Masa depan bisa berubah, itulah yang di alami seorang pemuda yang masih duduk di kelas 12 sma, karena menolong seorang siswi dari sekolah lain yang dia lihat di dalam mimpinya tertabrak mobil di persimpangan, dia harus di keluarkan dari sekolah dan di paksa menikahi siswi itu karena terlibat skandal.
Tapi ketika dia hidup bersama istrinya dan berada di dalam bahaya, dia mengetahui kalau kemampuan melihat masa depannya adalah sebuah sistem yang sudah menyertai dirinya sejak dia lahir. Berkat sistem itu, dia berhasil membawa istrinya melarikan diri ke ibukota.
Di sanalah dia baru mengerti asal usul dirinya juga istrinya. Dia memulai hidupnya di ibukota setelah mengetahui siapa dirinya, dia juga berniat menuntut balas kepada orang yang membuat dirinya sendirian tanpa keluarga dan yang mencelakai orang orang terdekat nya termasuk teman masa kecil nya. Ikuti terus kisahnya.
Genre : fiksi, fantasi, drama, sistem, komedi, tragedy.
Mohon like dan komen ya. khusus dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33
Setelah Adam tenang kembali, Hendro dan Indra kembali pindah ke tempat duduk semula, Trisno mendorong Aulia agar duduk di sebelah Adam namun Aulia berhenti, dia masih takut melihat Adam. Merasa Aulia menjauhi dirinya, Adam menoleh, dia merentangkan tangannya kepada Aulia dan tersenyum,
“Maaf Lia, aku emosi, tidak akan terjadi lagi,” ujar Adam tersenyum.
“I..iya, aku juga minta maaf, aku tidak tahu papa ku yang membunuh keluarga mu, aku benar benar tidak tahu, maafkan aku,” balas Aulia gemetar.
Adam berdiri dan menghampiri Aulia, dia langsung memeluk Aulia yang masih gemetar dan takut kepada dirinya.
“Lia, keluarga ku meninggal saat aku berusia 12 tahun, waktu itu kamu juga berusia sama dengan ku, sudah pasti kamu tidak tahu apa apa soal papa mu, tidak usah khawatir, aku tidak marah pada mu,” ujar Adam berbisik.
“Be..benarkah ? kamu tidak marah pada ku ? aku anak orang yang membunuh papa, mama dan kakak mu,” ujar Aulia berbisik.
“Tidak, orang itu juga membunuh mama mu, mana mungkin aku bisa marah sama kamu yang tidak tahu apa apa dan menjadikan kamu sasaran pembalasan ku,” ujar Adam.
“Kamu....mau balas dendam sama papa ?” tanya Aulia.
“Ya, itu sudah pasti, selain itu, dia menjadikan kita seperti sekarang tentu saja aku kembali ke sana dan menghancurkan nya, apa kamu keberatan ?” tanya Adam.
Aulia terdiam, dia tidak bisa berkata apa apa, dia hanya membenamkan kepalanya di dada Adam yang memeluknya, tiba tiba Aulia memeluk erat Adam di depannya,
“Aku ikut kamu, aku sudah berjanji akan selalu ikut kamu,” ujar Aulia.
“Makasih Lia, aku mencintai mu,” balas Adam.
“Aku juga mencintai mu, tapi walau aku benci dengan mama tiri ku, aku tidak bisa membenci papa ku walau aku sudah lepas dari dia sepenuh nya, aku ingin kamu tahu itu, karena itulah perasaan ku yang sesungguh nya,” ujar Aulia.
“Aku mengerti, aku sangat mengerti, terima kasih Lia,” balas Adam memeluk Aulia.
“Aku yang harus berterima kasih pada mu, berkat kamu, aku bisa sampai di sini dan tahu semuanya, walau menyakitkan tapi ini kenyataan yang harus di terima, jadi aku bisa menerima nya namun tetap saja sejahat apapun dia, aku tidak akan ada di dunia ini kalau bukan karena dia,” ujar Aulia.
