Kisah seorang murid yang menjadikan gurunya sebagai inspirasi terbesar nya. Terjadi di dunia modern, yang semuanya serba ada namun serba sulit banyak kekurangan.
Murid yang selalu berusaha mencari perhatian sang guru. Dengan kemampuan aneh yang dimilikinya. Dan bagaimanakah kisah kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suara Misterius
Dalam ketercengangan kelima murid itu, tiba-tiba terdengar satu suara yang semakin membuat kelima murid itu melongo.
"Hei, anak-anak! Ikuti suara saya! Si mata tajam, hidung sedang, berlesung pipi dan bibir manis, tapi cerewet, naiklah lebih dulu ketangga berikutnya!"
Suara Misterius itu menunjuk satu orang untuk naik lebih dulu ke tangga kesebelas. Namun anak-anak tidak paham, siapa yang disebut. Kelima murid itu pun saling pandang sejenak, lalu mereka baru sadar dari kelima orang disana yang memiliki lesung pipi hanya Bintang.
Saling tunjuk pun terjadi, dan akhirnya mereka menunjuk ke arah Bintang, Bintang pun seolah masih tak percaya dengan tanpa sadar sambil menunjuk ke tubuh nya sendiri, "Aku?" pekiknya dalam hati. Tetap tanpa bergeming sedikitpun, tak berkata apapun. Dia pun mulai menaiki tangga berikutnya.
"Dan kamu!" kemudian suara misterius itu terdengar lagi, "Si mata biasa saja,kulit putih, hidung pesek, bibir besar karena gusi giginya besar! Maju satu langkah! ikuti temanmu!" ucap suara misterius itu.
sedangkan bersamaan dengan itu ketiga teman yang merasa ditunjuk adalah Fandi, mereka pun tertawa, namun ditahan. Sedangkan Fandi yang langsung tau bahwa dia yang ditunjuk dari kata-kata gusi giginya yang besar pun langsung spontan tanpa sadar memegang mulut nya sendiri,
"Kok aku sih!" Fandi sambil berkata dalam hati. Dia pun mulai mengikut dibelakang Bintang naik satu tangga.
"Kamu! Ya kamu! Si gendut, hidung mancung, bibir tipis, dan tanpa ekspresi, naik ikuti temanmu juga!" dan disini suara misterius tak begitu panjang lebar menyebut ciri-ciri yang jelas untuk satu orang, Bara.
Bara pun tak tunggu waktu lama dengan tetap tercengang dia pun ikuti instruksi suara misterius itu naiki satu anak tangga.
"Lalu kamu! Si kurus, mata berkantung! Hidung pesek! Maju juga! Ikuti temanmu!" kini yang tinggal hanya Rangga dan Hasbi pun tak perlu pikir lagi, itu sudah pasti panggilan untuk Rangga. Karena hanya dia paling kurus diantara kelima murid itu.
Rangga pun mulai mengikuti yang lainnya naiki satu anak tangga juga. Dan sekarang giliran Hasbi belum di panggil, tiba-tiba....
Cahaya menyilaukan keempat murid yang sudah naik, sedangkan Hasbi masih berada di tangga kesepuluh pun terkejut karena kini dia tak melihat keempat temannya itu.
Hasbi pun yang tadinya hanya diam tercengang sekarang dia pun mulai berkata dengan nada yang lantang, "Hai! Suara misterius! Kemana teman-temanku! aku sendirian ini!!! Terus kemana ...." belum usai Hasbi teriak-teriak tiba-tiba
Tangga yang tadinya dari arah rumah Bu Fastaqima menghilang, tadinya Hasbi ada di tangga ke sepuluh sekarang entah dia di tangga ke berapa. Karena saat Hasbi menoleh ke belakang hendak kembali ke rumah Bu Fastaqima tidak ada tangga turun.
"Hei! Kemana tangga untuk balik?!! Hei! Jawab suara misterius! Kok teman-temanku menghilaaaaang!!!!" teriak Hasbi.
dan tiba-tiba, Hahahahaa "Si hidung mancung, bibir indah, kulit gelap! Kamu tampan namun kulitmu cukup gelap. Jadi kamu tidak diperbolehkan menaiki tangga kesebelas...." ucap suara misterius itu.
"Hah? Cuma gara-gara kulit ku agak hitam doang aja!" batin Hasbi.
"Hai tidak bisa! Aku gak hitam!" teriak Hasbi tidak terima.
kembali suara misterius itu tertawa hahahaha!!!
"Aku kan gak bilang kamu hitam! Bodoh! Kamu cuma agak gelap sedangkan ditangga berikutnya tidak boleh ada orang berkulit gelap naik! Itu syaratnya! Paham kamu!" ucap suara misterius itu.
Namun tiba-tiba dari arah taman yang indah itu ada yang menarik tangan Hasbi dengan gesit, sret! Hingga tubuh Hasbi serasa terpental saking cepat nya tangannya ditarik.
Tak lama kemudian barulah Hasbi tau siapa yang menarik tangannya saat dia tidak lagi ada di tangga, "Anggrek? Kamu ternyata!" ucap Hasbi.
Anggrek adalah teman satu kelas disekolah Hasbi. Dia berparas cantik dan pernah duduk satu bangku dengan Hasbi.
"Kok kamu bisa ada di sini? Oia, dimana kita?" tanya Hasbi kemudian pada Anggrek.
Anggrek cuma tersenyum tak menjawab apapun, namun Anggrek menunjuk ke arah air terjun dimana tiba-tiba disana ternyata banyak teman-temannya yang lain, tapi mereka tidak bisa langsung berjalan kesana. Karena mereka harus melewati tangga yang tadinya Hasbi hanya ada seorang diri.
"Loh! Itu kan yang lain! Kenapa mereka ada disana?" tanya Hasbi lagi. Namun masih tetap saja Anggrek tidak menjawab apapun.
Hasbi pun menatap wajah Anggrek. Normal, pikirnya. Tidak ada yang aneh. "Tapi kenapa Anggrek diam aja?" batinnya.
Tak lama kemudian Anggrek berjalan ke arah air terjun, ke arah teman-teman yang lain. Sedangkan Hasbi yang sadar akan gerakan Anggrek pun langsung cepat-cepat berjalan mengikut dari belakang Anggrek. Walaupun Anggrek terlihat aneh baginya.
Dan semakin anehnya lagi, saat mereka tiba-tiba melewati tangga itu seolah menembus tangga dan seolah tangga yang memisahkan antara taman dan air terjun itu seperti tidak ada. Bisa ditembus oleh Anggrek dan Hasbi.
"Hah? Kok bisa sih!" batin Hasbi. Tapi dia tidak berpikir panjang dia ikut saja berjalan di belakang Anggrek.
"Hasbi!!!" yang tak lama kemudian mereka sudah bergabung dengan teman-temannya, Fandi berlari ke arah Hasbi sambil memanggilnya.
Hasbi pun heran. Baru lah disini Hasbi paham. Ternyata di taman tadi itu kedap suara sehingga Anggrek tidak bisa mengeluarkan suara, karena setelah mereka ada di dekat air terjun, tepatnya berada dengan teman-temannya satu kelasnya, Anggrek tampak berbincang dengan Permata, dan teman-teman perempuan yang lain.
.
.
.
Lanjut besok nanti lagi guys😃