Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Semua orang yang berada di sana tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, awalnya Alvin senang bisa melihat Aily yang tersenyum bahagia hanya dengan melihat seseorang. Namun senyuman itu menghilang ketika melihat anaknya dengan berani mencium seorang pria di depan matanya, terlebih pria itu adalah calon suami kakak tirinya sendiri.
Sementara dari pihak keluarga Rion antara senang dan bingung, senang karena tidak percaya dengan yang mereka lihat bahwa Rion bisa melakukan hal seberani itu di depan keluarganya. Apalagi pria itu sama sekali belum pernah berpacaran bahkan tidak pernah dekat dengan seorang wanita, dan bingungnya karena niat awalnya ingin menjodohkan dengan anak pertama dari keluarga Alvin Bernard.
"Aily! hentikan!" suara Alvin begitu tegas hingga keduanya menghentikan ciuman itu.
Aily kaget dia lupa jika sedang ada acara keluarga, karena saking gembiranya melihat Rion. "Maaf Ayah, aku lupa jika ada kalian," ujarnya lalu berjalan mendekati mereka.
Semua orang menatap Rion yang juga ikut mendekat sambil menggandeng lengan Aily, "kenalkan ayah, ini Kak Rion." Aily dengan percaya dirinya mengenalkan pria yang akan menjadi calon ayah dari bayinya walaupun masih belum di tanam bibit.
Keduanya pun saling berjabat tangan tanpa ada suara sedikitpun, "Oh iya, dimana calon suami kak Alika?" tanya Aily karena setaunya mereka sedang menunggu kedatangan pria itu.
Semua orang saling bertatapan, entah bingung harus menjawab apa. Apalagi Kakek Van dia terlihat masih sangat syok melihat cucu nya ternyata mempunyai gadis berani seperti ini, dia terlihat tidak menyukai sikap Aily yang terbilang tidak sopan dan bisa membuat cucu nya terpengaruhi dengan sikap jelek itu.
"Agatha... sebaiknya kita langsung ke acara makan-makan saja." ajak Meria untuk mengalihkan pembicaraan, dia berusaha tidak merusak acara ini. Walaupun dirinya sendiri sudah sangat tidak sabar ingin mengetahui apa yang terjadi pada anaknya, sejak kapan Rion mempunyai seorang wanita.
"Iya, lebih baik kita makan lebih dulu sebelum berbicara serius." Agatha menyetujui ucapan sahabatnya itu. Dengan tangan mengepal, sejujurnya Agatha sangat kesal melihat adegan itu karena dirinya tidak tega melihat anaknya terluka.
Mereka pun sudah berada di meja makan di kediaman Bernard, semua orang makan dalam diam masuk dalam pemikiranya masing-masing. Rupanya semua orang masih merasa tercengang dengan kejadian tadi, entah apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Ai, kenapa makan nya sedikit sekali?" tanya Rion karena biasanya Aily makan dengan sangat lahat bersamanya. Pertanyaan Rion membuat semua irang yang duduk di sana beralih memperhatikan mereka berdua.
Aily pun menatap keluarganya sekilas, termasuk Ayahnya yang menyuruh dirinya bersikap layaknya seorang perempuan dan selalu membandingkanya dengan kakak tirinya.
"Makanlah seperti biasanya jangan merubah kebiasaan mu hanya untuk mengikuti kemauan orang lain" pinta Rion sambil tersenyum lalu mengelap ujung bibir Aily dengan ibu jarinya.
"Benarkah?" Tanya Aily dan di jawab anggukan ileh Rion tanpa mengalihkan tatapanya dari gadis itu. Aily pun langsung makan dengan sangat lahap tanpa harus terlihat elegant di matanya.
Rion senang karena mungkin dirinya bisa terbebas dari perjodohan ini berkat Aily, namun dirinya juga tidak bisa berbohong jika hatinya bahagia melihat Aily bersama dirinya dan keluarganya di tempat yang sama. Itu artinya dirinya tidak perlu menutup-nutupi fakta jika mereka tinggal satu atap.
Sementara di ujung sana, tatapan kesal muncul dari seorang gadis berusia 25 tahun yang kini tengah mengepalkan kedua tanganya dengan dada yang merasa panas. Jujur saja Alika berharap Rion akan menjadi suaminya, karena pertama kali Alika melihatnya dia langsung jatuh hati dengan ketampanan Rion.
Alika tidak menyangka lagi-lagi Aily yang selalu menggagalkan semua keinginannya.
.
.
𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒𝑑...