Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orang Kaya Memang Bukan Kaleng-kaleng
" apa!!." Keduanya kompak dan saling tatap lalu dengan cepat membuang muka. Merasa malu dengan apa yang di ucapkan Belva.
Belva merasa lucu dengan keduanya."Iya cocok sekali karena sama cerewetnya." Lalu berbalik meninggalkan keduanya yang tercengang mendengar ucapan terakhir Belva.
" nyonya a..anda.." Ica yang bisanya cerewet kini kehilangan kata kata karena ucapan Belva.
" wanita itu sungguh menjodohkan ku dengan wanita kecil ini?.. sungguh selera yang buruk." kini Andre pula membatin kesal. Melirik Ica yang bertepatan juga meliriknya. Pandangan mereka berdua bertemu satu sama lain.
Bukan pandangan jatuh cinta yang seperti kalian bayangkan namun lebih tepatnya pandangan musuh yang sudah lama terjadi kini kembali lagi.
" apa liat liat, baru tau ya Ica cantik!.." judes nya dengan mengibaskan rambutnya ke muka Andre.
Andre tersadar saat merasakan sakit di wajahnya. Menatap Ica yang sudah menjauh. " pelayan sialan!..awas kau ya!.." teriakan Andre tak di dengar Ica, dia malah sengaja menjulur kan lidahnya.
" sorry ya tuan Andre terhormattttt!...saya sengaja sih." setelah mengatakan itu dia tertawa terbahak-bahak dan menghilang di balik pintu.
" iss!.." menekan rasa keselnya dan berlari ke luar.
.....
"Di belakang"
Gerakan Belva terhenti." Bukan kah anda jijik dengan saya?..atau anda sudah jatuh cinta dengan saya secara saya kan cantik." Mengibaskan rambutnya kebelakang,kalau saja itu bukan Kenzo mungkin mereka akan membenarkan ucapan Belva.
"Nyonya di sana kalian harus menjadi pasangan sesungguhnya agar mereka percaya kalian bahagia,kalau anda duduk di depan itu termasuk sama saja mencoreng nama keluarga arsanio." Jelas Andre mencoba sabar,jangan sampai dia menggunakan kata-kata yang membuat wanita itu melemparkan high heelsnya membayangkan saja membuatnya memegang kepala.
"Bagus dong, dengan aku sedikit mencoreng nama baik ku dan membuat arsanio malu maka mereka akan memaksa Kenzo untuk ceraikan ku." Batinnya dengan kilatan binar muncul di matanya,hanya Kenzo seorang yang melihat Belva seakan mendapatkan ide.
"Apa yang dia rencananya?.." Kenzo hanya membatin.
"Kenapa kau tidak bilang itu Acara ulang tahun kakek?..aku belum membelikan kado. "sungut Belva dengan terpaksa duduk di samping Kenzo yang tenang.
Kalau Belva ingat ketenangan Kenzo persis seperti seseorang yang ia kenal dulu,namun satu yang harus Kalian tau betapa mengerikannya ketenangan itu sampai bahkan dia harus pindah ke tubuh ini.
Tiba-tiba kilatan mata Belva meredup, suasananya buruk kala mengingat itu, dengan itu juga dia bertekad menjauhkan Kenzo.
Ah, dia baru ingat Sebelumnya dia sudah pernah berbicara tentang perceraian tapi apa coba balasannya.
"Bukan kah ini ke inginan mu,kau harusnya paham bahwa masuknya dalam keluarga arsanio itu merupakan hal yang fatal,tidak ada perceraian."
"Jadi bagaimana kalau kedua belah pihak tak menginginkan pernikahan itu lagi,apakah tidak ada cara lain?.."
"Ada".
"Apa?.."
"Kematian."
Deg!
Duk
"Aww!..kau bisa bawa mobil tidak sih."Marah Belva langsung tersadar dari lamunan panjangnya dan menatap sekeliling yang ramai.
"Anda yang mengantuk nyonya,jangan melamun seperti itu kalau tidak ingin di permalukan."Andres kesel pada nyonya sendiri karena melamun dan tak mendengar penjelasan tuanya yang berbicara, membuatnya mengerem mendadak lebih tepatnya berhenti di sebuah gedung besar dengan cepat.
Belva hanya mendengus dingin pada Andre pria itu sangat menyebalkan sekali,menatap di samping ternyata Kenzo tak ada."Kemana dia?."
Clek!
"Ayo "
Belva menatap heran Kenzo tapi melihat mobilnya yang menjadi pusat perhatian sekarang dia tau kalau pria itu memainkan sandiwara, dengan anggun Belva menerima uluran tangannya kenzo. Dengan lembut.
Senyuman manisnya juga tak akan ia tinggalkan membuat Kenzo yang melihat merasa dadanya berdesir, dengan cepat dia memeluk pinggang Belva. Awalanya Belva risih tapi melihat betapa mewahnya gedung yang di sewa hampir membuat Belva menjatuhkan rahangnya."orang kaya memang bukan kaleng-kaleng.”Batinnya seakan kehidupan nya dulu yang sama kayanya.