Dira Amara adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang penuh ambisi, cerdas, dan selalu berusaha keras untuk mencapai tujuannya. Ia tumbuh dalam keluarga miskin di sebuah kampung kecil, di mana kehidupan yang serba kekurangan membuatnya terbiasa untuk bekerja keras demi mencapai apa yang diinginkan. Ayahnya, seorang buruh pabrik yang selalu bekerja lembur, dan ibunya, seorang penjual makanan keliling, berjuang keras untuk menyekolahkan Dira hingga kuliah.
Suatu ketika, hidup Dira berubah drastis saat ayahnya terjerat utang kepada organisasi mafia yang dipimpin oleh Rafael. Tanpa pilihan lain, Dira dipaksa untuk berhadapan langsung dengan Rafael, pemimpin mafia yang terkenal kejam. Sebagai perempuan muda yang tidak berdaya, Dira harus menghadapi situasi yang tak pernah dia bayangkan, tetapi dia tetap berusaha bertahan dengan kebijaksanaan dan keberanian yang dimilikinya.
Namun, hatinya mulai terikat dengan sosok Rafael yang tidak hanya kejam, te
bagaimana kelanjutannya yuks lnjt 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayda Pardede, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedatangan tamu
Di rumah orang tua Dira reja dan Ella sedang kedatangan tamu saat ini itu paman Fredi dan bibi Lea orang yang sudah menipis mereka berapa tahun lalu dan sekarang mereka kembali dengan tidak tahu malunya.
Flasback
ayah Dira mempunyai Perusahaan yang lumayan berkembang segalanya berjalan dengan baik kehidupan Dira juga selalu tercukupi tapi itu tidak membuat dia untuk semena mena meminta apapun dia selalu memikirkan kegunaannya sebelum membeli sesuatu.
paman Dira bekerja di perusahaan reja dia menjabat sebagai manajer, menjabat seorang manajer di perusahaan reja tidak membuat Paman dan bibi dira berkecukupan selalu merasa kurang dengan apa yang mereka punya bahkan selalu iri dengan keluarga Reja
Apalagi mereka mempunyai seorang putri itu Raina seumuran dengan Dira,Raina sangat berbeda dengan Dira yang polos Raisa selalu banyak menuntut selalu mengikuti apa yang lagi viral hal itu membuat keluarga Fredi kekurangan membuat Lea ibu selalu menyuruh Fredi untuk mendapatkan uang lebih bahkan menyuruh Fredi untuk korupsi.
Fredi yang selalu memutar otak mendapatkan uang tambahan dari mana ,karena banyaknya tuntutan dari rumah selalu membuat pikirannya berputar untuk mendapatkan uang tambahan dari mana
Saat ini Raina Sudah menginjak bangku SMA Raina semakin banyak tuntunnya terlebih keinginan yang tidak bisa ayah penuhi secara cepat akibat Lea terlalu memanjakan nya membuat Raina selalu bertingkah
"ayah pokoknya Raina mau mobil terbaru gak mau Nerima alasan apapun" rengek Raina dengan manjanya seperti biasa saat meminta sesuatu
"sabar ya nak gaji papa belom bisa membeli mobil baru itu untuk sekarang itu terlalu mahal untuk saat ini"
"Raina gak mau tau teman Raina semuanya udah pada punya tinggal aku gak mau ketinggalan mau taro dimana muka Raina pah"
"pah kalo gak punya uang usahain dong wajar Raina minta kek gitu masa dia doang yang gak punya malu dong pa ,teman arisan berlian mama juga pada naikin level nya masa mama doang yang menetap gimana sih pah harga diri dong pa"
"papa tu udah usahain buat nyari tambahan bahkan korupsi di kantor udah papa lakuin ma"
"kok papa jadi membentak mama sih itukan udah kewajiban papa sebagai kepala keluarga lagian Ella itukan keluarga mu jadi bebas dong pah"
"mama pikir kerana kita keluarga papa bisa seenaknya saja yang ada papa bakalan di pecat emang mau hanya karena kepuasan sementara pala jadi di pecat mau makan apa nanti?mau makan angin?"
