Masa depan bisa berubah, itulah yang di alami seorang pemuda yang masih duduk di kelas 12 sma, karena menolong seorang siswi dari sekolah lain yang dia lihat di dalam mimpinya tertabrak mobil di persimpangan, dia harus di keluarkan dari sekolah dan di paksa menikahi siswi itu karena terlibat skandal.
Tapi ketika dia hidup bersama istrinya dan berada di dalam bahaya, dia mengetahui kalau kemampuan melihat masa depannya adalah sebuah sistem yang sudah menyertai dirinya sejak dia lahir. Berkat sistem itu, dia berhasil membawa istrinya melarikan diri ke ibukota.
Di sanalah dia baru mengerti asal usul dirinya juga istrinya. Dia memulai hidupnya di ibukota setelah mengetahui siapa dirinya, dia juga berniat menuntut balas kepada orang yang membuat dirinya sendirian tanpa keluarga dan yang mencelakai orang orang terdekat nya termasuk teman masa kecil nya. Ikuti terus kisahnya.
Genre : fiksi, fantasi, drama, sistem, komedi, tragedy.
Mohon like dan komen ya. khusus dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
Setelah duduk di dalam kereta, Adam menoleh melihat keluar jendela, dia melihat suasana stasiun yang ramai dari dalam kereta, Aulia yang melihat Adam terus menoleh ke jendela,
“Mau tukeran duduk ?” tanya Aulia.
“Ga usah, aku cuman mau liat aja,” jawab Adam.
“Iya deh,”
Aulia memegang tangan Adam kemudian menggenggamnya, Adam menoleh melihat Aulia yang tersenyum pada dirinya.
“Kenapa ?” tanya Adam.
“Um...ga tau ya, tapi aku bersyukur aja bisa sama kamu,” jawab Aulia.
“Oh makasih, aku juga sih sebenernya, sejak kematian keluarga ku, aku selalu sendirian, paling temen ku cuman Farrel dan Dina aja, tapi sekarang mereka juga sudah bukan teman ku, jadi sekarang aku seneng bisa bersama kamu,” ujar Adam tersenyum.
“Gitu ya, aku juga selama ini sendirian, semenjak mama meninggal saat dia melahirkan diriku dan papa menikah lagi, papa yang mengurus ku sendirian, tapi ketika aku beranjak remaja, papa menjauhi ku, alasannya karena aku mirip mama, dia malah lebih mengurusi istri dan anak nya ketimbang aku, yah tapi aku tahan tahanin aja, karena aku pikir suatu hari nanti papa pasti akan menyayangiku lagi, tapi sejak kejadian kita, aku sudah tidak berharap lagi, itu sebabnya aku senang bersama kamu, walau kita baru sebulan lebih sedikit bersama,” ujar Aulia.
“Jadi begitu cerita kamu, aku ngerti sekarang, ya udah, mulai sekarang kita bahagia ya,” ujar Adam menggenggam tangan Aulia.
“Iya, kita pasti akan bahagia di ibukota,” ujar Aulia.
“Walau katanya ibukota jauh lebih keras dari di sini ?” tanya Adam.
“Iya dong, sekeras apapun kalau kita hadapi sama sama pasti bisa kan kita melewati nya,” jawab Aulia.
“Kamu bener (berpikir) Lia, tolong jangan berubah ya, tolong tetap seperti ini selamanya,” ujar Adam.
“Iya aku janji, kamu juga ya, jangan berubah dan terus bersama ku apapun yang terjadi di ibukota nanti,” balas Aulia.
“Aku janji, aku tidak akan berubah dan akan selama nya di sisi mu,” ujar Adam.
“Makasih ya Dam,” ujar Aulia.
Adam mengangkat tangannya dan Aulia merebahkan kepalanya ke samping, tangan Adam turun merangkul Aulia, keduanya saling menutupi rasa takut mereka karena sebentar lagi mereka akan menuju ke kota yang di katakan jauh lebih keras dan kejam di banding kota mereka sebelumnya, yang tentunya akan memberikan tantangan lebih menantang bagi mereka.
******
Sementara itu, di sebuah rumah kontrakan yang berada di sisi lain kota, Farrel berusaha menghubungi Adam namun tidak bisa.
“Dia ga angkat ya sayang ?” tanya Dina di belakangnya.
“Iya, masa sih dia udah tahu rencana kita ?” jawab Farrel panik.
Dina langsung mendekap pinggang Farrel dari belakang dan memeluknya dengan erat, kemudian dia membenamkan wajahnya ke punggung Farrel,
“Kenapa sayang ?” tanya Farrel.
“Apa yang kita lakukan ini benar ga sih sayang ? kita mengkhianati Adam loh,” ujar Dina.
“Aku tahu, tapi harus, Riko menjanjikan uang untuk kita agar bisa membayar perawatan dan pengobatan mama mu di rumah sakit kan, Adam memang penting, tapi mama lebih penting,” balas Farrel.
“Iya, aku tahu sayang, terima kasih ya,” ujar Dina.
“Aku kenal Adam, dia tidak mungkin jatuh cinta semudah itu kepada Aulia yang baru di kenal nya, jangankan sebulan, setahun saja belum tentu dia jatuh cinta,” ujar Farrel.
