Penampilanya sedikit gemulai, wajahnya mirip orang Korea tapi sebenarnya dia keturunan Jepang. Jiro Itsuki Takahashi, model rintisan di Korea. Memiliki wajah tampan dan gemulai, dia menikahi gadis Indonesia bernama Namira Isyana Saraswarti. Pernikahan mereka kurang di restui oleh kedua orang tuan Namira yang seorang pengusaha dan pebisnis sukses.
Mereka menginginkan kedua anak perempuannya yang berpendidikan tinggi mendapat suami yang sukses juga seperti keluarganya. Mereka menginginkan menantu yang sesamanya bergerak di bidang bisnis juga agar perusahaan dan bisnisnya bisa mrnjadi besar dan menguasai seluruh Asia.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Jiro Itsuki Takahashi itu, mereka meremehkan Jiro yang seorang model yang gemulai. Padahal dia sebenarnya memiliki dunia lain yang sangat kuat dari pekerjaannya sebagai model.
Siapakah Jiro Itsuki itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09. Merusak Acara Pertunangan
"Apa kamu bilang?!"
"Restui kami sebagai suami istri!" jawab Jiro dengan menatap tajam pada mertuanya.
Tentu saja itu membuat sebuah keributan kecil di ruang tamu yang luas itu, berbagai macam bisik-bisik kenapa bisa tuan Aleandra menjodohkan anaknya sedangkan anak gadisnya itu punya suami.
Nyonya Isabella merasa malu dengan kejadian itu, dia pun menghampiri Namira dan menarik lengan gadis itu.
"Apa ini maksudnya Namira? Kenapa bisa kamu menikah dengan dia? Kamu kenal siapa dia?" tanya nyonya Isabella.
"Aku kenal ma, mama tahu sendiri kalau dia adalah suamiku. Mama lihat videonya?" Namira balik bertanya.
Sesungguhnya dia lebih baik pergi dengan Jiro dari pada harus di tunangkan dan akan di lanjutkan dengan Aldo. Laki-laki playboy yang sudah banyak meniduri perempuan dan wanita panggilan. Dia merasa dirinya di umpankan sebagai tumbal agar papanya bisa mendapatkan Aldo yang jago sekali dalam berbisnis.
"Kamu tahu dia siapa? Laki-laki setengah wanita sepertinya. Apa kamu menyukai laki-laki seperti itu? Menjijikkan sekali," ucap nyonya Isabella sinis.
"Jangan meremehkan suamiku, ma. Dia lebih baik dari pada Aldo, laki-laki yang mama dan papa banggakan itu seorang playboy dan banyak mengencani perempuan, aku tidak suka lagi pula mama dan papa mengadakan tunangan dengan Aldo itu hanya sebagai tumbal saja. Mama dan papa tidak akan peduli nasibku nantinya," ucap Namira.
"Heh, kamu berani membandingkan Aldo dengan laki-laki aneh dan tidak di kenal itu? Di mana otakmu?" tanya nyonya Isabella kesal.
"Setidaknya dia datang menyelamatkan aku dari tunangan yang tidak aku inginkan ini, papa dan mama selalu memaksakan kehendak padaku. Tidak memikirkan perasaan dan keinginanku," ucap Namira.
"Cukup Namira, lebih baik kamu usir laki-laki kurang ajar itu. Dan meneruskan pertunangan dengan Aldo!" ucap nyonya Isabella.
"Tidak! Aku tidak mau!" teriak Namira beberapa langkah mundur.
Semua orang menatap Namira dan nyonya Isabella, perdebatan kecil itu membuat tuan Aleandra menoleh pada anak bungsunya lalu beralih pada Jiro.
Jiro sendiri diam menyaksikan Namira kini berani menentang keinginan orang tuanya.
Sejak Namira pulang ke Indonesia, Jiro selalu mengawasi gadis itu dari segala kegiatan dan juga masalah yang di alaminya. Dia mengirim seorang mata-mata dan mencari tahu tentang Namira, bagaimana kehidupannya dengan keluarga dan juga teman-temannya serta kegiatannya.
Ternyata, di luar dugaannya kalau Namira itu selalu di atur dan juga di kekang kehidupannya oleh kedua orang tuanya, bahkan kekasihnya saja di rebut oleh sepupunya. Sejak tahu semua masalah yang di hadapi istrinya, Jiro memutuskan untuk datang di waktu yang tepat dan membuat keributan pada acara tunangan Namira.