"Raina gak mau tau ya pa pokoknya dalam Minggu ini itu mobil itu udh harus ada kalo gak ada Raina ngambek gak mau makan gak mau sekolah " langsung berlalu ke kamar meninggalkan kedua orang tuanya membanting pintu kamar dengan keras
"tuh papa liat kan kalo sampe Raina gak mau makan dan sempat gak mau sekolah lagi papa harus tanggung jawab"
"semuanya papa yang salah apa-apa aku mama juga gitu kenapa mesti harus ikutan arisan begitu udah tau biaya hidup kita masih terbatas mama harusnya hemat"
"harusnya papa naikin reputasi keluarga kita jangan gini-gini terus reputasi itu penting pah bila penting ambil aja Perusahaan itu mereka gak pantas mengelola itu mereka lebih cocok hidup miskin"
"yang mama pikirin cuma Reputasi terus gak mikirin gimana susahnya cari uang keluarga Reja bukan keluarga yang gampang di tipu jadi jangan ngomong sembarang bisa jadi papa di pecat"
Pertengkaran Fredi dengan istrinya semakin memanas Fredi sangat heran melihat istrinya yang hanya memikirkan reputasi terus tanpa memikirkan susahnya cari uang dan cari pekerjaan tidak segampang yang dia pikirkan dan dengan gampang dia bilang ingin mengambil alih perusahaan seperti membalikkan telapak tangan saja
"pah Ella itu adik kamu jangan pernah mau tersaingi, selama ini kamu sudah di bawah nya apa papa tidak malu, lagian anak mereka si Dira selalu menghina anak kita apa papa gak peduli perasaan Raina gimana? Melihat' teman-teman punya barang bagus dan dia gak punya apa-apa karena orang tuanya yang tidak punya mikir pah jangan jadi bodoh hanya ingin masih punya hubungan bagus sama keluarga mu"
setelah mengatakan itu Lea langsung berlalu ke kamar Raina untuk membujuk sang anak
Ini semua karena mama yang yang terlalu manjain Raina apa-apa selalu di turutin gak pernah belajar bersyukur anak sama ibu sama aja sama- sama cuma bisa nuntut
pagi telah tiba Raina langsung berangkat ke sekolah tanpa makan setelah berpamitan langsung berlalu begitu juga dengan Fredi setelah selesai sarapan langsung berangkat ke kantor saat tiba di kantor Fredi melamun memikirkan pertengkarannya dengan istri dari anaknya kemarin membuatnya tidak fokus pada kerjaan Fredi salah mengetik saat asisten reja datang untuk meminta untuk meminta berkas langsung diserahkan tanpa di cek terlebih dahulu
Saat reja melihatnya langsung marah dan langsung menyuruh asistennya untuk memanggil Fredi ke ruang rapat di depan orang banyak reja langsung marah
"apa- apaan ini Fredi karna kecerobohan anda hampir membuat perusahaan rugi besar apa nanti ada yang bisa menggantinya?"
Fredi merasa sangat malu disitu bisa-bisanya di depan orang banyak reja mempermalukan nya apa dia tidak berpikir bahwa mereka ini keluarga
"maaf pak saya tadi hanya kurang fokus aja"
"baiklah ,lakukan saja jangan pernah mengulanginya lagi yang berdampak buruk pada perusahaan"
"baik pak saya permisi "
"silahkan "
Setelah Fredi keluar dari ruang rapat langsung mengingat kata-kata istrinya memang dia yang selalu menganggapnya keluarga tapi sepertinya reja memang tidak menganggap nya keluarga buktinya tadi di depan orang banyak dia dipermalukan di depan banyak orang seperti orang lain
Apa aku mengambil alih perusahaan ini saja ya memang sepertinya mereka juga tidak pantas mendapatkan kemewahan ini semua keluarga saya yang lebih pantas lagian selama ini saya sudah terlalu baik sama mereka dan selalu tidak dianggap
mulai dari kejadian di ruang rapat Fredi memulai aksinya dengan membuat dokumen untuk pengalihan perusahaan dan akan memberikan kepada reja untuk di tanda tangani tapi bagaimana cara reja mendadak tangani itu dalam keadaan sadar
Fredi juga perlu memutar otak bagaimana caranya untuk memberikan surat itu dengan sadar harus di tanda tangani
Dengan pikiran yang liciknya Fredi mengajak reja untuk minum reja selalu menolak apa dia tidak ingin istri dan anaknya nanti kecewa melihatnya dalam keadaan mabuk berbagai macam cara Fredi lakukan hingga reja mabuk berat ,
reja bukanlah orang yang kuat tentang minuman dia akan langsung mabuk jika alkohol masuk ke tubuhnya jika itu hanya ternilai sedikit
Tanpa menunggu waktu Fredi langsung menyerahkan surat itu untuk di tanda tangani dan mengatakan itu dokumen penting rapat tadi yang tertinggal ,ya sesuai dengan dugaan Fredi ,reja langsung menanda tangani tanpa banyak drama.
Fredi langsung tersenyum bahagia akhirnya dia bisa menuruti permintaan anak dan istrinya yang bawel itu tanpa memikirkan dari mana karena dia sudah memiliki uang perusahaan dari kantor reja
Keesokan paginya Fredi langsung masuk keruangan reja dan duduk di kursi kebesarannya saat Reja datang heran dan bertanya
"ngapain anda di ruangan saya dan ini kenapa dengan bangganya duduk di kursi saya "
"haha apa ruangan anda ,dengar Reja sekarang anda tidak punya hak lagi atas perusahaan ini"langsung melemparkan surat pengalihan yang sudah di tandatangani ke depan Reja
apa tunggu ini jadi surat yang semalam itu bukan dokumen untuk meeting? setelah melihatnya reja langsung lemas
"dan perlu kamu ingat reja sekarang ini kantor ini bukan lagi milik kamu tetapi sudah milik saya Fredi Wijaya jadi sekarang keluar dari ruangan saya silahkan"dengan suara yang lantang
"tega sekali kau Fredi menipu saya ingat kita itu keluarga"
"di dunia bisnis tidak ada istilah keluarga Reja saya ingat betul bagaimana anda mempermalukan saya di ruang rapat kemarin"