NovelToon NovelToon
Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:383.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hasna_Ramarta

Letnan satu Bisma Dwipangga patah hati setelah diputuskan oleh tunangannya. Hubungannya yang sudah terjalin cukup lama itu, kandas karena sebuah alasan. Demi sebuah jenjang karier yang masih ingin digapai, dr. Jelita Permata terpaksa mengambil keputusan yang cukup berat baginya.

"Aku ingin melanjutkan studiku untuk mengejar dokter spesialis. Kalau kamu tidak sabar menunggu, lebih baik kita sudahi hubungan ini. Aku kembalikan cincin tunangan ini." Dr. Lita.

"Kita masih bisa menikah walaupun kamu melanjutkan studi menjadi Dokter spesialis, aku tidak akan mengganggu studi kamu, Lita." Lettu Bisma.

Di tengah hati yang terluka dan patah hati, Bu Sindi sang mama justru datang dan memperkenalkan seorang gadis muda yang tidak asing bagi Letnan Bisma.

"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan penurut. Tidak seperti mantan tunanganmu yang lebih mementingkan egonya sendiri." Bu Sindi.

"Apa? Haura anak angkat mama dan papa yang ayahnya dirawat karena ODGJ?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Kekecewaan Bisma

    Bisma lama termenung setelah ia mendengar kabar dari Rudy teman satu letingnya. Dia tidak habis pikir, kenapa Jelita bisa jalan bareng bersama Danki seperti apa yang dilihat Rudy tadi pagi.

    "Aku sama sekali tidak menduga kalau mereka ada hubungan. Padahal selama di Papua, Danki pun tahu kalau Jelita adalah tunanganku. Sepenglihatanku, mereka di sana hanya kenal biasa dan ngobrol biasa. Bahkan antara kami bertiga pernah diskusi bersama saat akan mengevakuasi salah satu penduduk setempat yang terkena sambaran petir kala itu. Interaksi kami sangat baik dan saling mendukung," cerita Bisma mengenang kebersamaan mereka saat bertugas di wilayah timur Indonesia saat itu.

    "Itu lain cerita saat kalian bertugas di wilayah yang sama. Tapi di sini berbeda. Setidaknya itu yang aku lihat. Sayangnya, aku tadi tidak kepikiran untuk memotret momen mereka berdua. Dari cara Danki membukakan pintu mobil untuk tunanganmu, sangat berbeda. Gestur tubuh mereka seakan menyiratkan bahwa mereka memiliki hubungan khusus. Dr. Jelita juga tersenyum bahagia saat dibukakan pintu oleh Danki," terang Rudy menceritakan apa yang tadi pagi dilihatnya.

    "Jika benar, mereka ada hubungan khusus, itu artinya mereka berdua pengkhianat," simpul Bisma seraya menatap ke depan dengan tatapan penuh amarah dan kecewa.

    "Kalau menurutku, Bro. Lupakan dr. Jelita. Sepertinya dia bukan jodoh kamu. Kamu bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik dari dr. Jelita." Rudy berusaha menghibur Bisma yang terlihat marah dan sedih.

    "Yang aku tidak terima adalah, aku sudah menunggunya dengan setia dan sabar, sampai Jelita menyanggupi siap menikah setelah pulang dari tugas. Tapi apa yang aku terima? Hanya pengkhianatan," protes Bisma sembari menghentak kakinya di lantai, pertanda sangat kecewa.

    "Kamu yang sabar, Bro. Rumah impian itu, aku yakin akan kamu tempati dengan pasangan barumu yang lebih baik dari Jelita," hibur Rudy lagi seraya mengusap bahu letingnya agar bisa mengontrol diri.

    Bisma akhirnya bangkit, menyudahi pertemuannya kali ini dengan Rudy. Bagaimanapun, dia masih belum percaya apabila tidak melihat dengan mata dan kepalanya sendiri kalau Jelita ada hubungan khusus dengan Danki.

    "Aku pamit, Bro. Aku akan mencari tahu sendiri apakah mereka benar-benar terlibat hubungan khusus? Aku masih belum yakin dengan berita yang kamu sampaikan sebelum aku melihat sendiri." Bisma bangkit dan berpamitan pada Rudy.

    Rudy menatap iba terhadap Bisma yang kini sedang dilanda galau tingkat tinggi. "Hati-hati, Bro."

