NovelToon NovelToon
SENJA TERAKHIR DI BUMI

SENJA TERAKHIR DI BUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

Di tahun 2145, dunia yang pernah subur berubah menjadi neraka yang tandus. Bumi telah menyerah pada keserakahan manusia, hancur oleh perang nuklir, perubahan iklim yang tak terkendali, dan bencana alam yang merajalela. Langit dipenuhi asap pekat, daratan terbelah oleh gempa, dan peradaban runtuh dalam kekacauan.

Di tengah kehancuran ini, seorang ilmuwan bernama Dr. Elara Wu berjuang untuk menyelamatkan sisa-sisa umat manusia. Dia menemukan petunjuk tentang sebuah koloni rahasia di planet lain, yang dibangun oleh kelompok elite sebelum kehancuran. Namun, akses ke koloni tersebut membutuhkan kunci berupa perangkat kuno yang tersembunyi di jantung kota yang sekarang menjadi reruntuhan.

Elara bergabung dengan Orion, seorang mantan tentara yang kehilangan keluarganya dalam perang terakhir. Bersama, mereka harus melawan kelompok anarkis yang memanfaatkan kekacauan, menghadapi cuaca ekstrem, dan menemukan kembali harapan di dunia yang hampir tanpa masa depan.

Apakah Elara dan Orion mampu m

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Kebangkitan yang Tak Terduga

Setelah ledakan menghancurkan pusat kekuatan Eden, dunia seakan terperangkap dalam kehancuran total. Tanah retak dan reruntuhan bekas kota tersebar di mana-mana. Cahaya yang menyilaukan meninggalkan jejak panas di udara, sementara langit yang kelabu mulai mereda, membuka sedikit ruang bagi matahari yang hampir tak mampu menembus kegelapan.

Namun, di tengah puing-puing yang mengubur segalanya, ada sesuatu yang lebih kuat daripada kehancuran itu sendiri—sebuah harapan yang masih menyala dalam diri Elara, Ardan, dan Mira. Mereka berhasil menghancurkan Eden, tetapi dunia yang mereka kenal kini telah hancur. Keberhasilan mereka terasa seperti pedang bermata dua, kemenangan yang datang dengan harga yang sangat mahal.

"Kita berhasil... tapi ini bukan akhir," kata Elara dengan suara lemah, napasnya tersengal setelah berlari melewati reruntuhan.

Ardan, yang juga tampak lelah dan terluka, menatap langit yang baru saja mulai menunjukkan sinar redup matahari. "Tidak, ini baru awal. Kita harus membangun kembali dunia ini, Elara. Kita harus pastikan Eden tidak kembali lagi."

Mira berdiri di samping mereka, mata penuh tekad, meski tubuhnya tak kalah lelah. "Kehancuran ini adalah bagian dari perjalanan kita. Tetapi sekarang, kita yang harus mengambil alih. Dunia ini bisa diperbaiki. Kita masih punya kesempatan."

Namun, saat mereka berbicara tentang kebangkitan dunia, mereka tidak menyadari bahwa kehancuran yang terjadi justru menyembunyikan ancaman yang lebih besar. Sebuah kekuatan yang tersembunyi, jauh di bawah tanah yang terbelah, mulai bangkit—sesuatu yang jauh lebih gelap dari yang mereka bayangkan.

---

Sesuatu yang Mengintai di Bawah Tanah

Di kedalaman bumi, jauh dari mata manusia, ada sebuah pusat kekuatan yang terlupakan, inti yang jauh lebih berbahaya dari Eden yang telah mereka hancurkan. Ketika inti Eden meledak, energi itu merembes, menyentuh akar kekuatan yang lebih tua dan lebih kuat, yang kini mulai bangkit kembali.

Dari kegelapan itu, sebuah suara terdengar, dalam dan menggelegar, seakan seluruh dunia mendengarnya.

"Kalian telah menghancurkan Eden... tapi kalian lupa satu hal penting. Kekuatan sejati tidak akan pernah mati."

Suara itu memancar dari dalam tanah, getarannya mempengaruhi udara di sekitar Elara dan timnya. Tanah di bawah kaki mereka bergetar, dan suara itu semakin kuat, semakin mendalam.

"Kalian telah membebaskan aku." Suara itu bergema, membuat bulu kuduk mereka meremang. "Sekarang, saatnya bagi dunia ini untuk jatuh ke dalam kegelapan yang lebih dalam."

Elara dan Ardan saling berpandangan, keduanya merasa ada yang sangat salah. "Apa itu?" tanya Ardan, nada suaranya penuh kecemasan.

"Aku tidak tahu," jawab Elara, matanya menyusuri tanah yang mulai retak di bawah mereka. "Tapi kita harus berhati-hati. Ini lebih dari sekadar Eden."

Mira menatap mereka dengan mata tajam. "Kita tidak bisa berhenti sekarang. Apa pun yang ini, kita harus menghadapinya."

