INI DIAMBIL DARI KISAH NYATA SANG PENULIS. INI KARYA ASLI SANG PENULIS PLAGIAT DILARANG MASUK. HUKUM BISA MENGINCARMU!!!!
..........
Kisah ini diambil dari kisah nyata penulis. Kisah perjalanan cintanya dengan Raihan. Cinta itu berawal dari sepertiga malam. Kisah ini akan abadi sampai kapanpun. Kisah ini bisa menginspirasi para remaja yang sedang mulai jatuh cinta. Jatuh cinta itu tak salah. Namun terkadang kita salah tempat untuk menjatuhkan hati kita. Seperti kisah Raihan dan Ratna. Mereka dipertemukan dengan sangat manis. Kalian mau tahu dimana mereka Allah pertemukan pertama kalinya? Ya, di sepertiga malam. Mereka berdua tak saling mengenal satu sama lain. Selama 3 tahun Ratna maupun Raihan mencari tahu mengenai seseorang yang ada di mimpi mereka masing-masing. Indah bukan? Tentu saja. Sebab itu sang penulis menyebutkan kisah ini akan menjadi kisah abadi selamanya. Kalian akan belajar tentang perbedaan pendapat satu sama lain. Entah itu dengan keluarga, sahabat, teman, pasangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RratnaCHan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12.
...🕊️🐀🐁🕊️...
...Berbeda dengan Ernaisya, luka besar yang pertama kalinya Ratna rasakan dan dapatkan sejak kecil berasal dari saudari kandungnya sendiri, yaitu Ernaisya. Miris bukan, Ratna begitu menghormatinya sebagai kakak perempuan. Tapi Ernaisya dengan senang hati menginjak-injak harga diri adik kandungnya sendiri. Selama ini Ratna hanya bisa tersenyum dan diam. Bukan karena dia takut dengan kakak perempuannya. ...
...Tapi karena janjinya semasa kelas 8 SMP dulu. Dia sempat berjanji untuk tidak akan menunjukkan amarah aslinya di depan siapapun, kecuali pada dirinya sendiri. Ada sebuah peristiwa yang Ratna sendiri kebingungan apa alasannya hal itu bisa terjadi pada dirinya. Sejak saat itu juga, sikap diamnya Ratna begitu disegani banyak orang. ...
...Sedih rasanya, mereka hanya bisa makan berlima saja. Seharusnya ada 7 orang. Ayah, Mama, Irwan, Irfan, Erna, Ratna dan Ranis. Tapi kedua abangnya justru tetap betah saja berdiam diri di Kota Batam, Kep. Riau....
...Ratna lahir di Bogor. Ratna, dia pindah ke Kota Batam, Kep. Riau untuk memenuhi keinginan terakhir dari Almh Neneknya untuk bertemu dengannya. Dia dan keluarganya tinggal di sana sampai Neneknya tiada. Barulah dia kembali ke Bogor untuk memulai pendidikannya. Kemudian ia kembali ke kota Batam, Kep. Riau untuk mengunjungi kedua kakak lelakinya di sana sambil menunggu kabar kapan hari dia harus memulai masa SMA nya di Bogor. ...
"Hari ini kamu enggak ngajar ngaji anak-anak di mushola sayang?" Tanya sang Mama pada Ratna.
"Mungkin besok"
"Sekarang kalian bertiga tidur gih. Jangan lupa bersihin diri kalian dulu sebelum tidur"
"Biar Anna yang cuci bekas makannya. Mama sama Ayah tidur aja"
"Enggak perlu sayang. Biar Mama aja yang cuci ya. Kamu istirahat, kamu pasti capek kan habis sekolah hari ini"
"Pasti capek lah. Capek dapet pujian dari banyak orang hari ini" Sambar Ernaisya dengan nada ketusnya sambil bangkit dari duduknya.
Ratna menoleh sekilas pada Ernaisya dengan tatapan dinginnya. "Ma. Biar Anna aja ya" Ujar Ratna dengan nada dinginnya.
"Udahlah Ma, biarin Anna yang cuci bekas makannya. Kamu gak akan mungkin menang paksa Anna puteri kita" Tungkas sang Ayah.
"Yaudah, kalo kamu butuh bantuan Mama panggil aja ya sayang" Ujar sang Mama sambil memegangi pipi gadis itu. Ratna hanya diam tanpa senyuman.
"Aku ke kamar duluan. Selamat malam" Ucap Ernaisya sambil berjalan santai menuju kamarnya.
"Erna. Kamu bantuin Anna dulu gih. Dia kan adik kamu" Ucap sang Ayah membuat langkah gadis itu terhenti di anak tangga. "Seharusnya kamu yang cuci piring dan jadi contoh yang baik buat adik-adik kamu. Bukannya Anna"
Ernaisya memutar bola matanya malas di atas tangga. "Apa gunanya dia lahir jadi seorang adik. Kalo lahir Cuma buat dimanjain. Erna mau tidur, capek" Ujar Ernaisya dan berlalu pergi begitu saja.
"Ernaisya" Panggil sang Ayah berusaha menghentikannya kembali. Tapi Ernaisya menghiraukannya.
"Tak apa-apa kok. Lagian, Anna kan udah biasa lakuin kerjaan rumah dari dulu" Ujar Ratna dingin sambil menatap intens ke arah Ayahnya.
Ayahnya memeluk gadis itu dengan hangat. "Kamu emang puteri berlian keluarga besar kita sayang. Ayah sayang banget sama Anna"
...Ratna mengangkat perlahan-lahan kedua tangannya hendak membalas pelukan sang Ayah. Tapi hal itu tertahan, tiba-tiba saja dia kembali teringat tentang kejadian yang menimpanya saat kecil. Ratna pun menurunkan kembali ke dua tangannya ke bawah. ...