    Mobil Bisma kini mulai melaju dengan pelan, antara tangan dan pikirannya tidak terkoneksi dengan baik, sehingga mobil Bisma sesekali berjalan di luar lajur dan seringnya menyerobot bahu jalan. Bisma segera menyadari kesalahannya, dia kembali fokus dengan setirnya dan menata pikiran agar tidak terlalu kalut akibat kabar dari Rudy tadi.

    Sebuah pesan email masuk ke Hp nya, sejenak membuyarkan fokus Bisma. Bisma memilih meminggirkan dulu mobilnya dan melihat email masuk. Rupanya Pak Muklis mengirimkan contoh interior yang akan dipilih Bisma. Bisma lebih tertarik dengan interior gaya vintage, sehingga ia memilih yang vintage. Pesan balasan pada email Pak Muklis terkirim, Bisma kembali melajukan mobilnya.

    Setelah email dari Pak Muklis masuk, kini pesan WA masuk dari sang mama, yang memberitahukan Bisma untuk menjemput Haura di kampusnya.

    "Bisma, jangan lupa jemput Haura di kampusnya 15 menit lagi," titah Bu Sindi mengingatkan Bisma. Tadinya Bisma tidak ingat sama sekali harus menjemput Haura.

    Kini mobilnya ia arahkan menuju kampus Haura. Di sana, Bisma belum melihat Haura, sembari menunggu Haura keluar kampus, Bisma meraih Hp nya dan melihat pemberitahuan pesan WA. Tanpa sengaja Bisma membuka kembali pesan WA bersama dr. Jelita. Bisma rupanya masih belum menghapus chatannya bersama perempuan yang pernah sangat ia cintai.

    Kalimat romantis saling berbalas pesan masih tersimpan di sana. Dr. Jelita benar- benar pandai merangkai kata sehingga Bisma bisa bertahan sampai sejauh ini. Namun, pada kenyataannya, kini berakhir pahit. Bahkan dr. Jelita sendiri yang memutuskan pertunangannya dengan Bisma. Dan yang lebih sakit, kini Bisma justru mendengar kabar bahwa dr. Jelita terlihat sedang jalan bareng dengan begitu bahagia bersama seorang lelaki yang Bisma kenal.

    Bisma menghapus semua chatan bersama Jelita. Tadinya dia berniat memblokir juga nomer dokter cantik itu, akan tetapi sebelum bukti itu dia temukan, Bisma masih akan menyimpan nomer mantan kekasihnya itu untuk menunjukkan kalau dia telah menemukan bukti kebersamaan dr. Jelita bersama pria lain.

    Bisma mengusak rambutnya kasar, dia benar-benar emosi kini. Mana Haura yang ditunggunya belum muncul juga membuat Bisma semakin kesal.

    Sementara itu, Haura yang baru saja keluar dari kelas bersama teman-teman lainnya termasuk Adi salah satu teman cowok satu kelasnya, merasa gembira sebab hasil tugas desainnya semalam, mendapat apresiasi yang bagus dari Dosennya.

    "Desain gaun milikmu paling disukai Bu Dina, kamu pandai buat desain sekeren itu, Haura," puji yang lain.

  "Haura dilawan," sela Adi, teman cowok yang selama ini selalu mendekati Haura dan menyukai Haura.

    "Haura, ikut denganku. Kamu tidak bawa motor, bukan? Biar nanti aku traktir makan siang dulu di kafe ujung jalan itu sebelum pulang," ajak Adi seraya meraih lengan Haura. Haura segera menghindar sebelum tangan Adi menyentuhnya.

    "Maaf, aku tidak akan ikut kamu. Aku sepertinya mau naik angkot saja. Aku mau ke toko emas dulu, mematri kalungku yang patah," tolak Haura halus. Adi terlihat kecewa, tapi dia tidak memaksa. Dengan terpaksa Adi berpamitan pada Haura untuk ambil motornya di parkiran. Adi melambaikan tangan pada Haura, sementara Haura membalasnya dengan anggukan dan tatap mata sekilas.

Haura segera menyebrang untuk menaiki angkot. Hari ini dia akan sekalian ke toko emas Berlian 99 untuk mematri kalungnya yang patah, karena ditarik Bisma.

Angkot yang Haura tuju sudah ia masuki, sekilas dari dalam angkot ia melihat mobil yang persis seperti mobil milik Bisma. Haura juga melihat yang berada di belakang kemudi adalah Bisma.

"Kak Bisma? Jadi dia menjemput? Untung saja aku sudah nyebrang dan menaiki angkot, sepertinya Kak Bisma tidak melihat aku tadi," bisiknya senang, sebab dia tidak ikut bersama Bisma.

