NovelToon NovelToon
Istri Shalihah Athalla

Istri Shalihah Athalla

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Nikahmuda / Cintamanis / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Seharusnya pernikahan dilangsungkan bersama pria matang yang sedari kecil digadang-gadang menjadi jodoh Khadijah.

Namun, takdir berkenan lain hingga masa lajang Khadijah harus berakhir dengan pemuda asing yang menabraknya hingga lumpuh.

Kedatangan Athalla di Kalimantan Barat untuk memenuhi panggilan balap liar, justru disambut dengan jodoh tidak terduga-duga.

Pasalnya, kecelakaan malam itu membuat calon suami Khadijah lebih memilih menikahi adik kandungnya; Nayya.

Khadijah dibuat remuk oleh pengkhianatan calon suami dan adiknya. Lantas, di waktu yang sama, Athalla menawarkan pernikahan sebagai bentuk tanggung jawabnya.

Romantis/Komedi/Sangat mendekati keseharian. Thanks buat yg sudah mampir ya💋❤️🫂

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ISTALLA SEMBILAN

Ruang tamu sederhana diisi oleh keluarga yang juga sederhana. Athalla dan kedua mertuanya duduk melingkar di kursi kayu sementara Khadijah di kursi beroda.

"Ke Jakarta?"

Dewi dan Hariman dibuat tercengang oleh izin tiba-tiba Athalla. Minggu depan Nayya akan berangkat ke Jogjakarta, dan hari ini Athalla akan membawa Khadijah ke Jakarta.

Mereka hanya memiliki dua anak perempuan yang cantik. Hariman tahu suatu saat putri-putri mereka akan dibawa suaminya, tapi, rasanya sedikit sesak melepaskannya.

Khadijah dan Nayya putri yang dia hidupi dengan baik. Diberikan pakaian yang baik, dididik dengan didikan yang baik, meskipun mereka sederhana, faktanya hidup putri-putri Hariman tak ada yang terlunta-lunta.

Penghasilan sawit yang Hariman dapat, bisa lebih dari cukup kalau hanya untuk menghidupi keluarga sederhana mereka.

Hanya saja, Hariman memang sedikit kewalahan setelah Nayya kuliah ke daerah Jawa yang tentunya tidak sedikit pengeluaran bulanannya.

Dia harusnya bahagia, Nayya sudah ditanggung jawabi oleh Andre dan Khadijah akan ditanggung jawabi oleh Athalla, tapi entahlah, Hariman tidak siap kesepian.

Terlebih, kaki Khadijah masih sakit, Khadijah pasti akan kerepotan di Jakarta sana, kalau bisa, Hariman ingin putri sulungnya tetap ada di dalam rumah sederhana ini.

"Apa tidak terlalu kejauhan, Nak Atha?"

Khadijah juga cukup kaget. Semalam dia ingin Athalla secepatnya membawa dia pergi dari rumah ini, tapi-- "Mas, aku nggak ngerti soal ini sebelumnya, kenapa kita ke Jakarta?"

"Semalam, kamu bilang, kamu mau ikut aku kan?"

Khadijah mengangguk. "Iya, Dijah pikir hanya di kontrakan sekitar--"

"Kamu tahu kan, Mas masih kuliah di Jakarta sana. Lagi pula, Mas juga harus kenalin kamu ke keluarga Mas di Jakarta," jelas Athalla.

Khadijah bisa apa, nyatanya Athalla memang suaminya. Dan Athalla perlu memperkenalkan dirinya di hadapan mertua yang belum pernah dilihatnya hingga kini.

"Bapak izinin kami pergi kan?" Athalla meraih tangan Hariman, berharap Hariman tidak mempersulit langkahnya sekarang.

Khadijah harus dibawa ke Jakarta, Khadijah harus mendapat perawatan yang terbaik di kota tempatnya tinggal. Terlebih, Athalla juga masih harus melanjutkan hidup yang sempat dia jeda di Jakarta sana.

Keluarganya bahkan sudah cukup berisik menelfon, menanyakan kabar dan di mana dia sekarang ini. Athalla sudah kehabisan alasan untuk tetap bertahan tinggal di Kalimantan.

"Pakai kapal atau pesawat?" Hariman masih punya sedikit tabungan, dia akan membagi saku jalan anak bungsu dan sulungnya.

