NovelToon NovelToon
Balas Dendam Sang Don Juan

Balas Dendam Sang Don Juan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / Playboy / Romansa
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Catherine, seorang psikolog berbakat dengan kemampuan membaca pikiran, selalu mengira bahwa bakatnya akan melindunginya dari kebohongan dan manipulasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Leo, seorang pria misterius yang pikirannya bisa dia baca, tetapi perasaannya tetap menjadi teka-teki. Apa yang Catherine tidak tahu, Leo adalah kakak dari mantan kekasihnya—seorang pria yang menyimpan dendam karena kematian adiknya.

Dulunya, adik Leo adalah kekasih Catherine, yang sakit hati dan bunuh diri. Leo, yang mengetahui kemampuan Catherine, bertekad untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupnya. Dengan kecerdikannya sebagai mafia, Leo dengan sengaja memanipulasi pikiran Catherine, membuatnya terjebak dalam permainan pikiran yang semakin dalam dan penuh misteri.

Namun, rencana Leo terancam gagal saat ia mulai merasakan cinta yang tulus kepada Catherine.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permainan Yang Menjebak

“Henry, datanglah hari ini makan malam ke rumahku. Ada beberapa hal yang ingin aku pastikan darimu,” ujar leo melalui panggilan ponselnya.

Setelah mendapatkan jawaban yang memuaskan, leo kembali melakukan panggilan.

“Romero, datang ke ruanganku sekarang juga.”

Tak lama Romero datang sambil membawa beberapa Dokumen di tangannya.

“Duduklah Romero, sebentar lagi Henry datang. Sebelum dia tiba aku ingin tahu, apakah Tim it kita sudah dihubungi Henry untuk pemasangan kamera CCTV di beberapa Ruangan di Klinik Donovan?” tanya Leo

Romero tersenyum Smirk, ”Bukan cuma dihubungi tuan, bahkan Kamera CCTV sudah terpasang di sana, sekaligus penyadap suara. Jadi semua kegiatan dalam klinik terpantau 24 jam seperti yang tuan instruksikan.”

“Luar biasa, kalian bergerak sangat cepat seperti keinginanku.”

“Kami sudah pastikan semua terpasang dengan sempurna tuan. Bahkan anda bisa memantau CCTV tersebut dari ponsel anda.” Ujar Romero.

“Good. kalau begitu aku akan segera akan memainkan skenarioku, HAHAHAHA,” ujar Leo sambil tersenyum bahagia.

Tak berapa lama Henry datang membawa tumpukan berkas bersama Sekretarisnya.

“Masuklah Henry, duduklah di sini,’ ujar leo

“Terimakasih tuan,” jawab Henry

‘Bagaimana posisimu di Klinik Donovan. Apakah kau diterima dengan baik dan makin dipercaya?” Tanya Leo

“Sudah Jelas tuan. Mr Jackson bahkan sering mengajak saya melakukan rapat informal dengan pemillik saham yang lain. Hal itu tentu meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham lain pada diri saya,”

“Bagus, itu sebuah kemajuan berarti. Kamu harus punya list orang berpengaruh di sana dan para pemilik saham dengan investasi terbanyak. Pada waktunya nanti kita bisa undang mereka bertemu secara khusus di Dallas,”

Wajah Henry tampak berseri seri dengan adanya pernyataan macam itu dari Leo. Dia sangat yakin kinerjanya membuat Leo puas, dan pada akhirnya akan menguntungkan dirinya.

Dreet…..Dreeet… Dreet

Ponsel Catherine bergetar tanda ada pesan singkat masuk. Saat itu dia sedang rapat dengan Tuan Jackson dan beberapa pemegang saham lain untuk membahas kinerja Klinik dan kemajuannya.

Hati Catherine berbunga bunga membaca pesan singkat leo hari itu.

“Aku ingin konsul lagi denganmu. Sepertinya sesi therapy bersamamu memberikan ketenangan dan kedamaian batinku. Bisakah aku konsul hari ini jam 15.00?

“Tentu bisa Leo, datanglah ke klinik, aku akan mencatatkan sesi untukmu jam 15.00. Mohon datang tepat waktu,”

Leo memberikan gambar Heart dan bunga. Hal ini makin membuat Cathrine terharu sekaligus bahagia. Setelah sekian lama ada orang yang begitu memperhatikan dirinya.

Pikiran Catherine sudah tidak bisa lagi fokus pada rapat dengan para pemegang saham. Dia ingin segera saja waktu berjalan cepat dan bertemu dengan Leo. Sepanjang rapat dia senyum senyum sendiri. Sikapnya ini menarik perhatian Henry. Untuk memuaskan rasa ngin tahunya Henry menghubungi Asistennya Anita, melalui pesan singkat di ponselnya.

