Nayla,wanita cantik penuh pesona,menikahi seorang ketua Mafia dingin dan kejam....
Nayla sangat mencintai suaminya,sehingga ia memaksa sang ayah untuk menikahkan dia dengan ketua Mafia itu....
ia tak peduli jika suaminya itu tidak mencintainya,ia dengan penuh harap bawah suatu hari dia akan meluluhkan suami dingin dan kejam nya itu....
namun suatu hari dia di habisi oleh suami nya sendiri dan di beri kesempatan hidup kembali....
penasaran dengan kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Satu bulan kemudian.Nayla pun pulang.namun saat Nayla masuk ke dalam kamar,ia dibuat emosi karna seluruh kamar nya sudah dibersihkan,bahkan foto dirinya bersama dengan Alex ikut di singkirkan....
"Siapa yang berani menyentuh barang-barangku!" jerit Nayla mengema di dalam rumah mewah itu.
Para pelayan yang mendengar jeritan Nayla,begegas berlari ke arah nyonya Eza dengan wajah ketakutan....
"Nyonya Besar,Nona muda sudah melihat kamar nya," lapor sala satu pelayan sambil menunduk.
Nyonya Eza meletakan majalah fashion yang sedang ia baca,lalu bangkit sambil mendongak dengan anggun....
"Biarkan aku yang menemui nya,kalian kembali lah berkerja saja," perintah nyonya Eza melangkah pergi meningalkan para pelayan itu menuju kamar Nayla.
Di dalam kamar.Nayla terus mengacak dan membanting semua barang-barang nya sambil berteriak histeris,bagaimana tidak? Dia tidak bisa menemukan barang pemberian Alex,atau foto-foto Alex,lebih parah nya lagi,diary yang ia sembunyikan di dalam lemari ikut musna....
"Aaarrggg...! Kurang aj*r! Kalian berani menyentuh barang-barangku brengs*k!" umpat Nayla terus mengobrak abrik barang-barang di dalam kamar sambil menangis.
"Hentikan aksi konyol mu itu Nayla! Barang-barang tidak berguna itu disingkirkan atas persetujuan ayah mu!" bentak nyonya Eza melotot tajam menatap Nayla sambil berdiri di ambang pintu kamar Nayla.
"Kau...kau,semua ini pasti gara-gara kamu wanita tua! Pasti kamu yang menghasut Papa ku kan!" teriak Nayla berlari ke arah nyonya Eza dengan amara mengebu-gebu.
Tatapan nyonya Eza yang tadi nya tajam,tiba-tiba berubah menjadi panik saat melihat Nayla berlari ke arah nya.dengan cekatan nyonya Eza bebalik dan berlari pergi dari pintu kamar Nayla menuruni anak tangga,sambil berteriak meminta tolong.tuan Berto yang sedang berada di ruangan kerja nya bergegas keluar setelah mendengar suara teriakan nyonya Eza yang begitu nyaring....
"Hei! Ada apa lagi?" tanya tuan Berto berdiri di depan pintu ruangan,sedikit mendongak menatap ke arah anak tangga.
"Berto...! Putrimu mengila! Cepat bawa dia kerumah sakit jiwa!" jerit nyonya Eza semaking panik saat melihat Nayla mengejarnya dari belakan.
"Kau sebut aku gila...! Akan ku robek mulut mu,nenek sihir!" teriak Nayla semaking mempercepat larian nya ke arah nyonya Eza.
Setelah berhasil menuruni anak tangga,nyonya Eza bergegas bersembunyi di belakan tuan Berto dengan nafas ngos-ngosan....
"Dia...dia sudah gila Berto!" teriak nyonya Eza dengan sisa tenaga nya.
"Jangan bicara sembarangan kamu,Eza!" bentak tuan Berto.
"Papa,minggir!" sentak Nayla yang sudah berhasil menuruni anak tangga dan melangkah menghampiri sang ayah.
"Nayla,Hentikan!" bentak tuan Berto mencoba melindungi nyonya Eza dari amukan Nayla.
"Tidak mau...! Wanita tua itu sudah menghancurkan semua kenangan ku dengan Alex,tidak akan kubiarkan dia lolos kali ini Papa," Nayla terus mengulurkan tangan nya untuk mengapai nyonya Eza yang sedang ketakutan bersembunyi di balik tubuh Atletis tuan Berto.
Plakkk...satu tamparan mendarat di pipi Nayla,membuat Nayla langsung terdiam,lalu perlahan mendongak menatap sang Ayah sambil memegan pipi nya yang sudah memerah akibat tamparan itu....
"Papa...kamu...kamu menamparku karna dia...." lirih Nayla berkaca-kaca.
Membuat tuan Berto seketika tersadar dari emosi nya,lalu mengulurkan tangan ke arah Nayla dengan wajah panik,"Astaga...maafkan Papa Nak,Papa-"
"Cukup...! Aku tau selama ini Papa tidak menyayangiku,karna bagi Papa,aku adalah masalah di rumah ini bukan...! Aku benci Papa!" jerit Nayla menangis histeris berlari menaiki anak tangga menuju kamar nya,lalu menutup pintu kamar dengan kasar.
"Apa yang sudah ku lakukan....?" gumam tuan Berto menatap tangan nya dengan tatapan nanar.
"Cih! Rasakan itu wanita sial," batin nyonya Eza tersenyum puas menatap ke arah pintu kamar Nayla,lalu melenggang pergi dari sana.
Sedangkan tuan Berto masih berdiri terdiam disana sambil menatap tangan nya yang ia gunakan untuk menampar putri kesayangan nya.sudah beberapa tahun Nayla sering memberontak,namun ia tidak pernah menyentuh putrinya itu,namun hari ini...entah apa yang merasuki dirinya? Sehingga dengan ringan nya dia mengangkat tangan dan menampar putrinya itu....
"Maafkan Papa Nak...." lirih tuan Berto menitikan air mata membasahi telapak tangan nya,lalu berbalik dan berjalan dengan langkah lemas kembali masuk ke dalam ruang kerja nya.
Di dalam ruangan kerja.tuan Berto duduk di kursi kerja nya,lalu membuka laci meja,dan mengeluarkan bingkai foto istrinya yang sudah kusam,lalu mencium nya dengan lembut....
"Sayang...aku melakukan kesalahan,aku...aku menampar Lala ku...." tangis pilu pun meluncur bebas dari bibir tuan Berto sambil memeluk erat foto sang istri tercinta.
Beginilah tuan Berto.diluar ia terlihat dingin dan tegas,namun saat berhadapan dengan foto sang istri,ia akan terlihat rapuh dan lemah seperti sekarang.dan foto sang istrilah menjadi tempat satu-satu nya untuk tuan Berto berkelu kesah saat menghadapi Nayla yang sangat keras kepala....