Kasihku Yang Takkan Hilang
Waktu ... sebenarnya apa itu waktu? apakah ia bisa dilihat atau tidak?. Apakah waktu bisa diputar kembali? tentu saja tidak, karena para ilmuwan menyatakan bahwa "waktu" itu relatif. Ia tidak bisa diputar balik sebagai memutar balik jarum jam, namun waktu akan terus berjalan ke depan baik dengan cepat ataupun lambat. Jadi waktu tidak bisa diputar balik, namun bisa dibengkokkan layaknya sebuah karet yang putus.
Karena itulah berhati-hatilah dalam hidup karena "waktu" itu relatif. Jaga hidupmu dari hal-hal yang tidak kau inginkan, karena jika kau salah melangkah, maka waktu akan berjalan sesuai langkah yang kau jalani. Itu mungkin bisa membawamu kepada hal yang buruk.
Namun kurasa setelah melewati suatu hal yang mengejutkanku ... aku tidak percaya lagi pada "waktu". Semua hal itu dimulai sejak malam yang kuharap adalah malam terindah bagiku.
Malam hari yang indah dengan bulan yang bersinar akibat refleksi cahaya matahari dan bintang-bintang yang bersinar yang jaraknya ribuan tahun cahaya. Akan kujalani malam ini dengan penuh warna, karena malam ini aku akan bertemu dengan seorang wanita cantik yang kucintai sejak lama. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya, karena kami sudah cukup lama tidak bertemu.
Kami berjanjian untuk bertemu di sebuah restoran mewah, untuk makan malam pertama kami dan juga kepulanganku. Sebelum datang ke restoran itu, aku pergi ke toko bunga untuk membeli sekuntum bunga mawar merah yang cantik nan harum. Jantungku berdebar-debar dengan hebat, padahal aku tidak pernah merasa gugup seperti ini sebelumnya. Oh tuhan ... inikah yang disebut dengan cinta!.
Tak lama setelah itu, aku segera datang. Kulihat dari kaca jendela restoran mewah, seorang wanita cantik dengan gaun merahnya yang cantik dan seksi sedang melamun menunggu kedatanganku. Perlahan-lahan aku menghampirinya dari belakang dengan diam-diam, berharap dia terkejut dengan kedatanganku dan juga sekuntum bunga mawar yang indah ini.
Aku menepuk pundaknya yang lembut dan putih itu, dan saat dia menoleh, aku menyodorkan bunga mawar yang kubawa tepat di depan wajahnya. Dia kemudian menatapku dengan tatapan yang berbinar-binar dan tersenyum manis dengan lebar. Kemudian kami menghabiskan waktu dengan banyak bicara sampai larut malam.
Hingga akhirnya dia mengajakku keluar restoran dengan tiba-tiba dan menarik tanganku dengan lembut. Kami pergi ke sebuah gang gelap dan sepi yang ada di balik restoran itu. Aku mulai berpikir hal aneh dan mesum yang akan terjadi di sini di antara kami.
Tapi sejak kapan dia menjadi orang yang liar seperti ini haha, dasar Lasiana ... sepertinya sejak aku meninggalkannya selama 3 tahun ke luar negeri, kau sudah bukan lagi seorang Lasiana yang pemalu dan penakut seperti dulu ya. Kalau kau ingin melakukan hal-hal mesum disini, maka baiklah aku akan melayaninya dengan sepenuh hati jika itu memang maumu.
"Demand ... sudah berakhir." Ucapnya dengan nada suara yang dingin.
Aku yang mendengar kata-katanya barusan, membuatku bingung, "Lasiana? apa maksudmu?" ucapku dengan heran, dan aku ... merasakan ada kejanggalan disini.
Dia sama sekali tidak menoleh ke arahku sejak keluar dari restoran tadi. Padahal sebelumnya, saat di dalam restoran dia selalu menatap wajahku dengan tersenyum manis seperti Lasiana yang kukenal. Tapi saat ini dia sama sekali tidak menghadap ke arahku, dia seperti menyembunyikan sesuatu dariku.
