menceritakan tentang seorang gadis yang menyimpan hati pada seorang anak laki laki yang saat kecil dia jumpai. Hingga besar pun,gadis kecil itu masih mencintai laki laki itu.
gadis itu bermimpi ingin menjadi pasangan hidup si laki laki itu,dan yah impian nya terwujud kan. Namun sayang tuhan mempersatukan nya dengan cara yang salah,gadis itu menikah bukan karena cinta melainkan karena kesalahan satu malam.
akankah pernikahan mereka bisa bahagia? atau berakhir dengan nestapa karena hubungan yang mereka jalani berawal dari sebuah kesalahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22.ganti panggilan
Arkhana memegang dagu zea lalu agar zea tak memandang ke arah lain. "Apakah disana lebih menarik, hingga kamu lebih memilih memandang ke arah itu dan tidak melihat ke arah suamimu."ucap Arkhana.
Zea pun menggelengkan kepalanya. "Terimakasih sudah memasangkan dasi nya."Zea pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Lepas pak saya mau siap siap."ucap zea berusaha melepaskan tangan Arkhana yang bertengger di pinggang nya.
"Saya punya satu permintaan boleh."ucap Arkhana.
"Enggak."ucap zea cepat membuat Arkhana memberengut.
"Ya udah kalau gitu saya gak akan melepaskan kamu,biar aja kayak gini."
"Ya udah,iya apa?"tanya zea dengan kesal.
"Jangan panggil saya dengan sebutan pak,saya bukan bapak kamu."ujar Arkhana.
"Terus saya harus panggil apa,tuan? Om?kakak? Abang?"
"Tuan, emangnya saya majikan kamu,om juga emang nya saya om kamu muka saya juga masih muda kayak gini masa di panggil om,dan saya juga bukan Kaka kamu jadi gak mau di panggil Abang atau kakak."
"Ya terus apa pak?"
Arkhana tampak berpikir sejenak. "Bisa sayang,hubby,terus mungkin ayah,atau papi atau Daddy. Kan sebentar lagi saya akan jadi ayah."ucap Arkhana.
Membayangkan jika dirinya memanggil Arkhana dengan sebutan itu membuat nya bergidik geli.
"Gak mau ah terlalu lebay,kalau panggilan ayah biar nanti aja kalau anak ini udah lahir baru aku panggil kamu kayak gitu. Sekarang gak mau."ucap zea.
"Gimana kalau mas aja?"terlintas di pikiran zea untuk memanggil Arkhana dengan sebutan mas seperti mertua serta orang tuanya pun memanggil suami mereka dengan panggilan mas.
Kebetulan mereka juga memang memiliki darah keturunan Jawa.
Arkhana tampak mempertimbangkan panggilan itu, sebelum akhirnya dia pun mengangguk menyetujui usulan dari zea.
"Okey,siap mas suami."ucap zea dengan senyuman nya.
Mendengar panggilan itu entah kenapa Arkhana menjadi salting sendiri. "Coba ulangi lagi."pinta Arkhana.
"Ulangi apa?"tanya zea pura pura tak mengerti.
"Tadi ucapan kamu barusan."
"Yang mana?"
"Yang tadi."
"Iya yang mana."
"Itu loh yang tadi ishh. Yang kamu panggil saya itu."kesal Arkhana.
"Iya mas suami."
"Akhhhh."Arkhana tak bisa menutupi kesaltingan nya,dia langsung menenggelamkan wajahnya di curuk leher zea.
Sedang zea dia terkejut dengan sikap yang di tunjukan Arkhana,bisa juga bos nya yang terkenal dingin dan datar itu salting. Namun zea pun tertawa melihat tingkah Arkhana yang menurutnya menggemaskan.
"Tapi aku juga punya satu permintaan."ucap zea membuat Arkhana langsung menatap ke arahnya.
"Apa?"tanya Arkhana.
"Bisa gak kalau lagi ngobrol sama aku jangan pake bahasa formal,kamu tuh kalau ngobrol sama aku kayak ngobrol sama klien tau gak."
"Hahaha,tapi saya dari dulu udah kayak gini bicaranya."ucap Arkhana.
"Ya ubah dong,aku berada lagi ngomong sama orang lain kalau kamu bicara pake bahasa formal kayak gitu."
"Hemm baiklah akan saya usahakan."ucap Arkhana.
"Terimakasih,ya udah berarti setuju kan lepasin aku belum siap siap nih."
"Bentar masih pengen kayak gini."Arkhana pun memeluk tubuh zea.
"Ishhh awas pak, nanti kita telat loh."kesal zea,dia masih berusaha untuk melepas pelukan Arkhana.
