Tuan Dave Anderson dalam usianya yang terbilang muda, dirinya sudah mempunyai segalanya. Pemimpin Intel Group itu memiliki karier yang sangat sukses, harta berlimpah, dan otak yang cerdas. Tapi semua yang di milikinya itu percuma, karena di dalam hidup Dave tidak akan pernah ada kata hubungan cinta.
Jingga gadis yatim piatu yang sangat berani, masuk kedalam kehidupan Dave Anderson. Akankah sosok Jingga bisa membuat seseorang Dave Anderson mau menjalani sebuah hubungan?
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
"Cih, kau tenang saja. Aku tidak akan berbuat macam-macam terhadapmu!"
"Tentu saja tuan tidak akan berbuat macam-macam kepadaku, karena aku tahu tuan tidak akan tertarik padaku." Sahut Jingga, dengan menggelengkan kepalanya.
Perkataan Jingga sontak membuat Dave, menatap wajah wanita yang duduk di sebelahnya. "Apa maksudmu? Kenapa kau bisa yakin kalau aku tidak akan tertarik padamu?"
"Karena tuan -- " Jingga ragu-ragu untuk mengatakannya.
"Aku kenapa?" Dave menaikkan kedua alis matanya.
"Karena tuan penyuka sesama jenis." Jingga berucap dengan suara yang pelan.
"What?" pekik Dave, "Katakan sekali lagi!" Dave menatap tajam pada Jingga, napasnya sudah naik turun karena menahan amarah yang muncul di hatinya.
"Tuan .. tuan penyuka sesama -- " perkataan Jingga terhenti, saat melihat sorot mata tuan Dave yang terlihat sangat marah. "Gawat, sepertinya aku salah bicara." Gumam Jingga dalam hati, menelan salivanya dengan sangat susah.
"Kenapa kau berkata seperti itu? Apa kau meragukan kejantananku?" Dave mendorong bahu Jingga, hingga membuat Jingga terhempas di atas tempat tidur. Dan dengan gerakan cepat, Dave menghimpit tubuh Jingga. Mengurungnya dibawah tubuh kekar miliknya.
"Tu-tuan apa yang kau lakukan?" Jingga berusaha melepaskan diri dari himpitan tuan Dave.
"Akan aku buktikan kepadamu, seberapa jantannya diriku ini!" Dave mengecup bibir mungil milik Jingga, mengecap rasa bibir wanita yang selalu membuat hatinya tidak karuan. "Rasanya manis," gumam Dave, dalam hati.
"Emm ..." Jingga berusaha melepaskan bibirnya dari ciuman tuan Dave. Namun karena tubuhnya yang dihimpit dengan erat, membuat gerakan tubuhnya terbatas.
"Jangan pernah kau berkata sembarang seperti itu lagi! Kalau tidak, aku bisa melakukan hal yang lebih dari itu." Ucap Dave, setelah melepaskan ciumannya. Berdiri dari tubuh Jingga, lalu berjalan kearah pintu keluar. "Jo, akan mengantarkan kau pulang." Dave kemudian berlalu dari pandangan Jingga.
Jingga yang masih terkejut dengan apa terjadi padanya, hanya bisa diam tak bergerak sama sekali. Tubuhnya terasa lemas dan gemetar. "Bu-bukankah, dia seorang gay?" gumam Jingga, memegang jantungnya yang berdetak tidak beraturan. "Ah .. ciuman pertamaku." Teriak Jingga, setelah tersadar betul apa yang baru saja terjadi padanya.
Sementara itu Dave, yang masih berdiri di samping pintu ruang istirahatnya yang sedikit terbuka. Bisa mendengar teriakan Jingga dari dalam, dan tanpa sadar bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman.
"Tuan, anda kenapa?" Jo yang baru saja sampai di samping tuan Dave, merasa sangat bingung saat melihat tuannya yang tersenyum sendirian seperti itu.
"Kau, sejak kapan kau berada di sini?" tanya Dave, dengan suara yang gugup. Dave terkejut, saat tahu Jo sudah berdiri di sampingnya.
"Baru saja tuan."
"Baguslah!" Dave berjalan menuju pintu lift, "Kau antar Jingga pulang ke mansion!"
"Ba-- " Jo terdiam, saat melihat tuannya sudah masuk kedalam pintu lift. "Apa yang terjadi pada tuan Dave?" gumam Jo, dalam hati. Saat dirinya sedang berpikir, sebuah suara dari belakang mengejutkan dirinya.
"Jo, tolong antarkan aku pulang!" pinta Jingga, dengan wajah yang kesal.
"Ba-baik nona?" Jo menatap nona Jingga, yang berjalan kearah pintu Lift. Dengan wajah yang terlihat marah. "Sebenarnya apa yang terjadi pada mereka? Yang pria terlihat bahagia, sedangkan yang wanita terlihat marah? Apa jangan-jangan?" Jo tampak berpikir, hingga tak menyadari kalau nona Jingga sudah berlalu dari hadapannya. "Nona tunggu!" Jo berteriak, namun terlambat. Karena pintu lift sudah tertutup rapat. "Sial!" umpat Jo, lalu segera menekan tombol pintu lift yang satunya. Jo merutuki kebodohan yang diperbuatnya, kalau sampai nona Jingga tidak pulang ke mansion Anderson. Bisa hancur dirinya dihabisi oleh tuan Dave.
tapi apa spesial ny, jingga? mike Dave tampan, tajir smpe klepek"?
seperti makhluk kasat mata /Facepalm//Facepalm//Grin/
kayaknya jingga itu anak mereka ya.
Kaka adik donk sm jeny
tapi bagus jingga, /Casual/