NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Santri Tengil

Menikah Dengan Santri Tengil

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Beda Usia
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Siapa sangka takdir membawa Kevin harus terperangkap di pondok pesantren. Dirinya tidak bisa sebebas dulu, membuat Kevin frustasinya luar biasa. Namun siapa sangka, di sana ada sosok bidadari tak bersayap yang selalu membuat mata Kevin berseri-seri. Hari-harinya yang di pikir terasa suram di pondok pesantren, namun menjadi cerah. "Ustadzah, mau enggak jadi istri saya, nikah sama saya, kalau ustadzah nikah sama saya enggak bakalan nyesel deh. Saya ganteng, kaya lagi, saya anak tunggal loh... Keluarga Pradipta lagi." ucap Kevin dengan songong, matanya mengedip pada ustadzah galak yang mengajar di kelasnya. Nadzira -- sosok ustadzah itu mendelik pada santrinya itu. "Jangan ngimpi kamu. Type saya enggak modelan kayak kamu. Cepat kerjakan hukuman kamu, jangan banyak tingkah." Cetus Nadzira galak. Kevin tidak tersinggung, cowok itu malah tersenyum lebar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13

Rahul melepaskan cekalan tangan Kevin . "Kamu jangan aneh-aneh Vin.  Gila ya kamu , saya enggak mau cari masalah deh . Nanti Abah nya Ustadzah Zira marah ! Saya enggak mau . Takut .... Abah nya galak . " Seru Rahul .

Kevin berdecak mendengar nya . "Enggak akan ! Gue pastiin orang tua nya enggak bakalan marah . " Yakin sekali Kevin , padahal belum tau saja seperti apa Abah Nurdin itu .

Rahul menggeleng , dirinya tidak mau terkena masalah . "Enggak ! Saya enggak bakalan mau . Udahlah tidur aja . Lagian kamu sudah tau kan kalau Ustadzah Zira sudah mau menikah . Jadi stop deh Vin , saya takut kamu bakalan sakit hati . "

Kevin mendengus kesal , "gue enggak bakalan sakit hati ! Udah ayo kita pergi .. " Kevin menarik lagi tangan Rahul, namun Rahul langsung melepaskan tangan Kevin .

"Vin, jangan aneh-aneh deh ! Saya enggak mau kalau sampai kena marah Ustadzah Zira , nanti Ustadzah---"

"Ssst , Lo bisa diem enggak sih ?! Gue cuman minta elo tunjukin rumah nya doang ! Elo enggak perlu ikut ke rumah nya , biar gue yang ke sana sendirian . " Sela Kevin .

"Tapi Vin --"

"Banyak bacot ! " Tidak menghiraukan perkataan Rahul lagi , Kevin langsung menarik tangan teman nya itu . Rahul hanya pasrah saja di tarik oleh Kevin.

Perjuangan Kevin tidak lah mudah, sampai di gerbang, mereka langsung di hadang oleh satpam yang berjaga .

"Mau kemana ?" Tanya pak satpam .

Rahul menghela nafas nya kasar . Melirik Kevin yang sudah ingin membuka mulut nya .

"Kami di suruh Abi buat ke depan sebentar pak . Di suruh beli sesuatu sama Abi . "  Ucap Rahul membuat Kevin yang akan berbicara langsung mengatupkan bibir , kepala nya langsung mengangguk, meyakinkan pak satpam .

Pak satpam kenal dengan Rahul, jadi setelah mengetahui alasan anak pemilik pondok pesantren itu , dirinya langsung membuka gerbang dan membiarkan kedua nya pergi .

Rahul mendengus.  "Kamu ya yang tanggung dosa nya ! Saya enggak mau "

Kevin tertawa mendengar nya . "Tenang bestie... Dosa biar saya yang tanggung . Pahala saya banyak kok . "

Rahul memutar bola mata nya jengah , mau aneh , tapi ini Kevin loh , emang orang nya rada-rada aneh .

"Terserah deh . "

"Rumah nya dimana Hul ?" Tanya Kevin saat mereka berjalan di pinggiran jalan aspal .

"Sebentar lagi sampe . Kita cuman perlu jalan beberapa meter aja . "

"Jadi rumah Ustadzah cantik itu dekat ?"

Rahul mengangguk kan kepala nya.  "Iya. Ustadzah Zira juga jalan kaki kalau mau ke pondok pesantren . "

Mendengar hal itu sontak Kevin menghentikan langkah kaki nya , Kevin menoleh ke arah Rahul yang terkejut .

