Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
"ah gak usah dibahas mbk, ayo makan saja sambil melambaikan tangan ana didepan wajah Dinda
"kamu itu bagaimana sich, apa maksud kamu ana... Ucap Dinda sambil agak meninggi kan suara nya
"kan kata orang orang mbk itu wanita penghibur, dan kata orang orang juga mbk kan sekali kencan puluhan sampai ratusan juta, jadi ...
"jadi cuma makanan segini itu gampang gitu kan maksud kamu ana, potong Dinda sambil melihat semua menu di atas meja nya.
"nah itu tahu kan ,ucap ana sambil tersenyum dan memulai makan
"terus kalau kamu sudah tahu kayak gini, kamu mau ngapain ana? Tanya Dinda sambil meletak kan kedua tangan nya diatas meja.
"ya tidak apa apa, itu kan gak manusia masing masing mbk, mau jadi PSK mau jadi presiden atau mau jadi tukang sampah pun itu hak mereka, ana mencoba menjelaskan, dengan santai dan menikmati makanan nya
"apa kamu tidak takut? Tanya Dinda masih penasaran dengan sahabat nya
"kenapa harus takut, hidup itu bukan untuk ditakuti apa lagi mencoba lari dari kenyataan mbk Dinda sayang, tutur ana
"terus bagaimana menyikapi anda dengan takdir ku seperti ini ana? Tanya lebih mendalam Dinda pada ana
"he he he tertawa kecil ana, takdir itu ada kalanya bisa diubah dan tidak, tergantung, mbk Dinda mau berusaha semaksimal mungkin untuk bertaubat atau tidak... Tutur ana
"oh.... Begitu nya buk ustazah ejek Dinda sambil tersenyum dan memulai menyantap makanan nya
"dibilangin kok gak mau ngenyek tutur ana tersenyum
Dinda hanya memandang ana dan tersenyum manis tanpa membalas atau bertanya lagi. Mereka saling menikmati makanan yang sudah pesan dengan santai dan ngobrol begitu mesra nya
Dinda dan ana berteman mulai dari kelas satu Mts sampai sekarang, jadi sudah pasti saling mengerti karakter satu sama lain
datang lah seorang lelaki yang membawa barang barang banyak dan berhenti di halaman kantin
"assalamualaikum ucap lelaki itu sambil masuk dengan membawa telur satu karpet, tanpa menghiraukan ana dan Dinda yang memperhatikan nya
"walaikumsalam ucap penjaga kantin sebut saja nama nya mbk Farida, sambil menoleh kearah Azzam
"maaf mbk agak lama, ada kendala ganguan tadi ucap lelaki itu sambil meletak kan q telur nya di atas meja dapur
Ana dan Dinda melihat lelaki itu seakan akan sok, karna itu lelaki yang mereka buat jatuh tadi
"ana itu kang tadi kan bisik Dinda kearah wajah ana
"iya mbk, itu kang Azzam pelayan dalem , jawab ana dengan berbisik juga memberitahu Dinda
"what..... Malu aku , semoga dia tidak mengenali ku bisik Dinda, dengan memainkan mata nya
"kayak sinyal hp saja kamu ini kang Azzam ucap Farida sambil tersenyum dan menghitung telur nya
"ya bagaimana lagi, tadi aku jatuh mbk, ucap Azzam sambil duduk dikursi tepat dibelakang Dinda
Dinda hanya terdiam tertunduk malu bercampur takut, jika Azzam tahu yang menyenggol nya tadi adalah Dinda
Dinda takut jika Azzam mintak pertanggung jawaban nya
"kok bisa Lo kang Azzam? tanya Farida sambil melirik Azzam
"iya entah lah mbk mungkin dia buru buru, lagian berangkat terlambat, ucap Azzam sambil memandang kalender yang ada didepan nya agak jauh, dengan nada kesal
Jantung Dinda semakin detak kencang merasa bersalah dan takut bercampur malu, ana hanya diam memandang Azzam, sedang Dinda hanya menunduk kan kepala nya
"tapi kamu tidak apa apa kan kang, tanya Farida yang bangkit dari menghitung telur dan menuju meja kasir nya mengambil uang
"Alhamdulillah mbk tidak apa pa cuma, terpelintir ini kayak nya, dan ini ada luka sedikit sambil mengulurkan kaki kiri Azzam kearah Faridah yang mulai jalan menuju nya
"Farida melihat kaki Azzam langsung spontan teriak " ya Alloh kang Azzam, dengan mata yang melotot dan sepuluh jari tangan Farida berada di bawa bibir nya.
Apa yang terjadi?
ayo ikuti kami dan jangan lupa support kami dengan like komen dan beri bintang lima nya sob,......
Terimakasih