NovelToon NovelToon
Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit
Popularitas:344.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.

Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.

Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.

Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?

BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.


*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 12 - Hari Pertama Bersama Mama Mertua??

“Bangunkan dia!”

Kepala ART membangunkan Nisha dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan lembut.

“Nona muda, bangun. Pagi sudah datang. Nona Muda…Nona…”

“Dia bukan ‘Nona Muda’!! Statusnya sama dengan kalian bahkan lebih rendah!” Merasa tidak sabar, Mama menarik kaki Nisha. Membuat gadis itu terjatuh dari kasur. Nisha langsung bangun seketika.

“A…a…ada apa ini?” tanya Nisha kebingungan.

“Kemasi barangmu!! Tempatmu bukan disini!” Mama menarik tangan Nisha, berusaha membuat wanita itu berdiri dan segera keluar dari kamar itu.

Nisha berjalan dengan patuh. Dia mengemasi tas-tasnya dan berusaha membawanya sekaligus. Kepala asisten rumah tangga berusaha membantunya, tapi tidak di ijinkan.

“Gak perlu Kamu bantu. Sekarang dia jadi anak buahmu. Tunjukkan dia kamarnya!”

“Ta…tapi kata Tuan Muda, nona ini akan tinggal di kamar ini Nyonya…”

‘Aku penguasa di rumah ini! perkataanku adalah peraturan! Tidak mematuhi peraturan yang Ku buat, bersiap-siaplah untuk keluar dari rumah ini! Segera bawa dia ke kamarnya! Agar dia tahu posisinya! Dasar wanita tidak tahu diri!” Mama berkata dengan berapi-api, membuat kepala asisten takut sendiri.

Akhirnya kepala asisten menuruti perkataan mama. Dia membawa Nisha ke kamar khusus ART. Di dalam kamar, dia berusaha meminta maaf pada Nisha.

“Maaf Nona, Saya tidak bisa menolak perintah Nyonya. Tolong jangan berkata macam-macam kepada Tuan Muda. Kami juga takut pada beliau. Di rumah ini Kita bukanlah apa-apa. Hanya seseorang yang menjalankan perintah. Sekali lagi Saya minta maaf Nona…” Kepala asisten memegang tangan Nisha, mengucapkan permintaan maafnya dengan sungguh-sungguh.

“Iya Bu, gak apa-apa. Saya memang tidak pantas tinggal di kamar mewah itu Bu. Saya lebih pantas tinggal disini. Malah tempat ini lebih bagus dibandingkan kamar kos Saya. Saya bersyukur bisa tinggal disini Bu…” Nisha menatap ruangan berukuran 2m x 3m itu dengan puas. Dia menggenggam tangan kepala asisten dengan hangat, berusaha menghilangkan segala kegelisahannya.

“Maafkan Saya Nona. Nyonya memberi perintah agar Nona melakukan pekerjaan seperti yang Kami lakukan…”

“Tapi Saya sudah bekerja di perusahaan…”

“Menurut Pak Zico, Nona tidak perlu datang lagi ke perusahaan. Nona disuruh menetap disini sampai bayi itu lahir.”

Nisha tidak bisa berkata apa-apa. Dia begitu bingung dengan kondisinya. Kalau dia tidak diijinkan untuk bekerja lagi, lalu bagaimana dia bisa mengirim uang bulanan untuk keluarganya? Seharusnya di pasal perjanjian dia menambahkan, pihak I di larang ikut campur urusan pihak II masalah pekerjaan. Tapi apalah daya, pihak I adalah pemilik perusahaan tempatnya bekerja jadi pasti akan bersikap semena-mena terhadapnya.

‘Ba…baiklah… jadi apa yang harus Saya kerjakan sekarang Bu?”

“Nona sebaiknya mengganti baju Nona dengan seragam ini. Setelah itu, Nona bisa ikut Saya ke dapur.” Kepala asisten yang bernama Lastri itu menyerahkan baju seragam di tangannya. Kemudian dia membiarkan Nisha untuk berganti baju. Belum sempat berganti baju, terdengar bunyi ketukan pintu di kamarnya.

Tok…Tok…Tok… Nisha membuka pintu kamar. Ternyata Bu Lastri ada di depan pintu.

“Ya Bu?”

“Nona, asisten Gerry menunggu Anda di depan. Sebaiknya Anda temui dulu. Ini pasti berhubungan dengan perintah Tuan Muda.

Dengan enggan Nisha mematuhi saran itu. Dia tidak ingin bertemu dengan pria itu dan asistennya. Kenapa sekarang asisten menyebalkan itu mencarinya lagi?

Di ruang tamu tampak asisten Gerry menunggunya dengan tidak sabar. Setelah melihat Nisha, dia berdiri dari duduknya dan melangkah mendekati Nisha.

“Ini dari direktur. Gunakan ini untuk kebutuhan Anda. Terserah mau Anda gunakan untuk apa. Yang ini gunakan untuk keperluan bayi itu. Entah itu buat control ke dokter, beli vitamin, beli buku atau film pengetahuan tentang  bayi. Pokoknya apapun untuk kebutuhan bayi, pakai kartu ini. Mengerti?” asisten Gerry menyerahkan dua ATM kepada Nisha.

“Sa…saya tidak butuh yang ini… Saya akan mengambil yang ini…” Nisha mengambil kartu yang di khususkan untuk keperluan bayi.

