Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
"Jadi maksud kedatangan mbak Sani kemari kenapa ?" tanya Naretta
"Aku membutuhkan mas Dean ." jawab Sani tanpa basa-basi
"Tadi mbak Sani panggil apa ? Mas Dean ?"
Sani mengangguk ,"Ya karena aku dan mas Dean sudah menikah , apa salah aku panggil suami ku dengan sebuatn mas ". Ucapnya tanpa memikirkan perasaan Naretta .
"Dan , aku kemari karena anak ku membutuhkan donor darah dari ayah nya . Anak ku terkena sakit thalassemia dan sekarang dirawat dirumah sakit . Hanya darah mas Dean yang cocok .." ungkap Sani , bibirnya bergetar menahan tangis mengingat kondisi anak nya yang masih bayi berusia 2 bulan harus terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit . Sebagai seorang ibu melihat anak nya seperti itu adalah hal paling menyakitkan .
"APA??... "Pekik Naretta lalu menatap Dean meminta penjelasan .
Dean bangkit dari duduknya dan mendekati Naretta ."Sayang mas bisa jelasin .. Ini -"
"Apa mas , kamu mau menyangkal tentang hubungan kita ?" cecar Sani
"Anak mu kritis dan membutuhkan mu mas!"
Naretta memperhatikan kedua nya dengan tangis yang mulai bercucuran , dan Kaivan masih memantau takut terjadi sesuatu pada Naretta .
"Diam kamu Sani !" bentak Dean
"Sayang mas bisa jelasin , ini gak seperti yang kamu lihat " . Ucap Dean lembut seraya menggenggam tangan istrinya.
"Cukup mas , apa yang aku lihat ini sudah menjelaskan semua nya !" teriak Naretta lalu melepaskan genggaman tangan Dean dengan nafas yang memburu menahan sesak didadanya .
"Sayang , tolong percaya sama mas ", pinta Dean memohon .
"Apa lagi yang harus kupercaya dari mu mas .. Kau ingin balas dendam denganku ? Iyaa kan !!" teriak Naretta sambil memukul dada Dean .
Dean menggeleng pelan , matanya berkaca-kaca melihat hancurnya Naretta . Dean pasrah tubuhnya dijadikan bahan pelampiasan kemarahan istrinya itu .
Kali ini Naretta benar-benar hancur dan rapuh . Tangisnya terdengar memilukan bagi siapa saja yang mendengar . Tak terkecuali Kaivan yang sedari tadi mengepalkan tangannya menahan emosi nya agar tidak meledak .
Hati istri mana yang tak sakit jika mengetahui fakta suaminya menikah lagi dan sudah mempunyai anak dari pernikahannya itu .
Begitulah yang dirasakan oleh Naretta , tak tau sudah sehancur apa dirinya saat ini . Mungkin sebelumnya dirinya selalu menyangkal jika suaminya yang ia cintai itu tak mungkin mengkhianatinya , tapi sekarang apa ? Dean menyakiti hatinya sekaligus menghancurkan hidup nya .
"Aakhhhh ..." teriak Naretta sembari memegang perutnya
"Naretta .." pekik Kaivan dan langsung bangkit dari duduknya .
"Sayang .." ucap Dean seraya memegang tubuh Naretta yang akan ambruk .
"S-sakiitt sekali .." rintih Naretta memercing kesakitan
"Sayang , kau kenapa ?" tanya Dean panik . "Darah .." gumamnya melihat darah mengalir disela pangkal paha istrinya.
Buughhh ...
Satu Bogeman mendarat mengenai sudut bibir Dean membuat pria itu terhuyung kebelakang dan dengan sigap Kaivan langsung membopong Naretta . "B*ngs*t! Aku sudah memperingatkan kepada mu untuk jangan menyakitinya . Tapi kau malah menghancurkannya!" bentak Kaivan dengan suaranya yang menggelegar memenuhi sudut apartemen .
"Sekarang kau urus wanita ini dan jangan pernah temui Naretta lagi !" ucapnya tegas lalu segera membawa Naretta kerumah sakit .
"Kak , dia istriku ...!" teriak Dean ketika melihat Kaivan sudah membopong Naretta dan membawanya keluar apartemen .
"S-sakitt ..." rintih Naretta sampai memejamkan matanya menahan sakit .
"Iya , sabar ya kita rumah sakit sekarang ". Kata Kaivan lembut . Jujur hatinya nyeri melihat wanita yang tengah mengandung buah hati nya ini kesakitan .
Kaivan segera menghubungi anak buah nya untuk menyiapkan mobil dan memblokade jalan agar bisa cepat membawa Naretta sampai dirumah sakit .
