Di dunia kultivasi yang dilanda konflik antara Ras Manusia dan Ras Iblis, Dewa Bin Jue dari Sekte Pedang Langit menjadi harapan terakhir umat manusia. Setelah bersembunyi di Gua Abadi, Dewa Bin Jue meninggal dan menciptakan warisan Pedang Langit sebelum Dewa Iblis Yu Zheng menyerang.
Di Benua Huang Zhou, pemuda jenius Luo Xinfen kehilangan kemampuan kultivasi akibat pengkhianatan tunangannya, Wei Ling. Dalam pencariannya untuk memulihkan kekuatannya, Luo Xinfen menemukan gua misterius yang menyimpan rahasia kuno. Di sana, ia bertemu dengan suara Dewa Bin Jue yang memberinya Pedang Langit.
Dengan warisan legendaris ini, Luo Xinfen bersiap untuk menghadapi tantangan, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan, dan menyelamatkan dunia manusia dari ancaman Ras Iblis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LevzaaOP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 3 I Peningkatan Kultivasi dan Keterlibatan Ras Iblis
Luo Xinfen duduk dalam keheningan di ruang meditasi, Suasana malam mulai menyelimuti Kediaman Keluarga Luo, dan di dalam ruang itu, hanya terdengar suara nafasnya yang tenang. Chaya biru lembut masih mengalir dari Pedang Langit yang melayang di depannya. Energi yang kuat dan murni dari warisan Dewa Bin Jue terus mengalir kedalam tubuhnya.
Saat ia mencapai Tingkat Dasar Tahap Ketiga, Luo Xinfen mulai meraskan kekuatan yang sangat berbeda. Setiap otot dan aliran energi ditubuhnya dipenuhi dengan kekuatan yang begitu murni. Bahkan pikirannya pun menjadi tajam sehingga mampu memproses informasi dengan kecepatan yang mengagumkan. Ia sekarang mulai melihat inti dari teknik pertama yang diberikan Dewa Bin Jue melalui pedang tersebut, teknik ini disebut Teknik Pedang Angin Surgawi.
“Teknik Pedang Angin Surgawi ini ternyata sangat luar biasa” ucap Luo Xinfen saat memahami informasi yang diterima dari kesadaran Dewa Bin Jue. “Bahkan Teknik ini memungkinan pengguna untuk memanipulasi energi angin dan menyerang musuh dengan kecepatan serta ketepatan yang menakjupkan.” Ucap Luo Xinfen
Saat ia mengayunkan pedang, energi angin yang tak terlihat mulai terbentuk di sekelilingnya, mengikuti setiap gerakan pedang dengan presisi yang mengagumkan. Suara angin yang mendesir menggema di dalam ruangan. Teknik ini tidak hanya meningkatkan kekuatannya dalam bertarung, tetapi juga memberinya kecepatan yang tak tertandingi. Setiap tebasan pedangnya kini mampu memotong musuh dengan secepat kilat, seolah-olah pedangnya bergerak di luar batas ruang dan waktu.
Namun, saat Luo Xinfen menyempurnakan tekniknya, dia merasakan kehadiran gelap yang mengintai di belakangnya. Ada sesuatu yang terasa tidak beres. Aura jahat yang samar mulai muncul di pikirannya, sebuah firasat bahwa ada kekuatan besar yang sedang bergerak di luar sana—dan itu bukan hanya dari manusia.
Sesaat Kemudian, pintu ruang meditasi terbuka, dan sosok Wei Ling muncul, dengan gaun hitam yang membalut tubuhnya, Wei Ling berjalan masuk dengan penuh percaya diri, aura kegelapan mengelilinginya. Namun, kali ini berbeda. Matanya memancarkan Cahaya merah yang samar, Wei Ling menatapnya dengan penuh kebencian dan sambil tersenyum licik.
“Xinfen, lama tidak berjuma,..” Wei Ling menyapanya dengan senyum licik. “Kudengar kultivasimu sudah kembali. Sungguh luar biasa, aku kira kau hancur selamanya” ucap Wei Ling
Luo Xinfen menatapnya dengan penuh kebencian, karena mengingat penghianatan yang yang dilakukan mantan tunangannya, itu Wei Ling. “Apa yang kamu lakukan disini Wei Ling?.. Apakah Penghianatanmu belum cukup?..” ucap Luo Xinfen memandang Wei Ling dengan penuh Amarah.
