Bagaimana sih seru nya menjadi princes Jihaen Mayleen yang sangat di sayangi oleh empat kakak laki-laki nya yang semua nya adalah pangeran super tampan?
Bagaimana pula kalau pangeran Richard Erling sang pria masalalu Jihaen yang belum selesai malah muncul lagi namun sebagai tunangan Mheyrina sepupu nya Jihaen?
Jihaen cantik,pintar seorang puteri raja pada kenyataan nya kisah cinta nya tak seberuntung kehidupan nya..
Santai dulu gak sih sama novel satu ini
Sebelum merilis novel selanjut nya, kayak nya autor mau santai dulu sama novel yang ringan ini
yuk mampir di novel yang ke-16
Royal Princes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♡ LIA Lestari ♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Royal Princes Chap 9
"siapa dua balita itu? Apakah anak mu?" tulis Richard mengomentari poto profil milik Jihaen tersebut. rasa penasaran nya membuat fikiran nya jadi tak masuk akal sama sekali
Apakah ia gila menebak Jihaen punya anak sedangkan ia belum menikah sama sekali. Namun ia merasa jangan-jangan kalau Jihaen diam-diam sudah bersuami. mereka keluarga Toby yang memiliki kekuatan besar, hal seperti ini bukan nya hal yang kecil saja jika harus di tutupi pun.
Awal Jihaen malas membahas nya..tapi kemudian ada pesan kembali
"cepat sekali kau menemukan suami idaman ya? hingga secepat itu punya anak. bukan kah dulu kau sangat menyukai ku?" entah kenapa dengan gila nya Richard mengetik seperti itu
Jihaen yang membaca nya sangat ingin marah di buat nya. Untuk apa pria satu ini mengungkit kisah lama? sangat tidak nyaman.
"pangeran Richard Erling, berhenti membicarakan hal yang sudah basi. Apa kamu sedang mabuk? dan satu hal perlu saya tegaskan itu adalah anak kerabat ibunda saya. Lagi pula jika pun itu anak saya ada urusan apa dengan anda. tolong urusi hidup kita masing-masing." Jihaen begitu emosi mengetik balasan tersebut dengan tanpa jeda lagi.
Jihaen fikir jika pria bernama Richard Erling ini masih terus bertingkah lagi di luar batasan maka ia akan benar-benar memasukkan kontak nya ke daftar hitam segera saat ini juga.
Saat ini biar lah Jihaen bersabar, bagaimana pun Richard adalah calon keluarga juga karena akan menjadi calon suami Mheyrina, lagi pula mereka juga masih hitungan kenalan lama jadi tidak ada guna nya bermusuhan. Jihaen hanya ingin hidup damai, itu saja.
"kenapa? tidak mau mengakui anak sendiri kah?" Richard dengan santai nya mengolok-olok, kesal sekali di bilang basi..!
Richard padahal merasa senang jika itu bukan lah anak Jihaen seperti dalam fikiran sinting nya barusan. tapi entah mengapa ia merasa lebih senang membuat gara-gara pada Jihaen dan mengganggu ketenangan nya dengan kata-kata yang menggunjing. dia sangat sengaja
Niat awal Jihaen yang ingin berdamai saja seperti nya berubah 180 derajat, Jihaen sangat marah dengan ketikan nya. jadi alih-alih membalas nya, Jihaen lebih memilih untuk memblokir saja kontak si Richard Erling ini.
Tapi, apa yang terjadi? Kontak Richard seperti nya tidak bisa ia blokir..! aneh. malah pesan dari Richard masuk kembali.
"Ada apa? mau menghapus kontak ku?" tanya Richard dengan dingin pada pesan tersebut.
Jihaen sangat kaget setengan mati. bisa-bisa nya? Ia memang tau Richard sangat unggul dalam hal apa pun. sejak dulu ia ahli dalam segala olahraga baik tradisional mau pun yang modern. Richard sangat pandai terutama dalam teknologi. namun ia tak menyangka keahlian nya bertambah pesat dengan sangat mengerikan.
Belum sempat Jihaen memikirkan apa pun untuk membalas Richard, pesan dari Richard sudah duluan muncul kembali..