“Ya, itu sebabnya aku bilang aku akan menghancurkan nya, bukan membunuh nya,” ujar Adam.
“Makasih sayang, aku benar benar bersyukur aku bisa menikah sama kamu,” ujar Aulia.
“Sama, aku juga bersyukur,” balas Adam.
“Ehem,” Hendro berdehem, Adam dan Aulia langsung melepaskan pelukan mereka, keduanya kembali duduk di depan ketiga om nya.
“Untuk sekarang, seperti yang Indra bilang, kalian akan mengubah nama keluarga kalian menjadi Setiawan, tujuannya agar orang itu tidak mendeteksi kalian dan untuk Aulia, ada yang perlu aku katakan pada kamu,” ujar Hendro.
“Apa om ?” tanya Aulia.
Hendro memasukkan tangannya ke kantung jas nya, dia menarik keluar dua buah amplop yang sepertinya berasal dari rumah sakit dan menaruh nya di meja. Adam dan Aulia menatap kedua amplop itu dengan bingung.
“Silahkan di buka,” ujar Hendro.
Adam membuka salah satu amplop yang bertuliskan namanya, ternyata isinya adalah hasil tes DNA yang mengatakan kalau dia benar anak ayahnya yang bernama Basuki dan istrinya. Dia menoleh melihat Aulia di sebelahnya, tapi Aulia terlihat tertegun, mulutnya menanga, air matanya menetes dan kedua tangannya gemetar memegang hasil tes DNA di tangannya. Adam bergeser dan membaca hasil tes milik Aulia.
Ketika Adam membaca siapa orang tua Aulia, matanya membulat, ibunya benar bernama Mutiara Susilo namun ayahnya bukan Kuswoyo melainkan nama seseorang yang tidak dia kenal. Adam langsung merangkul Aulia dan menoleh melihat Hendro,
“Apa maksudnya ini om ?” tanya Adam.
“Seperti yang kamu lihat, nama ayah Aulia adalah Ivan Baranov, orang asing yang menetap di negara kita, enam bulan waktu yang sangat cukup untuk kita bertiga menyelidiki kalian,” ujar Hendro.
“Ti..tidak mungkin....ini bohong,” teriak Aulia.
“Maaf Aulia, tapi ini kenyataan yang harus kamu terima,” balas Indra.
Aulia melepas kertasnya dan langsung berbalik memeluk Adam kemudian menangis tersedu sedu, dengan sabar Hendro, Indra dan Trisno menunggu Aulia tenang. Setelah Aulia tenang beberapa saat kemudian, Adam menoleh menatap wajah Aulia dengan serius,
“Ada apa ?” tanya Aulia bingung.
“Um...kok kamu ga keliatan kayak bule ya ?” tanya Adam.
“Oh yang namanya Ivan itu memang lahir dan menetap di luar negeri, tapi akarnya tetap dari sini, mungkin dulu kakek nenek nya pindah kesana dari sini dan menjadi warga negara sana, kita tidak mau menyelidiki sampai kesana,” jawab Indra.
“Gitu ya,” ujar Adam sedikit kecewa.
“Kenapa ? kecewa istri kamu bukan bule ?” tanya Aulia.
“Hehe enggak kok, biasa aja,” jawab Adam.
“Nah selanjutnya, Ivan dan mba Mutiara itu berselingkuh di belakang Kuswoyo dan melahirkan Aulia sebagai anak dari Kuswoyo, tapi saat itu Ivan juga memiliki istri yang sedang hamil, nah istrinya itu sekarang menjadi istri Kuswoyo,” ujar Indra.
“Hah...mama tiri ku ?” tanya Aulia.
“Benar, mama tiri mu itu adalah istri Ivan yang resmi dan ketika menikah dengan Kuswoyo dia sudah memiliki anak yang usianya satu tahun di bawah mu,” jawab Indra.
“Jihan,” ujar Aulia menunduk.