“Iya bener, dari kecil Adam memang seperti itu, kita berbuat begini juga demi dia kan,” balas Dina.
“Iya, setelah ini, aku tidak mau ada urusan lagi sama Riko, dia itu bajingan, mentang mentang anak pengusaha kaya,” ujar Farrel.
“Aku mengerti sayang, aku sangat mengerti,” ujar Dina yang wajahnya tiba tiba berubah.
Dina terdiam, dia mendekap Farrel dari belakang agar Farrel tidak melihat wajahnya, Farrel memegang kedua tangan Dina, “dling,” smartphone Dina berbunyi, dia menarik tangannya dan mengambil smartphone nya dari dalam sakunya, wajahnya langsung berubah ketika membaca pesan yang masuk. Dina melepaskan pelukannya,
“Sayang, kamu bisa menunggu di sini sebentar ? aku harus ke rumah sakit mengambil obat, mungkin sekitar satu jam,” ujar Dina.
“Ok sayang, aku tunggu di sini ya,” balas Farrel.
Dina masuk ke dalam kamarnya, selesai dia mengganti pakaiannya dia langsung keluar, ojek online sudah menunggu nya di luar dan dia langsung berangkat setelah melambaikan tangan kepada Farrel yang bertengger di balkon lantai dua dan melambaikan tangan pada dirinya.
Beberapa saat kemudian, di sebuah kamar hotel, Dina melangkah masuk ke dalam, dia melihat Riko yang bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam sudah berbaring di ranjang sambil menonton televisi.
Begitu melihat Dina datang, Riko mematikan televisi nya dan langsung duduk di atas ranjang, dia menatap Dina dengan senyum nya yang sinis dan licik,
“Lama, ngapain aja sih lo ?” tanya Riko.
“So..sori, tadi ada Farrel di rumah,” jawab Dina.
“Udah, cepet buka semua,” balas Riko.
Dengan tangan gemetar, Dina mulai melucuti pakaiannya satu persatu sampai akhirnya dia benar benar tampil polos di depan Riko dan berdiri sambil menutupi bagian bagian terpenting nya.
“Sini, ngapain di situ,” ujar Riko memanggil.
Dina maju dan mulai menaiki ranjang, dia berlutut di atas ranjang, langsung saja Riko menangkap kedua tangannya dan membanting Dina di ranjang, Riko yang di atas bisa melihat tubuh polos Dina di bawahnya, tanpa menunda lagi dia langsung memegang dan meremas gundukan besar di dada Dina,
“Aaah...Ri...Rik, ja..jangan kasar,” ujar Dina.
“Hah ? lo budak gue, gue mau apain lo itu terserah gue, trus gimana ? laki lo udah dapet alamatnya si bego itu kan ?” tanya Riko.
“U..udah, dia bakal kasih ke lo, gue heran ama lo, kenapa lo masih nguber si Aulia itu, lo kan udah dapet adiknya ?” tanya Dina.
“Hah...dari awal inceran gue si Aulia itu, adiknya ga bisa di bandingin ama dia, alasan gue bekerja sama dengan adik dan nyokap tiri nya supaya dia keluar dari rumah dan dateng ke gue, tapi temen lo itu malah di kawinin ama Aulia, sekarang gue mau ambil balik Aulia dari temen lo yang bego itu, ga rela gue temen lo yang ambil perawan nya,” ujar Riko kesal.
“Ok terserah lo, tapi tolong jangan lupa janji lo, lo mau bantu biaya perawatan nyokap gue kan kalau laki gue kasih alamatnya ke elo ?” tanya Dina.
“Yap, gue tidak akan ingkar janji, tapi tergantung lo sih, gue minta lo di sini malam ini temenin gue sampe pagi, gue mau pake lo sampe lo hamil,” jawab Riko.
“Ja..jangan Rik, Farrel di rumah gue, kalau gue ga pulang gimana ?” tanya Dina.
“Haaah...lo masih mikirin dia ? lo ga sadar posisi lo ya ? gue ingetin, gue bisa kapan aja menghentikan alat bantu nyokap lo dan nyokap lo langsung koit, mau lo ?” tanya Farrel.
Dina terkesiap, dia tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepala, kemudian dia menoleh ke arah lain,
“Terserah lo lah,” ujar Dina pasrah.
“Nah gitu dong, budak itu harus nurut ama majikan,” balas Riko.
Langsung saja Riko menjalankan aksinya, tangan dan mulutnya langsung menjelajahi seluruh tubuh Dina tanpa ada yang terlewat, Dina hanya bisa menoleh ke arah lain dengan pasrah dan membiarkan Riko menjelajahi tubuhnya jengkal demi jengkal tanpa merasakan apapun, namun nampak penyesalan di wajahnya,
“Farrel, maafkan aku, aku tahu kamu sayang aku, tapi beginilah aku. Adam, aku juga minta maaf, aku sudah mengkhianati mu, tapi semua ini demi mama ku, maafkan aku Farrel, Adam....maafkan aku,” ujar Dina dalam hati sambil menitikkan air mata.