"Kok berhenti ?"

"Ustadzah cantik tiap hari jalan kaki ?"

Rahul mengangguk mengiyakan , ya memang Ustadzah Nadzira jalan kaki setiap hari nya.  Orang jarak rumah nya juga dengan pondok pesantren tidak terlalu jauh .

"Ya ampun ??? Kasihan banget !! Pasti kulit kaki nya yang mulus itu tergores aspal ... Ampun ...ini enggak bisa di biarkan.  Gue harus telpon papa , gue mau minta buat beliin Ustadzah cantik motor baru. " Kevin sudah lebay sendiri, di dalam kepala nya , sudah ada bayang-bayang kaki mulus Ustadzah Nadzira yang merah-merah akibat berjalan kaki .

Rahul mendengus mendengar nya . "Serah ! Ayo udah malam , ke buru Ustadzah Zira nya tidur.  " Sungut Rahul kesal.

Kevin mengangguk, berjalan lagi , walaupun di sepanjang perjalanan , dirinya sudah berbicara tak jelas , Rahul hanya bisa menghela nafas nya saja , kadang terkekeh geli juga sih , mengingat betapa absurd nya tingkah teman nya itu .

Tidak lama kedua nya berbelok sedikit ke sebuah lorong, hingga tidak jauh Rahul menghentikan langkah kaki nya di bawah pohon mangga di depan rumah sederhana milik Nadzira.

Tangan Rahul menunjuk ke arah rumah ber cat biru laut itu . "Itu rumah nya.  "

Kevin tersenyum, rumah itu rumah sederhana , tidak ada pagar , hanya ada teras kecil di depan nya , sangat jauh berbeda dengan rumah milik papa nya.  Tapi Kevin tidak memandang itu, dirinya mana peduli dengan harta.  Yang terpenting Ustadzah cantik itu.

"Gue mau masuk , elo di sini aja.  " Kevin ingin melangkah namun Rahul menahan nya .

Alis Kevin terangkat . "Apa ?"

Rahul menipiskan bibir nya.  "Jangan lewat pintu,. Kalau Abah nya tau , pasti ngamuk . Lewat jendela aja . Saya yakin , jendela depan pasti kamar nya Ustadzah Zira . " Ucap Rahul .

Kevin tersenyum, lalu mengangguk kan kepala nya , langkah nya langsung tertuju pada jendela di depan rumah.  Beruntung rumah tetangga Nadzira agak berjauhan, jadi tidak ada yang melihat Kevin berjongkok di depan jendela Nadzira.  Kalau sampai dekat , mungkin mereka akan mengira Kevin itu maling . .

Sedangkan Rahul sudah menatap cemas , mata nya melirik ke sana kemari , beruntung sepi tidak ada orang lewat , di dalam hati nya Rahul berdoa semoga mereka baik-baik saja .

Nadzira menghela nafas nya kasar , selesai shalat isya , dirinya mencoba untuk tidur, karena rasa nya lelah sekali, tapi sayang , mata nya sangat sulit untuk di pejamkan .

Bayang-bayang kejadian tadi terus berputar di dalam kepala nya , entah mengapa saat dirinya memejamkan kedua bola mata nya , malah ada bayangan wajah tengil itu menari-nari di kepala nya .

Entahlah, berulangkali Nadzira mengenyahkan nya , tapi sosok Kevin itu selalu hadir .

"CK, astaghfirullah !!" Gumam Nadzira, lalu bangkit dan duduk bersandar di headboard . Kesal sekali rasanya harus membayangkan sesuatu yang bukan mahramnya itu .

"Kenapa tuh orang selalu ada sih di kepala aku .. aish " kesal Nadzira, lalu bangkit dari ranjang dan berniat masuk ke dalam kamar mandi , namun baru beberapa langkah ingin masuk ke dalam kamar mandi, suara ketukan di jendela kamar nya terdengar, membuat Nadzira terjengkit kaget .

Ini sudah malam loh, ibu dan Abah nya tadi pamitan mau pergi ke rumah saudara Nadzira, kata nya ada acara gitu . Jadi Nadzira di rumah sendirian.

Memilih mengabaikan, walaupun detak jantung Nadzira sudah tidak karuan, gadis cantik yang memakai celana training serta baju kaus panjang lengan nya serta hijab itu memilih melangkah kan kaki nya kembali masuk ke dalam kamar mandi .

