NovelToon NovelToon
ROMANTIC ACTOR

ROMANTIC ACTOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Trauma masa lalu / Cintamanis / Dijodohkan Orang Tua / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Office Romance / Romansa
Popularitas:527.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Harin Adinata, putri kaya yang kabur dari rumah, menumpang di apartemen sahabatnya Sean, tapi justru terjebak dalam romansa tak terduga dengan kakak Sean, Hyun-jae. Aktor terkenal yang misterius dan penuh rahasia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Harin menatap Hyun-jae dengan wajah pucat pasi.

"Oppa bilang apa?!" suaranya meninggi, serak habis menangis. Matanya masih bengkak

"O-oppa mau ke tempat kerjaku sekarang? Nggak, nggak mau. Aku belum siap! Aku belum mikir gimana cara jelasin dan belum punya duit buat bayar rugi. Masa aku jual ginjal."

Hyun-jae tersenyum tapi lebih terlihat seperti dengusan kecil. Gadis ini sungguh menarik dengan segala tingkah random dan cerobohnya.

"Kau tidak bisa menghindar dari masalah yang kau buat. Kalau kau menghindar hari ini, kau akan langsung di tuntut. Tunjukkan jalannya, Harin."

"Tapi Oppa…" Harin menatapnya, suaranya lirih,

"Aku takut di marahin, diteriakin, di bilang penipu. Apalagi ini hari pertama aku kerja.

"Aku bilang tunjukkan jalannya." nada Hyun-jae kali ini lebih rendah, penuh tekanan. Tidak ada ruang untuk perdebatan.

Harin menutup wajah dengan kedua tangannya, menahan tangis lagi. Lalu, dengan berat hati ia mengangkat telunjuknya ke arah jalan keluar.

"Lewat sini. Dua blok lagi belok kiri… nanti ada ruko kecil warna oranye, itu kantornya."

Sopir segera mengikuti petunjuk Harin. Sepanjang perjalanan, jantung Harin berdegup cepat. Tangannya berkeringat, menggenggam ujung tas delivery kosong yang tadi jatuh. Ia ingin sekali kabur, lompat keluar dari mobil, berlari entah ke mana. Tapi tatapan tajam Hyun-jae menahannya seperti belenggu.

Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan sebuah ruko sederhana dengan papan nama kusam bertuliskan Joko Delivery. Lampu di depan sana berkelip, menambah muram suasana.

Harin langsung menunduk. Ia tetap diam di tempatnya, tidak berani masik.

Hyun-jae menoleh perlahan, lalu menyunggingkan senyum samar. Ia meraih topi hitam dari jok belakang, mengenakannya. Lalu ia memasang masker hitam dan kacamata gelap. Transformasi singkat itu membuatnya nyaris tak dikenali. Hari yang mulai gelap membantu penyamarannya.

"Ayo turun, aku akan menemanimu masuk."

Harin menatapi penampilan Hyun-jae, terpaku sebentar, tapi kemudian menggeleng menolak turun.

"Nggak mau, nggak berani. Jantungku lemah, kalau diteriakin terus pingsan gimana?" katanya mencari-cari alasan.

"Aku bilang ayo turun," tangan besar Hyun-jae terulur, menarik pergelangan tangan Harin dengan tegas.

Mau tidak mau, Harin melangkah turun dengan terpaksa, menyeret kakinya seperti orang yang berjalan menuju eksekusi.

Begitu mereka masuk, aroma minyak goreng bercampur plastik menyambut. Di dalam, seorang pria setengah baya dengan perut buncit dan wajah masam duduk di belakang meja. Matanya langsung melebar begitu melihat Harin.

"Kau!" suaranya meledak.

"Baru hari pertama kerja sudah bikin masalah besar! Kenapa pesanannya tidak sampai-sampai? pelanggan menelpon ke sini sambil marah-marah, kau sebenarnya niat kerja atau tidak sih?!"

Harin langsung menunduk, tubuhnya gemetar.

"M-maaf, pak. Aku …" ia berdiri takut-takut dan mendempetkan dirinya di sebelau Hyun-jae. Tangannya melingkar di lengan kekar pria itu. Makhlum, dia perempuan yang terlahir dari keluarga berada, papanya bahkan tidak pernah berbicara dengan nada setinggi itu padanya. Hari beberapa bulan ini mereka cekcok karena sang papa menikah lagi bahkan ingin menjodohkan dia.

Hyun-jae yang berdiri di sampingnya menatap tenang. Ia lalu melangkah maju, suaranya dalam dan mantap meski tertutup masker.

"Motor, mana motorku?!" Tanya si bos.

Harin tidak menatap lelaki tua itu, ia justru mendongakkan wajah ke Hyun-jae seolah meminta pertolongan.

"Motornya hilang di curi orang."

pria itu yang mewakili Harin bicara. Si bos yang mendengar melotot lebar, wajahnya keliatan mau meledak karena amarah.

"Apa?!"

"Jangan khawatir, aku akan bertanggungjawab untuknya. Berapa kerugian semuanya?"

Harin heran tidak percaya ketika Hyun-jae mengatakan kalimat itu. Bos itu juga menoleh, heran dengan pria asing yang berpenampilan misterius. Tapi dari pakaiannya, ia terlihat seperti orang kaya. Ia sedikit lebih lega mendengar kata ganti rugi. Pria paruh baya itu menatap Hyun-jae dan Harin bergantian. Aneh, kalau punya pacar sekaya itu kenapa dia harus kerja?

"Aku yang akan tanggung jawab. Sebutkan saja angkanya." ucap Hyun-jae lagi, suaranya tetap datar.

"Tiga puluh juta."

Harin melotot. Tiga puluh juta itu nggak sedikit. Emang harga motor butut yang dia pakai tadi segitu mahalnya? Kayaknya nggak deh.