“Anita, carikan aku info, apakah catherine Donovan akan ada kunjungan pasien hari ini, dan siapa saja dia. Adakah nama leo di sana? “

“Baik tuan sebentar,’ jawab Anita.

Tak lama anita membalas pesan singkat Henry dan berkata, “Baru saja ada pendaftaran yang dibuat ibu Katty sendiri, atas nama tuan Leo. Konsul direncanakan pukul 15.00 sore ini.’

“Bingo, aku harus memastikan Kamera CCTV berfungsi baik, sepertinya tak lama lagi akan ada adegan panas di ruangan Catherine,” batin Henry.

Dipandangnya Catherine dengan senyum Smirk. Dia ingin tahu, bagaimana Catherine yang lugu dan orang baik baik terjebak mafia buaya darat macam Bos Leo.

******

Sore itu Catherine menunggu dengan hati yang berdebar kedatangan Leo. Debaran jantungnya makin kencang mendekati waktu konsul. Dia teringat kembali peristiwa di Kantor Leo beberapa hari yang lalu.

“ Ya Tuhan Cathy mengapa kau jadi ketagihan Leo? Mengapa tubuhmu begitu kelaparan akan sentuhan Leo? Sialan !” umpat Catherine dalam hati.

Tak berapa lama, Asistennya Eva, mengetuk pintu . Tok….Tok…Tok

“Ya silahkan masuk!” ujar Catherine

“Klien Terakhir untuk hari ini sudah datang Cathy, Tuan Leo,” ujar Eva

“Baiklah persilahkan masuk Eva. Hmm karena tuan Leo sekaligus Partner bisnisku, mungkin kami akan berbicara lebih lama. Aku khawatir sesi ini akan berlangsung lama, sehingga akan membuat jam kerjamu molor dari biasanya, untuk itu kau boleh pulang dulu Eva.”

Eva melirik jam tangannya lalu tersenyum, “ Terimakasih Cathy, aku ijin pulang dulu ya.”

“Oke Eva, sampai bertemu besok,”

Setelah itu Eva mempersilahkan Leo masuk, dan meninggalkan Cathy seorang diri di klinik itu.

****

POV Catherin's

Tak seperti biasanya, sore itu Leo mengenakan baju yang sangat Casual. Kaos polo lengan pendek warna putih dan celana kain warna cream. Demi Tuhan, aku tidak bisa mengendalikan diriku. Sekujur tubuhku menjadi hangat melihat lekuk tubuh atletisnya yang aduhai.

Jantungku berdegup kencang saat dia menatapku sambil tersenyum.

“Apakah semua baik baik saja Cathy? ujarnya

“Hmm ya Leo, everything is fine,” jawabku singkat.

Otak kecil mamalia ku ini tidak bisa melupakan kemesraan kami waktu itu. Ya Tuhan tubuhku bergetar, buku kudukku berdiri tanpa komando. Dan sialnya goa kecilku dan titik sensitif itu berdenyut denyut tiap kali Leo memandangku. Aku sampai harus merapatkan kakiku untuk mengendalikannya.

“Hmmm bagaimana kondisimu Leo?” tanyaku

“Sejauh ini Fine, hanya saja aku sering teringat adikku yang meninggal mendadak. Aku merasa kesepian dan tidak berdaya,”

Kuperhatikan raut wajah nya, tidak nampak sama sekali kesan emosi waktu dia mengatakan bahwa dia teringat adiknya. Pandangannya justru menggoda dan menggelitik.

“Hmmm kau sebaiknya mempunyai buku diary, atau teman ngobrol, sehingga kau tidak terlalu merasa kesepian. Hal itu berguna untuk menumpahkan isi hati sehingga kau menjadi lebih Stabil secara emosi,”

“Justru itu lah Cathy aku makin merasa membutuhkanmu. Maukah kau menjadi teman curhatku?” ujar Leo dengan tatapan yang membuat tubuhku merinding, seolah dia tahu apa isi hatiku dan yang aku rasakan saat ini.

Seketika Pipiku terasa menghangat, dan aku tidak berani menatapnya sedetik pun, aku malu. Aku merasa Leo sedang merayuku.

Lalu dengan terbata aku menjawab,” Tentu aku mau menjadi temanmu,”

Tanpa kusadari duduk kami yang semula berjarak di sofa itu, menjadi makin dekat. Tiba tiba dia menyentuh pahaku dan berkata,” Kau sangat baik Cathy. Jarang ada wanita yang sebaik dirimu,”

Aku makin salah tingkah. Nafasku tertahan dan mulai tak beraturan. Tiba tiba leo meraih pinggangku dan mendekatkanku pada tubuhnya. Setelah itu dia menciumku dengan mesra. Bibirnya yang hangat dan lembut sungguh terasa luar biasa. Oh Tuhan, dia melumatku dan membuka mulutku lalu memainkan lidahnya dengan lihay dalam mulutku. Aku makin merinding dan terbius. Permainannya sungguh luar biasa.