“Itu semua hasil penyelidikan enam bulan ini om ?” tanya Adam.
“Iya benar, maaf ya, tapi kita juga perlu bukti tentang kalian, kita juga terkejut kok ketika tahu soal ini, itu makanya kita ajak kalian bertemu malam ini dan membuka kenyataan ini,” jawab Hendro.
Adam terdiam, pikiran nya kembali ke tujuh bulan yang lalu, ketika dia di paksa menikah dan di rumahkan selama seminggu, tiga hari setelah pertemuannya dengan orang tua Aulia dan om nya, Farrel dan Dina sempat datang ke kos kosan nya.
******
[Flash back]
“Dam coba liat nih,” ujar Farrel sambil menunjukkan smartphone nya dan melihat adegan film porno yang menjadikan dirinya di keluarkan dari sekolah.
Adam menatap pemeran pria di dalam film porno, walau masih memakai seragam sma nya, tubuh pria jauh berbeda dengan tubuhnya, hanya rambutnya saja yang mirip dengan dirinya,
“Trus apa Rel, tolong deh, gue lagi mabok banget,” ujar Adam.
“Lo liat dong Dam, badan lo kan ga kayak gitu, gue tau persis karena gue bareng lo sejak kecil, yang punya badan kayak gitu si Riko kan,” ujar Dina.
Adam melihat sekali lagi, setelah di perhatikan dengan seksama, gerak gerik pria itu memang mirip dengan Riko, tapi karena dia sudah di keluarkan dari sekolah dan akan di nikahkan dengan Aulia secara paksa, dia mengembalikan smartphonenya,
“Kalau seandainya bener itu si Riko, trus musti gimana sekarang, udah ga ada yang percaya gue, semua udah terjadi, sekarang gue udah di keluarin dari sekolah dan om gue juga nafsu mengurus pernikahan gue, gue udah ga bisa apa apa,” ujar Adam putus asa.
“Aduh lo kenapa putus asa begitu sih Dam, lo ga kasian ama gue dan Farrel yang udah mencari tahu soal ini selama tiga hari ?” tanya Dina dengan wajah ingin menangis.
“Dah lah Din, biarin aja, gue juga jadi kesel dengernya, gue kasih tahu lo Dam, kalo lo diem aja kayak gini dan ga ada perlawanan, seumur hidup lo akan seperti ini,” ujar Farrel kesal.
“Trus nih ya, lo liat pemeran cewenya, menurut lo dia Aulia bukan, bukan Dam, dia cuman orang yang mirip ama Aulia, apa lo ga bisa liat, ayo kalo lo mau protes, gue dan Farrel nemenin lo,” ujar Dina.
“Diem lah, lo berdua keluar deh, pala gue puyeng, jangan nambah masalah gue lagi, gue udah males ngapa ngapain,” teriak Adam.
“Buaaak,” Farrel langsung meninju Adam sampai Adam terjungkal jatuh dari ranjangnya, “Adam, lo ngapain Rel,” teriak Dina.
“Udah Din, cabut, gue males liat orang kayak gitu, dia minta kita keluar kan, turutin aja,” balas Farrel marah.
Farrel berbalik, membuka pintu dan langsung berjalan keluar, Dina yang kebingungan melihat Adam yang jatuh dan Farrel yang berjalan keluar, akhirnya memilih mengikuti Farrel berlari keluar dan menutup pintu kamar Adam.
[End flashback.]
******
“Mungkin ga sih,” pikir Adam dalam hati.
“Dam ?” tanya Hendro.
“Ah sori om, keingetan sesuatu (menoleh melihat Aulia) Lia, nanya ya, adik kamu yang namanya Jihan itu mirip kamu ga ?” tanya Adam.
“Iya, banyak yang bilang kita kayak kembar tapi bukan, dia beda satu tahun dari aku dan waktu kecil juga lain dari aku, dia dateng ke rumah ketika aku berusia lima tahun,” ujar Aulia.
