NovelToon NovelToon
Kekasih Masa Kecil

Kekasih Masa Kecil

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Harem / Romansa
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...

Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..

Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POV Lona

Akhirnya, aku sampai di kostan Ika yang memang bisa dibilang megah. Aku yang melihatnya sempat terkagum dengan arsitektur bangunan ini.

Bangunan yang jauh dari keramaian ini terletak di kawasan perumahan elit di Jakarta bagian Timur ini. Rumah dengan halaman yang luas dan asri tersebut dikelilingi oleh pagar tinggi yang juga menjaga kolam renang yang berada di samping kiri bangunan utama rumah tersebut. Kolam renang yang cukup nyaman apabila saat berendam dan sekedar menceburkan tubuh yang penat. Aku kembali terpesona dengan apa yang aku lihat kali ini.

“Heiii.. lo kenapa diam gitu beb?”

“Ini kostan lo Ka?”

“Ooooo.. ini sebenarnya bukan kostan gue. Tapi ini rumah tante gue. Ya, karena mereka dipindahtugaskan ke Makassar, aku disuruh tinggal disini deh.”

“Beruntung banget ya lo.”

“Hihihi gak juga. Aku sengaja diam, biar gak dibilang sombong sama anak-anak. Ntar bakalan pikiran aneh mereka semakin menjadi jadi kalau gie cerita. Jadinya, gue bilang aja tinggal di kostan.”

“Hmmm..”

“Eh ayo masuk.”

Aku pun menuruti Ika yang membukakan pintu rumah yang megah ini. Aku mengikutinya sambil melihat kagum perkakas yang menghiasi rumah ini. Mungkin bisa jadi aku melihat barang yang harganya selangit. Perabotan khas istana terpapar indah di mataku. Sampai akhirnya aku sampai di ruang tengah yang mungkin biasa ditempati penghuni rumah ini untuk nonton televisi yang menggantung di salah satu dindingnya.

“Eh Beb. Lo duduk dulu ya. gue ke dalam dulu ganti pakaian. Hidupin aja tuh TV.”

Tanpa menoleh sedikitpun saat menyuruhku menghidupkan TV, Ika langsung masuk kamar yang terletak di samping yang langsung berhadapan dengan kolam renang tersebut.

Aku yang tak mau menunggunya dengan bosan, akhirnya menghidupkan TV tersebut. Siaran siang ini memang termasuk siaran kesukaanku. Dengan hobby memasak, aku memang menyukai siaran ini. Dan membuat aku terlena menonton sambil santai di sofa yang begitu empuk aku duduki.

TING TONG

“Ehh.. Bebb.. tolong bukain dong. aku belum kelar buatin minuman nih.”

Aku yang terkejut dengan bunyi bel dan teriakan Ika dari arah dapur langsung menatap ke arah pintu. Aku saja tidak menyadari kalau Ika telah berada di dapur. Kapan ia keluar dari kamarnya. Aku yang menjawab teriakan tersebut dengan "OKE", langsung menuju pintu utama yang aku lalui saat memasuki rumah ini.

KRIEEEEKKKK

“Hai Ika sayaaanggg… Eh Sorry, gue kira Ika.” Aku terkejut dengan kedatangan seorang pemuda yang tidak aku kenal. Hampir saja ia memelukku. Tapi untung saja aku sempat menghindarinya.

“Eh.. maaf. Elo siapa ya?”

“Gue Rizal. Temannya Ika. Ika mana?” pemuda itu memperkenalkan namanya dan langsung memasuki rumah ini tanpa menungguku mempersilahkannya untuk masuk.

“Hai Rizal sayaaaanggg.. kok cepat kali datangnya sih.”

Sesaat aku menutup pintu itu lagi, aku melihat Ika yang sudah menghampiri pemuda yang bernama Rizal tersebut. Aku sempat tercengang dengan penampilan Ika yang memang lebih terbuka. Dan tentunya semakin seksi dengan tubuh indahnya. Dengan tetap memegang dua gelas minuman berwarna merah, ia tampak menggoda saat menyambut Rizal.

Ika yang telah meletakkan kedua gelas tersebut di atas meja depan sofa yang kududuki tadi, langsung memeluk Rizal. Aku baru tersadar dengan pakaian Ika. Kaos besar putih yang berbahan sangat tipis dengan menampakkan CD hitamnya.