Kemudian ... tiba-tiba saja tanpa kusadari ada seseorang yang datang dari belakang dan menancapkan sebuah pisau dapur tepat di bagian dadaku. Keadaan disini semakin membingungkan dan kepalaku sama sekali tidak bisa berpikir dengan jernih saat ini. Apa? apa yang terjadi sebenarnya, ada apa ini?!.
Apa ... apa maksud dari semua ini? Lasiana yang tiba-tiba berubah menjadi orang yang sama sekali tidak kukenal ... kemudian seseorang dari belakang menusukku dengan pisau dapur. Keadaan macam apa ini sebenarnya? aku sama sekali tak mengerti.
Perasaan sakit macam apa yang sedang kurasakan saat ini ... sakit yang diakibatkan oleh sebuah pisau yang menancap di dadaku ... atau sakit yang diakibatkan oleh Lasiana.
"Lasiana? hei ... kenapa?" ucapku dengan suara yang lemah karena hampir kehilangan kesadaranku.
Lasiana sama sekali tidak menghiraukan perkataanku dan dia pergi meninggalkanku berjalan ke depan. Tanganku yang lemas mencoba untuk meraihnya, pandangan ku menjadi buram bahkan kakiku seperti mati rasa. Aku benar-benar seperti orang lumpuh saat itu.
Kemudian seseorang datang dari depan, sepertinya seorang pria. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena pandanganku yang mulai rusak, tapi yang kulihat sepertinya Lasiana datang menghampiri pria itu, dan pria itu merangkulnya sambil tersenyum lebar ke arahku. Aku merasa kesal, dan emosiku meledak-ledak.
Siapa? siapa kau!? siapa kau berani menyentuh Lasiana-ku! hatiku berteriak seperti itu sebelum akhirnya aku benar-benar tersungkur jatuh di atas tanah dengan penuh darah yang keluar dari tubuhku yang berlubang. Saat itu juga ... aku menghembuskan nafas terakhir ku di tempat itu dalam keadaan yang menyakitkan.
Sejak dulu ... takdir baik selalu tidak berpihak padaku ... aku selalu menemukan hal-hal yang tidak kusukai, mau bagaimanapun juga aku melangkah dijalan yang kurasa sudah benar sekalipun ... pasti selalu akan ada lubang di jalan itu. Tapi aku tidak pernah menyangka kalau semua langkah yang kujalani waktu demi waktu akan membawaku kepada jurang yang tak berdasar. Ini adalah karma atas semua hal yang pernah kulakukan di masa lalu.
Dasar ... sialan! tidak berguna! waktu hidupku sama sekali tidak berguna! Ilmuwan sialan ... kenapa kau menyatakan bahwa "waktu" itu relatif! sialan!. Kepercayaan ku kepada bahwa "waktu" adalah relatif semakin pudar karena besarnya harapan pada diriku untuk memutar kembali waktu.
Tapi meskipun waktu bisa diputar kembali, dengan cara apa aku bisa memutar waktu disaat tubuhku sudah mati. Sementara dari film-film fiksi ilmiah yang pernah kulihat, mereka membutuhkan sebuah alat seperti mesin waktu untuk memutar balik waktu.
"Demand."
Siapa? siapa itu? siapa yang memanggil namaku ... sepertinya aku hanya bermimpi ... tapi bagaimana bisa aku bermimpi padahal aku sudah mati!. Argh! sebenarnya bagaimana kehidupan setelah kematian itu, aku baru saja merasakannya tapi kenapa tidak seperti yang orang-orang katakan bahwa akan ada surga dan neraka yang harus kutemui.
Tapi di sini aku hanya melihat kehampaan dan warna hitam. Namun aku melihat sebuah cahaya yang bersinar terang di suatu tempat yang gelap gulita ini. Hatiku tergerak untuk melangkah ke arah cahaya itu ... haruskah aku melangkah? bagaimana jika akhirnya aku akan terjatuh kembali. Ah ... aku kan sudah mati, siapa peduli aku akan terjatuh lagi atau tidak.
Setelah mencapai cahaya yang bersinar itu ... aku melihat seseorang yang memakai topeng ,berkulit putih, dan memiliki sayap yang lebar. Ternyata sinar itu datang dari tubuhnya, sepertinya makhluk itu menatap ke arahku, dan sepertinya suara yang memanggil namaku berasal darinya.