Namun lagi ,baru beberapa langkah kaki nya menapak , terdengar suara ketukan di jendela .

Tuk tuk tuk 

"Astaghfirullah "  Nadzira beristighfar , bayang-bayang orang jahat langsung menghiasi kepala nya , dirinya sudah berkeringat dingin , tangan nya bergetar hebat .

"Aku harus bagaimana " lirih Nadzira, meminta tolong kepada siapa Nadzira, pada tetangga tidak lah mungkin , karena jarak nya lumayan jauh .  Karena takut, Nadzira menoleh sekeliling nya mencari sesuatu yang di kira nya bisa untuk membantu nya .

Dan mata Nadzira langsung terarah pada sebuah vas bunga yang ada di atas nakas milik nya .

Langsung saja Nadzira mengambil nya .  Dan melangkah kan kaki nya menuju ke arah jendela nya itu .

Tuk tuk tuk 

"Psttt pstttt cantik !!  Buka dong !!" 

"Eh ?! " Nadzira terjengkit kaget saat mendengar suara seseorang yang tidak asing lagi di telinga nya , karena penasaran , buru-buru Nadzira menyingkap kain gorden itu .

Sreeeekk

Dan benar saja , wajah yang tadi ada di dalam pikiran nya sudah ada di depan mata nya , dengan cengiran khas nya .

"CK ! ", Nadzira berdecak melihat nya ,

"Kamu ngapain ke sini ?! "

Tuk tuk tuk 

Kevin menempelkan telinga nya ke kaca itu . "Enggak denger ... " Tangan nya memberikan kode , meminta Nadzira untuk membuka kaca jendela itu .

Nadzira terpaksa , membuka jendela itu , lalu setelah nya muncul sosok Kevin sambil tersenyum sumringah .

"Kamu ngapain ke sini ?! Tau darimana rumah saya ?" Sentak Nadzira kesal pada pemuda itu .

Kevin tersenyum tengil . "Mau ngapelin calon istri lah .. aku tau rumah kamu karena kita kan sehati, jadi apa pun itu aku tau . " Sahut Kevin .

Nadzira berdecih sinis mendengar nya . "Gombal banget ! CK, sana balik ke pondok ! Saya mau tidur . " Usir Nadzira dan langsung meraih jendela nya ingin menutup jendela itu, namun langsung di tahan oleh Kevin .

"Jangan !!!!"

Nadzira menatap nya datar .

Kevin berdekhem . "Sebentar aja babe !! Aku enggak bisa tidur sayang.  Pengen lihat wajah kamu ."

Nadzira makin melotot mendengar perkataan dari pemuda tengil itu . "Kita bukan mahram ya !! Kalau Abah sama ibu saya tau ada pemuda datang kemari , pasti kamu habis sama mereka . "

Kevin terkekeh mendengar nya. ,bukan nya marah , tapi senang dan puas menikmati wajah galak gadis cantik itu . "Oiya ?! Tapi aku enggak takut tuh ."

Nadzira menggeram kesal . "Sana ! Saya enggak mau ya kalau sampai Abah sama ibu tau . Kamu bisa di marah Kevin. . mereka pasti mikir nya macem-macem . " Ucap Nadzira galak .

Kevin tersenyum . "Kalau gitu enggak apa-apa , aku malah suka kok ."

Kening Nadzira berlipat mendengar nya , sumpah dirinya enggak paham sama maksud bocah tengil ini . "Maksud kamu apa ?"

Kevin semakin tersenyum . "Kalau orang tua kamu mikir begitu aku seneng babe . Tinggal nikah aja apa susah nya sih , malam ini juga aku siap kok di nikahi sama kamu ."

"Allahu Akbar !!" Nadzira hampir terjungkal ke belakang mendengar perkataan Kevin .

1
Fatkhur Kevin
👍👍👍dua bab Thor
Fatkhur Kevin
aaaaa mlm pertama
Fatkhur Kevin
sedikit banget
Fatkhur Kevin
singkat cerita. tmbh bab dong
Fatkhur Kevin
lanjut thor
Fatkhur Kevin
Kevin maju jadi pahlawan
Fatkhur Kevin
semoga alur e bagus
Nuning Rahayu
ga pntes lu Nurdin dpanggil abah
Nuning Rahayu
tuch kn bener pa KTA sya pasti si Malik buntingin anak orang,,
Nuning Rahayu
sabar Kevin...kerena firasat sya pasti ustadz Malik menghamili prempuan lain diluar sana,
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
Sity Rahma
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!