“Hmm....menarik....hahahahahaha,” ujar Adam tertawa.
“Ke..kenapa ?” tanya Aulia.
“Ok lah, aku sudah tahu, siapa yang menjebak kita dan membuat kita jadi begini, tapi aku berterima kasih sama mereka, karena sekarang aku sudah tau semuanya dan bersama kamu, lihat saja nanti apa yang akan ku perbuat pada mereka,” jawab Adam.
“Si..siapa ?” tanya Aulia.
“Si Riko dan adik mu, Jihan,” jawab Adam.
“Tidak mungkin, Jihan selalu baik kok sama aku,” ujar Aulia.
“Lia, tolong buka mata mu, di persimpangan pagi itu, mobil yang seharusnya menabrak mu memang sudah mengincar mu kan, kalau kamu tidak ku tarik mundur, sudah pasti kamu tertabrak, jadi sudah jelas ada yang dendam dan mau membunuh mu,” ujar Adam.
Aulia terdiam, dia mengingat kejadian ketika dia hampir tertabrak mobil di lampu merah persimpangan jalan, memang benar kalau mobil itu terlihat sekali mengarah pada dirinya yang berdiri tepat di tepi jalan. Dia berpikir sebentar mengenang hidupnya sedari kecil semenjak ibu tirinya datang ke rumahnya, dia di asingkan dan di telantarkan oleh ibu tirinya sampai ayahnya juga ikut menelantarkan dirinya dengan alasan dia mirip dengan ibunya.
“Sepertinya kamu benar sayang, yang membuat video itu kemungkinan Jihan,” ujar Aulia dengan suara parau.
“Ya, dia berhubungan dengan si Riko itu dan aku heran kenapa si Riko itu mengincar mu,” ujar Adam.
“Sori, maaf menyela, yang kamu maksud Riko itu, Riko Herdiman bukan ?” tanya Trisno.
“Benar, kenapa om ?” tanya Adam.
“Hmm ternyata benar, hasil penyelidikan juga mengatakan kalau Kuswoyo menjodohkan Aulia dengan anak pertama keluarga Herdiman, pengusaha besar yang menguasai kota tempat kalian berada dan kekayaannya hampir menyamai kita,” ujar Trisno.
“Hooo jadi itu maksudnya kenapa dia mengincar Aulia,” ujar Adam.
“Kamu tahu dari mana kalau si Riko itu mengincar Aulia ?” tanya Indra.
“Oh aku baru cerita ke om Trisno ya apa alasan ku dan Aulia datang ke ibukota,” jawab Adam.
Akhirnya Adam menceritakan tentang penglihatannya ketika Riko datang bersama kedua temannya dan pada akhirnya membawa pergi Aulia dengan paksa kemudian membunuh dirinya.
“Oh iya, aku lupa cerita sama mas Hendro dan mas Indra hahaha,” ujar Trisno.
“Dasar kamu Tris, yang kayak gitu kamu malah lupa cerita,” balas Hendro.
“Haaah...jadi begitu, aku ngerti sekarang, ya sudah, kalian tenang saja, di sini kalian aman,” balas Indra.
Karena hari sudah malam, akhirnya Adam dan Aulia menginap di pent house bersama Indra, Hendro dan Trisno pulang ke rumah masing masing. Adam dan Indra berbincang sampai larut malam, kemudian setelah selesai Adam kembali ke kamarnya, dia melihat Aulia sudah tidur di ranjang, dia naik dan berbaring di sebelah Aulia sambil merangkulnya, namun matanya menatap ke langit langit,
“Kuswoyo....Jihan....Riko dan keluarga nya.....kalian bukan hanya menghancurkan hidup gue, tapi hidup Aulia juga, gue janji, kalian semua akan hancur sampai kalian tidak akan bisa bangkit lagi, tunggu saja tanggal mainnya, gue akan kembali ke kota itu dan membasmi kalian,” ujar Adam dalam hati.