Roxana, sudah 8 kali dia mati dan ini adalah kehidupannya yang ke-9.
Setiap hidupnya dia pasti merasuki tubuh seorang wanita dengan berbagai posisi dan karakter. Tapi nahasnya setiap usianya mencapai 25 tahun pasti dia mati.
Pada kehidupannya kali ini pun sama, tapi kali ini dia hidup di tubuh seorang ibu yang sangat ditakuti. Bukan karena wajahnya tapi perangai dan sikapnya.
Akankan ia lagi-lagi harus mati saat usianya mencapai 25 tahun?
Atau dia akan menggunakan semua kemampuan yang pernah ia miliki untuk bisa bertahan hidup lama kali ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Duke Utara 12
Kediaman Marquis Ethelwyn
Osgar sedikit terkejut mendapat surat dari putrinya. Sekitar pukul 08.00 malam Benca sampai di kediaman. Memang butuh setidaknya waktu seharian dari wilayah Utara ke Selatan. Jadi bukan hal besar jika Benca baru sampai ketika malam menjelang. Beruntungnya wilayah selatan lebih hangat jadi tidak jadi soal meskipun sudah malam.
" Ada apa anakku mengirimi surat. Tumben sekali, apa ada maslaah?"
" Maaf Tuan, saya tidak berani menceritakannya. Nona sudah menuliskan semuanya di dalam."
Jika Benca menjawab seperti itu maka pasti ada sesuatu. Marquis Osgar kemudian membuka surat dari putrinya dan ia menyuruh Benca untuk istirahat terlebih dulu. Benca patuh, pasalnya sebagai pelayan tidak boleh menolak perintah dari tuannya.
Sreet
Marquis Osgar mengambil pisau kecil untuk memisahkan lilin yang digunakan untuk menempelkan amplop surat. ia lalu mengeluarkan surat yang ada di dalamnya dan membaca dengan seksama.
Raut wajah Osgar seketika berubah. Bukan hanya itu tangannya pun mengepal dengan erat.
" Sial, mengapa menjadi seperti ini. Wanita jalang itu, mengapa dia bisa berubah seperti ini. Tidak, jika ini trus berlanjut makan wanita itu benar-benar akan bisa menjadi kekuatan Leoric. Baginda Kaisar harus segera tahu hal ini. Ajudan, kemari kau!"
Tampaknya Melanie menceritakan mengenai perubahan dari Roxane, dan hal itu sangat mengganggu pikiran Marquis Osgar. Ia memanggil Ajudannya sambil menuliskan sebuah pesan. Terlihat sekali buru-buru. Perubahan pada diri Roxane agaknya membuat beberapa pihak ketar-ketir sampai-sampai Marquis Osgar melaporkannya kepada Baginda Kaisar.
" Malam ini juga sampaikan hal tersebut kepada Baginda Kaisar. bagaimanapun caranya harus sampai di tangan Beliau."
" Baik Tuan, saya akan pergi sekarang juga."
Marquis Osgar mengibaskan tangannya sebagai tanda untuk ajudannya segera pergi menjalankan perintah. Ia lalu berdiri dan berjalan mondar mandir di ruang kerjanya. Ketenangan yang selama ini ia miliki seketika terganggu dengan apa yang disampaikan oleh Melanie.
" Selama ini aku membiarkan wanita itu tetap hidup karena aku pikir dia hanyalah akan menjadi burung dalam sangkar. Anggapan semua orang terhadap keluarga Flandria sebagai sampah sudah sangat bagus. Dan wanita itu jelas tidak akan punya keberanian menunjukkan wajahnya meskipun menjadi seorang Grand Duchess. Tapi mengapa sekarang dia sepeti itu, apa yang membuatnya berbuat begitu. Padahal waktunya sebentar lagi. Hanya tinggal beberapa bulan sampai dimana semua berakhir."
Marquis Osgar bergumam lirih sambil mengusap wajahnya kasar. Satu kesalahan yang ia sesali adalah dia tidak segera membunuh Roxane dan membiarkan wanita itu hidup lebih lama.
Ia pikir Roxane akan selamanya hidup di dalam kamarnya dan tidak peduli dengan suami serta anaknya. Maka dari itu dia menunda rencana untuk menghabisi Roxane karena pihak lain mempunyai rencana berbeda. Tapi jika sudah begini maka pasti akan ada rencana perubahan bukan.
Di istana Kekaisaran. Ajudan dari Marquis Osgar awalanya dilarang untuk menemui kaisar. Ini sudah malam dan waktunya kaisar untuk istirahat. Namun karena alasan yang diberikan si ajudan jelas, maka akhirnya dia diizinkan.
" Jika ini tidak penting maka aku hanya akan mengirimkan kepala mu ke kediaman Marquis."