Namun, sebelum mereka sempat melangkah lebih jauh, tanah itu mulai retak dengan suara keras, dan dari dalamnya, sebuah makhluk yang jauh lebih besar daripada apa pun yang pernah mereka lihat muncul. Wujudnya kabur dan tidak dapat dijelaskan, seperti bayangan yang tak terdefinisi. Namun, satu hal yang jelas—kekuatan yang dimiliki makhluk itu tak terbayangkan.

---

Perang Baru yang Lebih Dahsyat

Makhluk itu—yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata—menguap perlahan, menarik energi dari tanah, membangkitkan seluruh kekuatan alam yang terlupakan. Elara dan timnya mundur sejenak, menilai ancaman yang ada di depan mereka. Makhluk itu bergerak dengan kecepatan yang mengejutkan, memancarkan gelombang energi yang menghancurkan sekitar.

"Kita tidak bisa menghadapinya langsung!" Elara berteriak, mengarahkan mereka untuk berlindung di balik reruntuhan yang tersisa.

Ardan mengangguk, napasnya semakin cepat. "Kita harus menemukan cara untuk mengalahkannya. Jika kita tidak, dunia ini akan jatuh lagi, dan kali ini, lebih buruk dari sebelumnya."

Makhluk itu tampaknya semakin berkembang seiring waktu. Energi yang dikeluarkan semakin dahsyat, mengguncang segala sesuatu di sekitarnya. Setiap gerakan makhluk itu meninggalkan bekas luka yang dalam pada bumi, sementara langit di atas mereka berubah menjadi hitam pekat.

Elara, Ardan, dan Mira mencoba untuk mencari titik kelemahan. Mereka tahu, serangan langsung bukanlah jawabannya. Mereka membutuhkan lebih banyak waktu. "Mira, Ardan, aku akan mencoba mengalihkan perhatiannya. Kalian cari cara untuk menghancurkan inti kekuatannya," kata Elara, dengan ketegasan yang tak terbantahkan.

Mira dan Ardan mengangguk, masing-masing menyelam ke reruntuhan untuk mencari cara menghancurkan kekuatan itu dari dalam. Elara melangkah maju, menantang makhluk itu dengan segala kekuatan yang tersisa. Tanpa peringatan, dia melompat ke udara, menembakkan seluruh amunisi yang ada padanya ke arah makhluk itu. Setiap peluru yang ditembakkan menyentuh tubuh makhluk itu, namun hanya menimbulkan gelombang getaran kecil—makhluk itu tampaknya tak tergoyahkan.

Tapi Elara tahu, setiap serangan, sekecil apa pun, adalah langkah menuju kemenangan. "Kita harus terus berusaha!" teriaknya.

Ardan, yang telah berhasil menemukan saluran energi yang menghubungkan makhluk itu dengan kekuatan bawah tanah, menyadari satu hal yang sangat penting. "Itu... inti kekuatannya!" katanya dengan mata berbinar. "Jika kita bisa menghancurkannya, kita bisa menghentikan makhluk ini!"

Mira, yang telah menemukan titik rentan di sekeliling inti itu, mulai mempersiapkan perangkat penghancur. Namun, mereka tahu—waktu hampir habis. Setiap detik terasa seperti beban yang semakin berat.

---

Puncak Pertarungan

Saat Elara kembali berlari ke posisi mereka, makhluk itu semakin besar, semakin kuat. Semua energi yang ada seolah-olah diserap oleh makhluk itu, menjadikannya tidak terhentikan. Tapi, Elara tahu, mereka hanya punya satu kesempatan. "Sekarang!" dia berteriak, memberi tahu Ardan dan Mira.

Dengan segenap kekuatan yang tersisa, mereka mengaktifkan perangkat penghancur. Gelombang energi yang besar memancar dari inti, menghantam makhluk itu dengan kekuatan luar biasa. Terjadi ledakan besar yang mengguncang tanah, seakan-akan dunia ini sedang bergejolak hebat. Makhluk itu meraung, mengeluarkan suara yang terdengar seperti kehancuran itu sendiri.

Tapi saat asap mulai menghilang, mereka tahu—pertarungan ini belum berakhir. Ledakan itu hanya menahan makhluk itu sejenak. Waktu mereka semakin terbatas.

"Kami harus selesai sekarang!" teriak Mira.

Dengan sisa-sisa kekuatan mereka, Elara, Ardan, dan Mira melompat ke dalam pertempuran terakhir. Mereka tahu, ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk menyelamatkan dunia ini. Jika gagal kali ini, mereka tidak akan pernah punya kesempatan kedua.

Namun, meskipun dunia tampak hancur, mereka tahu satu hal—keberanian mereka akan menentukan nasib dunia ini. Kekuatan mereka terletak bukan hanya pada senjata atau teknologi, tetapi pada tekad mereka untuk melawan hingga akhir.

To be continued...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!