.
.
.
"Aaarggghhhhhh ..." teriak Dean frustasi
"Aku sudah bilang padamu untuk jangan pernah menginjakkan kaki kemari . Kenapa tak kau dengarkan !! Kau lihat sekarang Naretta dibawa pergi oleh Kak Ivan ". Bentak Dean pada Sani
"Mas .. Bagaimana aku tak datang kemari sedangkan aku berusaha menghubungimu dari semalam tapi gak bisa . Dan sekarang anak mu kritis dirumah sakit !". Teriak Sani tak terima
"Aarggh , kenapa bisa Rara masuk rumah sakit ?!"
"Rara terkena thalassemia dan butuh donor darah sekarang . Rara butuh kamu mas , karena golongan darah kalian sama .."
Dean terdiam sesaat mendengar ucapan Sani . Pikirannya kalut memikirkan Naretta , tapi dia juga tak bisa mengabaikan darah daging nya yang sedang terbaring lemah tak berdaya dirumah sakit.
"Beri aku waktu .." ucap Dean
"Mas ... Rara butuh kamu sekarang bukan nanti ! Apa kamu tega melihatnya kesakitan karena ayahnya tak memperhatikannya ?" Geram Sani melihat Dean tak kunjung tanggap dengan keadaan.
"Tapi Naretta juga membutuhkanku ". Bentak Dean
"Kau tadi sudah dengar sendiri bukan ? Jika kakak angkat mu itu melarang mu untuk menemui Naretta lagi .. Jadi untuk apa kau masih mempertahankan rumah tanggamu dengan dia mas !"
PLAKK ...
satu tamparan keras mendarat dipipi mulus Sani ."Jaga mulutmu ! Aku tak akan menceraikan Naretta . Justru aku yang akan menceraikan mu !" ucap Dean dengan tegas lalu pergi meninggalkan Sani.
"Mas .... Mas .." , teriak Sani tapi tak gubris oleh pria itu.
"Aaarrgghhh , brengsekk .. Lihat saja Naretta aku akan membuat hidupmu menderita dan mas Dean akan menjadi milik ku juga anak ku ". gerutu Sani
.
.
.
"Suami dari ibu Naretta ?" panggil dokter yang menangani keadaan Naretta . Mendengar itu Kaivan langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri dokter tersebut .
"Saya dok . Bagaimana keadaan nya ". Ucap Kaivan terpaksa berbohong .
"Mohon segera kebagian admisnistrasi untuk persetujuan nya melakukan tindak operasi , karena Bu Naretta sudah kehabisan ketuban . Dan bayinya harus segera dikeluarkan ". Kata dokter menjelaskan
"Baik dok ". Sahut Kaivan dan langsung berlari menuju bagian administrasi .
Setelah itu Kaivan kembali lagi keruang operasi .
"Dok , boleh saya menemani istri saya ?" ujar Kaivan meminta izin
Dokter mengangguk ," Iya silakan .."
Sebelum Kaivan masuk kedalam ruang operasi , dokter menyuruhnya untuk mensterilkan dulu tubuhnya juga menggunakan baju berwarna hijau yang sama digunakan oleh dokter saat operasi berlangsung .
Kaivan masuk kedalam ruang operasi dan melihat Naretta sudah terbaring diatas ranjang dengan keadaan sudah terbius . Kaivan mendekat dan duduk disamping Naretta .
"Mas .." panggil Naretta lirih
"Iya kenapa hm?" jawab Kaivan lembut
"Maaf merepotkan mu , boleh aku minta satu hal sama kamu ". Ucap Naretta
"Sstt , kamu gak ngrepotin saya kok . Justru saya yang sudah bikin kamu susah payah melahirkan anak saya. Apapun mau mu akan kupenuhi asal kamu sembuh dulu ya . Jangan pikirkan apa pun saat ini hm.." kata Kaivan lalu mengecup lembut kening Naretta
Dokter mulai operasi dan berusaha mengeluarkan bayi nya . Tak lama terdengar suara tangis bayi laki-laki yang menggema hingga sudut ruang operasi .
Air mata Kaivan seketika luruh mendengar suara tangisan bayi . Dia langsung menghujani Naretta dengan ciuman . Tak henti-henti nya Kaivan terus mengucapkan syukur .
"Terimakasih sayang ... Kamu mau bersusah payah melahirkan pewaris ku .. Terimakasih .. Kamu begitu luar biasa ". Ucap Kaivan tetap ditelinga Naretta
.
.
.
apakah narreta sudah selesai masa idahnya????