Athalla tersenyum, sedikit lega, agaknya Hariman mulai bisa paham apa yang sedang dia perjuangkan di sini. "Motor Atha sudah dipaketkan kemarin, dan hari ini saya sudah punya tiga tiket untuk pulang ke Jakarta."

"Hari ini juga?" Dewi bahkan belum ada persiapan apa pun untuk perpisahan mereka.

Andre yang sedari tadi mendengar di kamar, lelaki itu keluar pada akhirnya. "Kamu yakin mau bawa Khadijah ke Jakarta? Kamu yakin kamu nggak akan berbuat jahat sama Dijah?"

Athalla sempat memandang Andre untuk kemudian menatap Khadijah. "Kamu sendiri yakin nggak ... ikut sama Mas?" tanyanya.

Khadijah dilema, Jakarta itu kota besar kan? Dan Khadijah sendiri belum tahu bagaimana bentuk kota metropolitan itu. Tapi, jika mengingat status yang sudah berganti menjadi istri Athalla, Khadijah bisa apa?

"Yakin." Yah, Khadijah yakin saja, niatnya hanya patuh pada ajakan baik suaminya.

Athalla lega hingga lengkung di bibir mulai ter-ulas begitu impresif. "Kita berangkat, ya. Penerbangannya nanti siang, kamu masih punya waktu buat berkemas sekarang."

"Iya." Khadijah mengangguk, lantas menatap Dewi dan Hariman yang masih tampak memelas seolah belum siap ditinggalkan.

"Dijah akan baik-baik saja, Ma, Pak. Doain saja, Dijah sehat di sana." Sebisa mungkin Khadijah meyakinkan orang tuanya.

Sungguh, tidak mudah tinggal bersama dengan laki-laki yang pernah menjadi kekasih lalu beralih sebagai ipar. Khadijah yakin, Bang Andre tidak akan meninggalkan rumah ini selama Khadijah masih berada di sini.

Keputusan terbaik hanya, ikut ke mana pun Mas Athalla pergi. Kalau hari ini dia belum yakin akan bagaimana masa depannya, Khadijah hanya membekali diri dengan doa.

"Tapi Jakarta bukan tempat yang baik untuk kamu Khadijah!" Andre menyeletuk.

Selagi ada waktu, Andre akan yakinkan Khadijah bahkan tak kurang-kurang ia membujuk mertuanya agar tidak sembarang mengizinkan Khadijah dibawa orang asing.

"Jangan izinkan Dijah pergi, Pak!" larang Andre. Bagaimana kalau di Jakarta nanti, Athalla justru berbuat jahat? Kecuali, Khadijah tidak sedang dalam kondisi yang sakit.

Bukankah, Khadijah seharusnya melihat kondisi dirinya sendiri, Khadijah bukan istri yang istimewa untuk diperlakukan baik.

"Jakarta itu keras!!" kata Andre lagi. Nayya keluar dari kamarnya, sebenarnya, Nayya sudah cukup lelah menyimak sikap Andre yang terkesan cemburu akhir-akhir ini.

"Lu kenapa sih hah?" Athalla angkat bicara, bahkan berdiri untuk sejajar dengan Andre.

Memang usia mereka berbeda lima tahun lebih tua Andre. Tapi untuk tinggi, Athalla lebih unggul beberapa angka.

"Sebenarnya tujuan kau menikahi Khadijah itu apa si hah?! Oh! Atau jangan-jangan, kau memang sengaja mau mengeksploitasi wanita lumpuh di Jakarta sana?!"

"Jaga bicaramu!!" Athalla mencengkeram kerah kaus hitam Andre. "Istriku bukan wanita lumpuh!! Dia akan sembuh sebentar lagi!!"

Andre tersulut emosi, pria itu mendorong tubuh Athalla sebelum diberikan bogem mentah di bagian hidung mancung Athalla.

Athalla tak terima hingga dengah cepat pemuda itu membalas pukulan di bagian wajah yang sama. "Brengsek!!"

"Nak Andre, Nak Athalla!" tegur Hariman.

"Lu yang bajingan!!" Athalla mengumpat, wajahnya menantang, tak peduli di sisi lain ada sepasang mertua yang berteriak melerai.