Angkot itu melaju. Namun, bayang-bayang Bisma yang sudah menodai bibirnya semalam, masih saja lekat di kepalanya dan sulit untuk dilupakan.

Sementara itu, Bisma yang sejak tadi masih fokus dengan Hpnya, sedikit lega karena sudah selesai menghapus hampir semua foto-foto kebersamaan dirinya dengan dr.Jelita. Wajahnya kembali mendongak, menatap ke depan dan ke dalam kampus. Namun Haura belum juga terlihat batang hidungnya.

"Sialan, ke mana perginya Haura?" bingungnya seraya turun dari mobil dan bermaksud bertanya pada seorang mahasiswi yang sedang menunggu jemputan.

"Maaf Mbak, boleh bertanya? Mahasiswa jurusan fashion designer apakah belum keluar kelas?" tanya Bisma.

"Fashion Designer sudah pulang semua, Mas. Sepuluh menit yang lalu. Kebetulan saya juga di jurusan yang sama," jawab mahasiswi itu sembari berlalu karena jemputannya telah tiba.

Bisma tertegun juga kesal dengan Haura yang pergi begitu saja saat dirinya menunggu sejak setengah jam yang lalu. Bisma kembali ke mobil membawa rasa kecewa yang dalam.

"Sudah ditungguin malah pergi duluan. Tidak tahu adab banget itu bocah," umpatnya seraya melajukan mobilnya meninggalkan depan kampusnya Haura.

    

1
wulansari
Luar biasa, critanya cip ibu suka...
selamat berkarya yg lain sehat selalu 💪🙏
Nasir: Mksh Bunda...
total 1 replies
wulansari
wah kayaknya critanya menarik ibu mampir baca nih
elly fitriyatun
Haura Hamidun /Grin/
Nasir: Hehehe begitulah Kak...
total 1 replies
Dewi Sabriani
Luar biasa
Nasir: Mksh byk Kak.
total 1 replies
Sulisbilavano
jangan perselingkuhn stlh nikah thor..
Nasir: Tidak ada Kak. Lanjutkan ya...
total 1 replies
mommy lala
terimakasih thoor ditunggu kisah selanjutnya....🙏🙏
Nasir: Sama2 Kak... mampir ya ke karya baru.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Terima kasih Thor, kisahnya berakhir damai. Jadi adem ..😊
Kadek Bella: trima kasih thoor,, tetap smangat
Nasir: Alhamdulillah...
total 2 replies
Haikal syahputra haykal
blm ap2 cerita ny udah nyesek thor.. kasian vania ny.. aplgi klu di buat suaminya balik ke mantan ny.. mewek bener dech
Nasir: Kita lihat nanti ya...
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Baru awal saja, sudah nyeseg..😭
Khanza Via
hamil ini Haura
Nasir: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
elly fitriyatun
Suka SM alurnya...cr menulisnya dibikin paragrap JD gak suntuk bacanya
Nasir: Wahhhh.... mksh Kak... lanjut ya....
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Tamat deh, sementar Jelita blm ada ending yang bahagia jg. Cerita Jelita hanya sebatas nyesel telah ninggalin Bisma, bikin dong Jelita sadar dg cintanya Mayor Erwan, dan akhirnya bisa nurunin ambisi karirnya dan bisa terima mayor erwan dan anaknya ...biar semua happy ...🤗🥰
Nasir: Trmksh sudah mendukung karya saya...
Lita Pujiastuti: ok....sip...😊👍
total 3 replies
Nurwana
haura jaga hatimu, biarkan Bisma duluan yang jatuh hati.
Nurwana
ya iyalah... dimana mana itu kalau sudah komitmen menikah harus saling mencintai... kalau cuman main main buat nikah...
Murni Zain
Terlalu cepat end.. pengen lbh banyak lg ☺
NURHIDA MUJUR
ku tunggu serial baja versi dewasa
Nasir: Insya Allah Kak...
total 1 replies
Rina meryati
ceritanya bagus q suka...sayang udah tamat aja...ga ada sekuelnya Thor...
Nasir: Trmksh Kak.... sekuelnya mungkin nanti dipikirkan. Tapi idenya masih bingung.
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Tante reader nunggu novel Baja launching ya Nak...😆
berharap kk 😆🙏🏻
Mrs.Riozelino Fernandez: semoga idenya mengalir lancar kk Thor
Nasir: Sedang dipikirkan Kak... hehe diain ya...
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
selamat ya Haura Bisma...💕💕💕
Mrs.Riozelino Fernandez
euleh...euleh...itu sih mau mu Bisma 😆😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!