Setelah itu dia bangkit berdiri di dekat meja tulisku, mengajakku berdiri lalu membalikkan tubuhku dan merentangkan kakiku. Setelah itu dia melepaskan zipku lalu bermain dengan punggungku hingga bagian bawah dengan lidahnya yang liar dan rakus. Aku sudah tidak tahan lagi, aku berpegang pada pinggiran meja saat gelombang gairah itu menghantamku berkali kali hingga lemas.

Aku makin tidak mampu mengendalikan diriku. Pikiranku buntu dan otakku tidak bisa lagi membedakan dia sebagai teman dekat atau klien. Dia memintaku menghadap dirinya dan berlutut, untuk merasakan bagian tubuhnya yang sudah sejak tadi tegak dan berdiri. Keliaranku menjadi jadi. Kureguk semuanya, kubuat dia melayang di udara. Ekspresinya tidak dapat lagi disembunyikan,dia mengerang rendah ketika semua lavanya tumpah ruah di mulutku dan kutelan bulat bulat tanpa ragu. Dia tampak bangga dan bahagia.

******

POV Leo's

Aku sengaja mengarahkan posisinya menyamping sehingga kamera itu bisa menangkap dengan jelas aktivitas mulutnya yang seksi sedang bermain kegirangan dengan milikku yang banyak dikagumi para wanita. Aku sengaja membiarkannya melakukan sendiri semua semaunya. Aku tidak mengarahkan dia sedikitpun. Aku ingin wajahnya terekam jelas dari segala angle berikut aktivitas yang sedang dilakukannya. Semua detail, harus terekam jelas.

Sejatinya, aku ingin membalas semua permainannya saat itu juga. Aku ingin melumat tubuhnya tanpa ampun, membuat penyatuan yang hangat dan hebat.

Tapi tidak untuk saat ini. Semua aktivitas hari ini adalah "On Purpose", dengan tujuan tertentu yang sudah pasti untuk menghancurkan reputasi dan nama baiknya.

Untuk itu Kamera harus menangkap dan merekam cuplikan adegan bahwa dialah yang berkuasa dan mengatur jalannya permainan. Dan aku hanyalah klien yang lemah dan tidak berdaya, yang seharusnya butuh pertolongan dan bukannya diperlakukan dengan buas macam ini.

Untuk itulah aku benar benar menjaga ucapan dan tingkahku saat ini. Aku tidak ingin terlihat sebagai pemimpin dalam permainan ini. Aku ingin terlihat sebagai sub misive yang tidak berdaya.

Setelah dia puas mereguk Lavaku yang tumpah ruah di mulutnya hingga tetesan terakhir, segera aku akhiri permainan dan meninggalkannya seperti ikan menggelepar karena kurang air dan oksigen. Selamat menikmati permainan ini Cathy kau akan menggelepar lebih sering jika aku ada bersamamu

1
Neng Aas
aku suka cerita yg ini Thor, tolong update tiap hari ya 👍😄
Leona Night: ok siap...bbrp hari ga enak badan Neng As jadi lemot/Drool/
total 1 replies
Neng Aas
menarik, cerita nya bagus bikin emosi well ini karya ke 3 nya author yg aku baca . semangat thor
Leona Night: Terimakasih Neng As, selalu support sejak awal aku menulis/Heart/
total 1 replies
rucee
Leo kamu akan menyesall
Leona Night: Semoga tidak terlambat ya bestie/Heart/
total 1 replies
rucee
kasian cathy
rucee
lanjutt thorr penasaran gimana selanjutnya
rucee
lanjut dong Thor😭😭
Leona Night: besok pagi saya upload. Terimakasih supportnya/Heart/
total 1 replies
rucee
lanjutt thorr
rucee
sumpah novelnya baguss bgttt
Leona Night: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
꧁LC*¹³🌸Siska Nazriel°°🕊️꧂
aku suka,, semangat y kkak..
Leona Night: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
Khanifah Ani
menarik
Leona Night: like and vote ya bestie, terimakasih
total 1 replies
OBES20
suka
Leona Night: kasih bintang ya bestie/Heart/
total 1 replies
FANTASTIS
sesuai janji like and follow
Leona Night: Terimakasih /Heart//Good/
total 1 replies
范妮·廉姆
menarik....
semangat
Leona Night: Terimakasih sayang/Heart//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!