“Anda harus mengambil semua kartu ini. Anda tidak bekerja di perusahaan sekarang. Anggap saja direktur tetap menggajimu seolah-olah Kamu bekerja di perusahaan. Oke?!” Gerry menjejalkan kedua kartu itu di tangan Nisha. Tanpa berpamitan dia langsung pergi meninggalkan Nisha yang tidak memiliki kesempatan untuk menolak.

Nisha menatap kedua kartu ATM itu dengan bingung. Akhirnya dia memutuskan untuk menyimpan kartu itu baik-baik dan menggunakannya di saat-saat dia benar-benar membutuhkannya.

Nisha kembali ke kamar barunya, segera mengganti bajunya dengan baju seragam dan pergi mencari bu Lastri.

“Nona, silakan ikuti Saya.” Ibu Lastri mengajak Nisha berkeliling di rumah super besar itu. Mengenalkan segala macam pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh ART. Terakhir dia membawa Nisha ke dapur.

“Tuan Muda sudah berpesan kepada Saya untuk menjaga Anda, jadi Nona tidak perlu melakukan semua jenis pekerjaan ini. Ketika ada Nyonya besar, Nona hanya perlu berada di dapur ini. Dan melakukan pekerjaan yang ringan-ringan saja. Ketika Nyonya tidak ada di rumah, Nona bisa kembali ke kamar dan beristirahat. Nona harus benar-benar memperhatikan kesehatan Nona, terutama kesehatan bayi Nona.”

“Tapi Saya bersedia melakukan semua pekerjaan itu Bu. Saya sudah terbiasa melakukannya…”

“Nona, Tuan Muda sudah berpesan seperti itu. Saya tidak bisa mengabaikan permintaan beliau. Karena sekarang Nyonya besar sedang tidak ada di rumah, silakan Nona kembali ke kamar dan beristirahat.”

“Tapi ini masih pagi Bu. Saya tidak bisa bermalas-malasan. Ijinkan Saya membantu pekerjaan Ibu…” Nisha memegang tangan Bu Lastri, memohon untuk membantunya. Melihat mata bening dan bulat itu membuat bu Lastri tidak bisa menolak permintaan Nisha. Akhirnya bu Lastri membiarkan Nisha berada di dapur, melakukan pekerjaan yang ringan-ringan.

Di dapur itu terdapat dua ART lainnya yang seumuran dengan Nisha. Melihat Nisha dengan tatapan tak suka.

“Tik, kalau Kamu pengen cepat kaya caranya gampang lho.”

“Emang gimana caranya Zah? Aku lelah kerja jadi pembantu terus Zah. Pengen cepet-cepet kaya.”

“Kamu tinggal melempar tubuhmu ke ranjang para Tuan Muda dan hamil anaknya. Percaya deh, Kamu bakal bisa langsung kaya mendadak. Kayak dia tuh.” Azizah melempar pandangan tak suka nya pada Nisha.

“Kaya darimananya Zah? Dia sama kayak Kita kok. Lihat nasib dia, malah lebih menyedihkan di bandingin Kita. Udah di hamilin, gak di nikahin. Malah disuruh jadi pembantu. Bener-bener pengen panjat sosial, tapi gagal. Kasihan sekali nasibnya.” Tutik berkata seraya mencibir Nisha.

Mendengar hal itu semua tidak membuat Nisha bersedih. Dia malah bersyukur pria itu tidak menikahinya. Setidaknya dia tidak perlu tinggal satu atap dengannya. Menjadi pembantu menyedihkan baginya? Sungguh tidak. Dia sudah terbiasa dengan pekerjaan seperti ini. Seumur hidupnya sudah dihabiskannya untuk menjadi pesuruh orang lain. Jadi nasib seperti ini benar-benar tidak membuatnya sedih.

Hal yang paling di inginkannya adalah agar sembilan bulan bisa segera berlalu. Dia ingin segera melahirkan bayi ini, memberikannya pada pria. Kemudian dia akan memutus hubungan dengan pria itu dan bayinya untuk selamanya.

***

1
Dita Suriani
awak yg baper🤭🤭
VS
Zee cuma ngontrak kok, tunggu aja bang, sapa yang bakal permanen
VS
cuma di novel aja, ada karakter kayak Zoco
VS
hadir kak
Siti Arfat
Luar biasa
Ma Maulydahhh
udh 3 kali loh aku baca cerita ini tp ga pernah bosen,suka bngt sama alurnya
Rita Icha
Luar biasa
Fitri Ani
baik👍👍👍
Veronika Theresia Sihombing
lanjut
Nadine Nabila
😭😭😭😭
Nadine Nabila
dari pengalaman pertama baca novel..gara gara ketemu di FB beranda..ya pertama baca novel ini.....udah lama banget dari th 2017... sampai sekarang gak bosan bosan....masih aja sedih......suka sama alurnya..berasa nyata🙏
farsha: masa sih?bukannya ni novel dibikin THN 2019.n km baca th 2017 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.yg bener aja
total 1 replies
kurniasih kurniasih
ceritanya bagus banget lanjut season 2 ya biar ga kecewa
Ambar
🤬
Gya Gheza
Luar biasa
Gya Gheza
akhirnya aku juga kembali baca novel ini, entah untuk yang keberpaa.kali/Smile/
Qie Qie
Ceritanya bikin penasaran dan tidak membosankan.
Saya sudah baca berkali²
Khayla Salwa
Luar biasa
Riska Darmelia
Ceritanya menarik. temanya bagus untuk yang suka berfantasi.
Khayla Salwa
Luar biasa
Lia Apriyanti Beibz
apa... kita.... 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!