"Hari ini Ernaisya enggak buat yang aneh-aneh kan sama kamu di sekolah sayang?" Tanya sang Mama.
...Pertanyaan dari sang Mama benar-benar membuat gadis itu terdiam membisu. Pasalnya, tiba-tiba saja dia teringat kembali dengan sikap Ernaisya padanya di lorong koridor sekolah hari ini. ...
"Semuanya baik-baik aja" Ujarnya bohong. Ratna selalu saja berusaha menyembunyikan keburukan bahkan kesalahan dari sosok Ernaisya sejak kecil.
"Kak Anna bener-bener bidadari surganya Ranis" Ujar Ranisya sambil memeluk Ratna tiba-tiba.
"Aamiiin sayang. Makasih buat do'anya. Sekarang Ranis tidur ya, besok kan harus bangun pagi-pagi buat sekolah" Ujar Ratna dengan nada penuh kasih sayangnya.
"Ranis mau bantuin kak Anna cuci piring aja. Boleh ya kak?" Tanya Ranis dengan nada rayunya.
"Tak boleh sayang. Apa kata kakak barusan?" Tanya Ratna kembali.
"Tidur. Soalnya besok harus bangun pagi-pagi buat sekolah" Ujar Ranis dengan wajah cemberutnya.
Ratna menyubit pipi adik perempuannya dengan manja. "Anak cerdas. Sekarang Ranis pergi ke kamar, cuci muka, gosok gigi, ambil wudhu terus sholat isya, habis itu tidur ya. Jangan lupa, sebelum tidur baca do'a dulu"
"Iya kakak cantik. Mwuahhh" Ujar Ranis lalu tiba-tiba mencium pipi gadis cantik itu yang lain tidak lain adalah Ratna. Ranisya bergegas pergi ke kamarnya yang ada di lantai bawah bersebelahan dengan kamar orang tuanya.
"Ayah heran sayang. Kenapa kamu justru lebih dewasa dari Erna kakak kamu"
"Bukannya Ayah sendiri kan yang pernah bilang sama Anna. Kalo setiap orang punya kelebihan sama kekurangannya masing-masing. Mungkin itu kekurangan dari si kakak. Kita harus tetap bersyukur"
"Iya sayang" Ujar sang Ayah sambil memegang lembut pipi gadis itu.
"Ma, besok pagi biar Anna yang masak buat sarapan"
"Enggak usah sayang. Biar Mama yang kerjain pekerjaan rumah. Kamu fokus sekolah aja ya sayang"
"Tak apa-apa. Lagipula, Anna udah biasa lakuin semua itu dari Anna kelas 6 SD kan?"
"Ayah kamu bener. Mama gak akan pernah menang memaksa kamu sayang. Yasudah, terserah kamu aja cantik"
"Makasih Ma"
"Selamat malam sayang" Jawab Sang Mama dan Ayah bersamaan. Lalu mereka berdua bergegas pergi ke kamarnya.
...Sekarang, hanya tersisa Ratna saja di ruang makan. Ratna merapikan bekas makan dan segera membawanya ke dapur untuk dibersihkan. Bukan hal yang asing lagi jika Ratna serajin itu. Ratna memang gadis yang teramat rajin. Itu sebabnya dia menjadi gadis kebanggaan banyak orang. ...
...Setelah beberapa menit di dapur membersihkan piring-piring kotor. Ratna bergegas pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya dan segera melaksanakan sholat isya sebelum tidur. ...
...Di sudut lain rumah itu, yang lain tidak lain tepatnya di kamar kedua orang tuanya. Mereka berdua tengah membicarakan puteri berliannya itu. ...
"Coba kamu tanya dia. Mas rasa, Anna lagi sembunyiin sesuatu dari kita"
"Tapi Mas, tadi Mama udah tanya kok. Anna jawab enggak ada apa-apa"
"Kamu tahu, Mas itu punya sifat yang sama seperti Anna. Makanya, Mas bisa tahu apa yang lagi terjadi sebenarnya sama puteri kita"
"Yasudah, nanti Mama tanya lagi sama dia"
...Ratna sudah selesai melaksanakan sholat isya. Sekarang dia justru kembali sibuk dengan isi pikirannya sendiri. Dia masih sibuk memikirkan setiap masalah yang sejak tadi dia sembunyikan dan pendam sendirian. ...
"Apa aku jahat ya Lik? Udah mainin perasaannya kak Faruq dan gantung pertanyaan dia tanpa jawaban dari aku?" Ucapnya berbicara sendirian.
"Masa iya sih aku yang jahat. Kan dia sendiri yang salah. Udah naruh hati sama aku. Sedangkan aku, aku bahkan tak akan pernah pacaran sampai kapanpun juga. Meskipun aku udah berusaha buka hati buat dia, tapi tetap aja aku selalu gagal buka hati aku buat dia. Sekalipun aku bisa buka sedikit buat dia, tapi dia malah khianatin usaha aku sejauh ini. Padahal kan aku udah ada usaha buat menghargai perasaan dia ke aku"
"Maafin aku kak, kalo ternyata aku emang udah salah jadiin kamu sebagai pelampiasan atas Malik selama ini, bahkan di luar kesadaran aku sendiri"
"Aku emang jahat, aku tak pantas ada di samping kamu kak atau bahkan di samping orang lain"
"Ya Rabb, kenapa Engkau memberikan banyak sekali ujian, luka dan rasa sakit kepada Hamba sejak Hamba kecil? Tak adakah satu saja hari yang penuh kebahagiaan untuk Hamba?"
...🕊️🐀🐁🕊️...