Wei Ling tertawa pelan. “Penghianatan? Oh Xinfen….. Ini semua hanya permainan kekuasaan. Keluargamu selalu menjadi batu sandungan bagi ambisi keluargaku. Aku hanya melakukan apa yang perlu dilakukan…” ucap Wei Ling. Lalu dia mendekat, memandang Luo Xinfen dengan penuh sinis. “Namun sekarang ini Xinfen, lebih dari sekedar persaingan antar keluarga. Ada kekuatan yang jauh lebih besar dari manusia, dan aku memilih untuk berada di pihak yang menang. Luo Xinfen aku sangat menantikan pertarungan antara kamu dan aku di kompetisi nanti dan aku sangat ingin mengetahui bagaimana orang yang dulu jenius dalam dunia kultivasi lalu dihancukan dan bangkit kembali untuk berkultivasi” Ucap Wei Ling.
Setelah Wei Ling pergi dari ruang menditasi, kesadaran Dewa Bin Jue kembali berbisik melalui Pedang Langit.
“Luo Xinfen… kamu harus tahu… Keluarga Wei tidak hanya bergerak untuk mendominasi benua ini melalui ambisi mereka. Mereka telah menjalin hubungan rahasia dengan ras iblis. Ras yang lama tersembunyi, namun sekarang mencoba bangkit kembali untuk menguasai dunia manusia. Wei Ling dan ayahnya, Wei Tian, diam-diam bekerja sama dengan para iblis ini untuk memperkuat posisi mereka di Benua Huang Zhou.”
Luo Xinfen membeku mendengar pengungkapan ini. Ras iblis? Ras yang selama ini hanya dianggap sebagai legenda? Kini mereka bersekongkol dengan Keluarga Wei untuk mendominasi Benua Huangzhou? Pikiran Luo Xinfen langsung tertuju pada kompetisi antar keluarga besar yang akan segera berlangsung, di mana para kultivator terkuat dari setiap keluarga akan bersaing untuk mendapatkan tempat di sekte paling ternama di benua ini. Jika Keluarga Wei telah menjalin aliansi dengan ras iblis, maka mereka bisa saja menggunakan kekuatan kegelapan untuk merusak kompetisi itu dan menghancurkan keluarga lainnya, termasuk Keluarga Luo.
“Keterlibatan Ras iblis terhadap Keluarga Wei, Pasti memiliki niat untuk menghancurkan Keluarga Luo dan keluarga lainnya. Kompetisi ini tidak akan menjadi pertarungan biasa,” pikir Luo Xinfen dengan cemas. “Aku harus memperingatkan ayah dan memastikan bahwa keluarga kami siap menghadapi ancaman yang lebih besar.” Ucap Luo Xinfen
Namun, sebelum dia dapat berbuat lebih jauh, kesadaran Dewa Bin Jue kembali berbicara, kali ini dengan nada serius dan tegas.
“Jangan terlalu gegabah, Luo Xinfen. Ras iblis telah menyusup dalam bayang-bayang, dan kamu belum siap sepenuhnya untuk menghadapi mereka. Pertama, tingkatkan kultivasimu. Gunakan warisan yang telah kuberikan padamu untuk memperkuat dirimu lebih jauh. Dalam kompetisi ini, kamu tidak hanya harus menang untuk keluarga Luo, tetapi juga untuk masa depan dunia manusia. Kompetisi ini akan menjadi titik balik yang menentukan.”
Dengan hati yang berat, Luo Xinfen memahami bahwa tantangan di depannya jauh lebih besar daripada yang pernah ia bayangkan. Keluarga Wei yang bersekutu dengan ras iblis adalah ancaman serius, dan jika mereka berhasil, seluruh Benua Huang Zhou akan jatuh ke dalam kekuasaan mereka. Kompetisi antar keluarga yang awalnya hanya tentang kekuasaan kini berubah menjadi pertempuran untuk keberlangsungan umat manusia.
Luo Xinfen menarik nafas dalam-dalam dan memejamkan matanya. Dalam keheningan malam, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan mempersiapkan segalanya. Dengan Pedang Langit di tangannya, warisan Dewa Bin Jue di dalam dirinya, dan semangat untuk melindungi keluarganya, Luo Xinfen kini siap melanjutkan perjalanan kultivasinya menuju tingkat yang lebih tinggi. Kompetisi antar keluarga ini akan menjadi medan pertempuran pertama dari banyak pertempuran yang akan datang.