Cewek Imut Kesayangan CEO

Cewek Imut Kesayangan CEO

Pertemuan Pertama

Kehidupan bebas Jakarta membuat kedua orang tua Laras berencana memindahkan kuliah Laras di Surabaya. Kedua orang tua Laras sibuk bekerja selain itu di Surabaya Laras bisa diawasi oleh kakak iparnya .

"Dua hari lagi kamu ikut kak Fito untuk kuliah di Jakarta! "kata Gracia Tjandra.

"Why mom?"

"Kenapa nggak disini?"

"Laras maunya kuliah disini, bukan di Surabaya mom! "kata Laras.

"Dengan kamu di Surabaya mommy dan Daddy bisa tenang. Mommy dan Daddy percaya kalau kak Fito dan kak Lana akan menjaga kamu dengan baik" kata Tjandra Kusuma.

"Tapi Laras pernah bilang sama teman-teman, kalau Laras bakalan kuliah disini"

"Laras juga pengen masuk universitas yang

Laras suka bareng teman-teman "kata Laras.

"Nggak bisa Laras, mommy dan daddy tidak mau kamu terlalu dekat dengan teman-temanmu itu. Mereka membawa pengaruh yang buruk buat kamu "kata Gracia Tjandra.

"Mom-Dad, Laras bisa jaga diri kok! "kata Laras.

"Coba kamu hubungi kakak kamu, karena semua biaya kuliah dan keperluan kamu sudah Daddy kirim sama dia " kata Tjandra Kusuma.

"Kalau udah sama kak Fito mana bisa Laras ambil lagi, kak Fito kan orangnya gercep banget. Pasti dia udah daftarin kuliah Laras di Surabaya "kata Laras.

"Itu kamu tahu "kata Gracia dan Tjandra bersamaan.

Fito dan istrinya Lana sedang sarapan di dapur sambil membahas kepindahan Laras ke rumah mereka.

"Sayang nanti kalau Laras sudah datang, tolong kamu awasi dan nasihati dia juga ya. Aneh itu manja dan nakal sekali, mommy dan daddy aja udah nyerah. Makanya menyerahkan Laras sama kita "kata Fito.

"Iya sayang, aku tau. Kita akan bersama-sama menjaga Laras ya!"

"Tapi kamu juga jangan terlalu mengekang dia. Kasihan sayang! "kata Lana.

"Aku nggak tau, aku belum bisa memutuskan. Kalau dia tetap tidak mau diatur ya dia harus ikut peraturan yang berlaku di rumah ini "kata Fito.

Bryan Wijaya, cowok yang memiliki paras tampan dan berkharisma. Namun sampai saat ini belum ada yang berhasil menaklukkan hatinya. Hal ini dikarenakan sifat dingin dan cuek yang ia miliki. Seminggu sudah ia berada di Surabaya menikmati liburan panjangnya sekaligus mencari inspirasi untuk melengkapi hobi fotografernya yang mengoleksi foto-foto unik dan menarik.

"Pak Sandy tolong bawakan camera saya kesini. Tadi saya letakkan di dalam bagasi mobil "kata Bryan.

"Baik tuan muda "kata Sandy.

"Huh Laras, loe harus bisa nikmatin kebebasan loe selama 2 hari ini. Sebelum semua impian loe berakhir "kata Laras.

Dengan pakaian topi layaknya seorang cowok Laras berhasil kabur dari rumah setelah mengibuli pembantu dan satpam di rumahnya. Baiklah sekarang Laras berada di lokasi yang sama dengan Bryan yaitu pantai Marina.

"Aduh, capek banget abis lari. Untung aja mereka nggak kejar gue lagi. Tapi gue haus, butuh air. Gue beli dulu deh! "kata Laras sambil menuju warung di dekat pantai.

Di warung sambil menunggu antrian pembayaran Laras melihat Bryan yang berada di barisan depan sepertinya tidak memiliki uang cash untuk membayar tetapi hanya dapat membayar melalui scan dari aplikasi sementara warung tersebut hanya menerima pembayaran cash saja.

"Kakak nggak ada uang cash? "tanya Laras dengan nada suaranya dibuat seperti cowok.

