NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mas Duda

Mengejar Cinta Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Tahu dengan Abrilla atau biasa di panggil Rila? Si bungsu dari Keluarga Anggara?
Dulu jatuh cinta dengan Ed? Tapi ternyata pria itu sangat tidak rekomended. Cukup lama menjomblo, Rila akhirnya merasakan buterfly era lagi.

Kali ini dengan siapa?

Maxwell Louis Sanjaya, pria berkebangsaan Indonesia-Belanda. Berdasarkan informasi yang Rila dapat, Max berstatus duda anak satu. Sulitnya informasi yang Rila dapat membuat gadis itu semakin nekat untuk mendekati Max.

Apakah Rila berhasil mendapatkan hati pria itu? Atau sebaliknya?
Kabarnya, kurang dari 3 bulan, Max akan melangsungkan pertunangan dengan wanita pilihan mami-nya. Bagaimana usaha Rila untuk mendapatkan apa yang dia inginkan?

Ikuti terus ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selalu Dicurigai

"Kata sekretarismu tadi siang kau bertemu dengan seorang wanita muda. Siapa itu? Simpananmu?" Tuan Hegar baru saja pulang dan langsung di sambut oleh pertanyaan pedas istrinya, Anita.

"Namanya Abrilla Anggara, pasti kau tahu siapa dia. Nona Rila sebagai perwakilan dari Perusahaan Andara, menawarkan kerja sama di bidang properti. Tentu ini tawaran yang bagus, tidak akan aku sia-siakan kesempatan ini untuk masa depan perusahaan." jawab Tuan Hegar dengan sabar. Toh sudah biasa dia di curigai sepeti ini. Namun kali ini berbeda, dia tidak mau pertemuannya dan Rila tidak bisa dilanjutkan lagi akibat ke posesifan istrinya. Dia harus membuat Anita tetap percaya padanya.

"Bukankah ada Viska? Dia harusnya mulai diberikan kepercayaan untuk mengelola perusahaan. Dia itu putrimu, biarkan Viska belajar bertemu dengan klien atau rekan bisnis lain. Ingat ya, kelak yang akan mewarisi perusahaan kita adalah Viska. Dia anak mu satu-satunya, karena anak mu dengan Mala sudah tiada." kata Anita dengan nada tinggi, menekan perasaan suaminya agar tidak lupa dengan keberadaan putri mereka.

"Berhenti membawa nama Mala juga Maldevi yang sudah tiada. Aku tidak pernah lupa jika sekarang Viska lah anakku satu-satunya, yang nanti akan mewarisi perusahaan kita. Tapi ini belum saatnya aku memberikan tanggung jawab untuk Viska bertemu klien besar seperti dari Perusahaan Andara. Kemampuan Viska belum sampai sana, Viska masih harus banyak belajar. Tapi anak itu selalu sibuk dengan dunianya sendiri. Pergi bersenang-senang, melupakan orang tua, tidak bertanggung jawab di perusahaan dan mengabaikan suaminya sendiri. Jangan sampai kisah kita terulang kembali pada rumah tangga Viska." balas Tuan Hegar lalu pergi masuk kamar untuk mengistirahatkan tubuh yang sudah lelah.

Anita segera menghubungi putrinya, sejak Viska menikah tentu anak itu di boyong oleh suaminya. Tidak tinggal disini lagi, dan jarang mengunjungi orang tuanya. Anita tidak bisa membantah, yang dikatakan suaminya benar, jika Viska melupakan orang tuanya.

"Halo Viska, ini mama. Kapan ada waktu? Datanglah ke rumah ada yang ingin mama bicarakan denganmu." telepon diangkat namun Viska tidak menjawab.

"Halo Viska, kamu dengan mama kan?" tanya Anita memastikan.

"Halo, maaf pemilik ponsel ini sedang tidur. nanti saat dia sudah bangun akan aku beritahu jika ada yang menelpon." Itu suara pria, dan Anita yakin pria itu bukan menantunya. Belum sempat menanyakan keberadaan Viska, telepon itu sudah di matikan.

"Viska, anak itu. Kenapa bersikap ceroboh sekali. Sudah aku peringati tapi tidak sadar juga." ujar Anita merasa kesal.

