang nantinya akan sangat jarang bertemu kalian, mama ingin memulai kehidupan baru mama tanpa ada yang mengganjal yaitu kamu belum berbaikan dengan mama. Mau kan nak???

"Tentu saja ma aku sudah memaafkan mama, jadi tenang saja kalau masalah sikap seperti dulu aku akan berusaha tapi perlahan tidak apa kan?? Tanyaku dengan hati-hati

Mama mengangguk dan memelukku..

Barulah ammar mau dipeluk neneknya setelah melihatku dipeluk neneknya.

"Kapan acaranya??. Tanyaku lagi.

"2 pekan lagi kalian merestui mama kan??

"Selagi lelaki itu baik dan sayang sama mama kami setuju saja iya kan kak??

"Benar kata istriku maa, aku ridho insya allah asal lelaki itu mencintai dan menyayangi mama itu sudah cukup. Mama butuh orang yang menemani mama dimasa tua karena anak mama kelak akan pergi semua termasuk Khadijah".

"Syukurmi nak.. Terima kasih!!"..

"Mama ingin kado apa dihari pernikahan?? Tanyaku lagi

"Apa saja nak, apapun itu mama menerimanya!!"...

"Kalau begitu mama pulang dulu yah!!..

"Iye, Hati-hati!!". Ucapku lagi

Kami mengantar mama kedepan pintu.. Dia sejak tadi menggendong ammar dan memeluknya erat. Baru sampai dipintu baru beliau menurunkan ammar..

"Pulangmi mama nak assalamu'alaikum!! ".

Aku menyalami beliau begitu juga suamiku

"Waalaikumsalam".. Ucapku serentak dengan sang suami

Beliau pun pulang dan kami pun masuk kedalam rumah

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!