Dia mau angkat suara keberatan, tapi Hyun-jae sudah mengeluarkan dompet tipis dari jaketnya, lalu mengambil kartu platinum. Ia meletakkannya di atas meja.

"Gesek sekarang. Anggap lunas."

Bos itu melongo. Kartu mahal, platinum berkilat, jelas bukan milik orang sembarangan. Dengan terbata ia mengambilnya, lalu bergegas ke mesin EDC. Transaksi berjalan mulus.

"Su-sudah masuk, pak." kata kasir yang membantu. Ia juga sering mencuri-curi pandang ke Hyun-jae seperti ingin mencari lihat seperti apa wajahnya. Seperti dia kenal.

Bos itu menatap Hyun-jae dengan campur aduk antara lega dan kagum.

"Kalau begitu, selesai. Anak ini …" ia menunjuk Harin,

"Aku pecat! Aku tak butuh pekerja ceroboh!"

Harin menggigit bibir, ia sudah pasrah. Hyun-jae angkat suara.

"Dia memang tidak cocok bekerja di sini. Tempat seperti ini bukan untuknya." setelah mengatakan itu Hyun-jae menarik tangan Harin keluar dari sana.

Lelaki tua buncit itu menggaruk kepalanya keterangan sekaligus bingung. Anak jaman sekarang memang aneh-aneh.

Sementara itu, Harin masih diam seperti orang bodoh. Bahkan begitu mereka sudah tiba di dalam mobil. Sampai mobil itu berjalan, ia masih diam, duduk di sebelah Hyun-jae sambil terus menatap laki-laki itu dengan ekspresi bengong. Pria itu sudah melepaskan topi, kacamata dan masker hitamnya. Ia tenang sekali seperti tidak terjadi apa-apa.

"Oppa, kenapa mau bantuin aku? Kita kan baru kenal."

Hyun-jae menoleh ke samping, menatapnya.

"Aku tidak membantumu dengan gratis." katanya.

Alis Harin terangkat.

"Mulai besok kau akan bekerja sebagai asistenku."

"Hahh?!"

1
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
mery harwati
Harin 💪 kau harus bisa menjadi pemimpin perusahaan peninggalan almh mamamu Harin, buktikan kau mampu & sukses mempimpin perusahaan besar Harin, ingat banyak pegawai yang mencari nafkah & menggantungkan kelangsungan hidupnya di perusahaanmu Harin💪
*Septi*
bersyukurlah kamu bertemu Hyun jae
Desyi Alawiyah
Rasanya sulit jika diungkapkan dengan kata-kata yah Rin... Meskipun aku tidak tidak pernah ada di posisi Harin, tapi aku bisa merasakan apa yang dirasakan Harin..

Ini terlalu menyakitkan.. 😢
sum mia
setelah tahu tentang semua kebenarannya , kini saatnya kamu untuk bangkit Harin . jangan biarkan orang-orang yang menyakitimu merasakan hidup tenang . aku setuju kalau kamu mau membalaskan perbuatan mereka semua . meski Hyun-jae juga sudah membalaskan tapi kamu pasti masih mau dong memberikan mereka pelajaran .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Miss Typo
semangat Karin ada Hyun Jae yg selalu jadi garda terdepan untuk mu
Sri Aminah
😡😭😭😭😭😭😭😭😭
Rita
semua deritamu slma ini diganti dgn datangy Hyun jae
ollyooliver🍌🥒🍆
kalau gw sih lega , kalau tau dia bukan papa kandungku, alasannya..rasanya gak akan terlalu sakit..sakitnya hanya ditipu dengan orng yg dianggap keluarga..beda saat kita tau bahwa ayah kandung sendiri memilih wanita lain dan anak tirinya itu lebih menyakitkan.
vj'z tri
kamu sgala nyaaaaa tak terpisah oleh waktuuuu,biarpun dunia menolak ku tak takut tetap ku katakan ku cintaaaa padamuuuuu ooooo🎉🎉🎉🎉
ollyooliver🍌🥒🍆
mau bilang hatin ponakan dia harusnha masih ada rasa sayanh, tapi manusia bisa apa kalau udah buta karna harta..keluarga sendiripun bisa jadi musuh
Heni Mulyani
lanjut 💪
Septi Lahat
so sweet,, ayo harin kuatkn hatimu,, benr kata hyun klo kamu harus tunjukkan kpd org2 yg telah menindas mu bhw kamu kuat n hebat menghadapi kenyataan ini.. 💪💪💪
faridah ida
setelah ini kamu buat rencana lagi Oppa buat Ferdinan memohon ke Arin ...😁
Kiki Handoyo
Akhirnya Harin sudah mengetahui sendiri kebenaran atas hal yang selama ini ditutupi oleh papanya mungkin akan menyakiti hatinya.

Kebenaran selalu terungkap pada akhirnya, akan muncul di atas kepalsuan bagai minyak di atas air.
Sekeras apa pun seseorang berusaha menyembunyikan atau menghentikannya.
Kebohongan hanyalah penundaan sementara dari sesuatu yang tak terelakkan..😭😭
Srie Handayantie
bersedihh yaa gpp wajarr Harin , tpi stelah itu balas lahh dan ambil lagi smua hak yg hrusnya kamu terima atas kerja keras mama mu dulu dan buktikan dgn kesuksesan biar orang² itu merasa tertampar bahwa kau bisa sejauh ini tnpa mereka . Yoo semangat 💪💪
Yani Cuhayanih
/Cry//Cry/
Yani Cuhayanih
kapan kah mereka bertunangan secara resmi yaaah biar gk melow lagi /Grimace/
Jemiiima__: ‎Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Hanima
🙏👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!