Gluph
Si ajudan hanya bisa menelan saliva nya dengan susah payah. Nasib orang kecil memang selalu begitu, disini salah dan di sana juga salah. Tapi yang namanya tugas adalah tugas.
" Hormat Baginda Kaisar, sang matahari yang menyinari seluruh Aterna. Tuan Marquis meminta saya untuk langsung menyerahkan ini kepada Baginda."
Ksatria pelindung kaisar mengambil surat yang diulurkan oleh ajudan dari kediaman Marquis Osgar.
Sreet
Kaisar Rowan Von Sebastian, adalah Kaisar yang memimpin Aterna. Pria berusia 35 tahun terkenal bengis dan sesukanya sendiri. Namun keadaan rakyat semuanya nampak stabil karena orang-orang yang bekerja keras di belakangnya. Salah satunya adalah Leoric Albrus Carrington. Satu-satunya Grand Duke di kekaisaran Aterna.
Grand Duke Utara itu memiliki posisinya sendiri di hati rakyat Aterna. Leoric yang merupakan Sword Master memiliki reputasi yang sangat baik dalam perang ataupun pembasmian monster. Rakyat Aterna selalu mengeluk-elukan Leoric setiap ia datang ke istana kekaisaran. Dan hal tersebut membuat Kaisar Rowan tidak suka.
Kaisar Rowan selalu mencari celah untuk membuat Leoric jatuh. Salah satunya yakni menikahkan Leoric dengan putri dari keluarga Baron yang bangkrut. Niat hati ingin membuat Leroic malu, tapi siapa sangka Leoric menerima dengan sangat baik dan tidak menolak sama sekali. Padahal ia berharap Leoric akan menolak. Karena jika itu terjadi, maka akan jadi kesempatannya untuk membuat Leroic tunduk.
Braak!
" Sialan, mengapa jadi begini. Panggil Marquis Osgar kesini sekarang juga!"
" Baik Baginda Kaisar, saya akan memanggil Tuan Marquis."
Ajudan itu langung pergi keluar. Sungguh sangat bagus karena dia tidak perlu melihat kemarahan dari Rowan.
" Maaf Baginda, apa yang ditulis oleh Marquis Ethelwyn sehingga Baginda begitu marah?"
" Roxane, wanita itu kini menunjukkan dirinya sebagai Grand Duchess. Ini adalah hal yang tidak pernah ku sangka. Aku pikir wanita bodoh itu hanya akan terus bersembunyi. Setelah rumor mengenai keluarganya menyebar ke seluruh kekaisaran aku yakin dia tidak berani menunjukkan wajahnya. Tapi di dalam sirat ini diceritakan bahwa wanita itu menjalankan perannya sebagai Grand Duchess, bahkan dia ikut serta saat Leoric melakukan kunjungan wilayah. Yang lebih mengejutkan hubungan dia dengan anaknya begitu dekat. Ini bisa jadi masalah."
Wajah Kaisar Rowan terlihat sangat tegang. Rencana yang sudah ia susun rapi agaknya harus berantakan karena ini. Padahal tinggal sedikit lagi.
Ya beberapa bulan dari sekarang akan diadakan pesta dan festival pembentukan negara. Itu sejenis hari ulang tahun kekaisaran yang mana diadakan setiap tahunnya. Dalam acara itu Kaisar Rowan akan mengumumkan pertunangan putranya dan putri dari Leoric.
Awalnya akan mudah karena Melanie berhasil disusupkan kesana untuk mengendalikan putri dari Leoric. Tapi jika begini keadaanya maka semua rencana harus diubah. Jika benar Roxane mulai membina hubungan baik dengan suami dan anaknya, rencana Kaisar Rowan itu bisa berantakan.
" Tapi mengapa Baginda gusar dengan hal itu? Bukankah titah Kaisar tidak akan bisa dibantah, dan jika dibantah maka hukuman mati bisa dilaksanakan."
" Apa yang kau katakan memang benar Toren. Tapi aku tidak bisa melakukan itu pada keluarga Flandria. Meskipun mereka adalah keluarga bangsawan yang sudah jatuh dan sudah tidak lagi didengar namanya, tapi keluarga kekaisaran punya janji turun temurun bahwa kita tidak bisa menjatuhkan hukuman pada keturunan Flandria. Akan ada semacam kutukan jika kita melakukan itu."
Duaaar
Toren, ksatria yang bertugas melindungi Kaisar Rowan tentu tidak tahu ada hal semacam itu. Pantas saja jika melihat ke beberapa tahun yang lalu saat dimana Baron Rodrig Flandria terkena kasus opium, kaisar tidak menjatuhi hukuman apapun. Hanya menyita semua harta benda yang dimiliki oleh Baron Rodrig Flandria.
TBC
.