"Iya, kalau masnya mau duluan nggak papa "jawab Bryan.

"Mbak, minuman saya berapa? "tanya Laras pada kasir warung.

"Sepuluh ribu kak! "jawab kasir.

"Oh, tambahin aja sama yang kak yang di depan tadi "kata Laras sambil bergegas pergi meninggalkan warung tersebut.

"Tuan muda, maaf ada apa memanggil saya? "tanya Sandy yang tiba-tiba datang.

"Ada uang cash nggak pak, kalau ada saya pinjam sebentar! "jawab Bryan.

"Ada tuan muda, ini! "kata Sandy menyerahkan beberapa lembar uang pada Bryan.

"Mbak, saya mau bayar punya saya tadi! "kata Bryan.

"Maaf kak, sudah dibayar sama kakak yang pakai topi tadi "kata kasir.

"Dibayar? "tanya Bryan.

"Iya, kak! "jawab kasir.

"Tuh orang baik banget, main bayarin aja"

"Ya nggak papa tuan muda, berarti masih ada orang baik di Jakarta ini tuan muda"

"Oh iya ini kameranya, tuan muda"kata Sandy.

"Nanti aja deh pak, udah nggak mood. Mendingan kita makan dulu aja"

"Kesana yuk, kita makan bareng! "kata Bryan.

Karena Laras telah mempunyai firasat tidak baik. Ia merasa ada yang membuntuti dan mengawasinya.

"Gawat, kayaknya ada orang yang ngikutin gue deh. Dari tadi gue ngerasa ada yang liatin gue. Gini nih nasib punya orang tua yang punya rasa sayang berlebihan. Apa-apa nggak boleh"

"Ah, mendingan gue lari aja kali ya"

"Lari... Lari... Lari... Laras "kata Laras dalam hati sambil berlari.

Laras berlari sekencang-kencangnya. Namun yang terjadi justru kumis dan jenggot palsunya tidak menempel dengan sempurna. Sialnya lagi orang suruhan tersebut semakin dekat jaraknya.

"Hah tuh orang malah kenceng banget lagi larinya"

"Kalau kayak gini udah pasti dah gue abis ini mah kena ceramah plis hukuman dari mommy dan daddy "kata Laras.

Bryan melihat Laras berlari. Ia pun teringat akan kejadian beberapa menit yang lalu waktu di warung.

"Cowok itu..."

"Dia, cowok yang tadi"

"Pak Sandy kita harus bantuin cowok yang lari sambil pake topi itu! "kata Bryan.

Bryan masih mengira bahwa Laras adalah seorang laki-laki karena tampilan Laras memang seperti layaknya laki-laki pada umumnya. Saat Laras berlari Bryan tiba-tiba menghadang, bermaksud ingin menolong. Namun ternyata Laras justru kehilangan keseimbangan dan menabrak Bryan. Sehingga keduanya pun terjatuh. Dalam posisi berpelukan.

"Aw sakit! "kata Laras kesakitan karena tangannya ditindih oleh tubuh Bryan.

"Kamu cewek? "kata Bryan sambil memegang pipi Laras.

"Hah?"

"Aduh kumis gue, pake copot segala "kata Laras terkejut.

"Aduh, maaf ya kak"

"Kakak pasti sakit?"

"Berdiri yuk kak, aku bantuin! "kata Laras sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Bryan berdiri.

"Nona sebaiknya menyerah saja "kata Asep dan kawan-kawan yang kini sudah berada di dekat Laras.

"Ada perlu apa kalian sama dia! "kata Bryan menyembunyikan Laras dibelakangnya.

"Aduh den, kita perlu banget den. Ini soal hidup dan mati kita. Gaji kita bakalan di potong kalau..." kata Asep

"Berapa hutang dia sama kalian biar saya yang bayar? "tanya Bryan.

"Ini bukan tentang hutang den, gimana ya ngomongnya... "jawab Udin.

"Ya udah iya, Laras mau pulang bareng kalian"

"Kakak pasti heran kan kenapa?"

"Mereka orang baik, mereka itu disuruh sama mommy dan daddy buat jagain aku. Tapi sayangnya aku berhasil kabur "kata Laras pada Bryan.

"Mari non kita pulang! "kata Udin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!