"Demand ... apakah kau memilih mati atau hidup kembali ke masa SMA," ucap makhluk itu padaku yang membuatku terkejut dengan pernyataan yang dia katakan.
Apakah itu mungkin? untuk hidup kembali menjadi seorang anak SMA ... itu artinya ... waktu berputar kembali ke masa lalu. Bukankah "waktu" itu relatif? bahkan para ilmuwan yang mengatakannya. Apakah dia adalah sosok tuhan? atau dewa yang menjaga planet ini?. Jika iya maka seluruh hukum fisika di dunia manusia tidak akan berlaku.
"Apakah ada pilihan lain?" ucapku yang tanpa sadar bersikap seenaknya.
"Demand ... apakah kau memilih mati atau hidup kembali ke masa SMA," ucapnya yang mengulang perkataannya dengan sama persis, bahkan suaranya sama persis tidak berubah sedikitpun.
"Hah? kalau begitu ... apa yang terjadi jika aku memilih untuk mati?" ucapku.
"Demand ... apakah kau memilih mati atau hidup kembali ke masa SMA," ucapnya yang lagi-lagi mengulang perkataan yang sama.
Apa!? aku terkejut dan merasa aneh dengan makhluk tersebut. Sebenarnya dia makhluk macam apa? dia bahkan lebih mirip seperti sebuah robot yang sudah diprogramkan. Tapi ... sepertinya aku harus memilih salah satu dari kedua hal yang ia tawarkan.
"Baiklah ... kalau begitu aku memilih untuk hidup kembali!" ucapku dengan penuh percaya diri karena menurutku ini adalah pilihan yang tepat.
Pada akhirnya aku harus menentukan kemana aku harus melangkah lagi, bahkan setelah kematian ku. Dari pada mati dan tidak memiliki tujuan hidup kemana aku harus melangkah ... lebih baik aku memilih untuk hidup.
"Tunggu sebentar, apakah ingatanku dari kehidupanku sebelumnya tetap ada?" ucapku.
"Dalam hitungan satu sampai tiga kau akan hidup kembali. Satu ... dua ..." ucapnya yang lagi-lagi tidak menjawab pertanyaanku.
"Hei tunggu dulu! setidaknya jawablah pertanyaanku!" ucapku dengan berteriak kepadanya.
Argh! sial! sepertinya dia tidak mau mendengarkan perkataanku. Benar-benar seperti sebuah robot yang telah di program yang hanya akan melakukan apa saja sesuai data-data yang diprogramkan. Tapi jika aku hidup kembali tanpa membawa ingatanku dimasa kini, ku harap aku tidak akan salah melangkah.
"Tiga." Ucapnya yang kemudian seluruh ruangan yang gelap tadi mulai bersinar karena pancaran cahaya dari tubuh makhluk itu semakin kuat. Semakin terang dan terlalu terang, sialan mataku sakit sepertinya aku akan menjadi orang buta!.
Kringggg! Kringggg!
Tiba-tiba saja suara jam alarm menyala dan membuatku terbangun. Jendela kamarku terbuka lebar dan membuat cahaya matahari masuk menyinari kamarku. Kemudian aku beranjak dari tempat tidurku dan bertengger di jendela sambil melihat sekitar.
"Eh ... tunggu sebentar?!" Ucapku yang masih dalam keadaan setengah sadar. Aku segera berlari ke arah cermin yang ada di meja belajarku, meja belajarnya benar-benar berantakan ... dekorasi kamarnya juga berantakan. Persis sekali seperti orang yang ku kenal, yaitu diriku.
Saat aku melihat ke cermin, aku benar-benar terkejut, "Tidak mungkin! 'waktu' tidaklah relatif!" teriakku untuk pertama kalinya kata-kata yang ku ucapkan setelah mengulang waktu kembali. Aku benar-benar kembali ke masa SMA dimana wajahku masih sangat tampan, walaupun saat dewasa jauh lebih tampan. Ini ... adalah awal yang baru ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments