NovelToon NovelToon
Cantik-cantik Pelakor

Cantik-cantik Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vina Melani Sekar Asih

Namaku Delisa, tapi orang-orang menyebutku dengan sebutan pelakor hanya karena aku berpacaran dengan seseorang yang aku sama sekali tidak tahu bahwa orang itu telah mempunyai pacar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vina Melani Sekar Asih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Setelah acara camping sekolah yang melelahkan, tubuh Delisa mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang serius. Sepanjang perjalanan pulang, ia mencoba menahan rasa pusing dan lemas yang semakin lama semakin kuat. Sesampainya di rumah, Delisa langsung menuju kamarnya, merasa tubuhnya begitu berat seolah-olah menahan beban yang luar biasa.

Malam itu, Delisa tidur lebih awal dari biasanya. Tapi meski sudah beristirahat, pagi harinya ia terbangun dengan badan yang semakin panas. Kepalanya terasa berat, tenggorokannya sakit, dan tubuhnya lemah. Delisa hanya bisa berbaring lemah di tempat tidur, berharap rasa sakit itu akan segera hilang.

Melihat kondisi putrinya, Mamah langsung cemas. "Delisa, kenapa, sayang? Kamu kelihatan sakit sekali," tanya Mamah sambil menyentuh kening Delisa yang panas.

Delisa hanya tersenyum tipis, meski dengan suara serak, ia berusaha menenangkan Mamah, "Mungkin cuma kecapekan habis camping, Mah. Nggak apa-apa, nanti juga sembuh."

Namun, rasa panas yang terus meningkat membuat Mamah semakin khawatir. "Kamu istirahat saja di rumah. Nggak usah ke sekolah hari ini, biar Mamah bikin teh hangat, ya. Kalau kondisinya nggak membaik, kita ke dokter."

Sementara itu, di sekolah, ketidakhadiran Delisa membuat beberapa teman dekatnya merasa ada yang aneh. Caca, sahabat terdekat Delisa, segera menduga bahwa Delisa pasti kelelahan karena camping. Di tengah jam istirahat, Caca mengabari Azka bahwa Delisa tidak masuk sekolah karena sakit.

Azka segera merasa khawatir. Dalam hati, ia merasa bersalah karena kemarin saat camping, Delisa memang terlihat lelah dan tidak banyak bicara. Namun, ia mengira itu hanya karena kelelahan biasa. Dengan perasaan tidak tenang, Azka memutuskan untuk menjenguk Delisa sepulang sekolah.

Setelah jam sekolah usai, Azka mampir ke sebuah toko buah dan membeli beberapa jeruk serta bunga mawar putih, bunga kesukaan Delisa. Ia berharap kejutan kecil ini bisa menghibur hati Delisa, meski mungkin tidak banyak membantu kesembuhannya.

Sesampainya di rumah Delisa, Azka mengetuk pintu dan disambut oleh Mamah.

"Oh, Azka. Kamu datang untuk menjenguk Delisa, ya?" sambut Mamah dengan senyum lembut.

"Iya, Mah. Saya dengar dari Caca kalau Delisa sakit. Apa saya boleh melihatnya?" tanya Azka sopan.

Mamah mengangguk, "Tentu, Nak. Delisa ada di kamarnya. Tapi mungkin kamu harus pelan-pelan, dia masih kelihatan lemah."

Azka tersenyum, lalu melangkah masuk dengan hati-hati. Setibanya di kamar Delisa, ia melihat gadis itu berbaring dengan wajah pucat dan selimut yang menutupi tubuhnya. Meskipun terlihat lemah, Delisa berusaha tersenyum ketika melihat Azka di sana.

"Hei, Del. Kamu kelihatan nggak sehat banget," sapa Azka sambil duduk di kursi di samping tempat tidur.

Delisa tersenyum lemah. "Iya, mungkin kecapekan. Tapi senang juga kamu datang menjenguk."

Azka tersenyum, lalu memberikan jeruk dan bunga yang ia bawa. "Aku bawa ini buat kamu. Jeruknya biar kamu lebih segar, dan bunganya… supaya kamarmu lebih cerah."

Delisa tersenyum, merasa terharu dengan perhatian Azka. "Terima kasih, Azka. Kamu baik banget."

Mereka berbincang sejenak, dengan Azka mencoba mencairkan suasana dengan cerita-cerita lucu tentang kejadian di sekolah hari itu. Meski kondisi tubuhnya belum sepenuhnya pulih, kehadiran Azka membuat hati Delisa terasa lebih hangat dan tenang. Ia merasa bersyukur memiliki seseorang yang begitu peduli dan memperhatikan kebutuhannya.

Saat hari mulai sore, Azka pamit untuk pulang agar Delisa bisa beristirahat lebih lama. Sebelum pergi, ia menyentuh tangan Delisa dengan lembut dan berkata, "Cepat sembuh ya, Del. Aku kangen kamu."

Delisa hanya bisa tersenyum dan mengangguk. Setelah Azka pergi, ia berusaha tidur, namun pikirannya masih melayang, merasakan kebahagiaan yang sederhana namun bermakna.

Namun, meski Delisa sudah beristirahat sepanjang malam, keesokan paginya kondisinya masih belum membaik. Demamnya naik turun, dan batuk yang mulai muncul semakin parah. Mamah dan Papah pun akhirnya memutuskan untuk membawanya ke dokter. Setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa Delisa mengalami infeksi tenggorokan dan memerlukan istirahat total serta pengobatan antibiotik selama beberapa hari.

Selama Delisa sakit, Caca dan Azka adalah dua orang yang paling sering mengirim pesan untuk menanyakan kabarnya. Mereka bahkan sering bergantian datang ke rumah Delisa setelah pulang sekolah untuk menjenguk dan memberikan sedikit hiburan. Caca membawakan tugas-tugas sekolah agar Delisa tidak ketinggalan pelajaran, sementara Azka membawa makanan dan minuman yang dapat membantu kesembuhan Delisa.

Satu sore, setelah kondisi Delisa agak membaik, Azka datang dengan membawa teh herbal yang ia buat sendiri.

"Del, ini teh herbal. Katanya bagus buat tenggorokan. Semoga kamu suka," ucap Azka sambil menyerahkan teh tersebut.

Delisa tersenyum sambil menerima teh itu. "Wah, kamu sampai repot-repot buat teh sendiri, Azka? Terima kasih, ya. Kamu perhatian banget."

Azka mengangguk sambil tersenyum. "Ya, aku cuma nggak mau kamu sakit terus. Udah nggak sabar nunggu kamu sembuh biar kita bisa jalan-jalan lagi."

Delisa tertawa kecil, meski suaranya masih terdengar serak. "Aku juga kangen suasana sekolah dan jalan-jalan bareng kamu, Azka."

Mereka menghabiskan sore itu dengan berbincang ringan, membicarakan banyak hal, mulai dari rencana mereka setelah Delisa sembuh hingga kenangan-kenangan lucu saat camping. Di setiap kalimat dan tawa yang mereka bagi, Delisa merasa semakin dekat dengan Azka. Sakitnya perlahan terasa lebih ringan, karena hatinya kini dipenuhi oleh rasa hangat dari perhatian yang tulus.

Hari demi hari, kondisi Delisa semakin membaik. Tubuhnya mulai pulih, dan ia bisa bergerak lebih leluasa tanpa merasa lemas. Setelah sekitar seminggu beristirahat, akhirnya Delisa kembali bisa masuk sekolah. Pagi itu, ia merasa begitu bersemangat untuk bertemu teman-temannya dan, tentu saja, Azka yang telah setia menemaninya selama ia sakit.

Ketika tiba di sekolah, Delisa disambut oleh Caca dan teman-temannya dengan penuh semangat.

"Delisa, kamu udah sehat? Kami semua kangen banget sama kamu!" teriak Caca sambil memeluknya.

"Akhirnya kamu datang juga! Rasanya kelas ini sepi banget tanpa kamu," ujar salah satu teman mereka yang lain.

Delisa tertawa, merasa bahagia melihat antusiasme teman-temannya. Ia merasa dikelilingi oleh orang-orang yang peduli padanya, dan itu membuat hatinya hangat. Saat ia duduk di bangkunya, Azka menghampirinya dengan senyum khasnya.

"Selamat datang kembali, Del," sapanya.

"Terima kasih, Azka. Aku nggak akan bisa cepat sembuh tanpa perhatianmu," jawab Delisa dengan tulus.

Azka mengusap rambut Delisa pelan. "Sudah tugasku untuk jagain kamu, kan?"

Delisa tersipu, namun senyumnya tak bisa hilang. Sejak saat itu, hubungan mereka terasa lebih erat. Mereka berdua sama-sama tahu betapa pentingnya satu sama lain, dan perhatian kecil yang mereka bagikan selama masa sakit Delisa semakin memperkuat perasaan mereka.

Keesokan paginya, Delisa menjalani kegiatan sekolah dengan penuh semangat, meskipun ia tetap berhati-hati agar tidak terlalu lelah. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih menjaga kesehatannya, agar tidak membuat orang-orang yang ia sayangi khawatir lagi.

Malam harinya, sebelum tidur, Delisa merenungkan semua yang telah terjadi selama ia sakit. Ia merasa sangat bersyukur memiliki orang-orang seperti Caca dan Azka yang selalu ada untuknya. Terutama Azka, yang perhatian dan kesabaran yang ditunjukkannya selama masa sakit Delisa membuatnya merasa begitu beruntung.

1
fatin fatin
Aku suka ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!