pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9
"lalu mau kau apa hah?? kau itu bukan wanita terhormat. Mangkanya ngacaa!! " bentak dea menunjuk nunjuk nadin.
"aku memang bukan wanita kaya dan terhormat seperti kalian. Tapi aku tidak akan pernah diam jika kalian terus terusan menghina dan merendahkan keluarga ku! " tegas nadin..
"seharusnya sudah dari dulu aku menceraikan mu" ucap andreas.
"lakukan saja apa yang kamu mau mas. Mungkin ini memang yang terbaik buat kita. Aku akan menerima dengan ikhlas. " ucap nadin pelan.
"udah, ceraikan saja dia ndre, buat apa kamu mempertahan kan dia. Tidak ada gunanya juga" ucap bu ningsih.
"ayo ndre, tunggu apa lagi" sambung alda.
andreas menatap wajah indri, ia mengangguk tersenyum. membuat andreas semakin bulat untuk menceraikan nadin.
Nadin juga sudah pasrah apapun yang akan terjadi. Ia juga sudah tak sanggup jika harus terus menerus mendengar hinaan dan direndahkan oleh mereka. Ia tak bisa jika harus terus terus bersabar menahan perih dan sakit di hatinya. Lebih baik ia kembali ke rumah orang tuanya.
"Nadin, aku talak tiga kamu. Mulai sekarang kamu bukan lagi istri ku" ucap andreas..
Deg.....
Bagaikan disambar petir. Nadin merasakan getaran yang kuat dalam hati nya. Dia berusaha menahan dirinya dan menarik nafas dalam dalam.
"terima kasih mas, semoga ini yang terbaik buat aku dan kamu. Maaf jika selama jadi istri mu aku banyak salah. Semoga hidup mu bahagia setelah kepergian ku" ucap nadin lalu ia pergi ke kamar nya.
Nadin mengemasi semua pakaian pakaian nya. hanya itu yang ia bawa saat akan pindah ke rumah andreas. Ia tak menyangka jika pernikahan yang baru beberapa bulan ini harus berakhir dengan perceraian, dan ia menjadi seorang janda dalam sekejap.
Nadin memasukkan baju baju lusuhnya ke dalam tas, memang tak terlalu banyak baju yang nadin punya. Karena selama ia menikah dengan andreas, ia tak pernah beli baju baru, atau pun dibelikan andreas. Ia hanya mengenakan baju baju yang ia bawa dari rumahnya.
Andreas menyusul ke kamar nadin, ia lihat nadin sedang mengemasi baju bajunya ke dalam tas.
"jangan kau bawa barang apa pun dari rumah ini, kau bawa saja semua pakaian lusuh mu itu dari sini! "
ucap andreas lagi lagi menghina nadin dengan mulut kasar nya itu. Nadin hanya diam saja dan tetap melanjutkan memasukkan bajunya.
"kau tak perlu khawatir, aku akan mengurus surat perceraian kita secepatnya ke pengadilan.." sambung andreas.
lagi lagi nadin hanya diam saja tak menjawab. Setelah selesai mengemasi bajunya. Nadin membawa tas besar tersebut keluar.
Nadin menatap semua orang yang ada di sana,
"ingat mba, mba perempuan dan juga punya suami. Semua ucapan yang baik akan kembali ke mbak dengan baik, begitu pula yang buruk akan kembali juga kepada mbak... " ucap nadin menatap dea.
"hei wanita kampung... Setelah ini jangan pernah ganggu andreas lagi. Awass saja kalo kau berani mengganggu hubungan kami" ucap indri.
"silahkan mba ambil mas andreas. Saya juga tidak membutuhkannya lagi. Jangan khawatir saya tidak akan mengganggu nya, setidaknya saya bisa mencari suami baru lagi. Bukan barang bekas seperti mbak nya.. " ledek nadin menyunggingkan senyum tipis.
