Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.
Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.
Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.
Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Pertama
Weiwei yang telah membaca surat dari kakek buyut nya tak menyangka mendapatkan hal yang tak terduga. Tak terasa air matanya menetes dan semakin deras hingga akhir surat.
"Huaaaaaaa kakek, hiks hiks" tangis Weiwei sambil menyedot ingus ya yang mengalir pula keluar.
Srooot
Weiwei membersihkan muka nya yang telah memerah di dalam kamar mandi selesai menangis. Kemudian kembali duduk di meja rias. Terlihat beberapa buku yang berwarna coklat muda terlihat usang. Weiwei membuka buku itu satu persatu, membaca dan mombolak-balikkan hingga selesai. Entah kenapa ia merasa apa yang ia baca sekilas langsung masuk dalam fikirannya. Selesai membaca buku, ia keluar dari Ruang Giok.
Dalam kamar, Bao Wei bertanya pada Xinxin " Xinxin, bagaimana rekasi kakek buyut yang punya tubuh ini jika tau cucu aslinya sudah meninggal digantikan aku?"
"Sebenarnya Weiwei, Kamu juga keturunan dari kakek buyut mu, dan roh yang kemaren menempati tubuh ini hanya fana, roh asli mu ada di kehidupan sebelum kiamat"
"Hah? Benarkah?" Weiwei kaget tak percaya dengan fakta ini. "Tapi Xinxin, ini kan hanya novel saja. Bukan real di Dunia nyata"
"Weiwei, sebenarnya buku yang kamu baca merupakan buku masa depan yang ditulis oleh penjelajah waktu yang selamat. Dan buku tersebut mempunyai mantra kuno, bagi siapa yang membaca nya akan mengalami hal yang serupa. Mengubah takdir seseorang yang ditulis dibuku, entah itu peran salah satu umpan meriam, pendukung maupun peran utama. Dan kau lah yang terpilih untuk mengubah nasib mu dalam buku tersebut. Penulis berharap bahwa salah satu umpan meriam yang mempunyai hati yang baik, dapat merubah nasib dan merubah takdir nya"
"Wah benarkah? berarti aku menjelajahi waktu masa depan, Dimana akan terjadi kiamat zombie gitu?"
"Betul. Maka dari itu kakek buyut mu mengirimkan cicit keturunan asli nya ke raga Bao Wei abad 21 untuk menjadikan kamu kuat dalam segala bidang, hingga mampu menghadapi dunia kiamat zombie ini"
"Hem, kakek memang yang terbaik. Dikatakan kiamat zombie akan berakhir di tahun ke 10 sesuai buku kan?"
"Iya maka dari itu, kamu perlu kekuatan dengan level tinggi. Jangan terpaku pada buku yang kamu baca. Jalani hidupmu disini dengan baik"
"Baik Xinxin"
Ding
Misi : Menjual semua harta yang dimiliki akan mendapatkan 5000 poin dan se kotak peralatan dan perlengkapan bedah operasi.
Bao Wei mendapatkan misi pertama nya dengan riang gembira. Pasalnya, ia memang berniat menjual harta yang ia punya untuk membeli peralatan, perlengkapan dan bahan-bahan yang ia butuhkan menjelang hari kiamat.
Weiwei segera menelfon pengacara keluarga sang kakek (pihak mama kandung) yang terpercaya untuk menjual semua propertinya. Setelah berbincang-bincang dengan pengacara tersebut, Weiwei segera bersiap-siap mengganti pakaiannya yang lebih sopan untuk menemui pengacara tersebut di Kantor.
Tanpa babibu, Weiwei segera meluncur menggunakan Taxi Online yang telah menunggu di depan gedung. Sesampainya di Kantor pengacara kakeknya, ia segera menuju resepsionis dan memberitahukan kepada siapa ia bertemu.
"Hallo Kakak Lin" sapa Weiwei pada wanita yang bekerja sebagai resepsionis.
"Hallo juga adik manis, ada yang perlu kakak bantu?"
"Saya ingin bertemu dengan pengacara Bapak Jing Su"
"Apakah sudah punya janji temu?"
"Sudah kakak"
"Baiklah. Maaf dengan siapa kakak berbicara?"
"Saya Bao Wei kak"
"Baik, Tunggu sebentar ya" ucap resepsionis yang bermarga Lin, dan diangguki Weiwei. Sedangkan resepsionis tersebut menelfon sekretaris Bapak Jing Su.
Tak perlu waktu lama, segera Weiwei di persilahkan berjalan ke kantor pengacara yang bersangkutan. Tak lupa, Weiwei mengucapkan terima kasih kepada resepsionis tersebut.