Tapi di bagian dadanya tak memakai apapun. Apalagi kali ini bibir mereka telah bergumul menambah aku semakin terdiam. Ini memang pertama kalinya aku melihat secara langsung orang berciuman.

“Eh Beib… kamu mau kemana? Santai aja kaliiii.. hihihii.. udahan dulu ya sayang.”

Hanya ucapan itu saat aku mulai berjalan membelakangi mereka. Aku kembali berbalik dengan melihat mereka menyudahi aksi ciuman tersebut.

“Beib…Kenalin nih. Rizal. Teman dekat aku. teman curhat. Dan teman… hihihi. Itu Anna sayang. Teman sekampus ku.” kata kata Ika sambil memeluk lengan Rizal memperkenalkan pemuda itu kepadaku.

“Teman apaan?” Tanya Rizal sambil mencolek hidung indah Ika.

“Ehh.. ini minuman buat gue kan Ka?”

Aku melaluinya menuju meja yang tersedia minuman yang dibuatkan Ika tadi. Hal ini aku lakukan karena menghilangkan kekakuan yang aku alami saat ini. Ya, aku merasa tidak pantas berada di situasi dan kondisi sekarang ini.

Aku melihat Ika makin bergelonjotan di pundak Rizal sambil melirik ke arahku dengan tatapan yang aneh. Dan Rizal langsung meraih wajah Ika sampai akhirnya aksi ciuman itu kembali berlanjut.

“Kok kamu sendiri sih. Katanya sama teman teman kamu?” Tanya Ika setelah ciuman tersebut selesai.

“Gak tau. Katanya sih nyusul. Kamu lagi horny ya sayang? Kok udah gak pake BH aja.” Kata Rizal sambil meremas toked Ika.

Aku yang melihatnya tersebut sempat melirik ke arah mereka sambil bibir gelas masih menempel di bibirku. Memang aku tidak meminum sirup yang berwarna merah itu lagi. Mungkin ini semua karena kegugupanku.

“AAAHHH…. Habisnyaaaa…. Kemaren gak tuntas sih.”

Aku semakin gugup saat Ika mendesah dengan perlakuan Rizal. Dan aku bisa lihat tangan Ika mulai menuju selangkangan Rizal yang masih berada dalam sangkarnya. Dan aku juga bisa melihat Ika membisikkan sesuatu ke telinga kiri Rizal sambil tersenyum penuh arti. Dan entah kenapa aku seakan menikmati percumbuan yang dilakukan sahabatku tersebut.

Rizal pun semakin nakal dengan tangannya sudah memasuki kaos Ika dari bawah. Sampai sampai aku bisa melihat CD hitam Ika dengan jelas. Ika pun tak mau kalah. Tangan kanannya sudah masuk ke celana Rizal sambil meremas remas. Dan tangan kirinya menjambak rambut Rizal sambil menikmati remasan di bagian dadanya. Hal itu semakin membuatku melongo melihatnya. Memang aku pernah merasakannya saat Yongki hendak memperkosaku. Tetapi terasa lain rasanya dengan Ika yang seakan menerima dengan rela cumbuan Rizal tersebut.

“Eh say.. di dalam aja yuk. Gak enak ada Lona.” Kata Rizal menyadari kehadiranku.

“Gak apa-apa kok. Lona sohib aku kok. Beeebb.. gak apa kan? Aku udah horny nih.” Jawab Ika yang membuat aku hanya mengangguk lemah.

Rizal langsung melanjutkan aksinya setelah melihat anggukan ku. Dengan berhasil melepas kaos putih Ika tadi sehingga bukit Ika tampak jelas di mataku yang tak berbeda jauh ukurannya dengan milikku. Tetapi entah kenapa itu indah saat diremas oleh Rizal. Dan sekarang bukan hanya remasan yang diterima Ika. Tetapi jilatan dan gigitan kecil Rizal membuat Ika kembali mendesah kencang.

Tangan Rizal pun langsung masuk ke CD hitam Ika sambil mulutnya menjilati kedua bukit kembar Ika. Dan entah kenapa aku merasakan geli di selangkanganku. Seakan terasa gatal mendengar desahan Ika dan pergumulan yang mereka lakukan di hadapanku.

1
Si Penjahat
jalan cerita membagongkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!