Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
Suasana hening terasa, setelah Kejora mengatakan bersedia menikah dengan tuan Mars. Keduanya tampak diam membisu dengan segala pemikiran yang ada di benak masing-masing.
"Kenapa kau berubah pikiran?" tanya Mars, mencoba menelisik apa yang membuat Kejora berubah pikiran.
"Aku punya alasan tersendiri, dan tuan tidak perlu tahu apa alasannya." Jawab Kejora, dengan kepala yang tertunduk.
Mars terdiam sesaat, lalu berjalan sambil menarik tangan Kejora.
"Tuan, lepaskan! Kau mau bawa aku ke mana?" Kejora meronta agar tangannya terlepas.
"Aku akan membawa kau ke ruang VVIP, lalu kita akan menikah." Jawab Mars, tanpa menghentikan langkahnya.
"Tunggu dulu, tuan!" Kejora menarik tangannya.
"Apa lagi?" Bentak Mars, dengan suara tertahan. Ia mengusap wajah dan menjambak rambutnya dengan kasar.
Mars sangat setres dan bingung menghadapi hari ini. Hari yang seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan untuknya, kini berubah menjadi hari yang sangat menyedihkan dan memusingkan. Kekasihnya pergi meninggalkan dirinya di hari pernikahan. Dan saat ini ia mengajak seorang wanita, yang selalu membuatnya marah dan kesal untuk menikah dengannya.
"Aku hanya ingin bertanya, sampai kapan pernikahan ini berlangsung? Em maksud aku ..."
"Sampai Monica ditemukan." Jawab Mars, dengan cepat.
"Apa?" pekik Kejora, lalu menutup mulutnya. "Ya ampun, planet ini benar-benar gila. Dia sudah di tinggal pergi, tapi masih mengharapkan wanita itu." Gumam Kejora, dalam hati.
"Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan?" Mars menatap jam di pergelangan tangannya.
"Tidak ada." Jawab Kejora, dengan singkat.
Mars menghela napasnya, lalu kembali berjalan. Sementara Kejora mengikuti tuan Mars, dari belakang dengan perasaan campur aduk. Mereka berdua kembali masuk ke dalam ruangan VVIP, dan berdiri diantara semua orang yang ada di ruangan tersebut. Mars kembali memberikan pernyataan, kalau ia akan menikah hanya dengan Kejora. Bukan dengan wanita pilihan Daddy nya.
"Dad tidak setuju! Kau hanya boleh menikah dengan Aurora, atau kau meneruskan perusahaan Genreeg. Hanya dua itu pilihannya!" Aiden tetap bersikeras, menolak pilihan Mars.
"Dan Mars, hanya ingin menikah dengan Kejora. Atau batalkan pernikahan ini!"
"Mars Graham ..!" Bentak Aiden, dengan penuh amarah.
"Sayang .... " Dila menggelengkan kepalanya.
"Tuan Aiden, bagaimana dengan nasib putriku?" Dwinata menyela pembicaraan yang terjadi diantara keluarga Graham.
Aiden menatap tuan Dwinata, lalu padangan matanya beralih pada Dila. Ia memberikan kode pada istrinya untuk menangani Mars, sementara dirinya membawa keluarga Dwinata keluar dari ruangan VVIP.
Dan kini hanya ada mom Dila, Mars, dan juga Kejora yang ada di ruangan tersebut.
"Kejora, apa benar kau bersedia menikah dengan Mars?" Dila menelisik kedalam mata Kejora.
"Aku bersedia, Aunty. Tapi kalau Aunty, dan tuan Aiden tidak menyetujuinya. Kejora akan mundur." Ucap Kejora, dengan menundukkan kepalanya.
Dila terdiam sesaat, lalu menatap putranya.
"Mom tahu, kau membenci Kejora. Tapi kenapa kau mau menikahinya?" tanya Dila, dengan tatapan penuh intimidasi.
"Mars menikahinya, karena Mars yakin tidak akan pernah mencintai Kejora. Begitu pun dengan Kejora, dia tidak akan berani mencintai aku. Karena dia pasti sadar dengan kedudukannya!" Sinis Mars, pandangan matanya menatap rendah Kejora.
Kejora yang ditatap dengan sinis, hanya diam saja dengan kepala yang tertunduk.
"Mars ...!" Sentak Dila, ia tidak suka. Jika anaknya merendahkan orang lain dengan status sosialnya.
"Mom, lalu apa yang kau harapkan dari jawaban aku? Aku sudah menjawab dengan jujur. Lagi pula pernikahan ini terjadi, karena keinginan Dad Aiden. Yang tidak mau kehormatannya hancur karena pernikahan aku yang gagal."
Kepala Dila mendadak menjadi pusing, karena semua perkataan Mars. ia memijat keningnya, dengan menghela napasnya. Ia teringat sesuatu, yang dari tadi ingin dipastikannya.
"Kejora ..." Panggil Dila.
"Ya, Aunty." Kejora mengangkat kepalanya, menatap wajah Aunty Dila yang terlihat cantik dan anggun.