"Baiklah, kamu memang sengaja membuat acara penting ini hancur. Kamu berpura-pura jadi suami anakku? Tentunya kamu ingin dapat restu dari orang tua Namira, yaitu kami. Lalu, apa yang ingin kamu berikan padaku?" tanya tuan Aleandra menantang Jiro.
"Aku tidak punya apa-apa, aku seorang model di Korea. Kalau aku hanya ingin membahagiakan istriku, apakah itu tidak boleh?"
"Heh, membahagiakan? Apa yang akan kamu berikan padanya? Cinta? Bulshiit! Tidak ada apa pun dalam sebuah hubungan karena cinta, yang ada hubungan bisnis dan dapat uang serta ketenaran nama keluarga," ucap tuan Aleandra.
"Apa hanya itu yang anda pikirkan? Kenapa tidak memikirkan kebahagiaan putri anda?"
"Tentu saja aku memikirkan putriku, putri pertamaku. Dia sangat pintar dalam bisnis sepertiku, apa salahnya aku memiliki menantu seperti Aldo untuk Namira. Dia harus menikah dengan Aldo, dan kamu sebaiknya pergi dari sini. Cukup sudah kamu merusak semua acaraku!" ucap tuan Aleandra lagi.
Jiro hanya tersenyum saja, meski dia memang mengganggu acara penting tuan Aleandra dan sebagai orang yang baru datang dan tidak di kenal mereka. Itu memang tidak sopan merusaknya, tapi dia hanya ingin menyelamatkan Namira. Gadis yang ingin dia lindungi dan juga mendapatkan hatinya.
"Kalau begitu, aku akan membawa istriku pergi dari rumah ini. Kalian bisa menikahkan anak sulung anda dengan laki-laki playboy itu," ucap Jiro.
"Jangan lancang kamu! Sebaiknya kamu pergi dari sini atau satpam yang akan menyeretmu dari tempat ini!" ucap tuan Aleandra.
Baru berhenti berucap, satpam penjaga rumah tuan Aleandra dan juga di bantu supir itu maju ke depan ingin menyeret Jiro dan Kendo untuk pergi dari rumah itu.
"Tunggu, aku akan ikut dengannya. Dia suamiku, dan kalian tidak bisa mengusirnya," ucap Namira.
Dia lalu melangkah mendekati Jiro dan menarik tangan laki-laki itu, tentu saja itu membuat tuan Aleandra dan juga nyonya Isabella serta orang-orang yang hadir di sana kaget dengan tindakan Namira.
Kembali bisik-bisik tentang Namira dan laki-laki tak di kenal yang mengaku sebagai suaminya itu benar-benar membuat keluarga Aldo syok dan marah.
"Ayo Aldo, sebaiknya kamu mencari calon istri yang lebih baik. Tidak usah mengejar gadis murahan itu, kenal sebentar tapi sudah mau di ajak menikah. Dan lebih herannya lagi menikah tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya. Menjijikkan sekali," ucap tuan Hendri.
Mereka pun pergi dari ruangan itu, semua tamu satu persatu juga pergi. Hanya tinggal tuan Aleandra dan nyonya Isabella, serta Rania juga Naina dan tunangannya Reynold.
"Kenapa bisa jadi begini? Semua gara-gara adikmu itu yang tidak tahu diri!" ucap nyonya Isabella dengan kesal.
"Sungguh menarik sekali, Namira bisa-bisanya dapat laki-laki aneh seperti itu. Apa dia putus asa karena di tinggal olehku?" ucap Reynold.
"Mungkin saja sayang, gadis menyedihkan sekaligus bodoh," ucap Naina.
Rania yang mendengar ucapan sepupunya itu hanya diam saja, sedikit penasaran kenapa bisa adiknya berbuat nekat seperti itu. Menikah tanpa sepengetahuan papa dan mamanya.
"Heh, lucu sekali. Seorang Namira bisa berbuat nekat seperti itu," ucap Rania masih bingung dengan sikap adiknya itu.
Semuanya memang merasa aneh dengan sikap Namira itu, merusak acara pertunangan dan pergi dari rumah dengan laki-laki itu.
"Kita lihat saja, apakah dia akan sanggup tinggal dengan laki-laki yang tidak di kenalnya sama sekali. Aku yakin Namira akan kembali lagi ke rumah ini."
_
_
*****
bilang aja nikah jgn pake katedral Thor Krn merujuk ke agama katolik dn aturannya kalau mau nikah itu ribetttt butuh waktu berbulan2 Krn wajib ikut kursus utk menikah jd ga mgkn bgt eluarga ga tau 😂😂 mending diganti deh tor mumpung msh blm panjang sayang ceritanya lumayan kesannya jd penyesatan