Arkhana tiba tiba mendongak lalu tanpa aba aba dia langsung mengecup bibir zea. "ishhh pak itu kan ciuman pertama saya."kesal zea.
"Yakin?"tanya Arkhana dengan tatapan menggoda.
Zea pun menganggukan kepalanya. "Saya gak pernah pacaran yah pak,gak pernah juga ciuman bapak ambil ciuman pertama saya ih."
"Terus yang malam itu."ucap Arkhana membuat zea teringat, pada malam itu Arkhana bukan hanya mengambil keperawanan nya saja namun juga ciuman pertama nya.
"Ishh."kesal zea dia pun menggeplak tangan Arkhana.
"Lagian kenapa sih bapak malah cium cium saya."
Cup
"Harus di kasih hukuman kamu yah,baru aja tadi sepakat buat gam manggil pak sekarang di ulangi lagi."zea pun langsung teringat dan langsung cengengesan.
"Mulai sekarang kalau kamu masih manggil saya pak,saya akan kasih hukuman buat kamu."
"Apa hukumnya?"
Cup
Arkhana kembali mengecup bibir zea. "Kayak gini."
"Ishh itu mah enak di kamu gak enak di aku."
"Gak papa kan itu hukuman."ucap Arkhana.
"Hish,terus kalau aku panggil kamu mas di kantor atau dimana nanti ada yang curiga gimana."
"Ya kalau di kantor kamu panggil pak aja,tapi kalau sama aku panggil nya mas."zea pun menganggukan kepalanya.
"Ya udah gih sana siap siap,mas tungguin kita ke bawah bareng."
Zea pun segera siap siap,dan mereka pun pergi ke ruang makan bersama sama.
"Aura aura pengantin baru emang beda,gak mau lepas."goda pak Hendra saat melihat anak dan menantunya datang dengan saling bergandengan tangan.
"Sudah mau kerja lagi?"tanya Anita di balas anggukan oleh mereka berdua.
"Gak ada rencana buat bulan madu? Kalian kan baru menikah,ada baiknya bukan madu buat mempererat hubungan kalian,jangan langsung di sibukan kerjaan. Refreshing dulu sedikit dikit."ucap Anita.
Arkhana pun terdiam lalu menatap ke arah zea. "Gimana?"tanya Arkhana.
"Gimana apanya."ucap zea yang fokus menyiapkan makanan untuk Arkhana.
"Mau bulan madu?"tanya Arkhana.
Dia memang tak kepikiran sampai sana,tapi perkataan dari mami nya ada benar nya juga. Untuk hubungan nya agar lebih dekat kenapa mereka tidak bulan madu saja.
"Benar apa kata mami kamu, sekalian babymoon juga."timpal pak Hendra.
"Untuk saat ini ze lagi gak pengen kemana mana dulu,entah kenapa saat hamil ze agak males. Mungkin nanti deh,ze pikir pikir lagi."ucap zea.
"Arkhana mah ngikut zea aja, sekarang kan zea juga lagi hamil harus di lihat juga kondisi dan kenyamanan zea."ucap Arkhana.
Mereka pun sarapan bersama.
"Ayo."ajak Arkhana.
"Ayo kemana?"tanya zea.
"Ke kantor lah ze,kemana lagi."
"Tapi ze udah pesan grab."
"Ngapain pake pesen grab ze,kan kita satu kantor,batalin."titah Arkhana.
"Tapi kan pernikahan kita di rahasiakan,gimana kalau orang orang kantor tau kita udah nikah."ucap zea.
"Gak bakal,udah ayo."Arkhana pun menggenggam tangan zea untuk ikut bersamanya masuk kedalam mobil.
Zea pun hanya pasrah dan mengikuti Arkhana. Sepanjang perjalanan hanya di isi dengan keheningan, Arkhana sibuk dengan iPad yang berada di genggaman nya.
Sedangkan zea hanya diam karena tak ada yang mengajak nya ngobrol. "Pak Arman saya turun di depan aja."ucap zea kala tersadar sudah akan sampai di kantor.
Arkhana yang tadinya sedang fokus pada iPad nya pun melirik ke arah zea. "Kenapa?"tanya Arkhana.
"Biar yang lain gak curiga,bisa brabe nanti kalau yang lain lihat aku keluar darah mobil kamu."ucap zea.
"Tapi itu masih jauh ze."
"Enggak kok Deket, biasanya kalau aku pake ojek juga selalu turun disana."ucap zea.
"Tidak, teruskan saja Arman."titah Arkhana.
Arman pun mematuhi perkataan dari Arkhana,dan membuat zea kesal.
semangat author💪