"Jangan takut Jihaen, aku hanya ingin berteman dengan mu seperti orang sewajar nya. apa kau merasa bahwa aku masih menyukai mu dan berniat mengejar mu. Jangan terlalu percaya diri..aku sudah punya Mheyrina, kau juga tau itu kan. perlu kau ketahui bahwa aku sangat mencintai nya. Jadi jangan berfikiran atau pun berharap yang macam-macam.." tulis Richard hingga membuat mata Jihaen membola membaca semua tuduhan nya
Memang nya di sini siapa yang begitu sangat percaya diri? bukan kah itu dia sendiri? Jihaen merutuk dalam hati nya
"Bagus lah.." balas Jihaen singkat. Ia malas memperpanjang nya lagi.
Saat Richard melihat balasan ia sangat kesal karena balasan singkat Jihaen yang terkesan sangat tak peduli itu. padahal ia sudah panjang-panjang mengetik untuk membuat Jihaen merasa tidak nyaman tapi jawaban nya malah sesingkat itu..."baguslah" kata nya? Sombong sekali dia !? tak henti-henti Richard mengumpat di dalam hati nya.
Harus nya Richard masih ingin membalas nya namun suara Mheyrina yang mengajak nya pergi membuyarkan lamunan nya. Ia buru-buru menyimpan ponsel dan segera menanggapi apa mau nya Mheyrina. jadi peperangan hari ini berakhir di sini..!
Visual pangeran Richard Erling (22)
Jihaen Mayleen
Menjelang malam Prince Yoshi dan Princes Yuza sudah kembali ke kediaman mereka. entah apa yang di bawa nya mereka segera masuk menghampiri Jihaen yang sedang bersantai di ayunan..
"kesayangan..." panggil Yoshi, membuat Jihaen menoleh ke arah asal suara yang masuk di ambang pintu.
"kakak.." senyum Jihaen menawan seperti bunga yang segar
"lihat lah ini..kami bawa apa?" kata Yoshi memberi tebak-tebakan pada Jihaen
Yuza memegang sesuatu dan segera memberikan nya kepada Jihaen sebuah kotak berukuran sedang itu..
"tara..lihat dan buka lah" senyum Yuza
Jihaen merasa sangat penasaran dengan ulah dua kakak nya ini..dan segera membuka kotak tersebut dengan tak sabar..
"wah..." mata Jihaen langsung berbinar senang
"ini kan papan tangga nada kerajinan tangan buatan tuan Arzon dari kota utara Sinai?" Jihaen sangat senang. Ini bukan lah barang biasa.., kau tak akan mendapatkan nya jika tak datang ke pelelangan di negara ke dua belas Parzai.
Tapi kapan kakak-kakak nya ini pergi, di kota ini saja sebagai deretan putera nya Raja Toby mereka sangat sibuk dan padat. Bermain harus bisa mencari waktu yang tepat. Negara ke dua belas Parzai butuh waktu yang panjang untuk mendatangi nya. karena harus berkali-kali menggunakan penerbangan udara. Ayahanda mereka saja butuh waktu untuk mengatur schedule untuk pergi ke sana.
"Dari mana kak Yuza dan kak Yoshi mendapatkan nya?" tanya Jihaen dengan sangat penasaran
"butuh banyak bantuan memang, tapi teman kakak mu ini bukan hanya di sini saja. Dan tentu mendapatkan ini bukan hal mudah.., demi adik tercinta apa pun akan kami lakukan.." kata Yoshi dengan manis dan memikat, ia mengacak pelan pucuk kepala Jihaen
"bukan kah kau sudah lama menginginkan ini? dari dua tahun belakangan history di komputer mu hanya ini- ini lagi..." Yuza menambahkan nya
Jihaen senang sekali, kakak-kakak nya begitu memanjakan nya sampai seperti ini. Ya sejak dulu ia sangat berharga di mata kakak-kakak nya..ia benar-benar seperti permata yang lebih indah dari berlian di seluruh muka bumi.
"emh..kakak..kalian so sweet banget sih" Jihaen sangat senang, apa pun yang Jihaen mau selalu mereka turuti selama tidak merugikan oranglain. Jihaen puteri satu-satu nya, ia seperti barang berharga di kerajaan ini.
Padahal Jihaen tidak pernah bertingkah manja dan pemberian barang-barang dan segala sesuatu nya Jihaen tidak pernah merengek atau pun meminta nya, namun mereka sendiri lah yang malah cari tau apa saja yang Jihaen suka dan yang Jihaen mau.