"Berkaca!!" Athalla menunjuk wajah Andre yang masih tak mau mengalah. "Lu yang bajingan karena mengkhianati Khadijah!!"

Andre terkekeh cukup puas, ternyata begini asli seorang Athalla. Kemarin di depan banyak tamu, bukankah Athalla sok manis dan sok pendiam? "Oh, jadi ini asli kau?!"

"Iya!!" Athalla memekik seketika.

"Asli Gue memang begini! Iya!! Gue bukan laki-laki yang bisa biarin istrinya dicaci maki apa lagi sama cowok bajingan kayak Lu!! Gue emang begini, terus mau apa Lu hah?!"

"Mas!!" Khadijah berusaha meraih lengan Athalla, mengusapnya pelan, sungguh, Khadijah benar-benar baru melihat Athalla mengeluarkan kemarahannya.

"Abang ngapain?" Nayya menegur Andre.

"Dijah!!" Andre justru menatap mantan kekasih yang sudah istri orang, "perlu kamu pikir lagi, Dijah, harus kamu tahu, ikut ke kota besar yang bahkan belum pernah kamu datangi sebelumnya itu bahaya, Dijah!"

Khadijah menggeleng. "Dijah datang ke sana tidak sendiri. Dijah datang ke Jakarta dengan suami Dijah yang akan jaga Dijah."

"Suami macam apa yang kamu nikahi ini Khadijah?!" Andre menyela keras. Bahkan menunjuk sinis pada Athalla. "Suami yang menikahi mu tanpa mau mendatangkan orang tuanya, apa bisa kamu percaya?"

Khadijah diam, Athalla diam, bahkan Dewi dan Hariman seolah setuju dengan ucapan yang terlontar dari mulut Andre. Bukankah Athalla memang belum menunjukkan keseriusannya dengan menghadirkan orang tua?

Andre berjongkok di depan kursi roda Khadijah untuk lebih intens. "Pikir pakai logika Khadijah, siapa yang mau menikahi pemuda asing tanpa tahu siapa orang tuanya!!"

"Assalamualaikum."

Suara lembut memecah keributan di dalam rumah itu. Mendadak, atensi semua orang dialihkan pada seorang pria dengan kemeja biru gelap dan celana jeans putih.

"Assalamualaikum, anak Abi."

"Abi--" Athalla reflek melemparkan senyum manis untuk lelaki berwajah teduh.

1
Sani Srimulyani
jadi ikut deg2an ini......
Nova Nurdin
kang montir datang ....
SasSya
astagfirullah 😱🤣🤣🤣😭😭😭😭😭
SasSya
iyuuuhhhhh
🤢
😂😂😂😂🤣
rose red
cerita gus abrar dimana thor?
SasSya
😂😂😂😂🤣🤣😂🤣
lucky saset
blm launching aja ngeselin 😆
Wild Rose 🌹🌹
tunggu saja waktumu akan tiba Athalla 🤣😅 kalo Khadijah hamil aku yakin ngidamnya lebih ekstrim dari Sekar ... sekarang jangan ketawa dulu 🫣😂
💞pejuang🤑🤑🤑
aku baca sampe tak ulang ulang🤣🤣🤣
Nova Nurdin
tadi nya gk mau baca karna masih ongoing... tapi peeeeeenaaasaaaraannn ... katya author favorite aku hhehehee
H
😂😂😂😂
💞pejuang🤑🤑🤑
uci jadi merman 🤣🤣🤣
H
🤭🤭😄😄
H
so sweet😍
💞pejuang🤑🤑🤑
ziiik ngga leeeeng gitu 😂😂😂
💞pejuang🤑🤑🤑
🤣🤣🤣🤣
lyani
yasalam
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐦𝐧𝐠𝐤𝐧 𝐬𝐮𝐧𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐮𝐧𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐁
𝐦𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐤𝐧 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐥 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐠𝐤 𝐡𝐚𝐦𝐢𝐝𝐮𝐧... 😔😔🥺🥺
Onin Ajah
mudah mudahan cepet ketauan tuh kejahatan alesia
Dwi Hafsari
biasanya orang jawa merantau kie sukses lhu agak laen ini cerita soale wong jowo i ubet ,prinsipe ora obah ora mamah .
Onin Ajah
kasian lucki kenapa suruh pakai baju duyung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!