Sedangkan di sebuah apartemen, seorang wanita terbaring nyaman dengan tubuh ditutupi selimut. Sebuah tangan melingkar di pinggang rampingnya.

"Salahmu menikah cepat, jadi tidak bisa menjalani kehidupan dengan bebas."

Meskipun kepalanya sedikit pusing efek alkohol tapi Viska masih mendengar perkataan teman prianya ini.

"Aku kira Abit sangat menyenangkan, bisa memberikan aku kepuasan. Tapi ternyata pria itu gila kerja. Aku merasa selalu di abaikan. Dia selalu meninggalkan aku di rumah bersama ibunya yang cerewet. Aku malas memiliki mertua sok suci dan senang mengatur hidupku." ujar Viska membalikkan badan dan semakin mengeratkan pelukan pada pria tersebut.

"Ya sudah ceraikan saja dia dan kembali bersamaku. Bukankah aku sangat menyenangkan?"

Viska menggelengkan kepala. "Tidak bisa, aku menginginkan harta Abit. Aku juga membutuhkan pria itu untuk di masa depan mengelola perusahaan ayah dan mama yang akan di wariskan padaku. Kau cukup sebagai patner tidurku saja, Teo. Soal uang jangan khawatir, aku akan mencukupi kebutuhan hidupmu yang penuh dengan barang branded."

Teo terkekeh mendengarnya, ini yang dia suka dari Viska. Tidak segan menggelontorkan dana untuk hidupnya. Dia tidak perlu bekerja keras, cukup merayu Viska agar tidur di apartemen miliknya.

Viska sama dengan mamanya sama muda, suka kebebasan dan apa pun keinginannya harus dituruti. Termasuk menikah dengan Abit, pria pilihannya sendiri.

Pernikahan mereka sejak awal memang di dasari perasaan cinta namun Viska adalah wanita yang selalu merasa kurang dan tidak bisa menjalani peran sebagai istri dengan baik. Wanita ini tidak bisa mengurus suami, bahkan untuk hal kecil seperti membuatkan kopi saja tidak bisa. Beruntung Abit tidak mempermasalahkannya. Hanya saja, semakin kesini komunikasi antara mereka sedang memburuk. Abit lelah menasehati Viska yang selalu pulang malam dalam keadaan mabuk.

**

"Bagaimana dengan perkembangan tempat itu?" tanya Rila sambil menikmati sarapan paginya. Akhir-akhir ini dia lebih sering menginap di apartemen bersama Zee dan Yoan.

"Aman dan sesuai dengan rencana. Winata tidak akan curiga karena orang kita sudah mengaturnya dengan baik." jawab Zee dengan santai.

"Baguslah, jika waktunya sudah tepat, aku juga siap untuk bertemu dengan Max. Apapun resikonya, aku siap menanggung." ujar Rila dengan nada pasrah.

"Jika dia menyalahkan anda, itu tandanya dia manusia tidak tahu diri." Yoan baru saja fitnes di ruangan sebelah. Mendengar ada obrolan Rila dan Zee, segera dia mengakhiri aktivitasnya.

"Sikap manusia tidak bisa di tebak. Kadang menurut kita benar, menurut mereka salah. begitu juga sebaliknya. Aku tidak masalah jika nanti dia membenciku karena terlalu jauh mengorek masa lalunya. Tapi bukan berarti aku langsung menyerah untuk mendapatkan cintanya."

1
aca
lanjut
Adinda
Rila sama sandy aja thor biar tau rasa max
Adinda
sandy tembak aku dong tepat dihatiku/Smile//Smile//Smile/
Ruang Rindu
sangat bagus
Anonymous
Jgn2 Rico dan max musuh tor?
Anonymous
Iris, apa dia wanita gatal?
Anonymous
sandy kejam sekalii, langsung tembak saja. keren sih. smngt author 🔥🔥
Ruang Rindu
awal yang menarik/CoolGuy/
author pare
wah terimakasih yaa sudah mau mampir. sehat selalu ✨
Noey Aprilia
Hai kk....
akoh udh mmpir....
ni anknya feli sm alfi y kk???
d tnggu up'ny.....smngtttt....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!