"hahahaha... Siapa yang mau sama wanita miskin, kampungan seperti kamu. Bangun!!! Jangan suka mimpi tengah hari.. Tukang parkir aja masih mikir mikir buat nikahin kamu..Hahaha" ledek dea.
"hei mba, jangan terlalu sibuk ngurusin hidup dan rumah tangga orang lain. Jangan merasa kamu paling dari segalanya. Kamu urus aja dulu suami mu, cari tau mana tauan dia sudah punya yang baru di luaran sana. Apalagi kalian LDR dan pulangnya sekali setahun,siapa yang tau kan. " ucap nadin memancing dea kesal.
"dan untuk mantan ibu mertua, roda kehidupan itu berputar ma. Jadi jangan sombong,kita tidak tau besok akan seperti apa,.satu lagi jangan sering sering julid ma, apalagi bentak bentak orang. Nanti darah tinggi loh" ucap nadin sambil memberikan ekspresi takut lalu tertawa kecil.
"satu lagi mbak cantik.. Nanti pacar nya dijaga ya.. Kemarin kemarin dia sering main wanita dibelakang saya, suka gonta ganti pacar.. Jangan sampe mbak nya jadi korban juga ya" ucap nadin mengedipkan matanya pada indri.
Lalu nadin pergi meninggalkan mereka semua..
Indri langsung menatap pada andreas, membuat andreas kalang kabut.
"enggak kok sayang.. Dia itu cuma mau memanasi kamu aja. Dia itu iri sama kamu, jadi Jangan didengerin yaa" ucap andreas menenangkan indri.
"iya sayang. Jangan dengerin omongan wanita itu.. Dia cuma ingin membuat kamu kesal aja" sambung bu ningsih.
"kurang ajar sekali dia. " ucap dea.
"udah mba, biarkan aja dia pergi. " ucap andreas.
"akhirnya kamu pisah juga nak.. mama senang akhirnya wanita itu sudah tidak menjadi menantu mama lagi. Jadi mama nggak perlu malu lagi jika harus bertemu tetangga dan teman teman mama, nggak akan ada yang ledekin mama punya mantu miskin lagi" ucap bu ningsih dengan senyum sumringah nya.
"oh iya indri.. Apa kamu mau jadi menantu tante? menikah dengan andreas? " tanya bu ningsih pada indri
"mama apa sih ma.. Aku kan belum resmi cerai sama nadin" ucap andreas.
"itu mah gampang, nanti selesai surat perceraian kamu kan kalian bisa nikah.. Gimana nak indri? " ucap bu ningsih lagi.
"hmm kalo aku ngikut mas andreas saja tante" jawab indri malu malu. andreas yang mendengar jawaban indri juga tersenyum sumringah.
"kamu yang sabar ya sayang, secepatnya aku akan mengurus surat perceraian ke pengadilan, setelah itu kita bisa menikah" ucap aldi meyakinkan indri.
Bu ningsih dan dea tersenyum senang mendengar ucapan indri dan andreas.
indri merupakan teman lama dea. Meskipun ia dari keluarga kaya, punya mobil dan segalanya, namun kecantikan nya masih kalah dibanding nadin. Apalagi nadin cantik alami, sedangkan indri lebih ke make up. Hehe
*****
Disepanjang perjalanan pulang, banyak tetangga yang kepo dengan bawaan tas besar nadin.
"eh nadin.. Mau kemana bawa bawa tas besar? Kamu diusir ya dari rumah sama andreas? haha " ucap bu ayu dengan tertawa.
Nadin hanya menoleh dan membalas dengan senyum pertanyaan bu ayu. Ia tak mau meladeni tetangga nya yang julid itu, apalagi mereka juga sering menghina hina keluarga nadin.
"ditanya diam saja.. Dasar nggak sopan.. Keliatannya beneran diusir tuh dari rumah andreas.. Haha" ucap bu ayu..
Nadin tak menghiraukan ucapan bu ayu ia tetap melanjutkan perjalanan nya menuju rumah orang tua nya yang sudah tidak terlalu jauh lagi.
"nadin... "
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